Aku pernah seh di posisi lebih mementingkan keluarga ku(ortu dan saudara kandung)di atas segala2 nya.. tp hal tu bnr2 ga bagus n malah byk kesalahan2 dlm hdp berefek kerugian buat diri sendiri n keluarga yg kita selalu utamakan ternyata ga se power full kyk aku..setelah ku pikir2 skrg bego bgt seh aku hehe.. skrg lg di tahap bahagia in diri sendiri dan rasanya lega bgt n hdp jd makmur n tenang
Relate sama saya, dan di usia sudah hampir 35 baru mengerti apa itu mencintai diri sendiri, tanpa sadar selama puluhan tahun aq membenci diri sendiri dan selalu mengutamakan orang lain
Aku juga masih berada d fase ini, tapi aku blm mampu keluar.. adik ku berkebutuhan khusus, ortu ga punya banyak harta malah kena dampak pandemi jdi pegangan uang stlh kekacauan pandemi sangat dikit.. jdi aku anak pertama perempuan yang harus bertahan dan terus mensupport keuangan keluarga.. aku cuma berharap ada keberkahan dan pintu kemudahan dalam peluang2 baik yg akan ku hadapi ke depan
Belajar mental ilmu psikologi, membahagiakan diri sendiri ternyata perlu krn tanpa diri kita sehat mental, diri kita tdk bahagia itu akan berdampak jg bg anak, pasangan kita, ortu , relasi atau kluarga ❤❤
Pentingnya kita berada di satu level yg sama dgn pasangan itu juga penting yah . Karena itu akan releated dgn cara pandang hidup yg akan bercabang lg dlm aplikasi kehidupan pernikahan ,pola asuh dll . Penting bgt yah edukasi Pra Menikah yah agar bisa punya pemahaman setidaknya sejajar yah
hallo parentalk. terimakasih atas bincangan & bintang tamu sangat bemanfaat sekali. setelah melihat potongan di fyp intagram lalu aku melihat versi full fersion nya~ aku tersadar bahwa kita berpasangan pun sangat butuh kecerdasan emosional. yaitu salah satunya mindfulness. dan kata2 “pasangan kamu adalah dirimu sendiri. membuat saya berefleksi ternyata ketika saya marah dengan pasangan memang nyatanya menyakiti saya sendiri. dan beranggapaan semua yang dilakukan dia salah & saya benar. ada diposisi itu hampir 2tahunan. dan saya berprogress. thankyou parentalk. ❤️
Mencari titik "Balance" antara unsur material dan immaterial itu lah yang sangat sulit, apalagi jika unsur immaterial ini sangat erat dan dipengaruhi oleh orang ketiga.
Min sekedar kritik saran, untuk soundnya terlalu terpotong potong. Mungkin noise background tidak harus dihilangkan dan bisa nambah kenyamanan pendengar juga daripada terkesan kaku
kata2 bagus tapi kalau susah dicerna jadi sia2. saya bingung dengan penjelasan narsum. sebaiknya pake kata2 yang sederhana dan mudah dimengerti saja oleh banyak orang sehingga orang paham.
Menurut sy mungkin beliau begitu karena memilih kata" yg tidak membuat org lain bingung ketika narasumber berbicara, karena menurut sy bahasa yg dipakai beliau cukup tinggi dan butuh pemahaman agar audience mudah mengerti. Dan menyampaikan jawaban atas pertanyaan yg diberikan juga butuh pemikiran yg rasional, itu menurut sy. Dan kalo lihat divideo terakhir pak ario blg perlu dicerna dan ditonton ulang. Cmiiw yaa😊
