di channel ini kita coba sharing seputar agama Islam, kehidupan, travelling dan Vlogging. semoga bisa bermanfaat ya. dan silahkan drop komentar untuk sarannya ya.
*Dalam Islam, apakah berdosa jika sepasang suami istri memutuskan untuk melakukan childfree dikarenakan rasa ketidakmampuan mereka untuk dapat mendidik anak dengan baik secara moral, mental, maupun emosional?* Tidak. Karena memiliki anak hukumnya tidak wajib. Justru orang yang tidak baik secara moral, mental maupun emosional dilarang menjadi orang tua sebab rentan menjadi orangtua durhaka. Dalam Islam sifat durhaka bukan hanya anak kepada orangtua saja. Tapi orangtua kepada anak. Terdapat narasi kisah aduan kepada Umar bin Khattab mengenai kedurhakaan orangtua terhadap anaknya, antara lain: 1. Seorang ayah yang tidak berlaku baik kepada ibu si anak. Tidak memberikan teladan yang baik. 2. Tidak memberikan nama yang baik. 3. Tidak memberikan pendidikan (terutama masalah agama) yang baik Belum lagi pertimbangan aspek-aspek kewajiban orangtua dari narasi-narasi al-Qur'an agar dapat mendidik anak dengan baik dan penuh hikmah seperti Luqman Al-Hakim. Mengajari prinsip tauhid dan sikap terpuji. Mendoakan agar dapat perlindungan Allah seperti Hannah Istri Imran kepada Maryam. Menjaga anak dari api neraka. Bersikap adil antar anak dan sayang pada anak pada hadits daaaan seterusnyaaa. Individu yang pontang-panting belajar parenting bertahun-tahun bahkan jauh sebelum memutuskan untuk menikah, mengupayakan kestabilan emosi, belajar moral keagamaan dan kemasyarakatan saja banyak mendapati hal-hal yang terjadi tidak sesuai ekspektasi. Merasa tidak becus. Apalagi yang sadar dari awal kalau tidak mampu. Bagi saya itu sudah redflag. Kalau nekat, ya anak jadi *korban.* Jangan lupa, dalam Qs.Ali Imran ayat 14 memiliki anak adalah bagian dari syahwat dan hawa nafsu manusia. Sama seperti syahwat kepada lawan jenis dan syahwat kepada harta kekayaan, syahwat memiliki anak sifatnya manusiawi tapi harus dimanage dan dikontrol sesuai kemampuan. Kalau ga mampu, ya jangan. Meskipun Nabi saw pernah bersabda bahwa beliau akan bangga bila umatnya banyak, tapi jangan lupa sabda beliau yang lain. Dalam memiliki anak quality tetap over quantity. *_Rasulullah pernah bertanya kepada para sahabat: “Tahukah engkau siapakah yang mandul?” Para sahabat menjawab; “Orang yang mandul ialah orang yang tidak mempunyai anak”. Lalu Rasulullah bersabda; Orang yang mandul ialah orang yang mempunyai banyak anak, tetapi anak-anaknya tidak memberi manfaat kepadanya sesudah ia meninggal dunia”. (HR. Ahmad)_* Huru-hara masalah childfree pada dasarnya hanya berkutat pada masalah etis. Rasa tidak ingin memiliki anak dianggap berlainan dengan insting manusia yang terus bereproduksi demi menjaga eksistensinya. Silahkan childfree dengan ber-KB dengan KB yang diperbolehkan. Jangan langsung vasektomi atau tubektomi. Selain jenis ini terlarang apabila tidak didapati indikator darurat, antisipasi juga kalau tiba-tiba kita berubah pikiran. Saran saya kalau mau aman untuk childfree, jangan bilang siapa-siapa. Biar ga dijulidin tetangga.🤫 _Salam_ Orangtua yang saban hari belajar parenting tapi tidak becus-becus. _Nanay_
Banyak orang tua yang salah mengenai kelahiran anak. ANAK TIDAK PERNAH MINTA UNTUK DILAHIRKAN Punya anak atau tidak itu adalah keputusan bersama antar pasangan dan bukan sebuah kewajiban kalau pasangan harus memiliki anak. ANAK BUKANLAH INVESTASI / TULANG PUNGGUNG Anak adalah titipan ilahi yang harus dijaga, dirawat, dan dididik. Bukan menjadikan anak sebagai ladang investasi saat sudah tua. Bukan juga untuk diberi beban hidup. Dampaknya adalah sandwich generation. Anak sulit berkembang, sulit maju, sulit untuk memiliki kehidupan yang layak sesuai keinginan anak. ANAK BUKANLAH BUDAK Semboyan banyak anak banyak rezeki adalah persepsi yang salah. Anak bukanlah budak atau sapi perah. Tenaganya diambil untuk jadi pekerja menghidupi keluarga. Bukankah mereka nanti juga akan memiliki keluarga juga? ANAK BUKANLAH BABY SITTER Tugas anak adalah menjaga bumi, alam, dan keturunan manusia menjadi sebaik-baiknya. Bukan untuk merawat kita kalau sudah jompo. Anak mau merawat orang tuanya adalah bonus bukanlah kewajiban. Kewajiban kita adalah bagaimana mempersiapkan diri ketika kita memasuki usia senja. Childfree ataupun tidak, harus memiliki cara untuk mempersiapkan masa tuanya. Saya harus siap ditinggal oleh anak suatu saat nanti. Saya biarkan anak saya nanti menjalani kehidupannya sendiri tanpa terbebani orang tuanya. Memiliki tabungan cukup untuk masa tua Menjalin relasi sebaik-baiknya Harus bisa meninggalkan warisan, bukan tagihan. Sekian…Wallahu a'lam.
Hukum Mengampanyekan Childfree Sebagai Ideologi Ahmad Muntaha AM Kamis, 26 Agustus 2021 | 04:00 WIB Setelah pembahasan childfree dari sisi hukum asal, motif, dan teknis dalam tulisan-tulisan sebelumnya, kali ini tulisan fokus mengkaji childfree dari sisi menjadikannya sebagai prinsip hidup semacam ideologi dan mengampayekannya kepada khalayak luas untuk diikuti. Berkaitan hal ini, menarik sekali pemikiran Sayyid Muhammad Muhammad bin Alawi al-Maliki pada kasus yang hemat menulis sangat identik dengan childfree, yaitu kasus pembatasan keturunan atau tahdîdun nasl. Pemikiran Sayyid Muhammad tentang Pembatasan Keturunan Dalam kasus pembatasan keturunan atau pembatasan anak, Sayyid Muhammad memilah antara pembatasan keturunan karena kondisi personal pasangan suami istri, dan pembatasan keturunan karena dijadikan sebagai prinsip hidup semacam ideologi yang dikampanyekan agar orang lain untuk mengikutinya. Pertama, pembatasan keturunan dalam konteks personal pasangan suami istri atau dharûrah syakhsiyyah karena alasan-alasan tertentu, Sayyid Muhammad tidak mempermasalahkannya, karena hal itu merupakan pilihan hidup yang diserahkan kepada masing-masing pasangan suami istri. Mereka lebih tahu kondisi rumah tangga sebenarnya. Apakah pasangan tersebut ingin menunda punya anak dahulu di awal-awal pernikahannya karena alasan tertentu; apakah mereka merencanakan punya anak dua, satu, atau bahkan memilih tidak punya anak sama sekali. Semuanya tidak masalah, selama berangkat dari motif atau niat yang dapat diterima oleh fiqih Islam. Pada masa Nabi Muhammad saw ada pula sahabat yang punya keinginan tidak punya anak dan diizinkan olehnya, sebagaimana disebutkan dalam riwayat hadits: عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، أَنَّ رَجُلًا قَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ، إِنَّ لِي جَارِيَةً وَأَنَا أَعْزِلُ عَنْهَا، وَأَنَا أَكْرَهُ أَنْ تَحْمِلَ، وَأَنَا أُرِيدُ مَا يُرِيدُ الرِّجَالُ، وَإِنَّ الْيَهُودَ تَحَدَّثَ: أَنَّ الْعَزْلَ الْمَوْؤُدَةُ الصُّغْرَى. قَالَ: كَذَبَتْ يَهُودُ. لَوْ أَرَادَ اللهُ أَنْ يَخْلُقَهُ مَا اسْتَطَعْتَ أَنْ تَصْرِفَهُ. رَوَاهُ أَحْمَدُ وَأَبُو دَاوُدَ وَاللَّفْظُ لَهُ وَالنَّسَائِيُّ وَالطَّحَاوِيُّ. وَرِجَالُهُ ثِقَاتٌ Artinya, “Diriwayatkan dari Abu Sa’id al-Khudri ra, sungguh seorang lelaki pernah berkata: ‘Wahai Rasulullah, sungguh aku punya budak perempuan, dan aku ‘azl atau menumpahkan sperma di luar vaginanya ketika bersetubuh. Aku tidak senang ia hamil dariku, aku punya kehendak sebagaimana kehendak para lelaki, sementara sungguh seorang Yahudi berkata: ‘Sungguh ‘azl merupakan pembunuhan bayi dalam skala kecil’.’ Rasulullah saw lalu bersabda: ‘Orang Yahudi itu bohong. Andaikan Allah menghendaki menciptakan anak, maka kamu tidak dapat menolaknya’.” (HR Ahmad, Abu Dawud dan ini redaksi miliknya, an-Nasa’i, dan at-Thahawi. Para perawinya adalah perawi-perawi tsiqqat). (Ibnu Hajar al-Asqalani, Bulûghul Marâm min Adillatil Ahkâm, [Kediri, Dârul Ibâd, cetakan pertama: 1439 H/2018 M], tahqiq: Ahmad Muntaha AM, halaman 205).
*CHILD FREE* 1. Dalam Islam, anak adalah investasi doa, betul. Tapi orang punya beragam alasan utk tdk punya anak. Dan tidak ada ayat Quran yg mewajibkan suami istri punya anak. Jadi jangan dihakimi imannya kurang atau rendah. 2. Sebagai perbandingan, yg mungkin tdk apple to apple. Dalam sejarah Islam, ada 6 imam besar yg memilih tidak menikah, padahal Rasullulah Muhammad bersabda menikah adalah sunah (anjuran, bukan wajib). Mereka tidak menikah karena fokus belajar ilmu Islam dan berdakwah. Jadi jelas dlm Islam, menikah adalah anjuran, bukan wajib hukumnya. Dan punya anak juga tidak diwajibkan. Doa bisa dilakukan oleh diri sendiri, keluarga, duafa, anak yatim, bahkan teman2 & tetangga kita.
Banyak orang tua yang salah mengenai kelahiran anak. ANAK TIDAK PERNAH MINTA UNTUK DILAHIRKAN Punya anak atau tidak itu adalah keputusan bersama antar pasangan dan bukan sebuah kewajiban kalau pasangan harus memiliki anak. ANAK BUKANLAH INVESTASI / TULANG PUNGGUNG Anak adalah titipan ilahi yang harus dijaga, dirawat, dan dididik. Bukan menjadikan anak sebagai ladang investasi saat sudah tua. Bukan juga untuk diberi beban hidup. Dampaknya adalah sandwich generation. Anak sulit berkembang, sulit maju, sulit untuk memiliki kehidupan yang layak sesuai keinginan anak. ANAK BUKANLAH BUDAK Semboyan banyak anak banyak rezeki adalah persepsi yang salah. Anak bukanlah budak atau sapi perah. Tenaganya diambil untuk jadi pekerja menghidupi keluarga. Bukankah mereka nanti juga akan memiliki keluarga juga? ANAK BUKANLAH BABY SITTER Tugas anak adalah menjaga bumi, alam, dan keturunan manusia menjadi sebaik-baiknya. Bukan untuk merawat kita kalau sudah jompo. Anak mau merawat orang tuanya adalah bonus bukanlah kewajiban. Kewajiban kita adalah bagaimana mempersiapkan diri ketika kita memasuki usia senja. Childfree ataupun tidak, harus memiliki cara untuk mempersiapkan masa tuanya. Saya harus siap ditinggal oleh anak suatu saat nanti. Saya biarkan anak saya nanti menjalani kehidupannya sendiri tanpa terbebani orang tuanya. Memiliki tabungan cukup untuk masa tua Menjalin relasi sebaik-baiknya Harus bisa meninggalkan warisan, bukan tagihan. Sekian…Wallahu a'lam.
Ini yg bikin ribet dulu aq perna pake tp ga boleh sekrng. Ko bisa haram seh. Knp baru2 aj ga boleh dulu ga apa. Terus perasaan ga ads bikin mabok. Asli rancu mui ini. Mui dipelajarin bener prosesnya diteliti.
Busyet dah... Itu kan permentase... Sama saja dengan Tape singkong,, tape singkong, tape pulut itu permentase menggunakan bahan RAGI, nah.. Hasilnya tetap mengandung alkohol.. Kok Tape singkong malah laris di beliin Islam??
hai ka, Masyaallah ikut terharu dgn keberhasilannya.. mau tanya.. kalau boleh tau bHCGnya berapa ya? dan pada saat di usg dan sudah ada detak jantungnya di usia brp minggu yah?
Aku berobat PCO ke RS Sammarie dibantu sm dokter niken. Saat itu aku sdh ga haid 1 tahun. Sama beliau d bantu dikasih obat2 untuk hormon. Disarankan diet sehat. Mengikuti saran beliau, haid ku lancar. Lalu 8 bln setelah berobat aku berhasil hamil alami.
Teh mau nanya, itu rincian 190jt yg di awal, apakah itu akan di upayakan sampe hamil, atau harga per sesi ya.? saat teteh gagal di awal (keguguran) lalu mulai lagi dan alhamdulillah hamil, kudu keluar dana 190jt lagi,.?
@@The.ahmad.family maaf teh berarti kalo gitu teteh udah keluar dana 190 + 130 ya di morula,.? 🙏 Karena sy baru mau mulai, dan semisal kudu keluar dana lebih dari 1x ngumpulinnya lagi bisa lama untuk agar bisa ikut kembali,,
@@meiamguys kalo mulai dari awal siapkan dana 100 ampe 150 juta ini semua tergantung kondisi suami istri ya. Kalo gagal tapi masih ada sisa embrio tidak akan sebesar itu bisanya kurang dr 50 juta.
@@The.ahmad.family waahh terimakasih teh atas jawabannya.. semoga teteh sekeluarga sehat selalu ya dan debay impiannya menjadi Barokah bagi Dunia khususnya untuk keluarga 😇
Coba cukur bulu area kemaluan, ketiak, dan scrub dgn leman dan garam pada area lipatan, gunting kuku kaki dan jemur sepatu agar tidak apek. Biasa orang bau itu karna ada penumpukan bakteri dia area sekitar lipatan. Gpp kasih tau aja, dr ngomong d belakang lbh sakit. Karna kondisi orangnya sudah tau dia bau, jd bilang aja selalu bawa baju ganti yah, anduk kecil, sabun mandi atau apapun dan deodoran. Jd klo udah mulai bau, bilang aja, mas bersih bersih dulu sana, jgn lupa ganti baju. Dia akan ngerti ko, yg penting bilangnya jgn sambil sinis dan cenga cenges kaya ngejek. Coba pakai empaty bilangnya. Pasti dia berterima kasih bgt d dlm hati, karna dpt support sistem dr lingkungannya ❤️
Lihat secara Logika, mau Syariah mau Konvensional, selama kamu mencicil maka akan ada Tambahan Biaya Beli (di Syariah disebut Margin, di Konven disebut Bunga).
Serem yang komen, ngatur2 kepercayaan orang lain 😂 kalo orang gak mau pakai karena gak halal, emg knp lu yg heboh? Situ sehat? Riset deh knp gak halal biar gak sakit hati, jgn jadi org kurang baca literasi 😂 Lu silahkan aja konsumsi kalo buat lu boleh.
Kak kalo aku liat di part 2 kisaran biaya sekitar 160, dan kalo ga salah kk ivf sampe 3x ya? Berarti untuk biaya dikalikan 3 gitu kak kalo misalkan kepengen ngulang ivf?
Saya sama sekali ga takut masalah biaya untuk ivf tapi saya lebih takut sama kegagalan. Congtars ya mbk semoga menular ke saya juga & penjuang garis 2 lain nya 😊
rasa kecewa ketika menghadapi kegagalan ada banyak faktor yg ga cm masalah kesiapan finansial tapi jg mental, shymtoms, suntik"an, tindakan dll yg sakiiit dan sabar. ada harapan besar tentunya bagi setiap pasangan. alangkah baiknya pd saat mempersiapkan diri utk memulai suatu program, harus optimis kalau bisa 1x program dengan biaya besar bisa berhasil sehingga worth it. itu yg harapan semua pasangan walaupun seorang konglomerat sekalipun akan berfikir sama. soal hasil urusan Allah. cm mengingatkan saja, tidak semua pasangan seberuntung kamu yg sama sekali tdk takut dgn biaya ivf. hati2 dgn perkataan, takutnya jd doa dan di uji di situ... Alhamdulillah saya Ivf pertama dan berhasil... semoga semua yg berjuang garis 2 di rendahkan hatinya utk memohon keRidho'an Allah...