Yang kaya pekerja swasta gitu enak gaji 2 digit.. Umr naik tiap tahun. Lah yang kaya pedagang kecil, ojol ga ada gaji. Penghasilan per hari paling 200-400rb/hari😅
generasi muda sudah belajar dari apa yang terjadi pada orang tua mereka dan orang lain. semua masalahnya dimulai dari ekonomi merembet ke berbagai masalah yang disebut di vidio. apa lagi gerakan feminis dan kesulitan ekonomi makin membuat perempuan terus beradaptasi.
@@hadirahmat8898disatu sisi ada banyak pekerjaan yang requirement harus perempuan, pekerjaan administrasi, kadang penjaga stand makanan dll harus wanita berpenampilan menarik, ya kalo pekerjaan udah langsung diskriminasi gender gini ya wajar pria susah cari kerja apalagi dikondisikan industri tekstil dan keramik yang lagi susah gini.
@@MadokaHiguchichwaanperempuan itu biasanya lebih ramah menghadapi pelanggan, cocok jadi CS/resepsionis/penjaga toko. Kalo laki2 badannya kuat, cocok jadi kuli/ojol
Untuk apa menikah kalo nantinya kena 1001 drama pernikahan yang menguras pikiran, tenaga dan emosi? LEBIH ENAK ITU BERSTATUS PACARAN JANGKA PANJANG Jadinya bisa lebih fokus ke karir dan punya penghasilan lebih banyak Jadinya bisa hidup lebih baik di era ekonomi yang serba sulit dan serba mahal saat ini
Yg diajari kerja keras darik kecil cewek, cowok dr kecil main hp, hari Minggu bangun siang dibolehin, klau cewek pasti kena hujat. Dr kecil keenakan dimanja, dewasanya ya males kerja. Kerja tok ngeluh capek. Pekerjaan rumah klo dibiasakan dr kecil aja gk ada habisnya emak minta bantu ini itu. Sedangkan bapak n saudara laki petentengan nonton tv/hp2-an. Mangkanya paling merasa tersakiti klo bantu istri/anak. Merasa habis kerja capek. Padahal hbs kerja masih ada kerjaan rumah jg bagi istri dan anak cewekmu. Cowok dikasih fisiknya lebih kuat, tp mereka sendiri yg lebih suka memuaskan rasa malasnya.
Benar sekali...saya dulu dari umur 7thn sdh kerja keras..saudara kandung ada 8 3 cewe 5 cowok..kita yg cewek berbagi tugas..nyuci nyetrika,masak,dll pekerjaan rmh selesai buruh2 cari duit sendiri buat sekolah gak ada kata gengsi...akhirnya sampai sekarang semua keluarga tergantung saya .dari saya gadis sampai sekarang janda umur 51 THN tetap jadi andalan mereka ..Tuhan dan alam semesta tau saya dari kecil pekerja keras dan paling gak disayang..tapi setelah lulus sekolah kerja hingga sekarang lancar rejeki..terimakasih kehidupan yg keras dari kecil membetuk pribadi kita jadi Mandiri dan kuat dan bisa mensejahterakan keluarga..🤦
Bener banget,, cwe disuruh rajin kalau males di marahin, sementara cwo dibolehin males2an.. anak cwo di istimewakan, pengen apa2 di turutin , ga boleh di suruh2 ... 😂😂
Bukti bahwa perempuan lebih fleksibel, lebih tahan banting, lebih mandiri dari laki2... Kebanyakan laki2 sekarang itu pemalas , beda sama laki2 jaman dulu yg lebih bertanggung jawab .. ini jadi pr buat kita sebagai orang tua
@@bima155 faktanya? fakta dari mana mas? ga lihat video atau gimana ini orang kwkw jangan butthurt lah bang, realistis aja dulu. Fakta kalau banyak yang cerai karena ekonomi dan tingginya angka wanita kerja dari video ini kan sebenarnya sudah bisa menggambarkan sesuatu
@@miraurru6881 laki lebih banyak berkarir dari pada perempuan itu fakta. Gitu aja lu gak ngerti. Jadi menurut lu fakta yang benar itu jumlah perempuan lebih banyak yang berkarir daripada laki? gak nonton video ya lu? atau udah nonton pun masih begok:?wkwkwk betina ke trigger wkwkwk lawak betina pemalas, sana cuci piring wkwkwk
1. Fatherless, 2. Patriarki, dll membuat perempuan berpikir 2 kali buat menikah. Jadi anak perempuan aja sudah capek, harus sekolah dan mengerjakan semua kerjaan rumah domestik dibebankan kepada anak perempuan. Ditambah banyak kasus kdrt, perselingkuhan dll membuat kepercayaan perempuan kepada laki-laki berkurang. Menikah menjadi tampak sangat beresiko. Akhirnya banyak yg memilih menunda menikah dg fokus pada pendidikan dan karir sampai dia menemukan laki-laki yg benar benar baik. Intinya jangan salahkan perempuan please atas keputusan mereka. Kami terkadang hanya menjadi cermin atas apa yg laki-laki lakukan. Perempuan mandiri lahir dr sikap semena mena laki-laki, ini hanya respon. Kalau mau mengakhiri ini, maka laki-laki please mari sama sama kita perbaiki diri, kurangi main game sama main perempuan. Belajar, kerja yg bener, biasakan diri sama kerjaan rumah, sukai anak-anak, biar perempuan gak takut lagi sama kalian
Semua tergantung pendidikan yang di berikan orang tua sih. mungkin kalau laki2 biasanya di game, tapi klo perempuan ya di medsos kayak tiktod. saya sendiri yang laki2 untuk game bisa di tahan, atau berhenti. untuk perempuan gak tau deh, apa lagi klo udah bikin konten joget2.
Super setuju, mba. Kedua faktor ini yg bikin perempuan mikir beribu kali utk menikah. Cowok2 ini cuma disuruh kerja doang, tapi dia jauh dari keluarga. Padahal, yg namanya punya keluarga, anak dan istri ya udh harusnya tanggung jawab, bukan cuma enaknya doang dan bukti kalo ga berhasil punya istri dan anak. Dan gw pikir laki2 jaman skrg juga berpikir lagi kalau utk menikah. Mereka masing2 punya pertimbangan2nya. Seperti di video sebelumnya, kalo mo menikah jg hrs provide yg terbaik utk keluarga kan. Tp skrg ga pasti terutama scr ekonomi, dan mereka kepikiran kalo ga cukup atau bahkan ga punya apa2, takut nyusahin dan jadi beban. Blm lagi masalah2 seperti dari luar rumah perihal pekerjaan jg ga jarang kebawa sampe rumah dan jd pemicu sumber masalah.
Lah tapi bisa berlaku sebaliknya juga, mbak. Laki yang "bagus", mandiri, bisa cari duid, enak jalan sendiri ga perlu ngehidupin istri. Apalagi kalo dapet istrinya yang toxic, materialistik. Yang namanya parasit, di semua gender juga ada. Hanya saja sekarang yang laki parasit udah engga bisa "sembunyi", gitu aja sih menurut saya.
Bener laki-laki atau perempuan karir sekarang ga perlu lagi mikirin pasangan penghasilan untuk hasrat dan kepuasan pribadi di negara maju banyak yg udah kaya gini dgn gilanya uang dihabiskan untuk idol nya 😅
@@nonibelanda507mbak, mbak tinggal di Indonesia daerah mana? Terakhir kali saya melihat orang mengetik dengan gaya seperti ini, Sekitar tahun 2011 saat masih jaman SMS-an.
Masalahnya jaman sekarang ga banyak pria yang bisa menjamin istri tidak perlu ikut cari nafkah setelah menikah, sementara jadi IRT yang juga harus bekerja itu berat, karena tidak seimbangnya peran antara suami dan istri dalam mengurus anak dan rumah tangga. Ya jelas perempuan yang bisa mapan tanpa laki-laki tidak mau menikah, toh kebutuhannya dan orangtuanya belum tentu bisa dijamin sepenuhnya oleh suami kalau dia ga bekerja lagi.
@@tikachu86 perempuan sekarang kebanyakan "diracuni" tontonan2 tiktod dan tontonan2 artis yang memamerkan kemewahan. Belum lagi beberapa budaya2 barat yang negatif yang ikut andil menurunkan kualitas perempuan.
@@tikachu86 lah anda perhatikan sekitar anda, bukan curhat atau gimana. Tapi memang perempuan sekarang semenyedihkan itu 🤦🏽♂️ dan anda tahu kenapa itu bisa terjadi? Kualitas tontonan
@@sipalingekonomiperhatikan jg realitas sekitar anda kl kualitas laki2 menurun jauh ga heran cewe2 pd keluar dr jebakan pernikahan dgn iming2 nafkah yg ga seberapa dan mokondo skrg bertebaran lebih menyedihkan mana 😂
Ini adalah indikator Indonesia semakin maju, yaitu wanita masuk ke dalam workforce dan semakin bisa menghidupi dirrinya sendiri. Biasanya ini dibarengi dengan angka kelahiran yang semakin menurun juga.
Tapi ini bisa jadi masalah d masa depan kalau d biarkan dalam tingkatan yang ekstrem. Kan sudah kita lihat permasalah demografi Eropa, Amerika, Jepang karena warganya takut nikah. Itu pun Negara2 Eropa banyak terbantu oleh imigran2. Kalo gak siapa yang bakal jadi pekerja kasar? Pake robot? Emang harga dan pemeliharaan robot itu kek beli kacang goreng?
Jadi itu baik atau buruk? karena ada korea selatan jepang bahkan tetangga kita Singapura yang anak mudanya enggan menikah kalaupun menikah enggan memiliki anak pemerintahnya pusing bayi yang lahir sedikit
@@wirantobinrokin6166 percayalah, kalo ada warga negara yang gak mau nikah dan gak punya anak. Itu adalah protes keras mereka terhadap ketidakbecusan negara dalam menjaga perekonomian mereka
@@wirantobinrokin6166 Baik dan buruk seperti kita ketahui bersama. Sayangnya di dunia ini tidak ada hal yang bisa kita ambil baiknya saja tanpa ada efek samping.
akibat patriarki. laki2 diperlakukan bak raja, sementara perempuan dituntut harus serba bisa. alhasil perempuan lebih tahan banting dan laki2 lebih mudah menyerah
Justru di peras laki lakinya mbak. gak semua harus bisa, tapi klo bisa ya syukur. tahan banting kalao di suruh udahan main tiktod joget2 update status. dan itu membuat laki2 mudah menyerah. karena perempuan klo udah kecanduan joget2 susah berhenti, langsung minta cerai karena alesan ini itu.
Benar sekali , Wanita udah kyk babu , mesin pencari uang . Dan laki2 manja dan banyak mengeluh 🤣 Ada tmn ku di Ausi , cweknya kerja di Ausi , cowoknya kerja kantoran di sini. Cowoknya resign mau ikut cweknya ke Ausi kerja , smpi ke Ausi cowoknya gak kuat mental ,muntah2 di tmpt kerja 😂 aku dan tmn ku ketawa di dalam grup chat . Sebelum ke Ausi harus di siapkan dulu mental ,cowoknya baru kerja 1/2 hari udah muntah2 . Sedangkan cweknya kerja 2 perkerjaan .
Cowok sekarang pemalas, cenderung mengharap perempuan yg kerja keras. Apalg jika isteri anak org berPUNYA, cowok lbh menggantungkan diri pd isterinya😂😂😂😂😂 Boleh diadakan penelitian nih kayaknya krn perlu data yg valid. Tdk hanya "katanya", org2 era baby boomers.
Kenapa laki2 tuntutannya harus mapan, bukan cuma mandiri? Ya kalo mau nikah ya harus mapan dong, kalo cuma mandiri aja belum cukup. Gimana mau hidupin keluarga? Kan yg cewek juga pasti mikir nanti pernikahannya bakal seperti apa kalo nikahnya sama yg gaji kecil blm punya rmh, banyak utang?? Kan mending sendiri aja, sdh bisa cukupi hidup sendiri, malah lebih tenang, no drama
63% data statistik perceraian di RI diakibatkan oleh faktor ekonomi. Berikut puan pribumi zaman now sudah lebih melek finansial dan psikologi pula. Sudah belajar dari semua kegagalan orang tua generasi sebelumnya. "Mending cari duit daripada cari jodoh yang nggak jelas. Disuruh ngikut tuntutan sosial biar cepet kawin tapi cepet cerai juga kayak situ? Kalo nikah membuka pintu rezeki, lantas kok malah banyak yg bercerai? Pake fakta dan logika aja. Jam 9 sarapan cinta doang mah udah laper lagi, Sayang." Gitu katanya. 😊
Banyak cewek dikampungku menikah, 3bulan kemudian jd TKW ke HK, Taiwan. Gak apa2 yg penting punya suami dirumah. Ada jg TkW jomblo cuti pulang ke indo untuk menikah, trus balik lagi ke HK😅
Pria dengan penghasilan sedikit dan besar bisa menikah dengan perempuan tidak memiliki penghasilan Wanita yg memiliki penghasilan sedikit atau banyak cenderung akan memilih laki laki yg penghasilanya lbih tinggi lagi...
Mungkin ya kak karena dia berpikir pernikahan itu bukan barang sembarangan, maunya dg satu orang seumur hidup, mereka pasti memikirkan potensi gimana kedepannya kalau sudah punya anak, kebutuhan bertambah, pendidikan nya, dll makannya mereka mempertimbangkan itu
@junghaneul9115 iya perubahan sosial yg ada membuat laki laki semakin malas menikah ...prempuan juga sulit untuk dapatkan pria mapan...inilah awal dr penurunan angka pernikahan
Pertama mesti jelas dulu kenapa kalo wanita ukurannya itu "mandiri" dan kalo pria itu "mapan". Kalo definisi mandiri itu udah kerja atau punya kerjaan itu lebih minimum ketimbang mapan, kalo definisi mapan itu punya duit cukup, punya rumah, punya mobil dan lain-lain. Ya wajar aja gak banyak pria "mapan" karena untuk mapan perlu makan banyak waktu dibandingkan "mandiri". Selain itu ya wajar kalo misalkan serapan tenaga kerja pria bakal berkurang karena ada serapan tenaga kerja wanita yang masuk, belum lagi beberapa profesi atau pekerjaan ada yang diskriminasi gender seperti admin atau penjaga stand makanan yang kadang hanya mensyaratkan untuk jenis kelamin perempuan saja. Belum lagi soal suplai pekerja yang banyak sementara demand pekerjaan yang gak nambah-nambah. Apalagi kalo mau mapan bagi laki-laki juga rada susah gegara juga kenaikan gaji dibandingkan harga barang juga gak seimbang.
@@MadokaHiguchichwaan Mandiri = bisa hidup sendiri, tidak di biayai orang tua atau pasangan. Ada atap, punya kerjaan ada income yg cukup utk tidak usah emmikirkan besok makan apa. Mapan = bisa menghidupi diri sendiri keluarga, income cukup untuk membiayai kebutuhaan keluarga (pasangan, dan anak).
yah, kasian amat yak. Intinya mah mau cewek mau cowok jangan kebanyakan scroll tiktok, main game, atau nonton drakor. Sekolah, belajar, asah skill, perbanyak ibadah.
Dari tahun ke tahun angka pernikahan 💒 semakin menurun tapi provinsi paling banyak menikah adalah Jawa Barat tapi angka perceraian paling banyak jgk Jawa Barat 😅
@@satanime9810 ya iya lah, secara dari jumlah penduduknya aja tinggi. Kota2 besar dimana jadi pusat sosial, ekonomi, budaya, mana lagi klo bukan di Jawa barat. Orang tumplek blek merantau dan mengadu nasib kebanyakan kesini.
@@junghaneul9115 wilayah jakarta jauh lebih kecil dibandingkan wilayah Jawa baray. Banyak pekerja di jakarta bahkan pekerja kantor di jakarta memiliki rumah tinggal di Jawa Barat semisal bekasi, bogor, depok, karawang bahkan dari bandung pun ada lho bolak-balik bandung-jakarta-bandung
Mending jomblo mandiri daripada jadi istri yang menghidupi suami, banyak di kampung saya istri yang jadi TKW, suaminya cuma ongkang-ongkang kaki di rumah kagak mau kerja
Itulah berita akhir zaman yang pernah disabdakan oleh Rasulullah -shallallahu alami wasalam dulu bahwa di akhir zaman banyak perempuan di luar rumah. Jangan diartikan secara langsung, itu sebenarnya kiasan, maksudnya di akhir zaman menuju hari kiamat banyak laki2 tidak bertanggungjawab, malas(dari urus kebersihan, meletakkan barang2nya, tidak disiplin sampai mencari nafkah untuk diri sendiri dan keluarganya).
Saya pribadi melihat di facebook, rata-rata yang bermasalah itu pria kalau udah nikah punya gaji tinggi ya selingkuh atau poligami, ujungnya cerai anak jadi korban
Pekerja yang condong di lirik wanita prestasi yg good looking. dn mmh terbukti banyak wanita yg berprestasi dn lebih terampil kebanding pria. Apalagi masuk dunia digital yg mampu menarik pelanggan ya kenapa enggak. Org udh yg berkarir dan berpendidikann lebih condong males nikah. Karena udh nyaman, tanggungan ortu, biaya hidup makin mahal gak ada subsidi di bonus juga dari pemerintah.
Nah itu juga problemnya.. Ketika perempuan mempunyai gaji, maka dia bisa gunakan itu untuk memenuhi segala kebutuhan dan keinginannya. Sampai dia benar-benar memiliki semua yg dicita-citakannya. Tanpa ada kewajiban untuk menafkahi orang lain. Sementara laki-laki, gak perlu diterangkan lagi lah.. Disini kita bisa menyimpulkan kenapa wanita yg bekerja bisa lebih cepat mandiri dan mapan, sementara laki-laki lebih sulit untuk mencapainya.
Semoga anak laki2 dari gen z & milenial nanti meningkat kualitasnya. Menurut gw laki2 sekarang pada lembek2 itu karena emaknya yg dari generasi boomer dan awal milenial mengistimewakan dan memanjakan anak2 laki2 di tambah bapak2 mereka pada sibuk sama pekerjaannya. Semoga kita wanita yg akan menjadi calon emak2 dari milenial akhir, gen z, dan alpha bisa mendidik anak laki2 kita menjadi laki2 beetanggung jawab, tahan banting, dan berkualitas
dengan nilai budaya yg cenderung patriarkis... tentu tidak mungkin siap dengan kemandirian wanita.... perceraian disulut oleh ketimpangan ekonomi pasangan... suami terlalu kaya + istri tidak bekerja/ tidak mengembangkan diri --> suami beresiko bosan --> selingkuh --> cerai seuami terlalu miskin + istri berkerja/ mengembangkan diri --> suami minder merasa tidak dihargai --> selingkuh --> cerai paling baik klo ditengah2... gap nya ga terlalu besar, keduanya saling mendukung pengembangan diri, Definisi mapan sendiri pada subjek "suami" jika artinya terpenuhi kebutuhan "PAPAN" alias "rumah" --> ya cuma sedikit prosentase pria yg sudah punya Rumah tapi terbebas dari kredit rumah... sekarang harga rumah udah kek berangkat haji wahai kawans....
*note: emang suami2 ini harus siap bekerja lebih keras untuk menghadapi dampak kebijakan publik yang tidak berorientasi pada kesejahteraan publik di negeri ini. Harus berpikir terbuka jika nilai patriarkis itu udah mulai ga relevan... Sehingga bisa menghargai istri lebih setara dengan dirinya. Apalagi di jaman yg ga menentu gini, keluarga harus siap ditinggal salah satu kepala: Ditinggal istri, suami bisa urus anak dan rumah... ditinggal suami, istri tidak stress mau dapat uang darimana....
Disatu sisi survei atau study saat menilai soal wanita itu "mandiri", mandiri ini definisi nya sendiri itu kayak gimana? Apakah kalo udah punya kerja aja itu disebut mandiri?. Sementara buat pria itu "mapan", mapan ini lagi apa definisi nya? Dari sini aja keliatan dan bisa kebaca kalo mapan itu lebih susah dan lebih lama prosesnya dari mandiri, apalagi dikondisikan ekonomi yang lagi banyak suplai pekerja tapi sedikit demand pekerjaan seperti saat ini belum lagi beberapa persyaratan pekerjaan yang literally kadang cuma mensyaratkan jenis kelamin perempuan seperti admin, beberapa penjaga stand makanan dan lain-lain.
@@MadokaHiguchichwaandefinisi mandiri disini ke arah punya penghasilan sendiri untuk punya pegangan dan definisi mapan ke arah punya penghasilan yang tetap entah dari pekerjaan ataupun bisnis, dimana yang lebih ditekankan adalah kemauan si pria untuk terus bekerja keras dan usaha untuk memenuhi kebutuhan. kenapa harus merasa terganggu dengan adanya loker yang dikhususkan untuk wanita? loker yang anda sebutkan itu juga sifatnya entry level, dan saya juga merasakan sejak lama banyak juga loker entry level lain yang saya inginkan hanya dikhususkan untuk pria. masalahnya, banyak pria yang etos kerjanya lemah, tapi ngamuk kalau ada wanita yang kerja keras, terlebih kalau sudah masuk ranah rumah tangga. atau pria yang gak ada usaha dan hanya ongkang-ongkang kaki di rumah tanpa ada niatan untuk bantu pekerjaan rumah. atau yang sama parahnya, memilih untuk menjadi pekerja lepas yang penghasilannya ditentukan oleh kinerja sendiri, tapi ternyata waktunya digunakan untuk main game online atau nongkrong bareng kawan. untuk kalian pria yang bekerja keras dan punya niatan untuk terus melindungi diri sendiri dan keluarga dengan sekuat tenaga, saya rasa gak perlu terlalu khawatir juga karena fenomena ini adalah hasil dari perilaku pria yang punya sifat sebaliknya.
@@MadokaHiguchichwaan kalau gw lebih percaya definisi mandiri berdasarkan pengalaman2 perempuan2 korban suami ngawur sih. Maksud mandiri itu dari punya kedisiplinan dalam hidup, menjemur handuk setelah mandi(bukan handuk dilempar ke lantai setelah mandi, lalu ditinggal begitu saja), membersihkan area rumah, mau minum yang diinginkan langsung bikin sendiri, setelah makan langsung cuci piring sendiri, dll sampai ke tahap bisa mencari nafkah. Kalau mandiri finansial kan masih gacha ya. Karena gak semua orang dilahirkan dari keluarga kaya, gak semua orang dikasih pendidikan/literasi keuangan dari keluarga sejak dini, gak dikasih modal buat punya perusahaan. Justru ada laki2 terlahir dari keluarga miskin tinggal di pelosok dan mandiri sejak dini bisa memiliki usaha sampai punya cabang, modal dari hasil tabungan, tabungannya dari sebagian hasil bekerja dengan orang lain lalu dikumpulkan.
Untuk apa menikah kalo nantinya malah kena 1001 drama pernikahan yang menguras pikiran, tenaga dan emosi? LEBIH ENAK ITU BERSTATUS PACARAN JANGKA PANJANG Jadinya bisa lebih fokus ke karir dan punya penghasilan lebih banyak Jadinya bisa hidup lebih baik di era ekonomi yang serba sulit dan serba mahal saat ini
@OpenMindedMan saya msh menganut pemahaman kuno pak ,bahwa pernikahan memang hal yang sakral ,murni dan org yg menikah dia yang mampu mempertanggung jawabkan keputusan ini sampai akhir hayat. Mgkn skrg sdh bergeser pemahan ini bagi sebagian org krn kita tidak bisa menutup mata bahwa dunia digital skrg mampu merubah hal apapun. Kl ada yg beranggapan masalah ekonomi kembali ke niat masing2 , karena karakter malas atau karakter memang pekerja keras itu ada pd individu masing2 sy percaya rezeki tidak akan tertukar. Jepang adalah negara asia yg populasi manusia produktif nya sudh menurun lebih tinggi manusia lansia nya sama kasus nya kyk skrg kita hanya saja mereka lebih duluan. Esensi pernikahan skrg kayak dianggap ajang uni coba. Sy menilai ini semua krn terlalu banyak nya informasi yg kira serap hingga fokus pd niat awal menikah bisa saja bergeser. Akhirnya byj yg memilih tidak menikah sama sekali atau menjadi single parent better.
Ya gimana??? Semua cuma cari validasi tetangga dan teman doang. Gak berpikir ibadah apalagi sakral2an. Semua jadi kayak main2. Tapi herannya kok gak masuk ke penistaan agama ya? Petugas KUA juga ngawur, masa orang yang nikah karena alasan udah tidur bareng atau hamil di luar nikah justru malah disahkan. Bodoh banget.
@@Radna_kartika pakai agama untuk dijadikan landasan gak apa2, mba. Gak usah dengarkan orang lain. Dari zaman Kekaisaran dulu dari bangsa Jepang, bangsa yunani, Romawi, india semua pakai agama kok. Kerajaan Jepang dengan shintonya, Kekaisaran Romawi sampai sekarang pecah jadi beberapa negara dengan kristennya, yunani dengan paganismenya(percaya dewa zeus, Poseidon, fortuna, dll), dll. Coba saja perhatikan bendera negara2 lain pasti banyak pakai simbol agama. Begitu juga Kerajaan bani israel dengan yahudinya. Kesultanan Negara2 timur Tengah terutama religional Arab teluk dengan islamnya.
Aku nikah sama WNA, dia bisa beberes, masak, nyuci,setrika,dia yg belanja,dia yg bayar semua bill pengeluaran.kerja kantor bagai kuda 12-14jam/hari.ada lawan laki indo?
Negara mana kak klo boleh tau? Kebetulan saya juga tertarik kerja diluar, tp masi mengamati wilayah sekitar eropa dan setau saya work life balance jalannya malah lebih bagus dr disini (9 to 5 system). Jadi bisa punya lebih banyak waktu buat keluarga
@@bima155 saya juga tau nya udah nikah dia bisa semua, waktu pacaran ya ga tau. Rezeki saya itu bang wkwkwk, suami udah biasa tinggal sendiri di apartemen jd bisa semua,sebagai perempuan yah tetep saya yg kerjain semua masak, nyuci, beberes, tapi tiap pulang kerja suami bantu, tanpa saya suruh, kasian katanya liat saya 😁
Wanita mah sendirian dia bisa berjuang sendiri contohnya kyk kakak gue, single mom pdhl wktu masih nikah dia gk kerja sama sekali, hbs cerai gr” suami selingkuh dia berjuang sendiri biayain anaknya mulai dr jualan kue titip di warung smpai punya usaha sendiri akhirnya. Itupun smbil ngurus anaknya. Wanita mah flexible semua bisa dikerjain kalau udah niat.
Bangga mendunia c🤣🤡 biasa aja. Kakak lu bantng tulang terus emang laki laki selama ini gak kerja? Dikira cewek aja yang kerja wkwkwk baru kerja nanggung satu anak aja dah bangga mendunia. Laki laki menanggung anak bini pemalas gak mau urus rumah aja biasa aja Lawak betina🤡
Pria mandiri bisa berdiri d atas kakinya sendiri Sementara semandiri2nya wanita, pasti masih akan bergantung & tetep ditopang oleh pria Karena kenyataannya, sampai detik ini, peradaban dunia masih bergantung pada (fisik) pria, salah satunya infrastruktur2 d perkotaan
@@onyxphoenix7485hah wanita bos? kawan gw orang konstruksi, bre, jgn ngasal ngunyah klw ngomong, percentage leader atau manager wanita 33% dibanding pria. wanita gen Z jg masih banyakan yg jadi bawahan2 jg kok, kaya customer service, cleaning service, staff IT/Designer, host live, HR, itu tuh di bawah posisi Manager, GM, Presdir semua. masa mau lu bilang cowo kerja kasar bosnya cewe. datanya mana? perempuan gen Z/Millennial digaji dibawah UMR jg cukup lha wong single / ga mau kawin, sdgkn laki2 gen Z/Millennial digaji dibawah UMR gimana ga kurang lha wong banyak yg udah pd nikah wajib kasih nafkah ke anak istri. cewe mau jadi mandiri lebih landai kurva perjuangannya, sedangkan cowo mau jadi mapan + mandiri ya terjal kurva perjuangannya. gitu aja ga bisa ngeliat?
Saya pernah waktu kuliah ikut himpunan di jurusan, saya masuk ke program pengabdian masyarakat, karena jurusan saya arsitektur jadi progrma kami yah membantu pembangunan di desa”kampung” pelosok”yg kekuranga sarana umum kyk paud, musola dll. Pas lagi acara tuh inget banget di salah satu kampung, ada masalah pernikahan dini karena faktor ekonomi, jadi ortu gak mampu biayain anak, ya udh nikahin muda biar lepas tanggung jawab, dan ternyata yg nikah muda itu juga gak mampu juga, jadi pas udh punya anak dinikahin muda juga, gitu aja terus siklusnya. Udh dibantu kasih sosialisai tentang nikah muda, sama bantu sosialisasi keterampilan biar bisa mandiri dan ekonomi setempat bisa stabil, tapi merekanya emg gak mau aja sih, kyk ogah”an karena emg udh mendarah daging, dan emg mau merubah budaya kyk gitu susah banget.
@@Yujincute2020 padahal kuncinya ada di mendidik anak mandiri sejak dini termasuk mencari uang sejak dini walau gak full time dan kesadaran orangtua untuk bertanggungjawab menafkahi anak2 mereka dan kesadaran para suami untuk bekerja tim dalam membangun keluarga dan bertanggungjawab memenuhi kebutuhan istri dan anak. Dalam islam, hak istri adalah pendidikan, pakaian, makanan, rumah/tempat tinggal dan kendaraan. Mahar itu harta berharga yang bisa dijadikan cadangan kebutuhan hidup istri selama 1 tahun. Tapi di Indonesia ini ngawur, masa ada mahar kasih Rp 20ribu di zaman tahun diatas 2010an, ada kasih mahar berupa perlengkapan sholat, bahkan ada kasih mahar bacaan hafalan kitab suci. 😢😢😢 Ngawur... Ngawur...
Karena boti ingin hidup terjamin bahkan kaya secara instan, korban dari ayah yang fatherless, sering dididik dan dibounding oleh wanita semisal ibu, nenek, bibi daripada ayah mereka, kakek mereka, paman mereka
Datanya coba bandingkan pria mandiri sama wanita mandiri, saya yakin pria mandiri juga banyak kalau mapan udah jelas menurun harga semua naik2, harusnya bandingkan tu pria mandiri sama wanita mandiri pasti sama2 naik atau pria mapan sama wanita mapan pasti sama2 turun juga, mentang2 laki2 dibilang mapan sedangkan wanita cuman dibilang mandiri aja gak apple to apple membandingkannya
Pria "mandiri" atau bahkan mapan itu adalah tuntutan sosial dari sejak manusia ada, jadi sudah tidak perlu disebut lagi. Yang jadi berita itu kalau para pria semakin tidak bisa mandiri.
@@hitthedeck4115 bang bukannya makna dari kata mandiri sama mapan beda ya? Dengan abang ngompng begitu abang sama aja menyamalan kata mandiri sama mapan
Harusnya sebagai laki2 kamu bangga dong laki2 di sebut 'mapan' sedangkan perempuan disebut mandiri. Artinya kodratmu sebagai lelaki yang bekerja dan bertanggungjawab untuk keluarga diakui secara nyata. Berhasil atau belum berhasilnya tujuan menjadi lelaki 'mapan' itu tergantung kapasitas dan integritas laki2 itu sendiri. Justru kalo kamu minta disamakan (sama2 mandiri) hal itu sangat menjatuhkan marwah seorang lelaki. Karena sejatinya lelaki adalah pemimpin/imam dalam kehidupan (sosial) bukan hanya keluarga. Kita semua tau, harga diri laki2 adalah BEKERJA! Sementara perempuan masa kini berlomba-lomba bekerja dan menjadi mandiri. Itu karena pelajaran hidup yang cukup pahit dirasakan. Dimana perlakuan laki2 terhadap perempuan yang tidak bekerja sangat menyakitkan bahkan sangat kejam. Ditambah banyaknya kasus seorang suami dan ayah mangkir dari tanggungjawabnya sebagai kepala keluarga. Karena itulah perempuan dengan sangat terpaksa mengambil alih tanggungjawab menjadi tulang punggung keluarga. Dan menasehati wanita lainnya agar hidup mandiri meskipun bersuami.
Emg bner wanita lebih mandiri dket rumah Emak2 klo Bnerin pa ja g prlu mnta Tlong suaminya katany lama nyuruh mnding ngerjain sndiri Kya bnerin Ubin pecah bnerin sndiri , terus Kompor kdng rusak bnerin sndiri skg mah jaman Internet apa2 tinggal nyari ditiktok cara da smuanya
Ini berita sama sama aja menistakan perempuan,seakan akan perempuan tidak bisa mandiri "Wanita mandiri meningkat" emang sudah seharusnya wanita mandiri. Kenapa? mandiri (x1) dikorelasikan dengan Mapan (x2). Presentasi wanita selalu soal materi. (Uang)
Kalau d biarkan terus ini bisa jadi masalah d kemudian hari. Karena kita pun udah liat gimana rapuhnya masyarakat eropa, amerika, jepang, korsel. Kalau ada sebuah negara warganya gak mau nikah dan punya keturunan. Artinya ada masalah besar di Perekonomian negara tersebut
Faktor dampak dari kejadian ini dapat berupa : meningkatnya kekersan seksual baik perempuan dan laki2, SDM yang langka dimasa depan, Kesenjangan sosial yang akan mengubah perilaku sosial seperti banyak bapak rumah tangga
Laki2 mandiri masih gampang, yang susah memang mapan. Kondisi ekonomi dan kenaikan upah yg minim menyulitkan laki2 naik dari mandiri ke mapan. Sedangkan untuk berkeluarga, idealnya laki2 mapan, jadi istri tidak perlu bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup. Semuanya balik lagi karena efek menurunnya industri dalam negeri, banyak produk impor masuk, industri2 banyak tutup, pengangguran banyak. Ditambah banyak konten2 media sosial yang membuat standar hidup makin tinggi
Saya dari kota kecil & bisa bilang kalo data ini antara benar dan salah.. salahnya di penurunan pernikahan karena di kota saya masih banyak anak muda yg nikah, tapi benar bahwa wanita lebih mandiri dan pria mapan sedikit… karena biasanya walau mereka berani nikah muda, lakinya pada gak kerja 😂 saya juga heran & miris ngeliat ini karena di sekitar saya hampir semua laki2nya ga kerja atau bilangnya “ikut usaha istri” 😅 sedangkan istrinya pekerja keras semua. Emang mostly laki2 kaya gini ga berpendidikan tapi saya juga kenal yg lulusan S1 tapi udah 2 tahun nganggur… dan yg terakhir ini bukannya gak ada yg nawari kerja sama sekali, tapi dia dan ortunya sendiri yg agak gmn gitu, kalo ada kerjaan gajinya kecil langsung nolak. 😅 pdahal kan gapunya uang & skill mahal 😢
Jangan biarkan video dan data ini mengalihkan perhatian kita semua, wahai rakyat Indonesia, dari fakta bahwa pada tahun 1998, The Undertaker menjatuhkan Mankind dari Hell In A Cell, dan terjatuh sejauh 4,88 meter melalui meja komentator.
dmn tuuh pria hanya jadi pekerja kasar? di lingkungan tempat sy, bnyk jns profesi pria, tergantung kemampuan/skill jg latar blkg pendidikannya.. selama mampu bersaing mah
@@biangkeringat mayoritas ojek online klau ada pilihan pekerjaan lain pasti pindah, yg perlu diurusi pemerintah adalh potongan dari Aplikasi yg mencekik kepada para mitra ojol.
Iya benar. Sy irt, dikompleks ku semua para ibu keluar bekerja, keluarga suami jg begitu, keluarga ku jg tdk kalah, para istri keluar bekerja. Alhasil, aku pun skg udah mulai bekerja.
Dulu aku termasuk wanita mandiri karena single mom, dan sekarang alhamdulillah di temukan Allah dengan pria mapan dan sekarang samawa dengan keluarga kecilku
Nggak juga sih. Cewek2 menurut gua malah lebih kreatif dan mandiri, dan mereka lebih takut menikah karena medsos bnyak mengaungkan KDRT. Makanya banyak cewek2 nggak mau menikah
Yg sedang dibahas itu soal banyaknya wanita mandiri dan sedikitnya laki2 mapan, yg komen malah pada curhat masalah pribadi.. Hadeehh Jd gini, menurut saya penyebabnya adalah setelah adanya emansipasi wanita maka peluang dan kesempatan kerja untuk wanita meningkat.. Bahkan akhirnya jauh lebih banyak ketimbang peluang dan kesempatan kerja untuk laki2. Gak percaya? Silahkan cek ke pabrik2 dan perusahaan2 yg ada disekitarmu.. Banyakan mana jumlah karyawan wanita dengan laki2..?? Maka mau tidak mau, ketimbang nganggur, laki2 akhirnya memilih pekerjaan informal seperti ojol, kurir paket, freelancer, dll.. Dimana hasilnya benar-benar tidak menentu. Ya begitulah..
Ga usah sok krisis.udah jelas Indonesia overpopulation.hamil di luar nikah juga masih berkeliaran bayi di tampung di panti asuhan dari anggaran dana negara.udah liat data survei pertumbuhan masih condong naik daripada turun.
Jika seluruh Pria meninggalkan pekerjaan seperti tukang bangunan, ledeng, petugas listrik, server maintenancer, security. Bisakah Wanita "Mandiri" ini mandiri seperti sedia kala ?
kenapa harus ke trigger dengan wanita mandirinya? bagus dong kalo memang profesi laki-laki yang kamu sebutkan di atas punya value yang tinggi dan berguna di masyarakat? gue juga sangat bersyukur atas laki-laki di sekitar gue yang memang bekerja keras dan valuenya berguna bagi orang sekitar. kadang mandirinya wanita bukan sebuah keinginan, tapi udah masuk ranah kebutuhan, bahkan paksaan. dan menjadi wanita mandiri juga gak otomatis jadi pembenci pria sih, cuma emang benci mokondo aja. gak bisa juga kan suka sama semua orang...
Pria mandiri bisa berdiri d atas kakinya sendiri Sementara semandiri2nya wanita, pasti masih akan ditopang oleh pria Karena kenyataannya, sampai detik ini, peradaperkotaanban dunia masih bergantung pada (fisik) pria, salah satunya infrastruktur2 d perkotaan
Maaf seperti nya data angka perceraian itu masi kurang tepat karna dari 10 pasangan yg bercerai hanya 2 yg mengurus di pengadilan sisanya cuma pisah aja
Pada umumnya (sebagian besar/tidak semua) saat wanita sudah dalam taraf mapan (punya pemasukan dan mampu menghidupi dirinya sendiri bahkan keluarga) dia tidak tertarik lagi dengan hubungan percintaan. Dia justru nyaman terus menerus bekerja dan menghasilkan banyak uang sehingga dia bisa memiliki banyak aset dan pemasukan untuk masa depan. Sedangkan laki2, semakin banyak uangnya semakin banyak tingkahnya. Makin banyak pula perempuan simpanannya. Semakin banyak pula seleranya yang tak masuk akan. Makin tinggi pula nafsunya. Hal itu pula yang perlahan akan menghancurkan hidupnya. Dimana fokusnya terbelah bercabang-cabang. Mana fokus kerja/uang, keluarga, perempuan 1, perempuan 2, perempuan 3 dst yang harus dia jaga hatinya, menjaga rahasianya dari istri, menjaga nama baik di mata sosial dll. Tau sendirikan, hanya SATU wanita yang mampu menghantarkan pria menjadi sukses. Saat dia menempatkan banyak perempuan disisinya dia tak lebih dari seorang lelaki hidung belang yang menunggu kehancuran. Entah hancur karena karma (menyakiti banyak perempuan) atau pun karir jatuh tersungkur karena terlalu banyak menyakiti/mengkhianati hati keluarga terutama hati istri dan anak. Beda dengan wanita (mapan), dia tetap fokus pada uang untuk membahagiaan diri sendiri dan keluarga.
Ya pada tau semua sih Menikah mempersulit hidup, udah seneng dengan cita cita di kejar tapi nikah sama yang ga dewasa.... Realistislah Kalo uang orang tua ga works, realita sih banyak yang cerai gara gara amplop pasangan, Kalo perempuannya yang penting money oriented pasti cerai Kalo suami bangkrut wkwkwkk lucu lucu ... Alasannya satu sih ga bisa di ajak mau susah apalagi ga punya kamampuan solving Problem pas kepepet .. Yang bikin pedes udah di campur sama politik sama mental cheating mati aja wkwkwk
Aku mau kritik newsanchor atau presenter nya. Kok cara ngomongnya kayak mageran ya. Kayak ga semangat gitu. Dan bahasa yg digunakan juga ada beberapa yg ga baku