Cinta itu tidak mungkin tanpa adanya hasrat, tapi kalo hasrat itu mengendalikanmu niscaya akan menjerumuskan dirimu pada kehancuran.. itu sih sepertinya
Menghitung rindu caranya dengan jangan dihitung, cukup dirasakan. Sebab rindu adalah partikel² rasa yang tak kasat, dan rindu adalah sebuah rentang yang tak ingin kau ukur.
Penulis emang beda ya, bisa mencari suku kata yg pas ketika di kasih jwaban menjebak 😅🤣 Salut mas wira tetap tenang menghadapi prtanyaan2 yg mnjebak mulu khas dzawin 😅🤣😂
Opini saya. Dalam sudut pandang agama khusus nya islam itu dinamakan zina. Dan berzina itu dilarang mau dimanpun dan kapanpun bila muda mudi tersebut belum sah menjadi suami istri. Kalo non islam tidak tau diboleh kan atau engga kalau belum sah. Tapi harusnya mikir, kita ke gunung sama saja ke rumah orang lain. Harus sopan dan hormati pemilik rumah tersebut. Yang sepemikiran boleh like hehe
Di ketahui : rindu adalah perasaan ingin bertemu yang menggebu gebu. Di tanya: Bagai mana cara menghitung rindu? Di jawab : jika rindu adalah perasaan maka yang di hitung adalah berapa lama rindu itu yang kau rasakan, hingga akhirnya pertemuan yang menyudahi kerinduan terlaksana kan.
Sejatinya Pendaki tidak akan pernah bercinta digunung, karena pedaki sejati mampu menemukan cinta yg bergelora dengan hanya menatap kabut yang syahdu dan sunrise saat dipuncak, tanpa perlu memadu cinta terlarang yang justru akan membuat alam bersedih. Salam lestari
Aahhhh... Rambut Dzanuri masih saja selalu mengalihkan perhatianku uwu Apakah Dzanuri seperti abang2 di TA yang kalo camping bawa shampoo, conditioner, dan serum utk rambut. Jadi pas turun lagsung memulai ritual perawatan rambut.
Dalam kehidupan sosial ada yg namanya ruang privat dan ruang publik. Kerja kelompok adalah sesuatu yg harusnya dilakukan dalam ruang privat. Sementara gunung adalah ruang publik. Kesalahannya pada poin itu saja sih menurutku. Tidak 'empan papan' kalau orang Jawa bilang.
@@azkafauzi3241 bukan soal tendanya. Ruang privat adalah tempat dimana kita bisa melakukan sesuatu tanpa mengganggu orang lain. Kurang lebihnya begitu sih
cara menghitung rindu : se sering apa kita merindukannya , sampai org yg kita rindukan mengabari kita terlebih dahulu , dan ituk adalah nilai rindu yg amat besar
ketika kedua insan manusia yg ahli filosofi sudah brkumpul, brdikusi, prtukar fikiran tuk mnyuguhkan tontona edukasi tuk mnghadapi pahit mnisny hidup ini.. mka kami sebagai penikmat filosofi tak pernah henti tuk menyimax dn mngamati obrolan yg pnuh makna ini..
Jika generasi sekarang mengatakan hak Asasi, maka generasi selanjudnya tidak bisa membedakan mana yang salah dan mana yang benar, itulah waktu kehancuran moral dan agama dimulai.
Begitulah agama, selalu mengajarkan hitam dan putih, tanpa mau tau bahwa kehidupan tidak melulu berkutat soal hitam dan putih, tpi ada juga warna lain seperti abu2
Kalo gw yg ditanya ini opini gw: 1. Kalo kerja kelompok sunyi senyap, ya silakan, asal ga ganggu tetangga. 2. Kalo tidak sengaja ketemu orang kerja kelompok, ya biarkan saja selagi tidak mengganggu. Tidak perlu dilaporkan, kecuali emang mengganggu. 3. Orang yg meng-hayo-kan sambil ngerekam dan narik2 selimut atau malah sampe dipegang2 anu cewenya buat ngecek katanya(gw pernah liat videonya) adalah orang2 yg wajib dilaporkan atas tindakan asusila/pelecehan. 4. Apakah boleh kerja kelompok di gunung? Ya boleh lah, bebas mau di kosan, hotel, dan gunung, sekali lagi asalkan tidak menganggu orang lain.
Pastinya Tuhan maha melihat, selalu berdoa minta husnul khotimah, bukan dalam kondisi berbuat dosa. Takutlah jika wafat dalam kondisi berbuat dosa. Ingat kalau akhirat dan neraka itu benar adanya.
Turunan fungsi X, gitu aja aku ngakak. Bisa"nya dapet analogi begitu? Tapi bener sih, 'kerja kelompok' diluar akad menurut ku emang menurunkan fungsi. Kalau lust-nya hilang love pun ikut hilang, karena tak ada komitmen hitam diatas putih, gampang bilang goodbye. Dialognya asik dan enak didenger. Meski banyak analoginya, aku paham dan bisa ambil pesan moralnya (ceileh....pesan moral 😂). Kalo temanya bermutu gini bikin yg agak panjang napa bang Win. Atau bikin berseri.
Opiniku : Beda tipis ama kebelet boker. Boker mah boleh dimana aja, tapiiii apa iyaa di mall mau boker? Di taman mau boker? Boker ya di kamar mandi dong. "Kan nanti diberesin sendiri. Di pungutin sendiri, dibersihin sendiri, dll" iyaa pasti sebisa mungkin diusahakan ngga mengganggu orang lain. Tpi kalo dirasa pake hati, kayak yang dibilang bang wira, apa iyaaa sih mau boker di mall? Apa iya mau boker di taman? Apa iya mau boker di khalayak umum? Sekalipun ngga dilarang, semua hal punya tempatnya. Itu opini dariku 👋
jadi gini, Menurut saya semua itu ada tempatnya. simpel aja, misalnya kita memasak indomie di wc, bisa memang, tapi apakah pantas? tentu tidak. sama dengan bercinta di gunung memang bisa, tapi apakah pantas? ya gitu aja si menurut saya mah.
Tpi wlawpun tidak pantas... Masih bnyak yng ngelakuin bercinta ditempat tidakpantas.. Dibanding masak indomie ditempat tidak pantas... Sama2 tidak pantas tpi bercinta digunung lebih bnyak dri pda masak indomie digunung
Cara menghitung rindu, jadi Rindu berbanding lurus dengan rasa (sayang atau cinta), Rindu adalah hasil dari turunan antara jarak(x) dengan waktu(y), sedangkan rasa sayang adalah hasil dari cinta : benci, jadi perhitungan Rindu adalah hasil dari perhitungan seberapa jauh jarak anda dengan orang yg anda sayang di bagi seberapa intens anda bertemu,dikali dengan rasa anda dengan pasangan (cinta : benci), jadi Rindu = (x :y) x (cinta :benci). Kesimpulannya semakin anda menyayangi pasangan anda,semakin besar pula Rindu anda kepadanya,demikian pun sebaliknya,semakin benci anda dengan pasangan anda,semakin kecil pula rindu anda padanya, ...... Wes ya,aku dewek ya mumet.🤣🤣🤣🤣🤣
Bukannya turunan jarak dan waktu itu percepatan yah?? v= s/t Kecepatan = jarak : waktu V'(diferensial/turunan kecepatan)= a (percepatan) Kok malah jd rindu sih??? Ada yg salah keknya ni..... Mari belajar bersama lagi..... Semangat!!! Fisika menyenangkan!!! Matematika mudah!!!!! Tp klo konteksnya (s x t) mungkin beda....
@@ikhwanmuhammadfaried5206 angeellll,masalah Rindu,gak ada turunan jarak dan waktu itu percepatan, karena secepat apa kamu melangkah,sedekat apa kamu berada,jika kamu bukan pilihan yang tepat untuknya,ya hasilnya tau sendiri 🤣🤣🤣🤣🤣
Trimakasih Sudah memberikan sudut pandang yg positip Bang Wira, soal nya saya sering naik gunung dan tetanga tetanga dalam pendakian selalu gaduh dan kurang menghargai kepentingan org banyak yg ada di sekeliling nya 🙏🚬☕
Kemaksiatan yang bersifat mengundang bencana bukan lah kemaksiatan yang moralitas. akan tetapi kemaksiatan manusia tentang pengeksploitasian alam yang berlebihan hanya untuk kepentingan kekayaan dan menindas orang-orang yang tidak berdaya.
kalo saya lihat sepasang muda mudi tidak saya kenal naik gunung bersama dan tidur dalam 1 tenda maka akan saya anggap mereka itu sudah menikah/ sudah sah / khalalan thoyyibannnn .. .
Bang zawin tuh pnya hati yang baik.. dia banyak menolak tawaran stand up mski d bayar mahal bukan krna dia sombong,tp bagi dia mmbuat orang trtawa itu bukan d jadikan mata pncarian tp dia emang senang melakukan itu mski ga d bayar.. dan gue spendapat,untuk nyari makan dan pnghasilan bisa dr propesi lain kita cari,tp mmbuat orng trtawa dan ga sedih itu udah sbuah keharusan mski tanpa bayaran...
Saya yg tak pernah pergi ke gunung/bukit merasa risih hanya karna melihat ke uwu an dua muda mudi pas lewat muncak. secara gak mungkin dong semua yg punya pasangan ygvlewat pergi muncak udah pada nikah dan sah mustahil semuanya suami isteri.
