Biasakan Menonton Sampai Akhir
Mohon Supportnya Dengan Cara
Like, Share dan Tulis di Kolom Komentar
Jangan lupa klik Subscribe dan bunyikan lonceng untuk update channel ini
Dukung Seniman Muda Bali, yang berupaya melestarikan budaya bali khususnya di bidang seni pewayangan. Selamat menyaksikan dan semoga terhibur. SUKSMA🙏🙏
Follow my instagram :www.instagram....
Visit my fanpage on facebook : / tetuekwayangbali
Kerauhan berasal dari bahasa Bali dari kata rauh yang artinya datang. Namun antara kerauhan dan kesurupan tersebut berbeda. Dosen sekaligus praktisi, Komang Indra Wirawan atau Komang Gases menyebut kerauhan berasal dari kata ‘rauh’ yang artinya mendatangkan dalam ranah sakral.
Kerauhan dalam ranah sakral sudah seharusnya ada upakara berupa banten dan kejadiannya terjadi di pura. Menurutnya, seseorang yang kerauhan dalam kondisi sadar akan tetapi tak bisa mengendalikan kesadarannya. Sementara kesurupan diakibatkan karena otak kanan dan kiri tidak sadar penuh.
Sementara itu, kerangsukan menurut Gases diakibatkan oleh kesengajaan memasukkan energi negatif baik berupa roh ke dalam tubuh. Dan kebanyakan sifatnya negatif seperti bebainan. Selain itu kerangsukan lebih banyak bermain di dunia profan dan tidak jauh beda dengan kesurupan. “Bedanya dengan kerangsukan, kesurupan hanya lebih didominasi luapan emosi,” katanya.
Terkait kerauhan ia menyebutkan ada beberapa jenis. Kerauhan Dewa terjadi apabila ada yadnya yang sifatnya Dewani dan menunjukkan sifat halus, seperti perkataannya halus, etika sesana mengikuti dewa, dia adalah kerauhan dewa. Jika kerauhan prasanak atau prerencang Ida Bhatara pasti agak sedikit ekstrim seperti mengambil keris, metebekan, ngambil api seperti Sang Hyang Jaran. Ada pula kerauhan Bhuta, yang ditunjukkan dengan memakan ayam, atau minum arak sebanyak-banyaknya.
ngurek, menari-nari dan diam. “Pada fenomena Kerauhan dengan gerakan merangkak yang merasuki tubuh Tapakan Kerauhan adalah ancangan (kendaraan suci) Ida Bhattara/Bhattari, ketika gerakan ngurek yang merasuki adalah pepatih Ida Bhattara/Bhattari, yang gerakanya menari-nari adalah widyadara/ widyadari sedangkan yang diam adalah Ida Bhattara/Bhattari sendiri,” tulis Pradnyana.
disusupi oleh kemaha kuasaan Tuhan salah satu tandanya adalah apabila tubuhnya dibakar, orang yang kesurupan tak akan terbakar oleh api.
#kerauhan #wayangkulitbali #cengblonk #wayang #wayangkulit #cengblonk
21 сен 2024