Alur cerita biasanya mengspoiler film lawas(awalnya) tapi sekarang malah ngspoiler film² baru dan jelas film tersebut budgetnya sangat luar biasa,itulah kenapa para film maker bilang kalau dunia sosial media merusak perusahaan mereka.
Iya-ya kalau film lawas dan sudah ditonton lagi, itu malah bisa mengangkat film yang sudah terlupakan. Kalau film yang baru tayang langsung dijadikan konten alur film itu jelas sangat merugikan
Klo point ini gw setuju sih😅😅 bajakan filmnya udh ada sebelum sebulan ato berapa bulan perilisannya itu aja udh gk etis, ditambah lagi salah satu penontonnya ada yg review dan bikin konten tambah minus (-) lagi etisnya😅
alasan kenapa konten alur film bakal terus bertambah kedepannya karena 1. dapetin cuan dan audiensnya itu gampang 2. longgarnya dan belum dikenalnya hak cipta di indonesia 3. bisa bersembunyi dibalik kata "Review", gw sering bat liat beberapa channel alur cerita gini pake kata Review tapi isi kontennya nyeritain film nya dari awal sampe akhir 4. banyaknya kaum mendang mending, pasti ada aja yang sering bilang "ah mending nonton video alur cerita daripada ke bioskop langsung, buang buang duit"
audiens gampang gigi lo, lo pikir klo mereka gaada ciri khas tersendiri bakal rame? banyak channel alur film yang mereka ga punya gimmick yang melekat pada diri mereka dan ga punya ciri khas jdnya gabisa narik audiens
point 1 aneh. walau terlihat sepele, meringkas dan motong video, pada kenyataannya Kalau ga punya image kuat dalam storytelling mereka ga bakal rame.. Lu tes aja bikin satu dan buktikan apakah segampang bacotan lu..
intinya sih bang , sebuthnya saja , kalau suka ya ditonotn , kalau kagak ya gausah dihujat , youtube itu udah ada aturan mainnya sendiri, jadi mereka akan menindak kalau benar2 melanggar ,
setuju gw sih, gw pun salah satu ennonton mereka bukan mendang mending ap gmna, tp gw org nya ngantukan klo nntn film, waktu itu ernah berlangganan netflix tp ujung2nya kgk ditonton karna baru nntn sekali di menit 30 dh bosen dan ngantuk hahaha
Kerennn, tidak menyudutkan satu pihak namun melihat dari angle yg lebih luas. Saya suka analisanya terkait konten tsb eksis dan laku keras karena adanya perubahan behavior masyarakat. Saya pribadi ga pernah bisa menikmati konten alur cerita film, tapi jujur kadang konten tipikal tsb emang ngebantu dalam hal ngingetin dan nge-refresh film2 lama. Contoh dalam hal ini sequel film 'A' udah mau tayang dan kita ga sempet nontonin ulang film2 'A' sebelumnya (apalagi misal ini sequel ke sekian macam Indiana Jones 5 kemarin). Konten alur cerita cukup bermanfaat dalam hal ini, tapi ya gitu skrg banyak yg kebablasan, film baru tayang seminggu aja udh dibuat dgn thumbnail dan judulnya yg spoiler 😂
Bener, bilangnya “review” tapi kenyataannya isinya full spoiler dari awal sampe akhir Bukannya menganalisa faktor-faktor eksternal suatu film (ex : proses pembuatan, fakta unik di balik layar, pendapatan, kritik saran atas alur cerita dengan meminimalisir unsur spoiler ceritanya, makna simbolis filmnya, dll)
Tbh, gw ga suka konten "alur cerita". Selain pembajakan secara halus dan merugikan sipembuat film, konten ini juga bakal merusak cinema experience tiap individu. Ada sih jenis konten yg sejenis tapi gw suka yaitu "breakdown" isi film, dari segi pemahaman karakter, easter egg yg terlewat dll. Meski ini termasuk konten spoiler tapi penonton yg blm nonton film tertentu ga bakal paham sama kontennya.
that is quality bro. keep it up. gapapa upload lama.krna nyari materi dan dan mngumpulkan informasi lalu merangkainya mnjdi ssuatu yg luar biasa sprti ini butuh waktu.
Setiap gue liat video channel ini selalu reflek ngecek subscribers nya berapa karena dari awal gue nemu channel ini selalu amaze dan dibikin enjoy banget sama presentasi video dan kontennya. Dan ketika gue ngeliat subscribers nya gue selalu bilang ini channel bener - bener underrated padahal konten dan videonya bagus banget. Uh idk intinya sukses terus buat channel lo bang.. you guys really deserve more audiences with all your contents 👍🏽
konten alur cerita film sebenarnya pembodohan, mereka membajak film secara halus. ketika kita menonton alur cerita film kita merusak penalaran kita sendiri terhadap film tersebut. ketika kita menonton alur cerita film kita tidak lagi menghargai karya dari si pembuat film dan masih banyak hal lainnya
Makanya gw ga suka nonton youtube alur cerita. Di satu sisi durasinya hampir sama kaya nonton film, di sisi lain hanya bisa ngantuk ngedengerinnya. Masih mending nonton film aslinya.
Lah youtube aja ngebolehin channel alur cerita selama masih dalam Fair use,saya suka nonton alur cerita film,berkat alur cerita film sy jadi penasaran nonton film aslinya
Jangankan yang bicara soal Alur film,yang bicara soal review saja bisa beda banget feel yang didapat kalau nonton sendiri.bahkan yang nonton sendiri full film(di hape) akan terasa banget beda sensasinya kalo nonton langsung dibioskop(cinema experience).karna film itu kadang memang sesuatu yang subjektive.biarpun dikatakan rating nya tinggi atau rendah,tiap orang punya pemikiran,mindset serta ekspektasi yang berbeda-beda setelah melihat alur full film tsb.
Percaya ga percaya, bahkan film yg udah kita tonton dr lama, udah hapal jalan ceritanya, tetap aja masih ditonton review alur ceritanya khususny film2 favorit masing2... Pertama, nostalgia, krn saking sukanya ama filmnya drpd nonton ulang butuh waktu. Kedua, memang ada "value" yg lain dr content creator, entah itu pembawaan yg lucu dan menghibur, penjelasan hal2 yg banyak g dipahami dalam film, hubungan dengan cerita/film di universe yg sama, dll
agak kaget banyak yang kurang setuju sama konten kreator menceritakan alur film, saya sebagai salah satu viewer pun sebenernya emang agak kurang setuju. karena perspektif saya ke film jadi berubah, jadi males nonton film dan langsung nonton alur film aja. bahaya banget sih apalagi ditambah embel embel "reviewer" karena jangka panjangnya bisa ngerubah habits dan cara pandang orang terhadap cara mereka mengapresiasi seni film.
Sebagai seorang seniman hanya mengingatkan bahwa "hak cipta atas suatu karya seni itu mahal". Kalau niatnya review sebaiknya berhati-hati, jangan sampai spoiling keseluruhan storyline. Alangkah lebih baiknya lagi jika sudah mendapatkan izin secara resmi dari si seniman.
teman saya review film tapi gapakai video/tayangan. dan benar2 hanya sinopsis/mereview bukan upload video diedit2, diisi storytelling ala sendiri yg ceritakan filmnya scr gamblang, dsb yg pakai teknik hindari copyright. skrg alur cerita adalah ringkasan film. bukan review benar2.
@@justme-hz7qc Kalau seperti itu mungkin bisa diterima tapi kalau yang lain Udah jelas salah kontennya saja mengambil/nyolong dari website bajakan dan website bajakannya kontennya juga nyolong, otomatis adsennya HARAAAM.
Kepopuleran konten alur cerita film itu gak lepas dari pas wabah covid dimana orang orang dipaksa mencari hiburan cuma dirumah doang. Awalnya orang nonton film, cuma karena gak paham cari di yt pembahasan mengenai film itu. Dari yang awalnya pembahasan berubah jadi alur cerita secara menyeluruh. Saya juga awalnya cuma penikmat konten alur cerita, tapi karena dirasa menarik yaudah saya coba ternyata respon audient cukup beragam ada yg menghujat ada yg mendukung, hal itu yg bikin saya cuma coba coba jadi keterusan. Kalo dibilang kami membuat orang malas nonton film full itu gak sepenuhnya benar. Karena mereka yng nonton alur cerita film pas tau filmnya bagus, mereka akan coba nonton secara full filmnya.
Point terakhir itu salah besar, kebanyakan orng klo udh nonton alur film ga bakal nonton film fullnya, karna udh ngerti Jalaan ceritanya dan itu udh bikin film itu ga menarik lgi. Kalau pun ada yg abis nonton alur cerita dan dia akhirnya nonton langsung filmnya, fiel dri film nya jdi beda karna kita udh tau sebagian besar ceritanya, bahkan scane2 epicnya jga jadi kurang greget lagi, itu lah knp spoiler itu di larang... Pendapatan film menurun akhir2 ini smpe pembuat film ga bisa bayar penuh aktor2nya dan jadi mogok kerja itu gara2 orng2 kaya kalian yg nyari duit pke karya orng lain, sadar diri
Gw pribadi yg nonton alur film dan kalo filmnya bagus pasti gw lanjutin nonton fullnya. Bahkan dr situ gw jadi banyak refrensi film2 bagus yg ga gw tau
Ada kasus yang baru banget, yaitu episode 1071 onepiece, gear 5 luffy Episode ini membuat banyak penonton terpecah menjadi 2, ada yang suka, ada yang kecewa Dari beberapa yang kecewa, ada satu komen yang mengekspresikan kekecewaannya dengan bilang "rugi banget gua njir, udah nonton episode 1 sampe 1070 *lewat recap di youtube* buat bisa nonton 1071 dan ternyata episode nya gini doang?" Huh? You what? You dont watch Shirohige and Ace, right? going merry karam, dll, kan? Banyak elemen yang bikin film itu bagus. Pacing, ostnya, aktingnya, yang semua itu gabisa dicover sama youtuber recap. Jadikan youtuber recap itu sebagai penentu kamu mau nonton filmnya atau engga, bukan buat ngerti keseluruhan ceritanya. Pendapat pribadiku, film emang gabisa dinikmati lewat recap, tapi harus ditonton secara utuh. Salah satu contoh pribadiku, aku awalnya drop nonton anime 86, tapi setelah nonton beberapa klip, aku akhirnya nonton full 2 season dan ternyata 86 adalah salah satu anime terbagus buat aku, nyesel drop waktu itu 🙃
Buset! Temen-temen banyak fans One Piece sejak dari TV, dan ngajakin saya buat nonton juga. Cuman saya menolak karena tertinggal (900an episode saat itu). Dan sekarang ada yang rekap sampai 1000eps, komedi yang luar biasa😂.
Gw nonton dari episode satu jujur setelah timeskip emosinya kurang kerasa dan sekarang debut Gear 5 cuma gituu doang? Gw sih mending liat Luffy vs Enel berkali kali sih daripada liat debut Gear 5 yang sampah
Dulu download bajakan mulu di oplover tapi semenjak banyak platform streaming legal nyediaim dengan harga masuk akal, saya udah ga pernah nonton bajakan. Kalau bagia saya asal harga terjangkau dan mudah diakses, saya pasti tidak akan membajak.
Sulit untuk dilakukan di Indonesia, karena mayoritas mindset penikmat konten seperti itu notabene orang yang memiliki pola pikir *"engga perlu nonton buat tau ceritanya, enak!"* .. Jadi pembuat konten alur film ini akan jauh sekali dari kata *Ditangkap* Saya sendiri setuju dengan konten alur film seperti ini jika hanya bersifat sinopsis dan pembahasan film personal, bukan betul2 secara gamblang menceritakan film dari awal sampai akhir yang membuat para movie maker sedih karena penonton kehilangan esensi sebenarnya dalam menikmati karya si pembuat film.
Parahnya beberapa bahkan ada yang langsung bahas film yang baru tayang di bioskop Mana bahasnya lewat bajakan lagi Tampaknya mereka tidak peduli apakah akan merugikan atau tidak Yang penting jadi konten
@@kingki1953 Saya bukan mempermasalahkan sisi emosional seseorang dalam membawakan narasi sebuah filmnya, tapi apa yang dia suguhkan kepada penontonlah yang menjadi masalah (menceritakan sebuah film dari awal sampai akhir begitu lengkap) sampai menghilangkan esensi dari karya pembuat film tersebut. Pembuat film membuat karya tersebut ingin agar karyanya ditonton dan dirasakan secara langsung oleh penontonnya baik dari sisi emosional, psikologis, dsb. Namun hal tersebut sulit untuk dirasakan secara langsung apabila konten alur cerita malah menceritakan dengan lengkap semua isi film dari awal sampai akhir.
mnurutku emang harus dicekal, soalnya merugikan produsen film. indonesia ini kurang tegas dgn hal penting soal hak cipta, malah kdang mentingin hal sepele.
@@DeadBattleBrother15 Untuk pembahasan lewat media bajakan saya baru dengar, dan apa ini benar ? Sisi buruk dari sebuah teknologi apabila pola pikir belum siap menerimanya akan terjadi ketimpangan antara moralitas dan perilaku dan sesuai dengan yang bro utarakan (merugikan atau tidak, yang penting jadi konten).
setuju sekali dengan video ini. baru sadar ternyata semua itu berhubungan ya, budaya instan menjadikan kita maunya langsung ke inti, tidak menikmati prosesnya. saya termasuk salah satunya. dulu saya suka sekali nonton film. skrg, males nonton panjang2, baru 15 menit atau 30 menit udah ngantuk 😅. jadi lebih suka nonton review. sbnr nya sempet mikir juga, kasian yg buat film ya, udah keluarin biaya banyak, produksi lama, nyari ide dll butuh ahli di bidangnya masing-masing, tp penonton malah lebih suka nonton review nya😢 untuk solusi nya dr video ini masih debatable sih. yg jelas ga sesimpel itu
Gampang buat owner alur film. Dpt sub cepet Banget. Udah dpt 100k Promosiin channel cadangan. Yang satunya kena copyright yang satu nya tetep jalan. Yang satunya kena lagi balik ke channel lama dan Promosiin channel baru. Gitu aja terus. Entah sudah berapa silver play button di rumah ngumpul. Bukan cuma video durasi panjang. Bahkan sekarang merambah ke short. Yang lebih parahnya series series seru garapan orang juga kena. Bagian paling amisnya channel itu bermitra dengan industri judi. Brengsek memang, tapi mau gimana.
Bagi gw pribadi alur film tu kaya spoiler yg bikin gw bakal nonton ato g... Karena bagi gw kalo emang suatu karya itu bagus mo berapa kalipun d tonton tetep akan menarik dan sangat bisa d nikmati Permasalahan nya adalah kita memaksakan value kita k oranglain... Memang ad pelanggaran hak cipta... Tapi selama negara kita masih belum bisa menyelesaikan masalah fundamental... Masalah kek gini gw rasa bukan prioritas.... MAKMUR DULU BARU BERADAB-adriano qalbi- Ad yg g punya waktu...pilih k alur film(penasaran tapi mager) Ad yg g punya duit...pilih k alur film Ad yg mungkin kaya gw g suka element of surprise...pilih k alur film(pokoknya jelas dulu siapa MC siapa villain nya) Ad yg suka nebak nebak jelas g suka alur film Moviegoer jelas g suka alur film Masing-masing aj... Saling menghargai value bukan memaksakan... Karena kita g tau ap yg d alami orang lain...😇
Bagi mas bro yg emang ada value mah sah” aja nonton alur film. Tapi bnyak diluar sana yg emang “males” nonton film dan lebih suka alur film karna males baca subtitle. Gmana mau maju bangsanya kalau baca subtitle aja males apa lagi buku 😂
Baiknya review film ada regulasinya misal tidak boleh film yg terbit 10 tahun terakhir. Orang suka sama channel alur film karena lebih hemat waktu. Film 3 jam jadi 30 menit.
Sama aja bro, film” jadul juga masih ada di platform digital. Gw juga suka nonton film” lawas di netflix. Sebenernya yg suka alur film itu bukan mau hemat waktu, mreka cuma seneng didongengin aja sama males baca subtitle. Ga heran kalo indo darurat baca, jangankan baca buku, subtitle film aja males bacanya
@@arismunandar2972 ya bisa jadi, karena tiap orang beda-beda. Ada jg yg ingin meringkas film karena kita nggak punya cukup umur untuk menontonnya full video satu-satu. Dan film lawas menurut gw save untuk dibuatkan konten apalagi yg udah bebas ngga beroyalti.
Yup! Creator alur film diuntungkan secara finansial tanpa modal (membuat film/hanya membajak) dan penonton diuntungkan karena tidak perlu keluar duit dan durasi tonton yang lama. Sementara pembuat film tidak mendapatkan apapun melainkan malah berkurang pendapatannya yang dimana mereka harus membayar aktor, penulis, kameraman dll
Rekapan alur cerita ini jatuhnya sudah penyaduran, bukan fair use lagi. Jadi ya harus punya izin dari pemegang hak cipta. Kalau enggak, ya memang patutnya kena pidana.
Orang indonesia tuh males baca, males mamahami, mau nya di suapin terus, di ceritain, di dongengin, gamau merasakan experience ketika nonton film itu pokoknya "kalo ada yang bisa nyeritain kenapa harus gua tonton film nya? gua nonton alur cerita 30 menit kelar 1 film, kalo nonton film nya langsung bisa berjam-jam" Parah nya lagi konten kaya gini ditayangin ketika film nya masih tayang di bioskop atau OTT, kek nyari views banget, ada lagi yang film nya keluar dari bioskop, masuk OTT gas langsung ceritain
menurutku gak masalah............asal film lawas. kalo film baru rilis, dispoiler, kasihan juga... klo film lawas kan bisa mengangkat lagi itu film, jadi konten kreator seharusnya mengerti dan menghargai jangan memaksakan cuan kalo dibalik cuannya ada yang rugi. intinya kalo saya pribadi, saya setuju konten alur film tapi film LAWAS/kuno.
#Sama halnya dengan konten kreator "REACTION"..tinggl nymot video orang..ketawa ketiwi..bacot²an...view gede..sedangkan yg pinya video nya nyari view sama subs nya babak belur ngesot²..lah ini tnggal nyomot nampilin muka..bacot..ketawa...seninya dimana??? #Sedangkan konten alur cerita film..harus bener² ngerti jalan ceritanya dan hal unik atau tersembunyi (harusnya di jelasin)..ngedit film dri 2 jam hrus jadi 20mnt dengan cut 3dtk dan freeze scene..nyari kriteria atau cirikhas sendiri agar yg nnton ga jenuh... #-Koruptor (oops........) hehehe.... Semua ada pro dan kontra..tnggal gimana pandangan kita aja.. kalo mau bener² nikmatin film nya dengan uforia atau sensasi berbeda..datang ke bioskop... kalo ada dana lebih..langganan netflix dll... @secara tidak langsung konten alur film juga mengangkat lagi film tersebut yang mingkin membuat orang penasaran..asli dri film nya gimana ...dan mereka cari film asli nya di google yg sama aja nyomot² juga karna mereka ga punya dana lebih untuk langganan netflix dll... sebelum ke konten alur film...kita lihat dulu beberapa situs yg nyediain FREE DOWNLOAD film² di berbagai zaman..apa itu juga ga kena hak cipta atau tidak menghargai pembuat film????.. kembali lagi ke diri masing²....
saya rasa, menurut saya lo ya, penonton progresif itu dulu gak ada sebelum adanya youtube atau sebelum adanya channel alur film, orang2 itu emang gasuka nonton film aja, saya yg suka nonton film dari dulu sampai sekarang, tetap suka nonton film penuh ga dipotong2, atau saya nonton alur film itu bukan mau notnon film, tapi mau nonton penjelasan ending nya ajah. Trend alur film jadi ada, karena orang yg gasuka nonton film, mo nonton film tapi gada waktu, maka jadilah penonton progresif
Masih big no no untuk konten kreator alur film. Industri film itu industri besar yg di dalamnya ada banyak orang dan cuma digantikan oleh konten kreator yg jumlahnya gak sampek seribu, WTH. Kalau mereka sekarang kerjasama dengan konten kreator, Perusahaan yg memproduksi film akan lebih semena-mena terhadap para penulis, aktor kecil dan juga staff produksi dengan alasan revenue sedikit. Pake bajakan di wajarkan jika tidak punya uang, tapi ketika lo punya uang alangkah baiknya beli itu produk untuk membantu industri. Untuk konten kreator react film atau review seperti "Sisi Lain" itu bagus untuk Industri di sisi lain bisa mengkritik film agar dapat menjadi lebih baik juga membantu mengiklankan film yang bagus
Cara memperbaiki Indonesia itu cuma 1, perbaikan SDM . Cuma itu selebihnya kaya pembajak pengkorup semuanya bakal berkurang, berkurang ya kalau hilang itu mustahil.
@@sisilainfilmbro , bahas pendapat lu tentang kreator yg nge react vidio org lain dong, kalau menurut gua sih mereka scam, bayangin aja lu bikin vidio dengan efort tinggi tapi ada org yg cuma nontonin vidio lu sambi ngomen ala kadarnya dan reaksi yg lebay tapi viewersnya ngelebihin vidio lu, bakal ngelebar juga kenapa bisa tranding kaya gitu, mungkin dari scrol2 tiktok, Bakal nyambung juga sama vidio tiktok merusak perfileman yg pernah lu bahas .
saat ini, kita (mungkin) semua yg ada di sini, hidup dijaman serba instant dan serba terpenuhi dgn cepat tanpa melalui proses yg berbelit2 apalagi mengerahkan tenaga utk hal2 yg biasanya lumrah dilakukan sebelum internet hadir ditengah2 masyarakat. di era ini, apapun bisa terjadi dan siapapun yg dlm hal ini ikut bermain, bila menang dpt cuan dan bila kalah akan tumbang lalu bangkit lagi dgn jalan yg lain,..di era ini, munculnya konkret atawa konten kreator yg membahas atau me-review sebuah film yg lagi booming krn ada peluang dan peluang itu dibuka krn ada yg memproduksinya,.. pokoknya, kita yg ada disini hidup dijaman internet yg kecepatannya hampir 1TB perdetik, dan bila kalian masih merasa kurang, maka kalian akan tersingkirkan,.. maka jika nanti muncul pertanyaan legend yg dulu viral di era eSBeYe periode pertama, yaitu, ''internet cepat buat apa ?" maka, jawablah dgn pertanyaan, "klo ingin maju, kenapa kau tanya itu ?"
Yang gue gk setuju, Film baru 1 hari tayang di bioskop, tp udah banyak yg ngereview di youtube..enak banget ngeringkas film orang dpt cuan gede. seenggaknya tunggulah sampe pemutarannya dibioskop selesai..
kalo review lain cerita, bahkan produser2 film malah kerjasama sama mereka. contoh channel Breakdown Channel Universe sampe diajak promo sama marvel. knp? krn semakin byk di review semakin byk dibicarakan semakin byk yg penasaran dan diharapkan animo penonton tinggi. jgnkan di youtube, org wartawan film jg review film pas msh tayang. ini lg ngomongin alur cerita film yg nyeritain keselurahan film jd beda sama review.
bang itu karena yutuber jepang membocorkan cerita yang blm di publis? bner ga sih ? tp btw menurut gw bang , alur film cm Story telling aja , videonya gak nyambung blas , gw kalau nonton cm dengerin suara doang smbil kerja dll , kwkwk, ditambah cukup membantu gw saat nonton film gak mudeng sama alurnya , sbetulnya alur film itu diluar negri udah ada sejak jaman dahulu sblm rame di indonesia , di negara lain ada chanel2 serupa , movietalk , recap movie ,dll ada juga yg bner2 spesifik banyak sih sbnrnya , knp kita gak tau karna gak masuk beranda sama algoritma kita.
saya paling benci dengan konten Alur film, kok bisa yah orang lain menikmati film dari kacamata orang lain . padahal dalam film yg dilihat bulan cuma alurnya, tapi aksinya, emosinya, dan nilai nilai yg terkandung didalam yg hanya bisa dinilai dari perspektif masing".
apakah kita pernah melihat konten alur cerita film dengan menempelkan link asli dari filmnya????... kan biasanya kalau namanya review itu selalu menempelkan link sumbernya atau konten dj, cover yang sering kita liat mencantumkan link sumber aslinya.
Menurut gw lu liat konten review media film atau anime juga merusak pengalaman lu dalam menonton. Emang apa sulitnya sih baca sinopsis, klo menarik ya pick aja klo nggak ya sudah. Konten review macam cinema sins lebih buruk menurut gw ketimbang lu dengerin orang bacain alur film, karena secara tidak sadar membuat orang merasa melihat film tersebut tiada guna karena cliche dll yang mereka keluhkan, padahal lu nya sendiri yang harus menilai bukan malah termakan omongan orang.
lebih kesel lagi sama pembuat konten alur film yg ngebahas ketika filmya masih ada di bioskop, yg bikin jadi spolier banget, ga mau banget ketinggalan sama youtuber laen
Nonton yutuber alur pelem, jd tahu ada pelem yg bagus yg tdnya gak tahu, ada sudut pandang lain dari org lain tentang pelem yg ditonton, pembawaannya yg khas tiap masing2 yutuber
Sebagai channel meme, ini relate banget sama gw, karena semua meme yang beredar di internet sekarang itu adalah hasil copy paste dari hasil copy paste dari hasil copy paste dari sebuah aset yang ada copyright nya Tapi ya mau gimana lagi, kalo ngotot pake aset yang no copyright semua malah ga bisa kepilih algoritma karena dianggap ga sesuai sama target pasar audiens
Itulah mengapa ada yang namanya fair use, walaupun tanpa izin bisa saja tidak terkena klaim hak cipta atau teguran. Jika si pemilik hak cipta membiarkan, dan itu yang dimanfaatkan para kreator alur film. Walaupun cara edit mereka termasuk fair use, tapi mereka tidak tidak bisa dibenarkan karena sama saja menyaingi film yang mereka ceritakan dari awal sampai akhir. Apalagi dampaknya sampai merugikan pendapatan pembuat film, dan platform streaming-nya. Jadi, orang-orang tidak membayar kepada pembuat film, melainkan menonton alur film gratis yang menghasilkan adsense ke konten kreator alur film. Tanpa memberikan kompensasi apapun ke pemilik hak cipta yang sangat dirugikan
Pernah nonton konten youtube alur film. Kesannya yaa biasa2 aja. Lebih suka nonton film nya langsung dibandingkan diceritain. Lebih tertarik kalo buku yg diceritain. Cuma tetap aja melanggar hak cipta. Jd orang gak mau beli buku, cukup dengar audio book nya aja.
Gw punya temen doyan nonton alur film, katanya menghemat waktu dan lebih efisien, menurut gw dia TOLOL SAMPE KE TULANG, masalahnya dia ga pernah nonton film tsb sblmnya, kalo misal dia udh nonton filmnya let say film2nya nolan trus dia ga paham dan nonton alur film di yt sih fine2 aja, gw udh bilang ama dia bahwa dia merusak esensi film dan pengalaman nonton, tapi dgn alasan di atas yg seakan org paling ga punya waktu di bumi, dia tetep bebal. Then gw nyerah dan biarin aja hidup2 dia, tapi gw mau bilang gw lebih respect org yg ngasih link film full walaupun bajakan daripada bikin alur film, apa lg film baru tayang, pake judul dan thumbnail spoiler, BLOK!
Yup! Creator alur film diuntungkan secara finansial tanpa modal (membuat film/hanya membajak) dan penonton diuntungkan karena tidak perlu keluar duit dan durasi tonton yang lama. Sementara pembuat film tidak mendapatkan apapun melainkan malah berkurang pendapatannya yang dimana mereka harus membayar aktor, penulis, kameraman dll
@@sisilainfilm itu dia bang, film baru tayang udh alur2an, spoiler alert di awal video aja ga cukup, judul dan thumbnailnya itu loh, bukannya mancing views, malah mancing emosi.
Menurut sy yg tdk fer bagi pembuat film itu adalah ketika film itu baru di rilis, udh dibuatkan spoiler dan review. Otomatis membuat org malas ke Bioskop. Artinya merampaa hasil Bioskop dan pembuat film. Tapi kalau film lama, malah ngebantu banget, mengangkat film itu jadi terkenal kembali, sy pribadi terkadang pas lihat cuplikan film di youtube malah mau mencari dan menonton versi fullnya, nah ini seharusnya bisa di manfaatkan Netflix dkk. Artinya RU-vid dan platform lain bisa sperti sarana iklan bagi si pembuat film. Tapi cara konten creator mendapatkan film masih tetap Ilegal. Maka kalau mau Brantas konten alur cerita film, brantas dulu website penyedia film gratisan. Netflix dkk buat aturan brapa tahun setelah dirilis baru boleh konten creator membuat alur atau reviewnya.
sbnrnya konyol juga sih, klo emang niat nonton ya pasti nonton cnth gw emang niat nonton end game, spiderman & mario mau di bhas di spoiler ato di bilang jelek gmna juga ttp gw nonton bocah" tiktok itu gw liat emang gk ada yg niat / hobby nonton pilem sih tanpa di spoiler mereka juga gak bakal ke bioskop lebih suka joged" alay
Nyatanya Avengers endgame jadi film terlaris sepanjang masa nomer 2 walaupun tahun rilisnya udah marak yang namanya pembajakan dan konten kreator alur cerita
saya penikmat alur cerita film, apa bisa jalan tengahnya konten alur film dibatasi misal harus filmnya rilis berapa tahun kemudian baru bisa di ceritain biar hype nya kepegang di bioskop/platform streaming, ya kayak game exclusive nya PS
Aku cuma mau bilang... Seandainya kehidupan ini di putar balikan, let say Indonesia jadi produsen film terbesar, sedangkan negara Barat / Jepang jadi konsumennya. Apakah mereka juga akan melakukan hal yang sama seperti di Indonesia? Apakah mereka juga akan menjadi Content Creator alur film?
Harus dibioskop juga harus ngikutin segmen pasar contoh bioshort, nonton bioskop pendek yg padat ga usah jelas dan lengkap dengan harga yg mirip. Orang yg senang video pendek, senang dengan kualitas bioskop mungkin bakal tertarik nonton bioskop pendek ini
masalah lainnya itu terkait moral, katanya indonesia negara paling religius tapii ah sudahlah. ibarat kata, mereka maling kemudian dimodifikasi dikit dan menjual hasil malingnya. gatau sebutan apa lagi yg cocok dengan makhluk seperti itu
Iya njir kadang miris dan pesimis aja gitu ngeliat fenomena ini apalgi kmaren baru aja selesai nonton maze runner 2 pengen nontonin konten kreator yang review filmnya biar bisa didiskusiiin eh malah gaada' adanya alur cerita kecewa aja gitu ko gini banget ya.
beda negara beda hukumny. Disini ga ada hukum buat ini, bahkan film bajakan aja bertebaran. Di jepang hukum hak cipta itu hukum yg serius. Kalo menurut gw pribadi, konten2 alur film sebenarny ga berpengaruh banyak sama penghasilan film itu sendiri. Soalny ya emang beda sama nonton film ny langsung. Ga bisa dipungkiri konten2 alur film itu emang asyik buat ditonton bahkan film yg udah pernah kita tonton sekalipun. Beda sama film bajakan yang jelas sangat merugikan filmny karena orang yg awalny mau nonton akhirny nonton yg gratisan aja,
HAK CIPTA itu berawal dari kaum INDIVIDUALIS yg berasal dari BARAT. Sedang di ASIA HAK CIPTA sesungguhnya milik TUHAN, jadi jika ada yg meniru dianggap sebagai PENGHARGAAN TERTINGGI Terhadap karyanya. Tapi sekali lagi bagi yg tidak percaya adanya TUHAN pasti kontra thd komen saya. Hanya yg harus dipahami bahwa TUHAN bekerja dengan cara yg misterius utk menggugat HAK CIPTA TUHAN yg diakui sebagai HAK CIPTA MANUSIA yakni salah satu alat TUHAN adalah MEDSOS, IT, dan AI. TUHAN itu memang MAHA KUASA, tak ada ciptaanNYA yg akan mampu melawan KEKUASAAN TUHAN dan seenaknya mengakui HAK CIPTA TUHAN sebagai HAK CIPTA INDUVIDU.
Kl niat mau ntn filmnya, justru ngk mau ntn video alur cerita, bhkan sering menghindari trailer atau iklan film tersebut. Knp? Ya buat apa ntn film kl sdh tau alur cerita atau sdh tau apa yg akan ditonton? Pernah pengalaman ntn film comedy, gara2 sdh ntn trailer, adegan lucu sdh tau, pas ntn bioskop, org lain pd tertawa, sy cuma terdiam krn merasa tdk lucu lagi, krn sdh tau.😅 Tp kl konten video sekedar pengantar review, itu bagus, jd buat pertimbangan dan gambaran awal, sesuai selera atau tdk. Tp ngk pgn tau alur dan endingnya.
Orang yang nonton alur film = Dongo Orang yang bikin video alur film = Kriminal Dongo Gak, gw gak mau minta maaf. Untuk apa minta maaf sama perusak industri kreatif.
nah gitu dong bang,, udah seminggu lebih ane nungguin betewee,, kalo menurut saya sh ya penikmat konten alur film bukan karena cuman butuh inti filmnya doang tapi karena mereka gatau cara download film jalur tani🗿 apalagi rela bayar beli film digitalnya
@@anam1431 kalo masalah 'modal' sebenarnya menurut ku buat subscribe layanan streaming gak masalah. tapi, kadang kalo film baru dari bioskop yang baru aja turun layar dan kita belum sempat nonton jadi bingung mau nonton dimana soalnya di layanan streaming legal gak ada, dan kadang bahkan yang illegal juga belum (masih cam/rekaman kamera doang). Jadi yaa solusinya nonton alur cerita nya dulu baru nonton lagi kalo udah rilis di layanan streaming kayak Disney+ Hulu atau sejenisnya
hehehe ini namanya ilmu mengada-ngada... bagaimanapun juga membajak tetaplah hal yang tidak bisa dibenarkan karya adalah hasil usaha, dan tak ada pencuri yang menghargai usaha setiap korban nya...
yah gimana lagi soalnya kalau kita nonton alur certita bisa menghemat waktu hampir setengahnya apalagi kalau filmnya gak terlalu kita suka genrenya, apalagi kalau kita gak ada waktu karena kerja
jika anda punya sebuah karya yg anda buat dgn biaya mahal dgn bnyk tenaga dan jg mngurai fikiran dan nada harapkan akan menjadi kejutan buat yg akan melihatnya tiba2 ada orang yg tau karya anda itu, membeberkankepada orng bahwa karya anda itu seperti ini ini ini gmn perasaan anda
Anjir openingnya IQ7 ga tuh? 😅 tapi seriously sebenernya menurut kalian nge rangkum film itu boleh ga sih? Kalo gw pribadi sih pro, karena gw jadi tau film2 bagus berdasarkan alur cerita yg disampaikan. Menurut gw menjadi kontra karena biasanya para content creator yg merangkum film biasanya download film nya bajakan. Di satu sisi, ngga semua film itu bisa masuk Netflix, Blili, Loklok dll. Jadinya serba salah juga kitanya sebagai penonton.
Gw juga pro bang bener kata lu gak semua film ada di platform platform tersebut itulah kenapa ada yang nyari bajakan ada yang nyari alur ceritanya aja menurut ku orang yang nyari alu cerita masih lebih baik daripada yang nonton bajakan tentang si pembuat konten kreator yang bisa tau filmnya lewat legal atau ilegal itu urusan mereka sendiri btw keramagz/dailyscreen juga bikin alur cerita alur cerita dari berbagai film tapi mereka liatnya dari bioskop bagaimana saya bisa tau orang mereka (keramagz dll) sering hadir di berbagai acara premier film kayak diundang undang gituu jadi tamu supaya bisa ngeiklanin film film orang
@@Zamigo_Dexter yah semuanya pasti ada pro dan kontra sih. Tapi balik lagi ke diri masing2, kalo emang gasuka dengan channel yg bahas alur film mending di skip aja. Tapi jujur, ada short/reels yang biasanya menampilkan adegan bagus/tegang tanpa adanya voice over rangkuman. Anjir itu biasanya lebih bagus ketimbang rangkuman film loh...
Aduh sy baru bangun channel RU-vid yang membahas tokoh2 secara lengkap. Padahal kecenderungan penonton sekarang lebih ke penjelasan singkat dan tidak menghargai kedalaman konten