Warung VOA: Kuliah di Boston

Подписаться 753 тыс.

Просмотров 3,5 тыс.

50% 1

Cak Supri dan Ning Virginia ke kota Boston yang dikenal sebagai kota pelajar di Masachussetts. Tonton cerita Derry Wijaya, dosen Ilmu Komputer asal Indonesia di Boston University, vaksinasi di kampus-kampus AS dan proses penerimaan mahasiswa di univeritas Harvard yang mengundang kontroversi.
Lihat di website: bit.ly/3iTrren
Ikuti VOA di akun media sosial lain:
Instagram: / voaindonesia
Facebook: / voaindonesia
Twitter: / voaindonesia

Опубликовано:

1 окт 2024

Ссылка:

Скачать:

Готовим ссылку...

Добавить в:

Мой плейлист

Посмотреть позже

Комментарии : 6

@nasrullohnasrul7999 3 года назад

Mugi Mugi ISO mrono.. amin

@Username12515 25 дней назад

Gak juga kok anak2 asia banyak kok. Anak dari Indonesia di Hwrvard ada 10 yg di terima. Anak saya salah satunya. Itu baru fakultas pendidikan. Blm fakultas lainnya. Ya mmg lbh sedikit ya mmg susah masuk ya.

@WitraYeni 3 года назад

Mantap

@d3ttr492 3 года назад

Di as hy diskrikinasi penerimaan mahasiswa baru dr luar negaray tmsk asia, sdgkan kampus2 negeri, justru mendiskriminasi mahasiswa baru dlm negri sendiri yg didasari mayor minor.

@yoloid2972 3 года назад

Ada kaitannya dengan kemampuan biaya. Biaya penduduk lokal (warga negara bagian tujuan) itu berbeda dengan penduduk domestik (warga luar negara bagian tujuan) terutama di perguruan tinggi negeri. Contohnya penduduk California yang mau kuliah di UCLA cuma membayar maksimal USD 15 ribu, penduduk luar California bahkan pelajar luar negeri bayar 3x lipat. Kok bisa gitu? Karena perguruan tinggi negeri di Amerika itu secara pendanaan didominasi oleh pajak negara bagian, bukan pajak federal.