Assalamu'alaikum ustadz, mhn maaf sebelumnta. Apakak kami bisa mendapatkan buku/diktat/materi yg digunakan sebagai pegangan dalam dauroh kali ini? Sukron.
Kritikan terhadap Ustadz Badrusaalam yang mendakwahkan tidak perlu mengkuatirkan masa depan Anak yang penting perhatikan agamanya Beliau berdalil dengan ayat tentang perkataan Ya'qub kepada anak-anaknya yaitu "maa ta'buduuna minba'di (apa yang kalian sembah setelahku)", Nabi Ya'qub tidak berkata, "apa yang kalian makan setelahku". Kritikan: 1. Prinsip tersebut termasuk sikap jabariyah dalam hal rezeki yang berkaitan dengan anak, yakni menyerahkan semuanya kepada Allah tanpa ada upaya mempersiapkan, merencanakan atau berinvestasi untuk masa depan anak. Diantara kewajiban orang tua adalah menikahkan anaknya. Kalau anaknya laki-laki bagaimana akan dinikahkan kalau uangnya tidak ada atau tidak cukup?? Termasuk teladan yang bagus mengenai hal ini adalah kisah Nabi Khidr yang memperbaiki rumah yang miring namun tidak mengambil upah karena rumah itu milik anak yatim yang di bawahnya ada harta simpanan orang tuanya. Al-qur'an justru memberikan contoh bagaimana orang tua memberikan simpanan harta untuk anak-anaknya. Karena ini pula Nabi tidak mengizinkan ketika ada sahabat yang mensedekahkan seluruh hartanya karena Nabi berkata, "apa yang kamu tinggalkan untuk keluargamu?" Sahabat nabi menjawab tidak ada, maka Nabi melarangnya untuk mensedekahkan seluruhnya. Riwayat seperti ini sudah umum diketahui dan ustadz-ustadz salafi paling hafal namun mereka kadang terluput mengingatnya ketika membahas suatu masalah. Ahlussunnah itu memiliki prinsip usaha dan tawakkal termasuk dalam hal masa depan anak, bukan langsung tawakal seperti yang diajarkan ustadz Badrussalam dengan mengabaikan hukum sebab akibat. Dan termasuk prinsip umum syariat bahwa sesuatu yang direncanakan lebih baik daripada sesuatu yang tidak terencana. 2. Ayat yang digunakan itu yang diambil oleh ustadz Badrussalam itu adalah mafhum mukhalafahnya (pemahaman terbaliknya) dan sudah maklum bahwa mafhum mukhalafah termasuk bentuk pendalilan yang lemah apabila tidak didukung oleh dalil yang lain. Kenyataannya apa yang disampaikan ustadz Badrussalam justru bertentangan dengan dalil-dalil yang lainnya baik yang berkaitan dengan masalah ini maupun dalil-dalil wajibnya seseorang itu berusaha sebelum bertawakal. Ini dalil yang diabaikan oleh Ustadz Badrussalam: وَلْيَخْشَ الَّذِيْنَ لَوْ تَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعٰفًا خَافُوْا عَلَيْهِمْۖ فَلْيَتَّقُوا اللّٰهَ وَلْيَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا Terjemahan "Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar." (QS. An-Nisa: 9) 3. Inti ajaran Islam adalah tauhid sehingga ketika Allah menyebutkan kisah para Nabi, Allah umumnya menceritakan perkara yang berkaitan dengan tauhid saja, namun itu tidak berarti menafikan bahwa Nabi Ya'qub tidak memperhatikan masa depan anak-anaknya karena kisah para Nabi itu tidak seluruhnya diceritakan oleh Al-qur'an, namun Allah hanya menyebutkan perkara-perkara yang bisa diambil pelajaran saja. Contohnya kisah Nabi Yusuf dan Zulaikha, Al-qur'an tidak pernah menceritakan bahwa Nabi Yusuf dan Zulaikha akhirnya menikah atau tidak. Ini sebagaimana ayat: "Demikianlah kami kisahkan kepadamu (Muhammad) sebagian kisah umat yang telah lalu, dan sesungguhnya telah Kami berikan kepadamu dari sisi Kami suatu peringatan (Al Quran)." [TaHa: 99] Jadi memang tidak semua dikisahkan, namun hanya sebagian saja baik sebagian dari sisi kisahnya maupun sebagian dari sisi bagian-bagian dari kisahnya karena al-qur'an itu kitab peringatan, bukan kitab untuk semua urusan duniawi. Semoga bermanfaat!
Saya pernah membaca bahwa imam Al Bukhari menceritakan ayahnya yang pernah menjumpai imam Malik dan bersalaman dengan imam Ibnul Mubarak. Saya lalu berharap bisa berjumpa dengan ustadz abu Yahya lalu Allah kabulkan dan dapat bersalaman dengan ustadz Ahmad zainuddin.....saya juga bersyukur pada Allah karena bisa menjumpai ustadz firanda , Syaikh Abdur Razzaq ,ustadz Abdullah Taslim ,ustadz mukhtarom ,ustadz maududi Abdullah , Syaikh Ibrahim Ar ruhaili , dan lainnya. Semoga Allah bisa mempertemukan saya dengan banyak lagi para asatidz lainnya sehingga kelak insya Allah dapat saya ceritakan kepada keluarga saya sebagaimana Ibnu Abi hatim ,Abdullah bin imam Ahmad , haikan bin imam adz dzuhli , dan lainnya.....
Ya Allah ini ilmu yg sy cari cari .. jarang skali yg bahas smpe detil detil gini, rugi bner ini jamaah yg tertidur pd saat penjelasan .. bisa menyimak langsung, padahal... Makasih uztads ilmunya .. 😘😘😘😘
Tapi Sumpah ustadz orangnya munafik sekali kalau di depan manusia banyak dianya baik alim sopan santun ramah suka membantu tapi aslinya jahat bejad menipu mencuri suka melakukan perbuatan haram layaknya setan iblis (sifat dan kelakuannya) naudzubillahimindzalik.
Ilmu itu tdk sebatas ilmu agama saja , ilmu yg bermanfaat itu bisa ilmu dunia dan ilmu akhirat. Semua mjd jariyah menurut saya. Misal kita ngajari anak yg blm bisa baca tulis, itu saja juga trmsk ilmu jariyah.
Buku beliau SYARHVAQIDAH AHLU SUNNAH WALJAMAAH telah mengalami cetakan sampai cetakan ke 12? Ini membuktikan bahwa masyarakat sudah mulai CERDAS sehingga sudah dapat membedakan antara yang Haq dengan yang batil dan juga masyarakat sudah merasakan menisnya aqidah yang Haq dan sudah tidak lagi doyan dengan aqidah dan amal yang batil.
Istri sy mengerjakan metode tsb, dan dampaknya SIGNIFIKAN, kelahiran pertama sd ketiga menggunakan induksi dan dijahit. Kelahiran keempat, TANPA INDUKSI dan tidak ada yg dijahit SAMA SEKALI.
Masya Allah...,pdhl ana suka minum susu ustadz..,gelaja ana ,nyeri d lambung ,kadang sendawa , sekali kali ,it obatx ap ustadz.syukron barakallahu fiikum