Тёмный
Ferry Efendi
Ferry Efendi
Ferry Efendi
Подписаться
Hello, comrades! In times of a pandemic like now, we are often faced with conditions full of uncertainty that require a lot of staying at home. It seems with these conditions, we must be optimistic and need to optimize time well so that our capacity increases. Instead of being confused about finding a place to increase your capacity, let's watch this Ferry Efendi channel. Free channel that shares knowledge for all friends. We believe that sharing, caring and learning are the best ways to get through this difficult situation. In this channel, we discuss everything about the research ecosystem, publications, writing scientific articles, tips tricks to get publish at reputable international journals, both Scopus and the web of science. This channel was initiated by Ferry Efendi, Ns., M.Sc., PhD, a learner who wants to SHARE and LEARN with all of his colleagues. What are you waiting for?! Come on, watch, like, comment, and subscribe to the channel!!! 😁
5 LANGKAH MUDAH MELAKUKAN LITERATUR REVIEW
11:35
4 месяца назад
Pengalaman Perawat Indonesia Bekerja ke Jepang
58:28
5 месяцев назад
Pengenalan Penelitian Kualitatif
1:38
7 месяцев назад
Brief Overview of DHS Questionnaires
13:29
7 месяцев назад
DHS Data Structure and Data Files
19:20
7 месяцев назад
DHS Web Resources and Stat Compiler
39:14
7 месяцев назад
DHS Sampling and Weighting
25:43
7 месяцев назад
DHS Web Resources and Stat Compiler
39:14
7 месяцев назад
Комментарии
@SalwaTM-u6b
@SalwaTM-u6b 9 часов назад
NIM: 132221045 A1/2022 International Migration of Indonesian Nurses: Exploring the Opportunities in Global. Indonesia Sampai saat ini masih menghadapi masalah-masalah kesehatan, Contohnya angka kematian ibu yang masih tinggi dan angka stunting juga masih cukup besar. Masalah kesehatan di Indonesia masih menjadi tantangan besar bagi negara ini seperti Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi, Stunting, TBC. Selain itu dalam bidang ketenagakerjaan juga masih menjadi evaluasi lanjut yang perlu ditingkatkan kembali seperti kurangnya tenaga dokter, perawat, dokter gigi, ahli gizi, serta bidan dalam pelayanan kesehatan puskesmas khusunya di daerah terpencil di pedalaman Indonesia. Terdapat 6 komponen dalam Health transformation yaitu: 1. Primary Care Transformation 2. Secondary Care Transformation 3. Health Resillience Transformation 4. Health Financing Transformation 5. Health Talent Transformation 6. Health Tech Transformation Spending healthcare kita adalah BPJS kesehatan yang paling banyak untuk mengobati penyakit yang sifatnya katastropik seperti kanker jantung, stroke dan juga uronevrologi seperti gagal ginjal itu menjadi tantangan yang saat ini kita hadapi. Dari sisi tenaga kesehatan bahwa dokter itu masih kurang dari sistem tenaga medis. Lalu perawat adalah bagian dari sembilan jenis tenaga kesehatan yang harus lengkap diseluruh puskesmas. Masih ada 50% puskesmas yang belum lengkap. Setelah dilihat lebih jauh yang paling banyak adalah dokter gigi, ATLM, dan tenaga gizi. Tetapi jika perawat dan bidan itu tinggal sedikit sekali dan mayoritas yang butuh itu jauh-jauh seperti Papua yang mana untuk menempatkan mereka itu butuh effort khusus. Banyak daerah yang kurang keamanan. Contohnya ada pembangunan puskesmas mendapatkan serangan. Sehingga banyak puskesmas yang belum lengkap.
@sabrinarestu5016
@sabrinarestu5016 18 часов назад
Nama : Sabrina Restu Maharani Kelas : A3 2022 Nim : 132221146 Health Transformation and International Migration Of Indonesian Nurse : Exploring the Opportunities In Global Healthcare Alasan perawat Indonesia bermigrasi adalah karena gaji yang lebih tinggi, kesempatan pengembangan karir yang lebih baik, dan lingkungan kerja yang lebih baik. Namun, mereka juga menghadapi tantangan seperti bahasa, budaya, dan homesickness. Manfaat bagi Indonesia dari migrasi perawat adalah peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, transfer of knowledge and skills, dan peningkatan devisa negara. Video ini juga memberikan beberapa rekomendasi untuk meningkatkan migrasi perawat Indonesia ke luar negeri. Rekomendasi ini termasuk memperkuat pendekatan komprehensif di semua siklus migrasi, berinvestasi di production site, memantau dan mengevaluasi dampak migrasi, dan mendukung karier move.
@ditarusia5713
@ditarusia5713 21 час назад
Masalah kesehatan di Indonesia masih menjadi tantangan besar, termasuk tingginya angka kematian ibu, angka kematian bayi, stunting, dan tuberkulosis (TBC). Selain itu, bidang ketenagakerjaan di sektor kesehatan juga memerlukan evaluasi dan peningkatan, terutama terkait kurangnya tenaga dokter, perawat, dokter gigi, ahli gizi, serta bidan di puskesmas, khususnya di daerah terpencil di pedalaman Indonesia. Untuk mengatasi masalah ini, terdapat enam komponen dalam transformasi kesehatan yang perlu diperhatikan: pertama, transformasi pelayanan primer; kedua, transformasi pelayanan sekunder; ketiga, transformasi ketahanan kesehatan; keempat, transformasi pembiayaan kesehatan; kelima, transformasi sumber daya manusia kesehatan; dan keenam, transformasi teknologi kesehatan. Menurut Kementerian Kesehatan, indikator kualitas perawat dapat dilihat dari banyaknya perawat Indonesia yang bekerja di luar negeri, karena mereka yang berhasil migrasi umumnya memiliki kompetensi yang lebih baik, terbukti dari keberhasilan mereka dalam lulus uji di negara tujuan. Alasan utama perawat melakukan migrasi ke luar negeri adalah faktor finansial, kesempatan untuk pengembangan karir, dan kondisi lingkungan keperawatan yang lebih baik. Siklus migrasi perawat di Indonesia melibatkan tiga tahap beserta tantangan yang dihadapi. Pada tahap pra-migrasi, tantangannya meliputi bahasa, posisi pekerjaan, niat untuk bekerja di luar negeri, dan pemahaman komprehensif tentang negara tujuan. Dalam tahap migrasi, tantangan yang dihadapi mencakup kemampuan bahasa, keterampilan, kesehatan mental, jenjang karir yang tidak jelas, adaptasi budaya, kurangnya layanan keagamaan, dan rasa rindu terhadap kampung halaman. Terakhir, pada tahap pasca-migrasi, perawat dapat mengalami penurunan keterampilan, bekerja di sektor non-kesehatan, kurangnya fasilitasi dari pemerintah, siklus kepemilikan bakat, platform reintegrasi, serta kesulitan untuk kembali ke negara asal. 132221043
@KanSokon
@KanSokon 21 час назад
NIM : 132221125 Kelas/Angkatan : A2/2022 International Migration of Indonesia Nurses : Exploring the Opportunities in Global Healthcare Sampai saat ini masih banyak permasalahan kesehatan di indonesia seperti TBC, angka kematian ibu dan bayi, stunting. selain itu, indonesia mengalami permasalahan kekurangnya tenaga kesehatan. Pilar transformasi untuk mengatasi masalah kesehatan : 1. Primary care transformation (untuk mendorong transformasi dilayanan primer) 2. Secondary care transformation (untuk referensi) 3. Health resilience transformasi (ketahanan sistem kesehatan) 4. Health financing transformation (pilar pembiayaan) 5. Health talent transformation (untuk energi kesehatan) 6. Health-tech transformation (dibidang teknologi) Untuk meningkatkan kualitas, jumlah, distribusi tenaga kesehatan indonesia yang dapat dilakukan pemerintah yaitu dengan mendukung tenaga kesehatan untuk bekerja secara interns, harapannya tenaga kesehatan dapat mengimplementasikan dan menyebarluaskan pengetahuannya yang telah diperoleh di negara tempat bertugas. WHO telah menerapkan global strategic direction of nursing and midwifery untuk memperkuat migrasi internasional perawat dengan pendekatan yang luas. beberapa tantangan dalam melakukan migrasi, yaitu: 1. pra,migrasi : memahami job position, masalah bahasa 2. migrasi : adaptasi adat istiadat, kesehatan mental 3. pasca-migrasi : brain waste, sulit kembali ketempat asal. Beberapa solusi untuk tantangan tersebut : 1. memperkuat pendekatan komprehensif di semua siklus migrasi 2. investasi pada sisi produksi untuk menjamin kecukupan dalam negeri dan pemanfaatan berkelanjutan di luar negri 3. migrasi dan mobilitas tenaga kesehatan dipantau dan dievaluasi untuk melihat dampak migrasi terhadap individu, profesi dan sistem kesehatan 4. memantau pergerakan karir selama siklus migrasi
@31_sekarayucahyani44
@31_sekarayucahyani44 21 час назад
International Migration of Indonesian Nurses: Exploring the Opportunities in Global Sampai saat ini masalah-masalah kesehatan itu masih ada. Contohnya angka kematian ibu yang masih tinggi dan angka stunting juga masih cukup besar. Dan negara Indonesia adalah salah satu negara yang angka TBC nya itu tinggi di seluruh dunia. Spending healthcare kita adalah BPJS kesehatan yang paling banyak untuk mengobati penyakit yang sifatnya katastropik seperti kanker jantung, stroke dan juga uronevrologi seperti gagal ginjal itu menjadi tantangan yang saat ini kita hadapi. Dari sisi tenaga kesehatan bahwa dokter itu masih kurang dari sistem tenaga medis. Lalu perawat adalah bagian dari sembilan jenis tenaga kesehatan yang harus lengkap diseluruh puskesmas. Masih ada 50% puskesmas yang belum lengkap. Setelah dilihat lebih jauh yang paling banyak adalah dokter gigi, ATLM, dan tenaga gizi. Tetapi jika perawat dan bidan itu tinggal sedikit sekali dan mayoritas yang butuh itu jauh-jauh seperti Papua yang mana untuk menempatkan mereka itu butuh effort khusus. Banyak daerah yang kurang keamanan. Contohnya ada pembangunan puskesmas mendapatkan serangan. Sehingga banyak puskesmas yang belum lengkap. Kemenkes melakukan Health transformation yang ada 6 pilar: 1. Mendorong transformasi di layanan primer 2. Transformasi untuk rujukan 3. Ketahanan sistem kesehatan 4. Pilar pembiayaan 5. Transformasi untuk tenaga kesehatan 6. Transformasi di bidang teknologi Didalam pilar yang ke 5 ada tantangan yaitu perlu peningkatan jumlah, sebarannya dan mutu. Jika kita ingin melihat perawat kita sudah bagus atau belum kualitasnya mesti dilihat sudah berapa perawat yang sudah didayagunakan diluar negeri. Jika perawat mau didayagunakan diluar sebagai perawat artinya harus bisa memenuhi requirement negara tujuannya, termasuk diantaranya lulus uji kompetensi di negara tujuan dan untuk kesana harus memiliki poin-poin plus yang harus dimiliki oleh perawat. Apa yang didapatkan diluar negeri itu kemudian kita manfaatkan sebagai transfer of knowledge dan skill. Jika kita lihat dari sisi STR yang sudah dikeluarkan oleh konsil jumlanya sudah cukup banyak. Sudah ada 1 juta lebih STR yang sudah dikeluarkan oleh konsil. Jika kita lihat kondisi aktif itu fluktuatif karena sampai saat ini kebijakan kita STR itu berlaku 5 tahun dan harus diperbarui. Selalu ada perkembangan dari 2022 puskesmas yang tidak punya dokter itu semakin menurun. Kemudian yang lengkap juga semakin banyak kenaikannya. Ada beberapa program yang sudah di inisiasi untuk mendorong perawat kita supaya bisa didayagunakan diluar negeri. Penyiapan adalah faktor penting supaya perawat kita siap didayagunakan diluar negeri. Beberapaka waktu yang lalu sudah mulai bekerja sama dengan institusi internasional termasuk Jerman yaitu Goethe dan GIZ karena itu adalah lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah Jerman untuk menyeleksi. Beberapa perawat yang ke jepang itu bukan sebagai kanggosi atau perawat RN tetapi sebagai care worker. Oleh karena itu kemenkes mendorong perawat RN jangan masuk sebagai care worker karena care worker di Jepang itu levelnya D2. Kemenkes sudah mengeluarkan 2 regulasi melalui IACEPA: 1. Untuk kegiatan rumah sakit di ekonomi khusus 2. Permenkes tentang pendayagunaan tenaga kesehatan WNA Dalam dua aturan ini mengatur bagaimana mekanisme evaluasi bagi tenaga kesehatan WNA yang akan masuk ke indonesia untuk bekerja di kawasan ekonomi khusus dan RS investasi asing. Kemenkes sudah memberikan regulasi yang sifatnya merelaksasi dari sisi persyaratan dan evaluasi untuk kompetensi ketika mendapatkan STR sementara di Indonesia. 132221098
@fadlynattinajatmiko5370
@fadlynattinajatmiko5370 22 часа назад
NIM : 132221088 Kelas : A - 4 / 2022 Indonesia menghadapi berbagai permasalahan kesehatan, antara lain jumlah tenaga kesehatan dan ketimpangan distribusi tenaga kesehatan, angka kematian dan prevalensi kasus stunting yang tinggi, dan kurangnya tenaga kesehatan terutama di daerah terpencil. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia saat ini sedang melaksanakan transformasi kesehatan yang terdiri dari enam upaya berikut untuk mengatasi permasalahan kesehatan di Indonesia : 1. Transformasi layanan kesehatan skala primer 2. Transformasi untuk sistem rujukan 3. Ketahanan sistem kesehatan 4. Transformasi pada pembiayaan 5. Transformasi tenaga kesehatan 6. Transformasi teknologi kesehatan yang digunakan Selain itu, Kementrian Kesehatan juga membuat regulasi yang bertujuan untuk mengembangkan potensi tenaga kesehatan agar memiliki kualitas yang memadai di dalam maupun luar negeri. Melalui regulasi tersebut, perawat Indonesia yang berhasil bekerja di luar negeri menunjukkan bahwa mereka adalah perawat yang kompeten sehingga memiliki peluang yang besar untuk menerapkan pengalaman dan kemampuan yang mereka dapat dari luar negeri ke Indonesia. Alasan perawat Indonesia memilih untuk bekerja di luar negeri antara lain : 1. Financial reason 2. Opportunities for professional growth and development 3. Better working conditions
@ElyaArundati
@ElyaArundati 22 часа назад
Saat ini, Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam hal kesehatan, seperti tingginya angka kematian ibu dan bayi, prevalensi stunting, dan kasus tuberkulosis. Di samping itu, kekurangan tenaga kesehatan, terutama dokter dan personel medis lainnya, tetap menjadi permasalahan serius. Banyak pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) di Indonesia yang belum memiliki tenaga kesehatan yang memadai, terutama dokter gigi, Asisten Tenaga Laboratorium Medis (ATLM), dan ahli gizi. Kekurangan tenaga medis, seperti perawat dan bidan, juga terasa di daerah-daerah terpencil. Untuk mengatasi hal ini, penting untuk fokus pada peningkatan jumlah, distribusi, dan kualitas tenaga kesehatan melalui berbagai upaya. Terdapat 6 komponen dalam Health transformation (Kemenkes) yaitu: 1. Primary Care Transformation 2. Secondary Care Transformation 3. Health Resillience Transformation 4. Health Financing Transformation 5. Health Talent Transformation 6. Health Tech Transformation Dalam upaya meningkatkan kualitas tenaga kesehatan di Indonesia, pemerintah juga berupaya untuk mengawasi para lulusan program keperawatan di pasar tenaga kerja. Mereka juga mencari strategi untuk meningkatkan perekrutan perawat yang berkualitas dan berkompeten, serta merancang program-program untuk memodernisasi dan mengprofesionalisasi bidang keperawatan. Pengembangan kebijakan yang lebih efektif diharapkan dapat meningkatkan mutu layanan yang diberikan oleh perawat kepada masyarakat. Beberapa alasan mengapa perawat Indonesia bermigrasi adalah: 1. Alasan finansial 2. Peluang untuk pertumbuhan dan pengembangan profesional 3. Kondisi kerja yang lebih baik. Siklus migrasi perawat di indonesia beserta tantangannya 1. Pra-Migrasi ● Bahasa ● Posisi pekerjaan ● Niat untuk bekerja di luar negeri ● Pemahaman komprehensif tentang negara tujuan 2. Migrasi ● Bahasa ● Keterampilan ● Kesehatan mental ● Jenjang karir tidak jelas ● Adaptasi budaya ● Kurangnya layanan keagamaan ● Rindu tempat kampung halaman 3. Pasca Migrasi ● Penurunan keterampilan ● Bekerja di sektor non-kesehatan ● Fasilitasi pemerintah ● Siklus kepemilikan bakat ● Platform reintegrasi ● Kesulitan kembali ke negara asal 132221153
@sheirlyeferday623
@sheirlyeferday623 23 часа назад
NIM 132221197 “International Migration of Indonesian Nurses: Exploring the Opportunities In Global Healthcare “ Indonesia saat ini menghadapi berbagai masalah kesehatan yang signifikan. Angka kematian ibu dan bayi masih tinggi, demikian pula dengan angka stunting yang masih tinggi dan kita termasuk negara yang angka kasus tuberkulosis (TBC) tertinggi di dunia. Selain itu, biaya kesehatan di Indonesia sangat tinggi, dilihat dari angka spending talker dari BPJS paling banyak mengobati penyakit katastropik seperti kanker, jantung, dan gagal ginjal. Masalah ini tantangan yang kita hadapi yang memerlukan perhatian khusus dan strategi yang tepat untuk menurunkan angka kematian dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Kemenkes melakukan tranformasi kesehatan untuk mengatasi masalah kesehatan dengan menerapkan 6 pilar transformasi untuk mendukung kesehatan di Indonesia, seperti: 1. Primary care transformation (untuk mendorong transformasi di layanan primer), seperti health education, primary prevention, secondary prevention, dan primary services's capacity and capability improvement. 2. Secondary care transformation (transformasi untuk referensi). 3. Health resilience transformation (ketahanan sistem kesehatan). 4. Health financing transformation(pilar pembiayaan). 5. Health talent transformation (transformasi untuk energi kesehatan) 6. Health-tech transformation (transformasi di bidang teknologi). Untuk meningkatkan kualitas, jumlah, dan distribusi tenaga kesehatan di Indonesia hal yang dapat diterapkan oleh pemerintah yaitu mendukung tenaga kesehatan untuk bekerja secara internasional, yang harapannya tenaga kesehatan dapat mengimplementasikan dan menyebar luasakan pengetahuan yang telah mereka peroleh di negara tempat mereka bertugas. WHO juga telah menerapkan Global Strategic Direction of Nursing and Midwifery untuk memperkuat migrasi internasional perawat dengan pendekatan yang luas. Namun beberapa tantangan juga ditemukan dalam melaksanakan migrasi ini, seperti: 1. Pra - Migrasi: Memahami job position, masalah bahasa, dan perbedaan manajemen lingkungan kerja di luar, dan pemahaman terhadap posisi pekerjaan. 2. Migrasi : Masalah kesehatan mental, masalah bahasa, adaptasi adat istiadat / budaya, homesic, jalur karier yang belum jelas, dan penurunan keterampilan. 3. Pasca - Migrasi : brain waste, fasilitas pemerintah, dan sulitnya untuk kembali ke tempat asal. Solusi untuk tantangan migrasi tersebut di antaranya: 1. Memperkuat pendekatan komprehensif di semua siklus migrasi. 2. Investasi pada sisi produksi untuk menjamin kecukupan dalam negeri dan pemanfaatan berkelanjutan di luar negeri. 3. Migrasi dan mobilitas tenaga kesehatan dipantau dan dievaluasi untuk melihat dampak migrasi terhadap individu, profesi, dan sistim kesehatan. 4. Memantau pergerakan karier selama siklus migrasi.
@ElokAgustina-h7m
@ElokAgustina-h7m 23 часа назад
NIM : 132221047 Kelas : A3 International Migration of Indonesian Nurses Exploring the Opportunities in Global Healthcare Terdapat masalah-masalah kesehatan yang unfinish angka kematian Ibu masih tinggi dan angka kematian bayi juga tinggi, angka stunting masih cukup besar, termasuk salah satu negara yang angka TBC tertinggi di indes di seluruh dunia, pembiayaan kesehatan seperti BPJS kesehatan paling banyak untuk mengobati penyakit-penyakit yang sifatnya katastropik seperti kanker, jantung ,stroke dan juga uronevrologi seperti gagal ginjal. Selain itu juga ada masalah terkait tenaga kesehatan seperti masih ada 50% puskesmas belum lengkap, perlu effort khusus untuk menempatkan tenaga kesehatan di Papua karena berkaitan dengan keamanan. Kemenkes melakukan health transformation yang memiliki enam pilar yang pertama yaitu mendorong transformasi di layanan primer. Kedua adalah transformasi untuk rujukan. Ketiga ketahanan sistem kesehatan. Keempat pilar pembiayaan. Kelima adalah transformasi untuk tenaga kesehatan kemudian yang terakhir adalah transformasi di bidang teknologi. Dalam pelaksanaannya terdapat tantangan dan peluang bagi perawat Indonesia : 1. Persiapan bahasa dan pemahaman pada posisi kerja sangat penting sebelum migrasi 2. Migrasi perawat seringkali didorong oleh faktor finansial, pengembangan karir, dan lingkungan kerja yang lebih baik 3. Edukasi diperlukan terkait dengan proses migrasi dan persiapan yang diperlukan 4. Pemahaman terkait negara tujuan termasuk budaya dan lingkungan kerja 5. Tantangan bahasa, deskilling, adaptasi budaya, dan rasa kangen selama migrasi 6. Biasanya sering terjadi perawat beralih ke pekerjaan yang tidak berkaitan dengan kesehatan 7. Permintaan fasilitasi dari pemerintah untuk membantu dalam proses migrasi dan penempatan kembali
@elsakurniaramadhani6338
@elsakurniaramadhani6338 День назад
International Migration of Indonesian Nurses Exploring the Opportunities in Global Healthcare Permasalahan kesehatan di Indonesia tidak hanya mencakup kesembuhan suatu penyakit, tetapi juga mencakup tingginya angka kematian ibu, anak, dan stunting, serta TB yang dapat dilihat di seluruh dunia. Selain itu, tenaga kesehatan di Indonesia juga masih terbilang kurang sehingga penyebaran tenaga medis tidak merata. Health transformation masih menjadi komitmen dalam melakukan transformasi E-sistem kesehatan. Ada 6 Pilar Transformasi Sistem Kesehatan untuk mendorong kesehatan di Indonesia yaitu: 1. Transformasi Layanan Primer 2. Transformasi Rujukan 3. Ketahanan Sistem Kesehatan 4. Pilar Pembiayaan 5. Transformasi Tenaga Kesehatan 6. Transformasi di bidang Teknologi Transformasi tenaga kesehatan berhubungan dengan tantangan terkait jumlah, sebaran dan mutu tenaga kesehatan. Indikator kualitas perawat di Indonesia dapat dilihat melalui banyaknya serta mutu yang dimiliki seorang perawat yang dapat bekerja di Luar Negeri. Jika perawat Indonesia bisa dan mampu diterima di luar negeri maka ilmu serta pengalaman yang dimiliki ketika di luar negeri dapat dimanfaatkan untuk transfer of knowledge dan skill guna memajukan sistem kesehatan di Indonesia. Banyak yang mengatakan situasi ketenagakerjaan di Indonesia surplus khususnya perawat karena sampai saat ini kebijakan STR di indonesia hanya berlaku selama 5 tahun dan harus segera diperbarui. STR pada umumnya tidak hanya didasarkan pada saat aktif saja, melainkan menunjukan real time karena masih ada kemungkinan orang terlambat dalam memperpanjang STR. Sehingga keaktifan STR tidak dapat dijadikan tolak ukur dalam menghitung tenaga kesehatan di Indonesia. Jumlah perawat di Indonesia yang terhitung banyak diharapkan mampu memanfaatkan untuk mengisi pasar global terutama pasca covid karena kebutuhan tenaga kesehatan di dunia mengalami peningkatan. Mayoritas perawat Indonesia berada di Jepang, Kuwait, Arab Saudi, Taiwan. Alasan migrasi perawat Indonesia: 1. Finansial 2. Pengenmabngan karir 3. Kondisi lingkungan kerja yang lebih baik Migrasi perawat global diatur oleh beberapa dokumen internasional yang selalu diperbarui dan harus dilakukan secara komprehensif. Adapun 3 Siklus besar Migrasi yaitu: 1. Pra Migrasi (Sebelum pemberangkatan) Tantangan utamanya adalah bahasa, memahami posisi pekerjaan, niat untuk bekerja di luar negeri, pemahaman tentang negara tujuan 2. Migrasi (Berada di negara penempatan) Tantangan berhubungan dengan bahasa (bahasa medis dan keperawatan), deskilling (keterampilan), kesehatan mental, jalur karir yang tidak jelas, adaptasi budaya, kurangnya ibadah keagaman, homesick, serta ketidaksesuai pekerjaan 3. Return migration (Pasca penempatan atau kembali ke negara asal) Tantangan berhubungan dengan Deskilling, bekerja di sektor non kesehatan (brain waste), reintegrasi (kesulitan kembali ke keluarga dan pekerjaannya). Tantangan Masa Depan: 1. Integrasi Data Migrasi 2. Investasi di Produksi dan Pasar Tenaga Kerja 3. Permintaan Pelayanan Kesehatan yang Meningkat Elsa Kurnia R /132221172
@erikajuliarevadanira6717
@erikajuliarevadanira6717 День назад
NIM : 132221231 Kelas. : A-1 / 2022 Berdasarkan pemaparan di video dijelaskan bahwa beberapa tantangan masalah kesehatan yang masih terjadi sampai sekarang yaitu angka kematian ibu dan bayi yang tinggi, angka prevalensi stunting dan angka kasus TB yang besar. Selain itu data pembiayaan kesehatan yaitu BPJS yang paling sering digunakan untuk mengobati penyakit bersifat katastropik dan uronefrologi. Untuk masalah dari segi pemenuhan Tenaga Medis, profesi dokter sendiri itu masih kekurangan. Di puskesmas sendiri tenaga kesehatan seperti perawat hanya memenuhi 50% kebutuhan profesi yang seharusnya dibutuhkan sedangkan tenaga kesehatan yang sudah atau lebih memenuhi kebutuhan yang seharusnya yaitu dokter gigi, atlm, bidan dan ahli gizi. Komitmen Kemenkes Kesehatan saat ini yaitu melakukan transformasi kesehatan dengan tujuan mengatasi pandemi dan memperluas vaksinasi untuk covid. Transformasi kesehatan dijalankan berdasar 6 pilar yaitu : 1. Mendorong transformasi di layanan primer. 2. Melakukan transformasi untuk rujukan/referensi. 3. Ketahanan sistem kesehatan. 4. Pilar pembiayaan. 5. Transformasi tenaga kesehatan. 6. Transformasi di bidang teknologi. Penilaian dari kemampuan dan kualifikasi perawat di Indonesia sendiri dilihat dari seberapa banyak perawat Indonesia dapat melihat peluang global sehingga dapat berkarir di luar negeri. Sehingga nantinya ketika perawat berkeinginan balik bekerja ke dalam negeri diharapkan perawat dapat menerapkan pengalaman nya di luar negeri ke dalam pelayanan kesehatan di Indonesia. Indonesia saat ini menjalin kerja sama dengan beberapa negara seperti Australia dan Jepang dalam melakukan pertukaran perawat sehingga diharapkan kerja sama ini dapat membawa benefit bagi kedua belah pihak yang melakukan kerja sama. Kekurangan perawat di dunia sudah diverifikasi oleh WHO dimana mencapai angka 30 juta, menurut Prof. Burhan J (2021) salah satu quick strategi dalam memenuhi suplai tenaga keperawatan secara cepat di negara tujuan yaitu dengan melakukan rekrutmen perawat asing. Migrasi perawat internasional sendiri sangat dilindungi sehingga icn telah merilis dokumen untuk menjaga, mempertahankan dan meningkatkan rekrutmen perawat, WHO juga merilis dokumen agar rekrutmen perawat dilakukan secara komprehensif dan juga tata cara praktik dalam proses rekrutmen perawat secara global memastikan kebutuhan dan berhati-hati dalam menempatkan perawat dalam negeri yang bekerja di luar negeri. Studi dilakukan di 4 negara mayoritas perawat Indonesia bekerja yaitu jepang, kuwait, arab saudi dan taiwan. Dari studi tersebut ditemukan alasan mengapa migrasi perawat secara global terjadi yaitu 1. Finansial atau gaji. 2. ⁠Pengembangan karir yang jelas. 3. ⁠Lingkungan kerja keperawatan yang lebih baik. Terdapat 3 siklus yang terjadi dalam proses migrasi dimana memiliki setiap tantangan diantaranya sebagai berikut : 1. Pra - Migrasi Terkendala bahasa, memahami job position, intention to work dan pemahaman lingkungan kerja keperawatan disana. 2. Migrasi Bahasa, terminologi medis, deskilling, kesehatan mental, adaptasi budaya, aktivitas ibadah dan homesick. 3. Return Migrasi Deskilling, bekerja tidak di bidang kesehatan, keinginan difasilitasi oleh pemerintah dan reintegrasi. Dapat disimpulkan tantangan untuk kedepannya yaitu permasalahan integrasi data, perlu adanya investment juga label tracking dan mengkaji indikator. Sehingga diharapkan dapat memperkuat pendekatan komprehensif di segala siklus, investment product side, memonitor dan mengevaluasi impact migrasi keperawatan dalam hal personal individu serta career move.
@laveniapuspitasari3194
@laveniapuspitasari3194 День назад
NIM : 132221204 Nama : Lavenia Puspitasari Di Indonesia, isu kesehatan masih merupakan masalah yang belum terselesaikan, dengan angka kematian ibu dan bayi yang tinggi, tingkat stunting yang signifikan, dan peringkat kedua dalam kasus TBC di dunia. Kementerian Kesehatan sedang melakukan perubahan dalam sistem kesehatan dengan fokus pada enam pilar fundamental. Kemenkes pada saat ini melakukan health transformation dengan 6 pilar utama yaitu : 1. Primary Care Transformation 2. Secondary Care Transformation 3. Health Resilience Transformation 4. Health Financing Transformation 5. Health Talent Transformation 6. Health Tech Transformation Permasalahan kesehatan di Indonesia saat ini melibatkan berbagai aspek yang rumit dan tidak hanya terbatas pada satu jenis penyakit saja. Salah satu isu utama adalah kekurangan tenaga medis yang signifikan, terutama dokter. Lebih dari itu, sekitar 50% puskesmas di seluruh Indonesia mengalami kekurangan perawat dan dokter gigi, menunjukkan adanya ketimpangan dalam distribusi tenaga kesehatan yang berdampak pada layanan kesehatan primer. Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa indikator kualitas perawat adalah jumlah perawat Indonesia yang bekerja di luar negeri, karena perawat yang bekerja di luar negeri umumnya telah teruji kompetensinya dengan lulus uji di negara tempat mereka bekerja. Namun ternyata masih banyak kendala yang dihadapi oleh perawat untuk bermigrasi ke luar negeri, yaitu seperti : kendala bahasa (tidak hanya bahasa Inggris tetapi juga bahasa Jepang). Penempatan dan kesesuaian posisi yang diinginkan di setiap negara sasaran. Kurangnya pemahaman komprehensif tentang lingkungan kerja perawat di negara tempat mereka kembali atau bepergian. Berikut beberapa alasan mengapa perawat Indonesia bermigrasi adalah : 1. Finansial 2. Pengembangan Karir 3. Lingkungan Kerja Tantangan yang dihadapi oleh perawat Indonesia 1. Pre-migrasi: bahasa, pemahaman posisi pekerjaan, ketertarikan atau niat bekerja di luar negeri, pemahaman tentang situasi lingkungan kerja negara tujuan 2. Migrasi: bahasa, kesehatan mental, degradasi skill, ketidaktahuan rencana karir, adaptasi budaya, aktivitas ibadah, homesickness 3. Return Migrasi: degradasi skill, tidak bekerja di lingkungan kesehatan atau yang tidak relate, fasilitas pemerintah, reintegrasi saat kembali Kemudian tantangan migrasi di masa depan: 1. Integrasi data 2. Investasi di sisi produksi dan pasar tenaga kerja 3. Peningkatan permintaan layanan Kesehatan. 4. Kendala administratif seperti kurangnya SKP dan kesulitan memperpanjang STR.
@DindaMiko
@DindaMiko День назад
Setelah menonton video yang disajikan, beberapa hal yang dapat saya ambil yaitu keperawatan komunitas merupakan ilmu dan praktik yang terbentuk dari perpaduan antara ilmu keperawatan, ilmu sosial, ilmu kesehatan masyarakat untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan komunitas. Berdasarkan deskripsi tersebut ada beberapa yang dapat diambil yaitu meningkatkan dan mempertahankan sehingga peran dari perawat itu sendiri yaitu promotif dan preventif. Namun dalam implementasinya, keperawatan komunitas tak hanya menemui seseorang dengan kondisi sehat, tetapi juga dalam kondisi sakit. Poin lain yang perlu diperhatikan dalam keperawatan komunitas yaitu kuratif dan rehablitiatif. Selain itu level dalam upaya preventif beragam, antara lain prevensi primer,sekunder, dan tersier. Dalam keperawatan komunitas ada beberapa sasaran yaitu individu,keluarga,agregat dan komunitas. Menurut peneliti, unit utama yang difokuskan adalah populasi atau agregat. Agregat dapat diartikan sekumpulan individu yang memiliki kesamaan karakteristik personal atau lingkungan yang dapat dibatasi kesamaaan usia,jenis kelamin,masalah/ kondisi kesehatan,dsb dan dibatasi oleh sekolah,tempat kerja dan lembaga permasyarakatan. Hasil akhir praktik keperawatan komunitas adalah ketika asuhan keperawatan komprehensif mulai dari individu,keluarga,beberapa kelompok atau agregat akan berdampak pada adanya peningkatan status kesehatan di level komunitas. Batasan komunitas bersifat dinamis sederhananya berpatokan pada wilayah yangg menjadi binaan suatu puskesmas, tetapi tidak menutup kemungkinan analisis praktik bisa lebih luas atau lebih kecil tergantung dari kebijakan dan pengembangan praktik yang dilakukan. Konsep pembangun dalam keperawatan komunitas yaitu : 1. Epidemologi 2. Teori perubahan 3. Ekonomi dan pembiayaan kesehatan 4. Partnership 5. Politik, dsb. 132221193
@DindaMiko
@DindaMiko День назад
Permasalahan kesehatan yang ada di Indonesia tidak hanya berkaitan dengan suatu penyakit saja. Diambil dari data pada Kemenkes menyebutkan bahwa permasalahan kesehatan di Indonesia juga mencakup tingginya angka kematian ibu, anak, dan stunting, serta TB yang dapat dilihat di seluruh dunia. Pembiayaan kesehatan indonesia juga masih dibawah angka spending, healthcare yang masih banyak digunakan di Indonesia yaitu BPJS untuk pengobatan penyakit-penyakit yang bersifat katastropik seperti kanker, jantung, stroke, dan uronefrologi seperti gagal ginjal, Hal tersebut yang menjadi tantangan yang sering dihadapi oleh tenaga kesehatan dan tenaga medis (perawat, dokter, tenaga gizi, dokter gigi), karena minimnya tenaga kesehatan maupun medis di daerah-daerah tertentu contohnya papua, yang harus memerlukan effort khusus jika memerlukan pengobatan. Oleh karena itu kemenkes berkomitmen melakukan health transformation, hal ini dilakukan untuk transformasi sistem kesehatan yang terbagi menjadi 6 pilar yaitu: 1. transformasi layanan primer 2. transformasi untuk rujukan 3. transformasi untuk ketahanan sistem kesehatan 4. transformasi pilar pembiayaan 5. transformasi untuk tenaga kesehatan 6. transformasi di bidang teknologi. Transformasi untuk tenaga kesehatan merupakan tantangan dalam peningkatan jumlah dan mutu dalam kategori yang cukup, dilihat apakah tenaga kesehatan tersebut kualitasnya sudah bagus (memenuhi) atau belum. Dilihat sudah banyak sekali tenaga kesehatan (perawat) yang sudah bekerja di luar negeri, menunjukan bahwasannya tenaga kesehatan tersebut sudah berkualitas, karena sudah memenuhi requirement diluar negeri diantara lulus uji kompetensi. Situasi ketenagakerjaan di Indonesia khususnya perawat banyak yang mengatakan surplus karena jika dilihat dari STR yang sudah dikeluarkan oleh konsil dalam jumlah yang cukup banyak dan dalam kondisi yang aktif, karena sampai saat ini kebijakan STR di indonesia berlaku selama 5 tahun dan harus diperbarui setelahnya. 132221193
@SandrinaIndahParaswati
@SandrinaIndahParaswati День назад
NIM 132221175 Kelas A1/A2022 RESUME KEPERAWATAN AGREGAT KOMUNITAS TM 7 International Migration of Indonesian Nurses: Exploring the Opportunities in Global Healthcare Permasalahan kesehatan di Indonesia yang masih tinggi adalah angka kematian ibu dan anak, serta penyakit TBC yang masuk salah satu tertinggi di dunia. Sedangkan pada segi tenaga kesehatan Indonesia masih kekurangan tenaga medis di pelayanan kesehatan di Puskesmas, seperti dokter gigi, tenaga gizi di puskesmas. Sedangkan, untuk perawat dan bidan sudah hampir terpenuhi, kecuali di daerah rawan seperti Papua. Kini Kementerian Kesehatan sedang melakukan Health transformation yang terdiri dari enam pilar, antara lain: 1. Transformation layanan primer 2. Transformation Rujukan 3. Transformation Ketahanan sistem kesehatan 4. Transformation Pilar pembiayaan 5. Transformation Tenaga Kesehatan 6. Transformation Bidang teknologi Perawat di Indonesia sudah tergolong surplus. STR perawat sudah banyak yang dikeluarkan. Oleh karena itu, banyak peluang perawat untuk mengisi pasar global. Meskipun begitu ada kendala bagi perawat Indonesia untuk bekerja diluar negeri, yaitu: 1. Pre-Migration 2. Migration (saat ditempat kerja) 3. Return Migration (saat kembali) Tantangan dalam migrasi perawat maka perlu adanya upaya yang komprehensif, meliput: 1. Peningkatan Kualitas Pendidikan 2. Fasilitasi Kembali 3. Pengembangan Karir 4. Kolaborasi Internasional Selain itu, pemerintah juga mendukung perawat bekerja di luar negeri dengan menginisiasi program yang memberdayakan perawat agar dapat didayagunakan secara global. Program-program tersebut, yakni: a. G to GIJEPA b. G to G Nurses to Germany c. G to P Nurses to Netherland Menurut data ICN (2022), dunia saat ini menghadapi kekurangan sekitar 30 juta perawat. Salah satu langkah yang diambil untuk mengatasi hal ini adalah merekrut tenaga kesehatan asing. Penelitian menunjukkan bahwa perawat Indonesia bermigrasi karena beberapa alasan, antara lain gaji yang lebih tinggi, peluang pengembangan karir, serta lingkungan kerja yang lebih baik. Tantangan yang dihadapi perawat Indonesia di luar negeri terbagi menjadi tiga tahap: Pra-migrasi: Kendala bahasa Pemahaman posisi pekerjaan Keinginan bekerja di luar negeri Pemahaman tentang negara tujuan Saat migrasi: Bahasa medis Deskilling (hilangnya keterampilan) Kesehatan mental Ketidakjelasan jenjang karir Adaptasi budaya Homesickness Kurangnya fasilitas aktivitas keagamaan Migrasi balik: Degradasi keterampilan Pekerjaan di luar sektor kesehatan Fasilitas pemerintah yang kurang memadai Tantangan reintegrasi Oleh karena itu, diperlukan pendekatan komprehensif di seluruh siklus migrasi, investasi yang memadai dan berkelanjutan, serta pemantauan dan evaluasi dampak migrasi terhadap individu, profesi, dan sistem kesehatan termasuk perpindahan karir selama proses migrasi.
@karinawidiasti
@karinawidiasti День назад
Health Transformation and International Migration Of Indonesian Nurse : Exploring the Oppurtunities In Global Healthcare A. HEALTH TRANSFORMATION 1. Transformasi Layanan Primer Transformasi Layanan Primer merupakan pilar pertama dalam transformasi kesehatan Indonesia, dimana dalam penerapannya memiliki fokus memperkuat aktivitas promotif preventif untuk menciptakan lebih banyak orang sehat, memperbaiki skrining kesehatan serta meningkatkan kapasitas layanan primer. 2. Transformasi Layanan Rujukan Sebagai pilar kedua dalam transformasi kesehatan Indonesia, transformasi layanan rujukan memiliki fokus untuk melakukan peningkatan dalam hal kualitas serta pemerataan layanan kesehatan di seluruh pelosok yang ada di Indonesia. 3. Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan Pada pilar ketiga dari transformasi kesehatan Indonesia, Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan memegang peran penting untuk mempertahankan sistem kesehatan yang baik ditengah ancaman kesehatan global. Hal ini juga mencakup mencakup pembuatana atau produksi hingga distribusi farmalkes yang lancar dan bisa diproduksi di dalam negeri. 4. Transformasi Sistem Pembiayaan Kesehatan Transformasi Sistem Pembiayaan Kesehatan merupakan pilar keempat dari transformasi kesehatan Indonesia, yang memiliki fokus untuk memberikan adanya kemudahan dan kesetaraan akses layanan kesehatan, terutama masyarakat yang masuk dalam golongan kurang mampu. 5. Transformasi SDM Kesehatan Pada pilar ke lima dalam transformasi kesehatan Indonesia, Transformasi SDM Kesehatan akan berfokus untuk memastikan pemerataan distribusi para tenaga kesehatan di seluruh pelosok tanah air Indonesia, termasuk di kawasan DTPK. Adapun dalam penerapannya, pemerintah akan melakukan penambahan kuota mahasiswa, beasiswaa dalam dan luar negeri, serta melakukan kemudahan pada penyertaan tenaga kesehatan yang lulus dari universitas luar negeri. 6. Transformasi Teknologi Kesehatan Pada pilar keenam, sekaligus pilar terakhir dalam transformasi kesehatan Indonesia, Transformasi Teknologi Kesehatan memiliki peran untuk melakukan pemanfaatan teknologi informasi dan bio-teknologi yang berada di sekitar kesehatan. B. EXPLORE PELUANG KARIR KEPERAWATAN DI LUAR NEGERI Profesi keperawatan menjadi salah satu bidang yang semakin diminati di seluruh dunia. Tak hanya itu, peluang untuk bekerja di luar negeri juga semakin terbuka lebar bagi yang ingin mengembangkan karir di bidang ini. Keperawatan adalah salah satu bidang yang sangat penting dalam dunia kesehatan. Profesi ini mengharuskan para perawat untuk memberikan perawatan medis dan perhatian khusus kepada pasien, baik di rumah sakit, klinik, maupun panti jompo. Oleh karena itu, karir keperawatan menjadi sangat penting bagi masyarakat dan pemerintah setiap negara. PROSPEK KARIR KEPERAWATAN DI LUAR NEGERI Permintaan perawat di berbagai negara terus meningkat. Amerika Serikat (AS) saja, diperkirakan akan ada tambahan 175.900 pekerjaan perawat hingga 2029. Di Kanada, juga diperkirakan akan ada kenaikan permintaan tenaga perawat sebesar 60% pada tahun 2022. Tak hanya itu, banyak negara lain yang juga membutuhkan tenaga perawat, seperti Inggris, Australia, dan Selandia Baru. Kebutuhan akan perawat ini berkaitan dengan meningkatnya jumlah lansia, peningkatan kesadaran akan kesehatan mental, serta meningkatnya kebutuhan akan perawatan khusus untuk pasien dengan kondisi medis tertentu. ALASAN BERKARIR DI LUAR NEGERI 1. Kurangnya Kesempatan Kerja untuk Perawat di Indonesia / Negara Asal Lainnya 2. Kesejahteraan : Gaji Perawat Lebih Tinggi di Negara Maju 3. Mendapatkan Pengalaman Kerja Taraf Global. 132221214
@rimmaaa4353
@rimmaaa4353 День назад
NIM: 132221123 Kelas: A4 / A2022 International Migration of Indonesian Nurses: Exploring The Opportunities in Global Health Care Saat ini Indonesia masih dihadapkan dengan masalah kesehatan dengan ancaman angka kematian yang tinggi seperti kematian ibu dan dan bayi, tuberculosis, dan stunting. Oleh karena itu, Kemenkes bertekad untuk melakukan health transformation yang terdiri dari enam pilar yaitu 1. Primary Care Transformation 2. Secondary Care Transformation 3. Health Resilience Transformation 4. Health Financing Transformation 5. Health Talent Transformation 6. Health-tech Transformation Tantangan lain dalam transformasi kesehatan ini adalah pemerataan tenaga kesehatan. Peningkatan tenaga kesehatan harus diimbangi dengan distribusi yang lebih adil dan peningkatan kualitas. Tenaga kesehatan di Indonesia sudah berada dalam kategori cukup baik, terutama perawat yang didayagunakan di luar negeri. Beberapa program yang memfasilitasi perawat dapat didayagunakan di luar negeri antara lain 1. Program GIZ yaitu kerja sama dengan institusi nasional seperti jerman untuk proses pelaksanaan seleksi. 2. Program GUT yaitu program pelatihan perawat yang disiapkan oleh jerman. Adapun tiga alasan utama perawat bekerja di luar negeri yaitu jaminan finansial yang lebih kompetitif, pengembangan karir, dan lingkungan sejawat yang lebih baik. Perawat yang didayagunakan di luar negeri juga harus menghadapi tantangan siklus migrasi 1. Pre-Migration, meliputi bahasa, memahami posisi pekerjaan, niat bekerja di luar negeri, pemahaman yang komprehensif yang berhubungan dengan lingkungan kerja di negara penempatan. 2. Migration, meliputi bahasa, masalah kesehatan mental, ketidakjelasaan jenjang karir, adaptasi budaya, kurangnya layanan keagamaan, dan homesickness 3. Resturn migration, meliputi deskilling, brain waste (bekerja di bidang yang tidak berkaitan dengan kesehatan), fasilitas pemerintah untuk pemulihan keterampilan dan reintegrasi. Tantangan bagi perawat kedepannya antara lain: 1. Masalah integrasi data, karena masih sulit untuk melihat data migrasi 2. Investment di dalam produksi dalam bekerja di luar negeri dan masih sangat lama untuk mempersiapkan ke luar negeri 3. Meningkatnya permintaan layanan kesehatan Sehingga terdapat solusi dari tantangan diatas adalah : 1. Memperkuat pendekatan komprehensif disetiap siklus imigrasi 2. Investment dan untuk memastikan kecukupan program 3. Monitor dan evaluasi manfaat dari migrasi di sistem kesehatan 4. Monitor untuk perawat sebelum dan bermigrasi di tempat penempatannya
@RikaTriAgustin-d3f
@RikaTriAgustin-d3f День назад
Nama : Rika Tri Agustin NIM : 132221057 Kelas : A1/A22 Health Transformation and the Changing Role of Nurses Masalah kesehatan yang di hadapi di Indonesia seperti angka kematian ibu, kematian bayi, dan angka stunting yang masih tinggi. Tidak hanya itu Indonesia juga menjadi negara yang menyumbang angka penyakit TB tinggi di dunia. Dari segi tenaga medis dokter di Indonesia ini masih kurang. Perawat adalah bagian dari sembilan jenis tenaga kesehatan yang harus lengkap di seluruh puskesmas, dan masih ada 50% puskesmas yang belum lengkap. Ternyata yang paling kekurangan di Indonesia yaitu dokter gigi, ATLM, dan tenaga gizi yang banyak tidak lengkap. Komitmen KEMENKES untuk melaksanakan transformasi sistem kesehatan yang memiliki 6 pilar sebagai berikut. 1. Transformasi di layanan primer; 2. Transformasi rujukan; 3. Ketahanan sistem kesehatan; 4. Pilar pembiayaan; 5. Transformasi untuk tenaga kesehatan; dan 6. Transformasi bidang teknologi. Transformasi Talenta Kesehatan: 1. Meningkatkan jumlah tenaga kesehatan; 2. Pemerataan tenaga kesehatan (khususnya Puskesmas dan RSUD); 3. Meningkatkan kualitas tenaga kesehatan; 4. Transformasi manajemen tenaga kesehatan (satu data dan terintegrasi). Ada beberapa program untuk mendorong perawat bermigrasi di luar negeri: Salah satunya Indonesia telah berkolaborasi dengan Internasional yaitu Jerman. a. Goethe Institute (penandatanganan MoU Goethe Institute dan Kemenkes Indonesia pada tahun 2023); b. GIZ (Gassellschaft fur Internationale Zusammenarbeit). Ada juga kolaborasi Indonesia dengan Jepang, melalui program G to G ke Jepang. KEMENKES telah mengeluarkan 2 regulasi yang bisa dijadikan dasar hukum ketika melakukan komparasi dari sisi rekognisi standar pendidikan maupun kompetensi: 1. Kegiatan rumah sakit di kawasan ekonomi khusus di dalamnya mengatur mengenai tenaga kesehatan WNA dan diaspora. 2. PERMENKES tentang pendayagunaan tenaga kesehatan warga negara asing. Dua aturan ini mengaturmekanisme evaluasi bagi tenaga kesehatan WNA yang akan masuk ke Indonesia dalam konteks memberikan pelayanan kesehatan atau transfer og knowledge. Migrasi Perawat Indonesia: Pelajaran yang di Dapat dan Tantangan Kedepannya 1. Introduction a. Kekurangan perawat global adalah 30 juta (ICN, 2022); b. Rekrutmen perawat asing diakui sebagai cara cepat dan sederhana untuk memenuhi kebutuhan tingkat staf yang dapat diterima di negara tujuan (Buchan J., 2021); c. Secara global, 1 dari 8 perawat adalah migran dan 70% perawat migran global adalah perempuan (ICNM, 2022); d. Pada tahun 2021, terdapat 550.000 perawat lulusan asing yang bekerja di 36 negara anggota OECD berpendapatan tinggi (ICNM, 2022). Indonesia memiliki kebijakan nasional untuk mengatur mobilitas SDM kesehatan di tingkat nasional; e. Indonesia telah mengirimkan 1.310 perawat ke 14 negara melalui berbagai jalur migrasi selama tahun 2019-2022 (KEMENKES, 2023; BP2MI, 2023). 2. Lesson Learned Alasan migrasi perawat Indonesia ke luar negrei: a. Alasan finansial, di luar negeri pendapatan lebih kompetitif; b. Peluang untuk pertumbuhan dan pengembangan karir profesional; c. Kondisi lingkungan kerja yang baik. 3. Challenges Ahead a. Pra-migrasi - Bahasa; - Pemahaman tentang posisi pekerjaan; - Niat bekerja di luar negeri; - Pemahaman komrehensif tentang negara tujuan. b. Migrasi - Bahasa; - Penurunan ketrampilan; - Kesehatan mental; - Jalur karir yang tidak jelas; - Adaptasi budaya; - Kurangnya layanan keagamaan; - Kerinduan pada orang rumah. c. Pasca migrasi/migrasi balik - Penurunan ketrampilan; - Bekerja bukan di bidang kesehatan; - Platform sirkulasi otak fasilitas pemerintah; - Re-integrasi. Tantangan kedepannya: a. Integrasi data melalui siklus migrasi; b. Investasi di sisi produksi dan pasar tenaga kerja; c. Meningkatnya permintaan layanan kesehatan. 4. Kesimpulan a. Memperkuat pendekatan komprehensif terhadap siklus migrasi (pra migrasi, migrasi, dan pasca migrasi); b. Investasi pada sisi produksi untuk menjamin kecukupan dalam negri dan pemanfaatan berkelanjutan di luar negeri; c. Migrasi dan mobilitas tenaga kesehatan dipantau dan dievaluasi untuk melihat dampak migrasi terhadap individu, profesi, dan sistem kesehatan; d. Memantau pergerakan karir selama siklus migrasi.
@nimasniningwardani4015
@nimasniningwardani4015 День назад
Nama: Nimas Nining Wardani NIM: 132111133190 Kelas: A2/2022 International Migration of Indonesian Nurses: Exploring the Opportunities in Global Healthcare Indonesia menghadapi beberapa permasalahan yang menjadi perhatian khusus terkait tingginya AKB dan AKI, stunting, dan TB paru. Tantangan Indonesia saat ini adalah asuransi kesehatan BPJS sebagian besar dananya dialokasikan untuk mengobati penyakit terminal seperti kanker, jantung, stroke, maupun gagal ginjal. Selain itu, tenaga medis masih kurang di seluruh Indonesia. Salah satunya karena akses sarana dan prasarana dan kesiapan dari tenaga medis. Sehingga diperlukan adanya transformasi kesehatan • Transformasi kesehatan layanan primer • Transformasi kesehatan rujukan • Transformasi kesehatan ketahanan sistem kesehatan • Pilar pembiayaan • Transformasi tenaga kesehatan (jumlah, sebaran, dan mutu) • Transformasi teknologi Program 1 perawat 1 bidan untuk posyandu di Indonesia. Berkaca dari pandemi Covid-19 sehingga, terciptanya program P3K dan penugasan khusus/daerah. Beberapa program untuk mendayagunakan perawat di LN: 1. Goethe institut 2. Gesellschaff fur International Zusammenarbelt 3. G to G IJEPA, and Germany, G to P Netherlands - pemerintah telah menetapkan regulasi untuk pekerja dari LN untuk bekerja atau transfer of knowledge dan kebijakan perawat di kawasan ekonomi khusus (KEK) ICN merilis regulasi intuk migrasi perawat ke LN diantaranya (Sustain and Retain in 2022 and Beyond) dan (Global Strategic Direction for Nursing and Midwifery) untuk meningkatkan suplai dari nursing work cost agar migrasi perawat nasional komprehensif. Bahkan, Indonesia telah mengadopsi monitoring dan evaluasi dari WHO Global Code of Practice on the Internasional Recruitment of Health Personnel. Beberapa alasan migrasi perawat: 1. Alasan finansial 2. Kesempatan untuk mengembangkan karir 3. Kondisi lingkungan yang lebih baik Challenges faced by Indonesian Nurse 1. PRE-MIGRATION: bahasa, pemahaman posisi kerja yang berbeda, niat bekerja di LN, pemahaman lingkungan kerja di LN 2. MIGRATION: bahasa/terminologi medis yang berbeda, kesehatan mental, adaptasi adat budaya, aktivitas ibadah, dan keinginan untuk pulang ke negara asal 3. RETURN MIGRATION: deskilling, kerja yang keras/brain waste, fasilitas pemerintah, mengalami kesulitan untuk kembali ke jobdesc awal Tantangan kedepannya? 1. Mengintegrasikan data siklus migrasi 2. Investasi produksi dan pasar kerja 3. Meningkatkan permintaan pelayanan kesehatan (peluang kerja, pengetahuan, attitude, praktik, ekonomi, dan peningkatan pendapatan sosial perkapita) Pemerintah harus tetap melakukan monitor dan evaluasi mengenai dampak migrasi perawat ke LN.
@Yahyahasan_reyz
@Yahyahasan_reyz День назад
Health Transformation and International Migration Of Indonesian Nurse : Exploring the Oppurtunities In Global Healthcare A. HEALTH TRANSFORMATION 1. Transformasi Layanan Primer Transformasi Layanan Primer merupakan pilar pertama dalam transformasi kesehatan Indonesia, dimana dalam penerapannya memiliki fokus memperkuat aktivitas promotif preventif untuk menciptakan lebih banyak orang sehat, memperbaiki skrining kesehatan serta meningkatkan kapasitas layanan primer. Pada pelaksanaannya, fokus utama tersebut dapat dijabarkan menjadi 4 hal, diantaranya adalah: Edukasi Penduduk, Pencegahan Primer, dan Pencegahan Sekunder ( melakukan skrining 14 penyakit penyebab kemaian tertinggi di tiap sasaran usia, skrining, stunting, & peningkatan ANC untuk kesehatan ibu dan bayi) Meningkatkan Kapasitas dan Kapabilitas Layanan Primer, dengan melakukan revitalisasi network dan standarisasi layanan di Puskesmas, posyandu, dan kunjungan posyandu. 2. Transformasi Layanan Rujukan Sebagai pilar kedua dalam transformasi kesehatan Indonesia, transformasi layanan rujukan memiliki fokus untuk melakukan peningkatan dalam hal kualitas serta pemerataan layanan kesehatan di seluruh pelosok yang ada di Indonesia. 3. Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan Pada pilar ketiga dari transformasi kesehatan Indonesia, Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan memegang peran penting untuk mempertahankan sistem kesehatan yang baik ditengah ancaman kesehatan global. Hal ini juga mencakup mencakup pembuatana atau produksi hingga distribusi farmalkes yang lancar dan bisa diproduksi di dalam negeri. 4. Transformasi Sistem Pembiayaan Kesehatan Transformasi Sistem Pembiayaan Kesehatan merupakan pilar keempat dari transformasi kesehatan Indonesia, yang memiliki fokus untuk memberikan adanya kemudahan dan kesetaraan akses layanan kesehatan, terutama masyarakat yang masuk dalam golongan kurang mampu. 5. Transformasi SDM Kesehatan Pada pilar ke lima dalam transformasi kesehatan Indonesia, Transformasi SDM Kesehatan akan berfokus untuk memastikan pemerataan distribusi para tenaga kesehatan di seluruh pelosok tanah air Indonesia, termasuk di kawasan DTPK. Adapun dalam penerapannya, pemerintah akan melakukan penambahan kuota mahasiswa, beasiswaa dalam dan luar negeri, serta melakukan kemudahan pada penyertaan tenaga kesehatan yang lulus dari universitas luar negeri. 6. Transformasi Teknologi Kesehatan Pada pilar keenam, sekaligus pilar terakhir dalam transformasi kesehatan Indonesia, Transformasi Teknologi Kesehatan memiliki peran untuk melakukan pemanfaatan teknologi informasi dan bio-teknologi yang berada di sekitar kesehatan. B. EXPLORE PELUANG KARIR KEPERAWATAN DI LUAR NEGERI Profesi keperawatan menjadi salah satu bidang yang semakin diminati di seluruh dunia. Tak hanya itu, peluang untuk bekerja di luar negeri juga semakin terbuka lebar bagi yang ingin mengembangkan karir di bidang ini. Keperawatan adalah salah satu bidang yang sangat penting dalam dunia kesehatan. Profesi ini mengharuskan para perawat untuk memberikan perawatan medis dan perhatian khusus kepada pasien, baik di rumah sakit, klinik, maupun panti jompo. Oleh karena itu, karir keperawatan menjadi sangat penting bagi masyarakat dan pemerintah setiap negara. PROSPEK KARIR KEPERAWATAN DI LUAR NEGERI Permintaan perawat di berbagai negara terus meningkat. Amerika Serikat (AS) saja, diperkirakan akan ada tambahan 175.900 pekerjaan perawat hingga 2029. Di Kanada, juga diperkirakan akan ada kenaikan permintaan tenaga perawat sebesar 60% pada tahun 2022. Tak hanya itu, banyak negara lain yang juga membutuhkan tenaga perawat, seperti Inggris, Australia, dan Selandia Baru. Kebutuhan akan perawat ini berkaitan dengan meningkatnya jumlah lansia, peningkatan kesadaran akan kesehatan mental, serta meningkatnya kebutuhan akan perawatan khusus untuk pasien dengan kondisi medis tertentu. ALASAN BERKARIR DI LUAR NEGERI 1. Kurangnya Kesempatan Kerja untuk Perawat di Indonesia / Negara Asal Lainnya 2. Kesejahteraan : Gaji Perawat Lebih Tinggi di Negara Maju 3. Mendapatkan Pengalaman Kerja Taraf Global. NIM : 132245071
@CaristaDea
@CaristaDea День назад
Health Transformation and the Changing Role of Nurses Indonesia masih menghadapi sejumlah masalah kesehatan yang belum terselesaikan seperti tingginya angka kematian ibu dan bayi, serta prevalensi stunting yang masih tinggi. Indonesia juga memiliki angka kasus tuberkulosis (TB) yang sangat tinggi di dunia. Di sisi lain, pembiayaan kesehatan masih banyak digunakan untuk penyakit-penyakit katastropik seperti kanker, penyakit jantung, stroke, dan masalah nefrologi termasuk gagal ginjal. Salah satu tantangan besar dalam sektor kesehatan di Indonesia adalah kurangnya tenaga kesehatan, terutama dokter. Meskipun jumlah perawat dan bidan relatif mencukupi, distribusi mereka masih menjadi masalah, terutama di daerah-daerah terpencil seperti Papua. Sebanyak 50% Puskesmas di Indonesia belum memiliki tenaga kesehatan yang lengkap, dengan kekurangan terbesar pada dokter gigi, ahli teknologi laboratorium medis (ATLM), dan tenaga gizi. Prioritas pemerintah di sektor kesehatan telah bergeser dari penanganan pandemi menjadi peningkatan kualitas layanan kesehatan masyarakat. Health talent Tansformation: 1. Meningkatkan jumlah tenaga kesehatan 2. Pemerataan tenaga kesehatan, terutama di Puskesmas dan RSUD 3. Meningkatkan kualitas tenaga kesehatan 4. Transformasi manajemen tenaga kesehatan (satu data dan terintegrasi) Kementerian Kesehatan Indonesia sedang menjalankan transformasi sistem kesehatan yang terdiri dari enam pilar utama: 1. Transformasi layanan primer. 2. Transformasi rujukan. 3. Ketahanan sistem kesehatan. 4. Pembiayaan. 5. Transformasi tenaga kesehatan. 6. Transformasi teknologi, termasuk integrasi aplikasi kesehatan seperti PeduliLindungi menjadi Satu Sehat. Transformasi ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah, distribusi, dan mutu tenaga kesehatan di seluruh Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mendorong tenaga kesehatan yang surplus, seperti perawat, untuk bekerja di pasar internasional, dan kembali membawa pengetahuan dan keterampilan yang baru. Kemenkes juga mendukung migrasi internasional tenaga kesehatan, khususnya perawat, melalui berbagai regulasi dan kerja sama dengan negara-negara seperti Jerman. Kemenkes mengeluarkan regulasi terkait rekognisi kompetensi tenaga kesehatan asing dan pengakuan sementara untuk tenaga kesehatan yang bekerja di Indonesia. Migrasi tenaga kesehatan Indonesia menghadapi beberapa tantangan di tiga siklus utama: 1. Pra-migrasi Tantangan utama adalah pemahaman dan persiapan yang kurang memadai terhadap kondisi kerja di negara tujuan, perbedaan besar dalam ekspektasi dan realitas pekerjaan, serta kebutuhan untuk adaptasi budaya dan bahasa. 2. Masa Migrasi Di negara tujuan, tenaga kesehatan sering menghadapi kesulitan adaptasi bahasa dan lingkungan kerja yang berbeda. Ada juga ketidakjelasan jalur karier yang dapat mengecewakan tenaga kesehatan. 3. Pasca-migrasi Setelah kembali ke Indonesia, banyak tenaga kesehatan tidak bekerja di sektor kesehatan karena berbagai alasan, termasuk ketidakjelasan jalur karier dan kurangnya fasilitas yang mendukung re-integrasi. Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, Kemenkes melakukan beberapa upaya, seperti: 1. Meningkatkan Akses Teknologi Mengembangkan aplikasi yang ringan dan dapat digunakan offline untuk mengatasi keterbatasan akses teknologi di daerah terpencil. 2. Edukasi dan Sosialisasi Menyelenggarakan pelatihan dan workshop untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan tenaga kesehatan. 3. Penguatan Regulasi Mengeluarkan regulasi yang mendukung rekognisi kompetensi internasional dan memastikan keamanan data pengguna. 4. Kolaborasi Internasional Bekerja sama dengan negara-negara lain dan organisasi internasional untuk peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan. 5. Dukungan Pasca-migrasi Mendorong tenaga kesehatan yang kembali untuk berbagi pengetahuan dan keterampilan baru serta memfasilitasi re-integrasi ke dalam sistem kesehatan nasional. Kemenkes telah mengeluarkan beberapa regulasi yang mendukung migrasi tenaga kesehatan, termasuk pengaturan Movement of Natural Person dan Mutual Recognition Arrangement yang memungkinkan rekognisi kompetensi tenaga kesehatan antara Indonesia dan negara mitra. Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan kesempatan tenaga kesehatan Indonesia untuk bekerja di luar negeri dan kembali dengan pengalaman yang berharga. Untuk meningkatkan keberhasilan kebijakan migrasi tenaga kesehatan, beberapa rekomendasi diajukan: 1. Integrasi Data Meningkatkan integrasi data tenaga kesehatan untuk memudahkan tracking dan evaluasi dampak migrasi. 2. Peningkatan Pendidikan Menyiapkan lulusan tenaga kesehatan dengan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan global. 3. Fasilitas Penunjang Menyediakan fasilitas yang mendukung re-integrasi tenaga kesehatan yang kembali ke Indonesia. 4. Analisis Kebijakan Melakukan analisis kebijakan secara berkala untuk memastikan kebijakan migrasi tenaga kesehatan efektif dan menguntungkan bagi semua pihak. Indonesia sedang melakukan upaya besar untuk mengatasi tantangan di sektor kesehatan, termasuk melalui transformasi sistem kesehatan dan kebijakan migrasi tenaga kesehatan. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, dengan langkah-langkah yang tepat, diharapkan tenaga kesehatan Indonesia dapat berkontribusi lebih baik di tingkat nasional dan internasional. Kerja sama antara pemerintah, institusi pendidikan, dan organisasi internasional sangat penting untuk mencapai tujuan ini. [Resume Keperawatan Agregat Komunitas] 132221038
@Fitrianacollege
@Fitrianacollege 2 дня назад
Nama : Fitriana NIM : 132221003 Kelas : A3/2022 Saat ini permasalahan kesehatan di Indonesia tidak hanya berkaitan dengan satu penyakit saja. Terkait dengan tenaga medis, masih terdapat kekurangan dokter yang serius. Selain itu, 50% puskesmas di Indonesia saat ini kekurangan perawat dan dokter gigi. Transformasi layanan kesehatan tetap menjadi amanah dalam implementasi transformasi sistem elektronik layanan kesehatan. Ada enam pilar transformasi sistem kesehatan untuk memajukan kesehatan di Indonesia yaitu: 1. Transformasi layanan primer 2. Transformasi rujukan 3. Ketahanan sistem kesehatan 4. Pilar pendanaan 5. Transformasi tenaga kesehatan 6. Transformasi Teknologi Transformasi tenaga kesehatan saat ini menghadapi beberapa tantangan: peningkatan jumlah, distribusi, dan kualitas tenaga kesehatan. Untuk menilai kualitas perawat Indonesia, Anda bisa mengetahui berapa banyak perawat yang dikirim ke luar negeri yang dapat memenuhi persyaratan negara tuan rumah dan lulus ujian kompetensi. Perawat-perawat ini diharapkan dapat mempraktikkan dan menyebarkan pengetahuan yang telah mereka peroleh di negara tempat mereka ditugaskan. Alasan perawat Indonesia perlu berimigrasi: 1. Finansial: Karena kesejahteraan/gaji di luar negeri lebih kompetitif 2. Kesempatan untuk mengembangkan karir 3. Kondisi lingkungan pekerjaan/lingkungan keperawatan yang lebih baik Migrasi perawat global diatur oleh beberapa dokumen internasional yang selalu diperbarui dan harus dilakukan secara komprehensif. Tantangan yang dihadapi perawat di 3 siklus migrasi ini adalah: 1. Pra-Migration: Tantangan utama bagi perawat Indonesia ketika ke luar negeri adalah masalah bahasa, memahami job position, intention to work abroad, belum memahami situasi lingkungan kerja keperawatan di negara penempatan. 2. Migration: Masalah/kesulitan dalam bahasa, deskilling, kesehatan mental, unclear career path, adaptasi budaya, dan homesicknees. 3. Return Migration: Deskilling, fenomena brain-waste (bekerja tidak di bidang kesehatan), re-integration (mengalami kesulitan kembali ke keluarganya/ profesinya). Dengan demikian sangat perlu untuk memperkuat pendekatan komprehensif di semua siklus migrasi, jadi tidak hanya intervensi sebelum berangkat tetapi juga kembalinya juga diperhatikan, investasi pada sisi produksi untuk menjamin kecukupan dalam negeri dan pemanfaatan berkelanjutan di luar negeri, migrasi dan mobilitas tenaga kesehatan juga perlu dipantau dan dievaluasi untuk melihat dampak migrasi terhadap individu, profesi, dan sistem kesehatan, dan terakhir yaitu memantau pergerakan karir selama siklus migrasi.
@syahreza-e1n
@syahreza-e1n 2 дня назад
Nama: Syah Reza A.N.A NIM: 132221050 Kelas: A2/A2022 International Migration of Indonesian Nurses: Exploring the Opportunities in Global Beberapa kebijakan yang akan relevan dan juga mungkin merespon juga dari beberapa hasil studi. Masalah-masalah kesehatan masih unfinish, masih angka kematian masih tinggi angka kematian bayi juga demikian angka stunting kita juga masih cukup besar. Kita juga termasuk salah satu negara yang angka TBnya itu tertinggi di seluruh dunia, kemudian kalau jika dilihat dari pembiayaan kesehatan juga demikian masih angka spending Healthcare kita itu ternyata dari BPJS Kesehatan itu ternyata paling banyak untuk mengobati penyakit-penyakit yang sifatnya katastropik ada kanker jantung stroke dan juga uronevrologi seperti termasuk di dalamnya kayak gagal ginjal. Beberapa tantangan yang saat ini kita hadapi dari sisi tenaga kesehatan bahwa kalau dari sisi dokter itu kita bisa bilang bahwa kita ini masih kurang, dari sisi tenaga medis dokter kemudian kalau dari sisi tenaga lain Seperti Puskesmas karena perawat itu adalah bagian dari sembilan jenis tenaga kesehatan yang harus lengkap di seluruh Puskesmas Nah itu masih ada 50% Puskesmas yang belum lengkap. Tetapi setelah kita lihat lebih jauh yang enggak lengkapnya itu apa paling banyak itu ternyata dokter gigi Bu Kemudian atlm Kemudian tenaga gizi itu yang paling banyak enggak lengkap tapi kalau perawat bidan itu tinggal sedikit sekali dan mayoritas memang yang butuh itu yang sudah jauh-jauh, kayak di Papua untuk menempatkan orang ke sana itu perlu effort khusus tidak bisa mungkin dari Jakarta tiba-tiba ditaruh di Papua gitu. Saat ini Melakukan health transformation lanjut adalah komitmen untuk melakukan transformasi E sistem kesehatan karena ini menjadi salah satu mandat utama dari Presiden kepada Menkes di samping dua hal yang pertama mengatasi pandemi dan juga memperluas vaksinasi untuk covid untuk transformasi sistem kesehatan itu ada enam pilar untuk mendorong transformasi di layanan primer Kemudian yang kedua itu adalah transformasi untuk rujukan yang ketiga ketahanan sistem kesehatan yang keempat itu pilar pembiayaan yang kelima itu adalah transformasi untuk tenaga kesehatan itu, Ini ada beberapa hal memang yang menjadi PR kami satunya itu adalah karena kita melihat tantangan perlu peningkatan jumlah kemudian sebarannya dan yang ketiga itu adalah mutu dalam hal mutu ini salah satunya adalah Pak Menkes meminta tenaga kesehatan kita itu untuk yang sudah kategori cukup ya seperti halnya perawat itu jangan lagi hanya melihat pasar di dalam kalau kita mau lihat apakah perawat kita sudah bagus atau belum kualitasnya mesti dilihat Sudah berapa banyak sih perawat kita yang sudah didayagunakan di luar negeri itu salah satu menjadi indikator beliau itu melihat perawat kita berkualitas karena apa kalau perawat kita itu mau diday gunakan di luar sebagai perawat artinya harus bisa memenuhi requirement negara tujuan termasuk di antaranya lulus uji kompetensi di ee negara tujuan dan untuk bisa ke sana kan pasti ada ee poin- poin plus yang harus dimiliki oleh perawat kita nah satu hal lagi itu Salah satu poin kebijakan dari Kementerian Kesehatan kita mendorong memang untuk yang surplus itu keluar tetapi ketika masuk kembali itu nanti kita manfaatkan sebagai transfer of knowledge dan skill, gambaran situasi ketenagaan di Indonesia khususnya perawat Kenapa bilang ini kok surplus begitu ya Nah kalau kita lihat dari sisi STR yang sudah dikeluarkan oleh konsil jumlahnya sudah cukup banyak sekitar 1 jutaan lebih yang atau hampir 1 juta ya yang sudah dikeluarkan oleh konsil memang kalau kita lihat kondisi aktif itu fluktuatif karena sampai saat ini kebijakan kita STR itu berlaku 5 tahun dan harus diperbarui nah ini Mungkin salah satu hal yang saat ini sedang dipikirkan oleh pemerintah Indonesia supaya kita tahu ee STR itu eh tidak hanya didasarkan pada saat aktif yang sifatnya itu saat itu juga gitu Real Time gitu tetapi ada kemungkinan kan orang terlambat ya memperpanjang gitu ya karena persyaratannya banyak salah satunya itu harus ada rekomendasi dari organisasi profesi dari Tempatnya. Terlambat ngumpulkan SKP terlambat juga memberikan rekomendasi akhirnya terlat juga itu sdr-nya untuk diperpanjang sehingga kalau kita hanya melihat dari gambaran aktifnya STR kadang-kadang itu memang tidak memberikan gambaran utuh bahwa inilah jumlah yang saat ini memang bekerja di Indonesia, Jadi seringkiali melihat untuk seberapa banyak per di Indonesia kami melihatnya dari dua pendekatan yang pertama itu adalah berapa STR yang sudah dikeluarkan oleh konsil kami sekarang ini juga melihat mempunyai data sisdmk nah sisdmk ini sistem informasi SDM kesehatan saat ini juga sedang terus tambahkan Jika kita melihat dari sisi status employment-nya tidak hanya yang PNS maupun juga yang P3K sebenarnya itu cukup banyak ternyata yang non ASN nah ini yang tahun 2023 ini nanti akan kami buka juga peluangnya untuk bisa mengisi puskesmas-puskesmas dengan P3K. Manfaatkan mengisi peluang pasar global karena tentunya kita juga melihat pasca covid itu kebutuhan seluruh dunia itu juga mulai ada peningkatan gitu Jadi enggak selfish lah gitu, hanya untuk Indonesia sedangkan kita juga sebenarnya memiliki peluang untuk kita kirim keluarya. Selain pengiriman WNI untuk bekerja di luar negeri, aturan permenkes juga mengatur pendayagunaan warga negara asing untuk bekerja di Indonesia. Telah diatur kemenkes dengan regulasi dan evaluasi. Dengan kebijakan tersebut dapat dilakukan studi komparasi dan rekognisi antar dua negara sehingga antar dua negara yang terlibat dapat mendapatkan benefit atau manfaat. Siklus dalam perawat yang bekerja di luar negeri dibagi menjadi beberapa yaitu yang pertama adalah siklus pramigrasi (sebelum berangkat), migrasi (ketika berada pada negara penempatan), dan return migration (pada saat Kembali ke negara asal). Beberapa siklus tersebut memiliki beberapa tantangan diantaranya pada siklus pra migrasi yaitu perawat dituntut untuk bisa menguasai bahasa negara yang dituju. Selain itu tantangan lain adalah pemahaman terkait job position, intention to work abroad yang tidak sesuai dengan realita,dan pemahaman situasi negara yang akan dituju
@faizwildan9922
@faizwildan9922 2 дня назад
Health Transformation and the changing role of nurses Tingginya kasus TBC, Stunting, perokok di indonesia menjadi faktor dan tantangan bagi tenaga kesehatan di indonesia pemerataan tenaga kesehatan di indonesia menjadi poin yangsangat penting,baik perawat, dokter dan nakes bidang lainnya. terdapat 6 pilar utama dalam transformasi untuk mendukuung kesehatan di indonesia yaitu : 1. Primary care transformation 2. secondary care transformation 3. Health resilience transformation 4. health financing transformation 5. health talent transformation 6. health tech transformation situasi di indonesia saat ini STR banyak yang aktif dan diatas 5 tahun, menunjukkan kebutuhan peningkatan. Terdapat program internatioal yang saat ini dijalankan dan selain itu adanya peran perawat indonesia pada pasar global - G to G IJEPA - G to G nurses to germany - G to P Nurses to netherland Prioritas program - Meninggkatkan jumlah lulusan tenaga kesehatan - mendistribuskian secara merata tenaga kesehatan - peningkatan kualitas bagi tenaga kesehatan terdapat 3 pathways evaluasi dari asing untuk perawat di indonesia international renowned health practitioners, recognition, non recognition selain itu terdapat tantangan bagi perawat indonesia yaitu - pre migration - return migration - migration Kesimpulan dari "Health Transformation and the Changing Role of Nurses" adalah bahwa Indonesia menghadapi tantangan kesehatan serius seperti TBC, stunting, dan merokok, dengan pemerataan tenaga kesehatan menjadi isu utama. Enam pilar transformasi kesehatan meliputi transformasi perawatan primer dan sekunder, ketahanan kesehatan, pembiayaan, bakat, dan teknologi kesehatan. Selain itu, perawat Indonesia berperan di pasar global melalui program internasional seperti IJEPA dan peluang migrasi ke Jerman dan Belanda. Program prioritas mencakup peningkatan jumlah lulusan, distribusi tenaga kesehatan, dan kualitas tenaga kesehatan. 132221073
@chulfilllatifa7659
@chulfilllatifa7659 2 дня назад
Nama : Chulfi Latifa Zahra Nim : 132221154 Kelas : A1/A2022 Masalah kesehatan di Indonesia masih menjadi tantangan besar bagi negara ini seperti Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi, Stunting, TBC. Selain itu dalam bidang ketenagakerjaan juga masih menjadi evaluasi lanjut yang perlu ditingkatkan kembali seperti kurangnya tenaga dokter, perawat, dokter gigi, ahli gizi, serta bidan dalam pelayanan kesehatan puskesmas khusunya di daerah terpencil di pedalaman Indonesia. Terdapat 6 komponen dalam Health transformation yaitu : 1. Primary Care Transformation 2. Secondary Care Transformation 3. Health Resillience Transformation 4. Health Financing Transformation 5. Health Talent Transformation 6. Health Tech Transformation Menurut Kementerian Kesehatan indikator perawat yang berkualitas dapat dibuktikan dengan seberapa banyak perawat-perawat Indonesia yang bekerja diluar negeri karena perawat yang bekerja diluar negeri telah memiliki kompetensi yang lebih baik dengan lulus uji ke negara tujuannya. Alasan perawat melakukan migrasi keluar negeri adalah 1. Finansial 2. Kesempatan pengembangan karir 3. Kondisi lingkungan keperawatan yang lebih baik Siklus migrasi perawat di indonesia beserta tantangannya 1. Pra-Migrasi - Bahasa - Posisi pekerjaan - Niat untuk bekerja di luar negeri - Pemahaman komprehensif tentang negara tujuan 2. Migrasi - Bahasa - Keterampilan - Kesehatan mental - Jenjang karir tidak jelas - Adaptasi budaya - Kurangnya layanan keagamaan - Rindu tempat kampung halaman 3. Pasca Migrasi - Penurunan keterampilan - Bekerja di sektor non-kesehatan - Fasilitasi pemerintah - Siklus kepemilikan bakat - Platform reintegrasi - Kesulitan kembali ke negara asal
@angelicaismaylin
@angelicaismaylin 2 дня назад
NIM: 132221132 Health Transformation and the Changing Role of Nurses Transformasi sistem kesehatan : 1. Transformasi layanan primer 2. Transformasi di layanan rujukan 3. Transformasi sistem ketahanan kesehatan 4. Transformasi sistem pembayaran kesehatan 5. Transformasi SDM kesehatan 6. Transformasi teknologi kesehatan Prioritas pemerintah di bidang kesehatan Transformasi talenta kesehatan : 1. Meningkatkan jumlah tenaga kesehatan 2. Pemerataan tenaga kesehatan khususnya di puskesmas dan RSUD 3. Peningkatan kualitas tenaga kesehatan 4. Transformasi manajemen tenaga kesehatan (satu data dan terintegrasi) Kerjasama Pendidikan keperawatan dengan Internasional a. Goethe institute Penandatanganan MoU Goethe Institute dan Kemenkes Indonesia pada tahun 2023 : Pengajaran Bahasa Jerman secara online dan offline, pengembangan kurikulum Bahasa Jerman pada Pendidikan keperawatan, training of Trainers bagi guru Bahasa Jerman di Poltekkes b. GIZ (Gesellschaft for Internasionale Zusammenarbeit) Memulai Kerjasama : Pengembangan kurikulum perawat Jerman kelas poltekkes internasional melalui Skill Partnership Program, peningkatan kapasitas dosen poltekkes Program prioritas transformasi tenaga kesehatan di Indonesia yaitu, meningkatkan pasokan tenaga kesehatan, distribusi tenaga kesehatan, serta meningkatan kualitas tenaga kesehatan. Alasan perawat Indonesia bermigrasi yaitu, alasan finansial, peluang untuk pertumbuhan dan pengemangan professional, kondisi kerja yang lebih baik. Tantangan yang dihadapi perawat Indonesia ialah, Pra-Migrasi, Migrasi, Migrasi Kembali Tantangan ke depan: Integrasi data melaui siklus migrasi, investasi di sisi produksi dan pasar tenaga kerja, serta meningkatnya permintaan layanan kesehatan . Kesimpulan: a). Memperkuat pendekatan komprehensif terhadap siklus migrasi : pramigrasi, migrasi, dan migrasi Kembali, b). Investasi pada sisi produksi untuk menjamin kecukupan dalam negeri dan pemanfaatan berkelanjutan di luar negeri, c). Migrasi dan mobilitas tenaga kesehatan dipantau dan dievaluasi untuk melihat dampak migrasi terhadap individu, profesi, dan sistem kesehatan, d). Memantau pergerakan karir selama siklus migrasi.
@evapradika
@evapradika 2 дня назад
Kemenkes sekarang ini melakukan transformasi kesehatan dengan 6 pilar utama yaitu : 1. Primary care transformation 2. Secondary care transformation 3. Health resilience transformation 4. Health financing transformation 5. Health talent transformation 6. Health-tech transformation Tantangan yang dihadapi oleh perawat Indonesia di tiga siklus migrasi : 1. Pra migrasi : bahasa, posisi pekerjaan, niat bekerja di luar negeri, situasi lingkungan kerja di negara penempatan 2. Migrasi : bahasa, keterampilan, kesehatan mental, jenjang karir tidak jelas, adaptasi budaya, kurangnya layanan keagamaan, kerinduan kampung halaman 3. Pasca Migrasi : penurunan keterampilan, bekerja tidak di sektor kesehatan, fasilitasi pemerintah, siklus kepemilikan bakat, reintegrasi data, kesulitan kembali ke negara asal Collaboration nursing education with international 1. Goethe institute 2. GIZ (gesellschaft für internationale zusammenarbeit) Priority program of health workforce transformation in Indonesia 1. Meningkatkan pasokan tenaga kesehatan 2. Distribusi tenaga kesehatan 3. Peningkatan kualitas tenaga kesehatan (132221116)
@slhyn31
@slhyn31 2 дня назад
132221015 Kelas A3 A2022 International Migration of Indonesian Nurses: Exploring the Opportunities in Global Healthcare 1. Angka kematian ibu dan bayi, tingkat stunting yang besar, tingginya angka TB di Indonesia masih menjadi problem kesehatan di Indonesia sampai saat ini 2. Kemenkes telah melakukan transformasi kesehatan dengan prinsip utama untuk mengatasi pandemi dan memperluas vaksinasi covid 3. Pilar transformasi kesehatan terdiri dari upaya dalam mendorong transformasi layanan primer dan rujukan, ketahanan sistem kesehatan, pilar pembiayaan, serta transformasi pelayanan kesehatan dan teknologi (masih banyak tantangan dalam peningkatan jumlah, sebaran, dan mutu). 4. Banyak peluang perawat untuk berperan dalam pasar global (pelayanan kesehatan) 6. Program pendayagunaan perawat di luar negri : GIZ dan Goethe institute 7. Kemenkes pernah mengeluarkan 2 regulasi sebagai dasar hukum untuk rekognisi standar pendidikan dan profesi perawat serta evaluasi untuk nakes WNA agar mendapatkan STR di Indonesia 8. Perawat selalu dibutuhkan di dunia (dunia masih kekurangan 30 juta tenaga perawat) 9. Rekrutmen perawat asing dapat digunakan sebagai pemerataan kebutuhan tenaga perawat di dunia 13. Pada tahun 2021, banyak perawat asing sebanyak 550 ribu orang di 36 negara menjadi member OECD 10. Di Indonesia, 7310 perawat sudah dikirimkan ke negeri lain sebagai langkah pemerataan kebutuhan tenaga perawat di dunia. Mayoritas perawat di Indonesia dimigrasikan ke jepang, Kuwait, Arab Saudi, dan Taiwan 11. Alasan adanya migrasi perawat: alasan finansial (gaji di luar negeri lebih kompetitif), kesempatan pengembangan karir, dan kondisi lingkungan pekerjaan dan keperawatan yg lebih baik 12. Siklus besar transfer perawat (pramigrasi : sblm perawat berangkat, migrasi : perawat ada di negara penempatan, dan return migrasi : pasca penempatan/saat sudah kembali di Indonesia) 13. Tantangan siklus pra migrasi : bahasa, posisi pekerjaan, minat bekerja di luar negri, dan pemahaman komprehensif terkait situasi lingkungan kerja di lingkungan perawatan 14. Tantangan siklus migrasi : bahasa, deskilling, kesehatan mental, jalan karir tang blm jelas, adaptasi budaya, kurangnya pelayanan ibadah, dan homesick 15. Tantangan siklus pasca migrasi : diskilling, brain waste, fasilitasi pemerintah, reintegrasi.Tantangan kedepannya terkait transformasi kesehatan dan perubahan peran perawat : integrasi data, investasi di sisi produksi, dan peningkatan permintaan. 16. Pentingnya penguatan pendekatan komprehensif di siklus penempatan perawatan di negara lain, investasi produksi, monitor dan evaluasi berkala di level individu, profesi, dan kesehatan, serta monitor perpindahan karir dalam upaya transformasi kesehatan pada isu perubahan peran perawat.
@ulyaafkarina659
@ulyaafkarina659 2 дня назад
NIM: 132221056 Internasional Migration of Indonesian Nurses: Exploring the Opportunities in Global Healthcare Perawat termasuk salah satu dari sembilan jenis tenaga kesehatan yang harus ada di Puskesmas. Meskipun masih banyak puskesmas yang belum melengkapi tenaga kesehatannya, namun angka kekurangan perawat hanya sedikit. Puskesmas yang belum lengkap ini, mayoritas berada di daerah daerah rawan seperti Papua yang mana faktor penyebabnya adalah keamanan dan penerimaan dari masyarakat setempat yang masih kurang. Saat ini kemenkes sudah berfokus untuk melakukan Health Transformation yang mencakup 6 pilar berikut: 1. Transformasi layanan kesehatan primer. 2. Transformasi untuk rujukan. 3. Ketahanan sistem kesehatan. 4. Pilar pembiayaan. 5. Transformasi untuk tenaga kesehatan. 6. Transformasi pada bidang trknologi kesehatan. Pada pilar kelima terkait transformasi untuk tenaga kesehatan, ada beberapa hal yang masih menjadi tantangan yakni masalah jumlah, sebaran, dan mutu dari tenaga kesehatan. Salah satu penilaian terkait mutu dan kualitas yang saat ini digunakan oleh kemenkes adalah seberapa banyak SDM perawat Indonesia yang didayagunakan di luar negeri.
@hanurzaavlogs
@hanurzaavlogs 2 дня назад
132221190 "Health Transformation and The Changing Role Of Nurses" Jumlah tenaga kesehatan yang ada di Indonesia saat ini masih belum dapat mengimbangi jumlah masyarakat sehingga fenomena kurang meratanya sebaran tenaga medis masih dialami oleh negara kita. Sementara itu, masalah kesehatan seperti tingginya angka kematian ibu dan bayi, kasus TBC, dan kanker juga masih ada di hadapan kita. Maka dari itu, Health transformation adalah sebuah upaya transformasi yang sampai saat ini masih dilakukan oleh Kemenkes. Upaya ini terdiri atas 6 pilar atau poin penting: 1. Mendorong transformasi di layanan primer 2. Transformasi untuk rujukan 3. Ketahanan sistem kesehatan 4. Pilar pembiayaan 5. Transformasi tenaga kesehatan (fokus utama: jumlah, sebaran, dan mutu) 6. Transformasi di bidang teknologi (integrasi teknologi untuk meningkatkan mutu perawat, terlebih untuk mempersiapkan perawat untuk bekerja di luar negeri) Kemenkes berupaya dengan membangun kerja sama dengan institusi asing kemudian melakukan pelatihan perawat yang akhirnya dapat menempatkan perawat Indonesia untuk bekerja di luar negeri.
@sindyrahma2421
@sindyrahma2421 2 дня назад
Transformasi kesehatan Indonesia merupakan langkah awal yang diambil oleh Kementerian Kesehatan untuk mengubah sistem kesehatan yang beroperasi. Cakupan utama tranformasi kesehatan, antara lain: 1. Digitalisasi kesehatan melalui penggunaan tekonologi digital, seperti rekam medis elektronik, dsb. untuk mempermudah akses dan pengelolaan informasi kesehatan. 2. Perawatan berbasis nilai yang berfokus pada hasil capaian kesehatan daripada volume layanan yang diberikan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan efisiensi biaya. 3. Penekanan kesehatan preventif yang berfokus pada pencegahan penyakit melalui edukasi, vaksinasi, dan program kesehatan masyarakat. Migrasi internasional perawat diperkuat dengan pendekatan yang luas melalui pengeluaran GLobal Strategic Direction of Nursing and Midwifery oleh WHO untuk menekankan migrasi yang terencana dan komprehensif. Di Indonesia praktik ini diadopsi untuk memastikan pemenuhan kebutuhan perawat domestik sebelum melakukan pengiriman tenaga kesehatan ke luar negeri. Beberapa alasan dari migrasi perawat di Indonesia, yaitu: (a) Finansial, dimana gaji yang ditawarkan di luar negeri lebih tinggi; (b) Pengembangan karir dengan kesempatan yang lebih baik; (c) Kondisi lingkungan kerja yang lebih baik. Akan tetapi, migrasi perawat keluar negeri ini juga memiliki tantangan, salah satunya tantangan yang perlu dihadapi oleh perawat ketika kembali ke Indonesia atau pasca migrasi, seperti risiko kehilangan keterampilan selama bekerja di luar negeri karena profesinya yang berbeda dengan keahliannya, lingkungan kerja yang tidak linear atau berada di luar sektor kesehatan, fasilitas pemerintah yang kurang untuk pemulihan keterampilan, dan kesulitan administratif untuk kembali bekerja di Indonesia. (132221095)
@akhlisanisa
@akhlisanisa 2 дня назад
NIM: 132221084 Kelas: A-4/A-2022 International Migration of Indonesian Nurses: Exploring the Opportunities in Global Healthcare Terdapat 6 pilar sistem kesehatan yaitu 1. Transformasi layanan primer 2. Transformasi rujukan 3. Transformasi ketahanan sistem kesehatan 4. Transformasi pilar pembiayaan 5. Transformasi tenaga kesehatan 6. Transformasi bidang teknologi Program yang bekerja sama dengan Indonesia yang digunakan untuk mendorong penggunaan perawat di luar negeri 1. Goethe institute: sebagai pelaksana training sehingga dapat menyiapkan perawat untuk bekerja di luar negeri 2. GIZ (Gesellschaft for Internationale Zusammenarbeit): lembaga yang ditunjuk pemerintah jerman untuk menyeleksi perawat Kementerian kesehatan telah mengeluarkan suatu regulasi yang berhubungan dengan IA-CEPA ECP yakni 1. Kegiatan rumah sakit di ekonomi khusus yang mengatur tenaga kesehatan WNA maupun diaspora 2. Mengatur pendayagunaan tenaga kesehatan warga negara asing Dalam dua regulasi ini mengatur bagaimana mekanisme evaluasi tenaga kesehatan warga negara asing yang masuk ke Indonesia untuk bekerja. Priority Program of Health Workforce Transformation in Indonesia 1. Meningkatkan jumlah tenaga kesehatan 2. Mendistribusikan tenaga kesehatan 3. Meningkatkan kualitas tenaga kesehatan Tantangan yang dihadapi oleh perawat Indonesia 1. Pre-migrasi: bahasa, pemahaman posisi pekerjaan, ketertarikan atau niat bekerja di luar negeri, pemahaman tentang situasi lingkungan kerja negara tujuan 2. Migrasi: bahasa, kesehatan mental, degradasi skill, ketidaktahuan rencana karir, adaptasi budaya, aktivitas ibadah, homesickness 3. Return Migrasi: degradasi skill, tidak bekerja di lingkungan kesehatan atau yang tidak relate, fasilitas pemerintah, reintegrasi saat kembali Tantangan kedepan yang dihadapi yakni integrasi data yang bagus dan sesuai mengenai dampak migrasi, investasi dalam produksi dalam mengasah kemampuan sebelum bekerja ke luar negeri, peningkatan peminatan tenaga kesehatan.
@ekaoktaviana4514
@ekaoktaviana4514 2 дня назад
International Migration of Indonesian Nurses: Exploring the Opportunities in Global Saat ini, permasalahan kesehatan yang dihadapi Indonesia, seperti meningkatnya angka kematian ibu, angka kematian neonatal, stunting, dan tuberkulosis, masih belum terselesaikan. Permasalahan kesehatan di Indonesia, seperti dilansir BPJS Kesehatan, terkait dengan penyakit mematikan seperti kanker dan penyakit jantung, serta gagal ginjal dan stroke masih cukup tinggi. Terkait tenaga kesehatan, jumlah dokter, perawat, bidan, dan ahli gizi masih belum lengkap, terutama di fasilitas kesehatan setempat. Hal ini terjadi baik di wilayah padat penduduk maupun di pedalaman Indonesia. Upaya transformasi sistem kesehatan Kementerian Kesehatan RI terbagi dalam enam pilar: Transformasi layanan primer: Meningkatkan layanan kesehatan dasar. Transformasi Rujukan: meningkatkan sistem rujukan medis. Ketahanan Sistem Kesehatan: Memperkuat ketahanan kesehatan masyarakat. Pilar Pendanaan: Optimalkan Pembiayaan Kesehatan. Transformasi Tenaga Kesehatan: Meningkatkan jumlah, distribusi, dan kualitas tenaga kesehatan. Transformasi Teknologi: Integrasi Teknologi. Bagi petugas layanan kesehatan, fokusnya adalah pada peningkatan jumlah, staf, dan kualitas. Indikator mutu perawat adalah kemampuannya bekerja di luar negeri, memenuhi standar internasional dan lulus ujian kompetensi. Perawat yang bekerja di luar negeri diharapkan membawa pengetahuan dan keterampilan untuk meningkatkan kualitas pelayanan di Indonesia. Program tersebut diperkenalkan oleh Kementerian Kesehatan untuk mendorong perawat Indonesia bekerja di luar negeri, dan bekerja sama dengan organisasi internasional, GIZ berpartisipasi dalam seleksi dan Guteute berpartisipasi dalam pelaksanaan pelatihan. Kementerian Kesehatan mengharapkan lembaga pendidikan mempersiapkan lulusannya. Kementerian Kesehatan telah menerbitkan dua Peraturan Menteri Kesehatan tentang kegiatan rumah sakit di kawasan ekonomi khusus yang mengatur tenaga kesehatan asing dan diaspora, dan tentang penggunaan tenaga kesehatan asing. Tiga jalur digunakan untuk evaluasi: jalur keahlian, jalur kognitif, dan jalur non-kognitif. Alasan mengapa perawat Indonesia perlu bermigrasi adalah alasan ekonomi, pengembangan karir, dan kondisi kerja yang lebih baik. Ada tiga siklus migrasi: Fase pra-migrasi: Fase ini meliputi persiapan dan perencanaan sebelum staf perawat meninggalkan negara asalnya. Hal ini dipengaruhi oleh masalah bahasa, pemahaman tentang pekerjaan, niat bekerja di luar negeri, dan pemahaman menyeluruh tentang negara yang dituju. Fase Migrasi: Fase Migrasi meliputi latihan fisik dan adaptasi terhadap lingkungan baru di negara tujuan. Hal ini dipengaruhi oleh kesulitan bahasa, berkurangnya keterampilan, kesehatan mental, jalur karir yang tidak jelas, penyesuaian budaya, kurangnya ibadah, kerinduan, dan lain-lain. Fase Migrasi Kembali: Fase migrasi kembali melibatkan proses dimana perawat kembali ke negara asalnya setelah bekerja di luar negeri. Tahap ini dipengaruhi oleh tantangan seperti penurunan keterampilan, pekerjaan non-medis, platform sirkulasi sektor publik, dan reintegrasi sosial. Setiap siklus migrasi menghadirkan tantangan-tantangan seperti bahasa, pengertian penurunan keterampilan, pekerjaan non-medis, platform sirkulasi sektor publik, dan reintegrasi sosial. Setiap siklus migrasi menghadirkan tantangan-tantangan seperti bahasa, pengertian posisi kerja, niat, dan sebagainya. Memperkuat pendekatan komprehensif, dimulai dari masa transisi dan sepanjang siklus transisi, memastikan produksi memadai dan berkelanjutan, memantau dan menilai dampaknya terhadap setiap individu, profesi, dan sistem kesehatan, serta memastikan keberhasilan karier sepanjang siklus transisi dapat dipantau. 132221010
@ekawulan7490
@ekawulan7490 2 дня назад
Nama : Eka Dwi Wulan Ambarwati NIM : 132221006 Kelas : A2 Saat ini di Indonesia tidak hanya terjadi permasalahan kesehatan terkait penyakit saja. Permasalahan seperti angka kematian ibu dan bayi yang masih tinggi, stunting, dan permasalahan Tb yang masuk dalam prevalensi tertinggi di dunia. Selain dari permasalahan itu, kurangnya tenaga kesehatah juga menjadi salah satu tantangan yang saat ini kita hadapi. Kemenkes saat ini melakukan health transformation sebagai komitmen untuk melakukan mandat utama dari Presiden mengenai transformasi kesehatan. Transformasi sistem kesehatan ada enam pilar yaitu : 1. Untuk mendorong transformasi di layanan primer 2. ransformasi untuk rujukan 3. Ketahanan sistem kesehatan 4. Pilar pembiayaan 5. Transformasi untuk tenaga kesehatan 6. Transformasi di bidang teknologi Beberapa hal yang menjadi tantangan fokus utama tenaga kesehatan yakni peningkatan jumlah, sebaran dan mutu. Mutu tenaga kesehatan dapat dilihat kualitasnya melalui seberapa banyak perawat yang sudah didayagunakan di luar negeri, Sebab perawat berkualitas harus bisa memenuhi requirement negara tujuan termasuk di antaranya lulus uji kompetensi di negara tujuan dan harus ada poin-poin plus yang harus dimiliki oleh perawat. Program-program yang sudah di inisiasi untuk mendorong perawat agar bisa didayagunakan di luar negeri, termasuk penyiapan merupakan faktor penting supaya perawat siap didayagunakan di luar negeri. Hal ini bisa dilakukan seperti bekerja sama dengan institusi internasional termasuk dengan Jerman, karena saat ini Indonesia dan Jerman ada program G2G, kemudian berkolaborasi dengan GIZ yang merupakan lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah Jerman untuk pelaksanaan seleksi, sedangkan Goethe untuk pelaksana trainingnya. Dari hal tersebut diharapkan institusi pendidikan kesehatan dapat menyiapkan lulusannya sehingga tidak terjadi hal seperti menuntut pemerintah dibukakan lebih banyak lagi p3k-nya Di dunia ini kita selalu membutuhkan perawat sesuai dengan data dari konsil keperawatan internasional dan juga ICNM (International center of n migration) serta Who yang menyatakan bahwa dunia memang butuh perawat dan saat ini kekurangannya mencapai 30 juta. Prof James bachen menyampaikan bahwa rekrutmen perawat asing dikenal sebagai salah satu quick strategi untuk mendapatkan atau memenuhi suplai terutama di negara tujuan dengan cara cepat. Pada data dari ICNM tahun 2021 didapatkan sudah banyak perawat berpendidikan sebanyak 550.000 yang bekerja di negara-negara OECD. Migrasi Perawat Global merujuk pada beberapa dokumen internasional yang selalu diperbarui. Hal tersebut juga menjadi salah satu pesan yang disampaikan WHO dan ICN yang sangat consent mengenai migrasi perawat internasional serta migrasi perawat internasional harus dilakukan secara komprehensif. Alasan Migrasi Perawat Indonesia : - Finansial Hal ini berkaitan dengan kesejahteraan ataupun gaji di luar negeri lebih kompetitif - Pengembangan karir Perawat menganggap migrasi perawat sebagai kesempatan untuk memperluas karirnya - Kondisi lingkungan pekerjaan (lingkungan keperawatan) yang lebih baik Migrasi dibagi menjadi tiga siklus, yang pertama pre-migration yakni sebelum perawat berangkat, yang kedua ada siklus migrasi ketika mereka berada di negara penempatan dan yang ketiga ada siklus return migration yakni pasca penempatan atau ketika perawat tersebut kembali ke Indonesia. Ketiga siklus tersebut tentunya terdapat tantangan yang dihadapi oleh perawat Indonesia : 1. Pre migration (persiapan) Challenge utama bagi perawat Indonesia ketika ke luar negeri adalah masalah bahasa. Perawat perlu mempelajari bahasa asing yang memerlukan waktu yang tidak cukup singkat. Selain itu tantangan memahami Job position, yang mana niat perawat tersebut bekerja di luar negeri belum memahami secara mendalam mengenai negara tujuannya. 2. Migration (penempatan dinegara tujuan) Dalam siklus ini, bahasa masih menjadi tantangan bagi perawat. Jika sebelumnya perawat sama sekali belum terekspos dengan bahasa asing, perawat juga akan mengalami kesulitan terutama untuk terminologi-terminologi yang terkait dengan medis ataupun Nursing, kesehatan mental, jalur karire yang tidak jelas, adaptasi budaya, serta kurangnya layanan keagamaan 3. Return Migration (ketika perawat tersebut kembali ke Indonesia) Pada siklus ini perawat akan menghadapi tantangan seperti degradasi skill, akan menlanjutkan profesinyabatau tidak dan re integration. Kemudian, perawat akan mengalami tantangan seperti 1) Deskiling (degradasi skill) atau kehilangan keterampilan dan kompetensi yang dapat terjadi mulai dari berangkat di negara penempatan. 2) Fenomena brain waste atau apakah akan bekerja di sektor kesehatan atau tidak. 3) Government facilitation brain circulation, 4) Serta reintegrasi dimana perawat mengalami reintegrasi atau mengalami kesulitan ketika kembali ke keluarganya atau profesinya. Mereka mungkin tidak bisa mendapatkan SKP dan kesulitan untuk memperpanjang ST nya sebagai perawat.Hal ini menjadi salah isu di dalam reintegrasi. Tantangan ke depan yang fapat dirasakan oleh perawat pertama adalah Data integration through a cycle og migration, dalam hal ini tantangan integrasi yang dimana sangat sulit bagi perawat untuk melihat dampak dari migrasi tanpa data yang baik dan yang reliable. Lalu yang kedua Investmen in production and labour market side di dalam sisi produksi yang diperlukan untuk mempersingkat waktu persiapan dan memperkuat kompetensi bahasa selain skill teknis. Sistem pelacakan di pasar kerja internasional harus dibangun untuk memantau lulusan yang bekerja di luar negeri dan tantangan yang mereka hadapi. Dan terakhir adalah Increase demand of healthcare service perlu kajian bersama mengenai apakah terjadi brain gain atau brain drain, dengan memperhatikan indikator seperti penciptaan lapangan kerja, peningkatan pengetahuan, modal ekonomi, dan modal sosial. Dari hal tersebut, maka diperlukan pendekatan komprehensif dalam semua siklus migrasi, serta monitoring dan evaluasi dampaknya pada individu, profesi, dan sistem kesehatan. Juga, pergerakan karir internasional harus diawasi untuk mendukung kebijakan migrasi yang solid.
@adindakamelia4552
@adindakamelia4552 2 дня назад
Nama : ADINDA KAMELIA C Nim : 132221105 Kelas : A3/2022 RESUME MK KEPERAWATAN KOMUNITAS Angka kematian ibu dan bayi, serta prevalensi stunting yang masih tinggi, hanyalah beberapa dari banyak masalah kesehatan yang masih dihadapi Indonesia. Selain itu, Indonesia memiliki tingkat tuberkulosis global yang sangat tinggi. Di sisi lain, promosi kesehatan masih banyak digunakan untuk mengobati penyakit bencana seperti kanker, jantung, stroke, dan nefrologia, termasuk ginjal gagal. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi sektor kesehatan Indonesia adalah penurunan literasi kesehatan, terutama di kalangan dokter. Meskipun kekayaan relatif dan perawat mereka tinggi, distribusi mereka masih bermasalah, terutama di daerah kecil seperti Papua. Sekitar 50% anak-anak Indonesia tidak memiliki asuransi kesehatan yang komprehensif, dengan perbedaan terbesar ditemukan pada dokter anak, teknisi laboratorium praktek lanjutan (ATLM), dan gizi tenaga. Health Talent Tansformation : 1. Meningkatkan jumlah tenaga kesehatan 2. Pemerataan tenaga kesehatan terutama di puskesmas dan RSUD 3. Meningkatkann kualitas tenaga kesehatan 6 pilar KEMENKES menjalankan tansformasi sistem kesehatan 1. Transformasi layanan primer. 2. Transformasi rujukan. 3. Ketahanan sistem kesehatan. 4. Pembiayaan. 5. Transformasi tenaga kesehatan. 6. Transformasi teknologi (integrasi aplikasi kesehatan seperti Peduli Lindungi menjadi Satu Sehat) transformasi bertujuan meningkatkan jumlah distribusi dan mutu tenaga kesehatan di seluruh indonesia…
@betaceriatamariska2984
@betaceriatamariska2984 2 дня назад
Sampai saat ini masih banyak permasalahan kesehatan di Indonesia, seperti TBC, angka kematian bayi, angka kematian ibu, dan stunting. Kurangnya tenaga kesehatan di beberapa daerah seperti Papua menumbuhkan berbagai macam tantangan. Hal tersebut ditimbulkan dari beberapa faktor, salah satunya karena Masyarakat Papua memberikan penolakan terhadap kehadiran tenaga kesehatan didaerahnya. Kemenkes melakukan tranformasi kesehatan untuk mengatasi masalah kesehatan dengan menerapkan 6 pilar transformasi untuk mendukung kesehatan di Indonesia, seperti: 1. Primary care transformation (untuk mendorong transformasi di layanan primer), seperti health education, primary prevention, secondary prevention, dan primary services's capacity and capability improvement. 2. Secondary care transformation (transformasi untuk referensi). 3. _Health resilience transformation _(ketahanan sistem kesehatan). 4. _Health financing transformation _(pilar pembiayaan). 5. Health talent transformation (transformasi untuk energi kesehatan) 6. Health-tech transformation (transformasi di bidang teknologi). Untuk meningkatkan kualitas, jumlah, dan distribusi tenaga kesehatan di Indonesia hal yang dapat diterapkan oleh pemerintah yaitu mendukung tenaga kesehatan untuk bekerja secara internasional, yang harapannya tenaga kesehatan dapat mengimplementasikan dan menyebar luasakan pengetahuan yang telah mereka peroleh di negara tempat mereka bertugas. WHO juga telah menerapkan Global Strategic Direction of Nursing and Midwifery untuk memperkuat migrasi internasional perawat dengan pendekatan yang luas. Namun beberapa tantangan juga ditemukan dalam melaksanakan migrasi ini, seperti: 1. Pra - Migrasi: Memahami job position, masalah bahasa, dan perbedaan manajemen lingkungan kerja di luar, dan pemahaman terhadap posisi pekerjaan. 2. Migrasi : Masalah kesehatan mental, masalah bahasa, adaptasi adat istiadat / budaya, homesic, jalur karier yang belum jelas, dan penurunan keterampilan. 3. Pasca - Migrasi : brain waste, fasilitas pemerintah, dan sulitnya untuk kembali ke tempat asal. Solusi untuk tantangan migrasi tersebut di antaranya: 1. Memperkuat pendekatan komprehensif di semua siklus migrasi. 2. Investasi pada sisi produksi untuk menjamin kecukupan dalam negeri dan pemanfaatan berkelanjutan di luar negeri. 3. Migrasi dan mobilitas tenaga kesehatan dipantau dan dievaluasi untuk melihat dampak migrasi terhadap individu, profesi, dan sistim kesehatan. 4. Memantau pergerakan karier selama siklus migrasi. 132221023
@syaifulanwar2014
@syaifulanwar2014 2 дня назад
NIM: 132245037 Kelas/Angkatan: AJ 1 / B27 International Migration of Indonesian Nurses: Exploring the Opportunities In Global Healthcare. Di Indonesia, terdapat beberapa masalah kesehatan yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah tingginya angka kematian ibu dan anak. Selain itu, penyakit Tuberkulosis (TBC) juga menjadi salah satu masalah kesehatan yang banyak terjadi di Indonesia. Dalam migrasi internasional perawat, perawat indonesia yang lahir dalam konteks dimana negara indonesia memiliki banyak permasalahan kesehatan yang belum terselesaikan, layaknya tingginya angka kematian ibu (AKI) , tingginya angka stunting, dan angka kejadian tuberkulosis tertinggi di dunia. Perawat indonesia juga berada dalam konteks dimana tantangan dalam bidang ketenagakerjaan tenaga kesehatan juga masih menjadi evaluasi lanjut yang perlu ditingkatkan kembali seperti kurangnya tenaga dokter, perawat, dokter gigi, ahli gizi, serta bidan dalam pelayanan kesehatan puskesmas khususnya di pedalaman Indonesia. Mengenali tantangan dan kebutuhan perawat dalam menyesuaikan diri terhadap migrasi internasional dapat dilakukan melalui Health Transformation, dengan 6 komponen yakni: • ⁠Primary Care Transformation • ⁠Secondary Care Transformation • ⁠Health Resillience Transformation • ⁠Health Financing Transformation • ⁠Health Talent Transformation • ⁠Health Tech Transformation Menurut Kemenkes, Identifikasi ini dapat menentukan indikasi perawat yang lulus uji dan kemudian indikator kualitas perawat indonesia. Jumlah dari perawat yang berhasil menuju negara tujuannya adalah salah satu dari tanda bahwa kompetensi perawat telah membaik. Adapun siklus migrasi perawat di indonesia beserta tantangannya: 1. ⁠Pra-Migrasi: Bahasa, Posisi pekerjaan, Niat untuk bekerja di luar negeri, Pemahaman komprehensif tentang negara tujuan 2. Migrasi : Bahasa, Keterampilan, Kesehatan mental, Jenjang karir tidak jelas, Adaptasi budaya 3. Pasca Migrasi: Penurunan keterampilan, Bekerja di sektor non-kesehatan, Fasilitas pemerintah, Siklus kepemilikan bakat, Platform reintegrasi, Kesulitan kembali ke negara asal.
@JannahtulChoiriah27
@JannahtulChoiriah27 2 дня назад
NIM 132245065 “International Migration of Indonesian Nurses: Exploring the Opportunities In Global Healthcare “ Indonesia saat ini menghadapi berbagai masalah kesehatan yang signifikan. Angka kematian ibu dan bayi masih tinggi, demikian pula dengan angka stunting yang masih tinggi dan kita termasuk negara yang angka kasus tuberkulosis (TBC) tertinggi di dunia. Selain itu, biaya kesehatan di Indonesia sangat tinggi, dilihat dari angka spending talker dari BPJS paling banyak mengobati penyakit katastropik seperti kanker, jantung, dan gagal ginjal. Masalah ini tantangan yang kita hadapi yang memerlukan perhatian khusus dan strategi yang tepat untuk menurunkan angka kematian dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Adapun tantangan dalam bidang ketenagakerjaan tenaga kesehatan juga masih menjadi evaluasi lanjut yang perlu ditingkatkan kembali seperti kurangnya tenaga dokter, perawat, dokter gigi, ahli gizi, serta bidan dalam pelayanan kesehatan puskesmas khususnya di pedalaman Indonesia. Pentingnya pemahaman yang komprehensif tentang tantangan dan kebutuhan perawat dalam konteks migrasi internasional. Ada 6 pilar transformasi untuk mendukung kesehatan Indonesia yaitu : 1. Primary care transformation (untuk mendorong transformasi di layanan primer).. 2. Secondary care transformation (transformasi untuk referensi). 3. Health resilience transformation (ketahanan sistem kesehatan) 4. Health financing transformation (pilar pembiayaan). 5. Health talent transformation (transformasi untuk energi kesehatan) 6. Health-tech transformation (transformasi di bidang teknologi). Kekurangan perawat global mencapai 30 juta (ICN, 2022). Perekrutan perawat asing diakui sebagai cara cepat dan sederhana untuk memenuhi kebutuhan tingkat staf yang dapat diterima di negara tujuan (Buchan J, 2021). Secara global, 1 dari 8 perawat adalah migran dengan 70% perawat migran global adalah perempuan (ICNM, 2022). Pada tahun 2021, 550.000 perawat berpendidikan luar negeri bekerja di 36 negara anggota OECD berpenghasilan tinggi (ICNM, 2022). Indonesia memiliki kebijakan nasional untuk mengelola mobilitas SDMH di tingkat nasional. Indonesia telah mengirimkan 7.310 perawat ke 14 negara melalui berbagai jalur migrasi selama tahun 2019-2022 (Kemenkes, 2023; BP2MI, 2023). Menurut Kemenkes indikator perawat yang berkualitas dapat dibuktikan dengan seberapa banyak perawat-perawat Indonesia yang bekerja diluar negeri karena perawat yang bekerja diluar negeri telah memiliki kompetensi yang lebih baik dengan lulus uji ke negara tujuannya. Adapun siklus migrasi perawat di indonesia beserta tantangannya. Pendektan yang komprehensif terhadap migrasi perawat mencakup tiga tahap yaitu: 1. Pre-Migration, meliputi bahasa, memahami posisi pekerjaan, niat bekerja di luar negeri, pemahaman yang komprehensif yang berhubungan dengan lingkungan kerja di negara penempatan. 2. Migration, meliputi bahasa, masalah kesehatan mental, ketidakjelasaan jenjang karir, adaptasi budaya, kurangnya layanan keagamaan, dan homesickness, 3. Resturn migration, meliputi deskilling, brain waste (bekerja di bidang yang tidak berkaitan dengan kesehatan), fasilitas pemerintah untuk pemulihan keterampilan dan reintegrasi. Tantangan kedepan mengenai migrasi tenaga kesehatan adalah integrasi data melalui siklus migrasi, investasi di sisi produksi dan pasar tenaga kerja, dan peningkatan permintaan akan tenaga kesehatan.
@NabilahSals
@NabilahSals 2 дня назад
NIM 132245049 International Migration of Indonesia Nurses : Exploring the Opportunities in Global Healthcare Indonesia sampai saat ini masih mengalami masalah kesehatan mulai dari angka kematian ibu, angka kematian bayi, stunting, tuberculosis dan dalam pembiayaan spending health care bpjs masih paling banyak menyembuhkan ke penyakit katastropik. Dari sisi tenaga kesehatan pun masih kurang dalam pemberdayaan yakni dokter gigi, atlm, tenaga gizi dan perawat kurang khusunya di bagian terpencil (bagian timur). Kemenkes saat ini sedang melakukan transformasi sistem kesehatan di Indonesia dengan 6 pilar transformasi sistem kesehatan yaitu : 1. Transformasi Layanan Primer 2. Transformasi sistem rujukan 3. Kenangan sistem kesehatan 4. Pembiayaan kesehatan 5. Transformasi tenaga kesehatan 6. Transformasi teknologi kesehatan Dalam konteks global, Indonesia juga memperhatikan isu migrasi tenaga kesehatan. Pemerintah telah menerbitkan regulasi terkait dengan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) yang mengatur tentang tenaga kesehatan asing di Indonesia. Regulasi ini mencakup tiga jalur evaluasi: jalur kepakaran, jalur rekognisi, dan jalur evaluasi tambahan lain, yang bertujuan untuk membandingkan standar pendidikan dan kompetensi tenaga kesehatan asing dengan standar Indonesia. Migrasi perawat global menjadi isu penting mengingat kekurangan perawat di tingkat global yang mencapai 30 juta. Indonesia sendiri telah berkontribusi dengan menempatkan sekitar 7.310 perawat di 14 negara dalam kurun waktu 2019-2022. Faktor pendorong migrasi ini termasuk alasan finansial, peluang pengembangan karir yang lebih baik, dan kondisi kerja yang lebih menguntungkan. World Health Organization (WHO) telah menerbitkan panduan Global Strategic Direction of Nursing and Midwifery yang menekankan pentingnya mengatur migrasi perawat secara komprehensif. Panduan ini membagi proses migrasi menjadi tiga tahap: 1. Tahap Pra-migrasi: Meliputi persiapan bahasa, pemahaman budaya, dan perencanaan karir. 2. Tahap Migrasi: Mencakup adaptasi dengan lingkungan baru, mengatasi tantangan bahasa medis, dan menghadapi risiko deskilling. 3. Tahap Kembali Bermigrasi: Fokus pada reintegrasi ke sistem kesehatan asal dan pemanfaatan pengalaman internasional. Kementerian Kesehatan bekerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk menciptakan basis data yang lengkap mengenai tenaga kesehatan serta menyusun panduan untuk kebutuhan internasional. Upaya ini termasuk peningkatan jumlah perawat dengan STR aktif, pelatihan dan sertifikasi untuk mempersiapkan perawat Indonesia ke pasar global, serta perbaikan sistem data tenaga kesehatan. Strategi komprehensif yang diterapkan bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan domestik dan peluang kerja internasional. Dengan demikian, diharapkan Indonesia dapat mengoptimalkan manfaat migrasi bagi perawat, sistem kesehatan Indonesia, dan negara tujuan, sekaligus meningkatkan kualitas layanan kesehatan di tanah air.
@medyailaa8139
@medyailaa8139 2 дня назад
132221141_Nafila Putri A-2/A2022 Migrasi tenaga kerja kesehatan, terutama perawat Indonesia, menjadi semakin penting dalam konteks globalisasi. Meskipun sistem kesehatan Indonesia mengalami kemajuan, tantangan tetap ada, seperti tingginya angka kematian bayi dan kekurangan tenaga medis, di mana 50% puskesmas kekurangan dokter. Kemenkes juga berkomitmen melakukan transformasi melalui enam pilar utama, termasuk peningkatan layanan kesehatan dan jumlah tenaga kesehatan. Dengan surplus perawat, pemerintah mendorong mereka untuk bekerja di luar negeri, terutama di Jepang dan Jerman. Migrasi perawat Indonesia ke luar negeri memberikan tantangan dan peluang. - Migrasi menawarkan peluang seperti gaji yang lebih baik dan kondisi kerja yang lebih menguntungkan. Namun, perawat menghadapi tantangan di setiap siklus migrasi seperti: masalah bahasa dan persiapan administratif sebelum berangkat, adaptasi budaya selama migrasi, serta kesulitan reintegrasi setelah kembali ke Indonesia. - Kemudian untuk persiapan bahasa dan rencana kerja menjadi hal krusial, dimana 90% mahasiswa keperawatan ingin bekerja di luar negeri, tetapi kurang dari 50% memiliki rencana konkret. Setelah kembali, banyak perawat mengalami deskilling dan kesulitan menemukan pekerjaan yang sesuai. Oleh karena itu, pendekatan komprehensif diperlukan di semua tahap migrasi, termasuk peningkatan pendidikan dan pemantauan dampak. Kerja sama antara pemangku kepentingan atau pemerintah sangat penting agar migrasi tenaga kesehatan dapat memberikan manfaat bagi individu dan sistem kesehatan Indonesia secara keseluruhan.
@venamelisa5238
@venamelisa5238 2 дня назад
International Migration of Indonesian Nurses : Exploring the Opportunities in Global Healthcare Beberapa kasus kesehatan yang memiliki angka kejadian tinggi di indonesia, Adapun masalah kesehatan yang mengkhawatirkan di negara antara lain: A. Tingginya angka kematian ibu dan anak B. Prevelensi stunting C. Kasus penyakit tuberculosis Saat ini Kemenkes berkomitmen untuk melakukan Upaya transformasi system kesehatan melalui 6 pilar : 1. Transformasi Layanan Primer 2. Transformasi Rujukan 3. Transformasi ketahanan system Kesehatan 4. Transformasi pilar pembiayaan 5. Transformasi tenaga kesehatan Tantangan dalam Transformasi tenaga kesehatan saat ini yaitu perlunya peningkatan jumlah, sebarannya dan mutunya. Dalam hal peningkatan mutu, bagi yang termasuk dalam kategori cukup, kita tidak hanya melihat peluang bekerja dalam negeri tetapi peluang bekerja di negara maju lainnya dapat kita manfaatkan karena hal ini merupakan salah satu indicator untuk mengetahui mutu kita. Kendala yang masih dialami hingga saat ini oleh perawat Indonesia untuk bekerja di luar negeri :6. Transformasi Bidang teknologi 1. Pre Migration 2. Migration (saat di tempat kerja) 3. Return Migration (saat Kembali) Untuk mengatasi kendala perawat Indonesia bekerja di luar negeri, diperlukan upaya yang komprehensif, diantaranya : 1. Peningkatan Kualitas Pendidikan 2. Fasilitasi Kembali pasca migrasi 3. Pengembangan karir 4. Kolaborasi Internasional Melakukan pengawasan serta mengevaluasi Kembali migrasi serta mobilitas tenaga kesehatan perlu dilakukan, untuk melihat kemungkinan dampak yang akan terjadi, baik pada individu, profesi maupun system kesehatan. 132245051
@hikariotani
@hikariotani 2 дня назад
132245041 / AJ2-B27 International Migration of Indonesian Nurse : Exploring the Opportunities in Global Healthcare Masalah kesehatan di Indonesia masih banyak, Angka Kematian Ibu (AKI) masih tinggi, angka stunting masih tinggi, angka kematian bayi masih tinggi, Indonesia adalah angka TBC masih tinggi diantara negara lain, angka spending heatlh care dari BPJS banyak mengobati penyakit katastropik seperti gagal ginjal, stroke, jantung. Salah satu tantangan utama adalah kurangnya jumlah tenaga kesehatan terutama perawat di beberapa wilayah khususnya di wilayah terpencil. Pemerintah Indonesia sedang berupaya melakukan tranformasi kesehatan dengan fokus pada 6 pilar untuk mengatasi beberapa tantangan, 6 pilar transformasi sistem kesehatan yang sedang dilakukan yaitu : 1. Transformasi Layanan Primer 2. Transformasi sistem rujukan 3. Kenangan sistem kesehatan 4. Pembiayaan kesehatan 5. Transformasi tenaga kesehatan 6. Transformasi teknologi kesehatan Gambaran situasi ketenagaan di Indonesia : dilihat dari sisi STR jumlahnya sudah banyak yang dikeluarkan oleh konsil, dan sudah fluktuatif. Untuk melihat banyaknya perawat di Indonesia dilihat dari pengurusan STR yang keluar oleh konsil, dan dilihat dari SISDMK. Ada beberapa program untuk mendorong perawat bisa di daya gunakan di luar negeri: 1. Bekerja sama dengan Jerman (G to G) 2. Kolaborasi dengan Jepang (G to G IJEPA) 3. Kolaborasi dengan Netherlands (G to P) Hal ini dilakukan di lakukan mengingat kekurangan perawat mencapai 30juta Alasan perawat melakukan imigrasi ke luar negeri yaitu : 1. Finansial (gaji lebih kompetitif) 2. Pengembangan karir (career patah lebih jelas) 3. Lingkungan pekerjaan maupun lingkungan keperawatan yang lebih baik Ada 3 tantangan siklus migrasi 1. Pramigrasi (persiapan bahasa, memahami posisi kerja, niat bekerja, perlunya pemahaman lingkungan kerja di luar negeri) 2. Migrasi (bahasa, deskilling, kesehatan mental, jalur karir yang tidak jelas, adaptasi budaya, kurangnya aktivitas ibadah, homesickness) 3. Pasca migrasi (deskilling, bekerja tidak di sektor kesehatan, kurangnya fasilitas pemerintah, reintegrasi) Tantangan ke depan : 1. Reintegrasi data 2. Investasi di sisi produksi dan pasar tenaga kerja 3. Meningkatnya permintaan terhadap layanan kesehatan Kesimpulan : 1. Memperkuat pendekatan komprehensif di semua siklus migrasi 2. Investasi pada sisi produksi untuk memastikan kecukupan program 3. Memonitor dan evaluasi manfaat dari migrasi di level individu, profesi, dan sistem kesehatan 4. Memantau perkembangan karir selama siklus migrasi
@julianakilmanun3688
@julianakilmanun3688 3 дня назад
Preparing Indonesian Nurses for Global Health Care "Health Transformation and the changing role of nurses" Masalah kesehatan di Indonesia hingga saat ini masih mengalami peningkatan kasus yang cukup tinggi dan hal ini membutuhkan perhatian secara khusus untuk menyelesaikan setiap masalah yang ada, bukan hanya melalui ketersediaan sarana prasarana tetapi Sumber Daya manusia pun harus dimaksimalkan sesuai ketersediaan sarana prasarana sehingga upaya untuk menekan angka kesakitan kemudian dapat ditangani baik secara preventif, promotive maupun kuratif. Saat ini Kemenkes berkomitmen untuk melakukan Upaya transformasi system kesehatan melalui 6 pilar : 1. Transformasi Layanan Primer 2. Transformasi Rujukan 3. Transformasi ketahanan system kesehatan 4. Transformasi pilar pembiayaan 5. Transformasi tenaga kesehatan 6. Transformasi Bidang teknologi Tantangan dalam Transformasi tenaga kesehatan saat ini yaitu perlunya peningkatan jumlah, sebarannya dan mutunya. Dalam hal peningkatan mutu, bagi yang termasuk dalam kategori cukup, kita tidak hanya melihat peluang bekerja dalam negeri tetapi peluang bekerja di negara maju lainnya dapat kita manfaatkan karena hal ini merupakan salah satu indicator untuk mengetahui mutu kita. Kendala yang masih dialami hingga saat ini oleh perawat Indonesia untuk bekerja di luar negeri : 1. Pre Migration 2. Migration (saat di tempat kerja) 3. Return Migration (saat Kembali) Untuk mengatasi kendala perawat Indonesia bekerja di luar negeri, diperlukan upaya yang komprehensif, diantaranya : 1. Peningkatan Kualitas Pendidikan 2. Fasilitasi Kembali pasca migrasi 3. Pengembangan karir 4. Kolaborasi Internasional Melakukan pengawasan serta mengevaluasi Kembali migrasi serta mobilitas tenaga kesehatan perlu dilakukan, untuk melihat kemungkinan dampak yang akan terjadi, baik pada individu, profesi maupun system kesehatan. 132245059
@salominaurialy
@salominaurialy 3 дня назад
NIM : 13221049 KELAS : A1 / 2022 Internasional Migrastiin of Indonesia Nurse: Eksploring the Opportunities in Global Healthcare. Peluang Kesehatan Global Video ini, yang disajikan dalam workshop Katalis IA-CEPA, membahas migrasi internasional perawat Indonesia dan dampaknya terhadap pasar kesehatan global. Beberapa poin penting yang diangkat meliputi: 1. Peluang Global: Perawat Indonesia semakin diminati di negara-negara seperti Jepang dan Australia karena keterampilan dan dedikasi mereka dalam memberikan perawatan medis. 2. Kondisi Pasar Kesehatan: Di tengah tantangan kekurangan tenaga kerja di sektor ini, perawat Indonesia mencari pekerjaan di luar negeri karena permintaan tenaga kerja yang tinggi di seluruh dunia. 3. Keunggulan Perawat Indonesia: Pendidikan yang baik dan kemampuan beradaptasi membuat perawat Indonesia berharga di pasar global karena mereka dapat memenuhi standar internasional. 4. Tantangan yang Dihadapi: Perawat menghadapi tantangan seperti proses akreditasi, perbedaan bahasa, dan penyesuaian budaya meskipun ada banyak peluang. 5. Dampak Positif: Migrasi ini mungkin meningkatkan ekonomi lokal melalui transfer uang dan pengetahuan ke Indonesia, selain memberikan keuntungan bagi perawat individu.
@yasminadlina
@yasminadlina 3 дня назад
NIM : 132245023 Kelas : AJ1/B27 International Migration of Indonesian Nurses: Exploring the Opportunities In Global Healthcare Saat ini, tantangan masalah Kesehatan di Indonesia masih sangat serius, seperti angka kematian ibu masih tinggi, tingkat kematian bayi tinggi, angka stunting cukup tinggi, dan Indonesia termasuk salah satu negara yang angka TB-nya tertinggi di seluruh dunia, dan dalam pembiayaan spending health care BPJS masih paling banyak digunakan untuk mengobati penyakit katastropik. Kondisi tenaga kesehatan juga dapat dikatakan bahwa saat ini masih kekurangan jumlah tenaga kesehatan. Khususnya di pelayanan terpadu seperti puskesmas, seharusnya dilengkapi oleh petugas kesehatan yang lengkap, seperti dokter, dokter gigi, tenaga gizi, dan perawat terutama di daerah-daerah terpencil di Indonesia. Pemerintahan Indonesia sedang melakukan transformasi Kesehatan dengan fokus pada 6 pilar, untuk mengatasi berbagai tantangan ini, ada 6 pilar transformasi system Kesehatan yang sedang dilakukan: 1. Transformasi layanan primer 2. Transformasi rujukan 3. Transformasi sistem kesehatan 4. Transformasi pilar pembiayaan 5. Transformasi tenaga kesehatan 6. Transformasi bidang teknologi Alasan Migrasi: Perawat Indonesia memilih untuk bekerja di luar negeri karena beberapa alasan utama, yaitu: 1. Faktor Finansial: Gaji yang lebih tinggi di negara tujuan. 2. Pengembangan Karir: Peluang karir yang lebih baik dan terstruktur. 3. Lingkungan Kerja: Kondisi kerja yang lebih kondusif dan mendukung Proses Migrasi dan Tantangannya Proses migrasi perawat melalui tiga tahap dengan tantangan yang berbeda-beda: 1. Pra-Migrasi: Persiapan dan tantangan sebelum berangkat termasuk penguasaan bahasa, pemahaman terkait posisi pekerjaan, niat untuk bekerja di luar negeri, dan adaptasi budaya/pemahaman terkait negara tujuan. 2. Selama Migrasi: Proses adaptasi di negara tujuan, menghadapi tantangan seperti perbedaan Bahasa dan bahasa medis, tekanan kerja, Kesehatan mental, dan homesick. 3. Pasca-Migrasi: Keputusan untuk kembali ke indonesia, deskilling (resiko kehilangan keterampilan selama bekerja di luar negeri), Brain Waste (bekerja di sektor non-kesehatan), Brain circulation platform (fasilitasi untuk pemulihan keterampilan), Re-integration (kesulitan kembali ke profesi di Indonesia atau ke system Kesehatan alam negeri). Tantangan masa depan yang dihadapi dalam migrasi perawat 1. Integrasi data migrasi (memantau data migrasi perawat) 2. Investasi produksi dan pasar tenaga kerja (meningkatkan pendidikan dan pelatihan) 3. Permintaan pelayanan kesehatan yang meningkat (menjamin ketersediaan perawat untuk kebutuhan masyarakat). Dalam hal ini perlu bebrapa hal yang menjadi point untuk lebih memperkuat dalam persiapan migrasi perawat yakni: 1. Memperkuat pendekatan komprehensif di semua siklus migrasi, mulai dari intervensi sebelum dan setelah berangkat perlu diperhatikan. 2. Investasi pada sisi produksi untuk menjamin kecukupan dalam negeri dan pemanfaatan keberlanjutan. 3. Melakukan pemantauan dan evaluasi untuk melihat dampak migrasi terhadap individu, profesi, dan sistem kesehatannya. 4. Memfasilitasi untuk mendapatkan karir yang sesuai dengan kompetensi
@yunitadwinurhaliza
@yunitadwinurhaliza 3 дня назад
NIM: 132221086 Kelas: A2 •Health Tranformation 6 pilar tranformasi sistem kesehatan: 1. Transformasi layanan primer 2. Transformasi rujukan 3. Ketahanan sistem kesehatan 4. Pilar pembiayaan 5. Transformasi tenaga kesehatan 6. Transformasi teknologi Indikator kualitas perawat salah satunya adalah melihat seberapa banyak perawat yang didayagunakan di luar negeri. Karena untuk kesana ada poin tambahan yang harus dipenuhi oleh perawat Indonesia. Ketika kembali maka akan mentransfer ilmu dan keterampilan yang didapatkan ke Indonesia. Indonesia punya program berkolaborasi dengan Jerman, Jepang dan negara lain perawat untuk mendayagunakan perawat. Dengan pola rekognisi perawat WNA tidak hanya memberikan pelayanan tetapi ada transfer pengetahuan untuk perawat dalam negeri. Migrasi perawat internasional harus dilakukan secara komprehensif. Alasan migrasi perawat keluar negeri adalah finansial, pengembangan karir, lingkungan pekerjaan. Siklus migrasi diantaranya pre migration, return migration, dan migration. Tantangan utama ke luar negeri adalah bahasa, job position, belum memahami situasi lingkungan kerja. Saat bekerja bahasa tetap menjadi tantangan di siklus migration, selain itu ada adaptasi budaya, aktivitas ibadah, dan home sickness. Pada masa return migration, salah satu tantangannya adalah ketika kembali tidak bekerja di sektor kesehatan, kesulitan memperpanjang STR. Tantangan kedepannya integrasi data, waktu penyiapan panjang, increased demand. Kesimpulannya harus diperkuat migrasi secara komprehensif, monitor dan evaluasi sangat diperlukan dalam migrasi.
@yeeee7275
@yeeee7275 3 дня назад
Migrasi perawat Indonesia, Pelajaran Apa saja yang didapat dan juga tantangan kedepannya 1. Introduction Di dunia selalu membutuhkan perawat dan sesuai data dari konsil keperawatan international menyatakan bahwa dunia butuh perawat dan sekarangkekurangan ini di angka 30.000 (ICN 2022). Bagaimana supaya menjaga, mempertahankan, meningkatkan suply nurse supply 2. Leasons learned Alasan untuk migrasi: alasan finansial, kesempatan untuk pengembangan karir, terkait kondisi lingkungan pekerjaan yang lebih baik o Siklus Besar o Pra migrasi-return migrasi(pasca penempatan o Migrasi Tantangan1 - Masalah bahasa - Memahami job potition - Intention to work abroad - Perlunya comperehensive situasi lingkungan kerja Return migration - Deskilling - Brain waste : kerja dibidang not related - Fasilitas pemerintah: dengan adanya job fair - Mengalami kesulitan ketika kembali ke keluarga/ ke profesinya Siklus migrasi - Kesulitan terkait terminologi yang terkait dengan nursing - Deskilling - Mental health - Unclear career: apakah setelah lulus, bisakah mereka berpindah menjadi ners - Cultural adaptation - Lack of religious services - Homesickness 3. Challenges Ahead - Masalah integrasi data: sulit untuk melihat dampaknya - Perlu adanya investment: perlu spen time yg lebih lama 3-8 bulan hanyak untuk memperkuat bahasa - Increased demand: apakah sudah mengalami brain gain 4. Conclusion - Memperkuat pendekatan komperehensif di semua siklus migrasi - Investment : memastikan bahwa cukup, kemudian sustaineble - Perlu motintor, dan evaluasi apa sebenernya impact pada level individu, sistem kesehatan - Career moves during migrational cycles 132245055
@renataelizabeth382
@renataelizabeth382 3 дня назад
NIM: 132221065 Kelas: A1 Health Transformation and The Changing Role of Nurses Indonesia masih menghadapi permasalahan kesehatan yang tergolong unfinished agenda, meliputi tingginya angka kematian ibu dan anak, tingginya stunting dan demam berdarah. Selain permasalahan tersebut, Indonesia juga menghadapi permasalahan kurangnya tenaga dokter, perawat, dokter gigi, ahli gizi, dan bidan. Pemerataan tenaga kesehatan di puskesmas serta daerah pelosok juga masih menjadi tantangan tersendiri. Saat ini, kemenkes sedang berusaha untuk melakukan transformasi kesehatan (health transformation). Berikut merupakan 6 pilar transformasi kesehatan: 1. Transformasi Layanan Primer 2. Transformasi Layanan Rujukan 3. Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan 4. Transformasi Pembiayaan Kesehatan 5. Transformasi SDM Kesehatan 6. Transformasi Teknologi Kesehatan Perawat Indonesia mengalami surplus sehingga diperlukan tindakan untuk mendayagunakan tenaga ketenagakerjaan perawat ke luar negeri. Requirement perawat Indonesia ke negara tujuan menjadi sebuah indikator untuk mengukur kualitas perawat Indonesia. Pada saat mereka memenuhi syarat negara tujuan, maka dapat dipastikan bahwa perawat-perawat tersebut berkualitas. Dengan demikian, perawat Indonesia bereluang besar untuk memenuhi kebutuhan ketenagakerjaan perawat secara global.
@salsabellavt4384
@salsabellavt4384 3 дня назад
NIM : 132221005 Kelas : A1/A2022 International Migration of Indonesian Nurses: Exploring the Opportunities in Global Healthcare Masalah yang saat masih belum terselesaikan di Indonesia yang indexnya masih tinggi: angka kematian ibu, angka kematian bayi, angka stunting, dan angka TB tertinggi di index di seluruh dunia. Dari sisi tenaga kesehatan disampaikan bahwa dari sisi dokter dapat dikatakan bahwa masih kurang, kemudian kalau dari sisi tenaga lain seperti yang dapat dilihat di puskesmas karena perawat itu adalah bagian dari sembilan jenis tenaga kesehatan yang harus lengkap di seluruh puskesmas, masih ada 50% puskesmas yang belum lengkap tetapi setelah dilihat lebih jauh yang paling banyak adalah dokter gigi. Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan 1. Transformasi di layanan primer. 2. Transformasi untuk rujukan. 3. Ketahanan sistem kesehatan. 4. Pilar pembiayaan. 5. Transformasi untuk tenaga kesehatan. 6. Transformasi di bidang teknologi. Ada beberapa program yang sudah diinisiasi untuk mendorong perawat Indonesia bisa didayagunakan di luar negeri. Penyiapan merupakan faktor penting supaya perawat siap didayagunakan di luar negeri. Pada bulan Januari, Kemenkes sudah mengeluarkan 2 regulasi yang mungkin akan relate dengan apa yang sekarang diinisiasi melalui IA-CEPA karena ada Movement of Natural Person ada yang namanya mutual recognition arrangement dan nantinya juga bisa dipakai sebagai dasar hukum ketika melakukan komparasi sisi rekognisi untuk standar pendidikan maupun juga standar kompetensinya karena dua regulasi ini yang pertama adalah untuk kegiatan rumah sakit di kawasan ekonomi khusus di mana di dalamnya itu mengatur mengenai tenaga kesehatan WNA maupun juga diaspora dan Permenkes tentang pendayagunaan tenaga kesehatan warga negara asing di dalam dua aturan ini mengatur bagaimana mekanisme evaluasi bagi tenaga kesehatan WNA yang akan masuk ke Indonesia dalam konteks memberikan pelayanan kesehatan jadi bekerja termasuk juga kegiatan yang lain termasuk misalnya transfer of knowledge. Kemenkes sudah memberikan regulasi yang sifatnya itu merelaksasi dari sisi persyaratan dan yang kedua itu dari sisi evaluasi untuk kompetensi ketika akan mendapatkan STRS atau surat tanda registrasi sementara di Indonesia. Ada tiga pathway atau track yang dapat dilakukan untuk melakukan evaluasi yang pertama jalur kepakaran, yang kedua jalur rekognisi yang diharapkan nanti dengan pola rekognisi ada mekanisme tidak hanya memberikan pelayanan khususnya tetapi juga ada transfer of knowledge untuk perawat-perawat Indonesia. International Migration of Nurses yaitu Prof James Bachen menyampaikan bahwa rekrutmen perawat asing dikenal sebagai salah satu quick strategi untuk mendapatkan atau memenuhi suplai terutama di negara tujuan dengan cara cepat. Terdapat dua dokumen kebijakan yang pertama adalah Human Resources for Heal Country Profile of Indonesia yang mana pada waktu itu Indonesia sempat dimension sebagai negara yang masih mengalami krisis tenaga kesehatan khususnya perawat sehingga dipertanyakan kebijakan untuk menempatkan perawat ke luar negeri, yang kedua dilakukan analisis kebijakan pendayagunaan pasar kerja tenaga kesehatan di tingkat global yang dapat memberikan beberapa rekomendasi terkait dengan sektor pendidikan, peningkatan labor market, dan juga layanan kesehatan. Alasan untuk migrasi perawat: 1. Alasan finansial karena kesejahteraan ataupun gaji di luar negeri ini lebih kompetitif. 2. Kesempatan untuk pengembangan karir. 3. Kondisi lingkungan pekerjaan ataupun lingkungan keperawatan yang lebih baik. Ada tiga siklus besar migrasi dan tantangan yang dihadapi: 1) Pramigrasi (sebelum berangkat). Pada siklus pramigrasi challenge utamanya adalah masalah bahasa, memahami job position, dan intention to work abroad. 2) Migrasi (ketika berada di negara penempatan). Pada siklus migrasi tantangan pada bahasa, mengalami kesulitan terutama untuk terminologi-terminologi yang terkait dengan medis ataupun nursing, fenomena deskilling, kesehatan mental yang cukup serius, unclear career, cultural adaptation, lack of religious services, dan home sickness. 3) Return migration (pasca penempatan atau ketika kembali ke Indonesia). Pada siklus pasca migrasi tantangannya adalah deskilling yaitu perawat mengalami degradasi skill mulai dari berangkat di negara penempatan yang juga akan dibawa sampai pasca migrasi, fenomena brainwash yaitu perawat yang kembali atau pasca penempatan tidak bekerja di sektor kesehatan namun mereka bekerja menjadi translator, perawat mengharapkan fasilitasi pemerintah, dan yang terakhir adalah reintegrasi yaitu mengalami kesulitan ketika kembali ke keluarganya ke profesinya karena sebagai careworker mereka tidak bisa mendapatkan SKP sehingga kesulitan untuk memperpanjang STR.
@jannumufida
@jannumufida 3 дня назад
NIM: 132221024 A4/2022 A. Sistem Tranformasi ada 6 pilar yaitu : 1. Mendorong transformasi dilayanan primer 2. Transformasi untuk rujukan 3. Ketahanan sistem Kesehatan 4. Pilar pemberdayaan 5. Transformasi untuk tenaga Kesehatan 6. Transformasi di bidang teknologi B. Gambaran situasi perawat di Indonesia STR mengeluarkan 1 juta lebih dari konsil namun sampai saat ini STR masih berlaku 5 tahun dan harus diperbarui, sehingga ini adalah salah satu hal yang masih jadi PR oleh pemerintah. Namun kadang-kadang tidak meilaht secara utuh pekerja perawat yang ada di Indonesia. Untuk itu ada 2 pandangan yang bisa menjadi Solusi : 1. Berapa STR yang sudah dikeluarkan oleh konsil 2. Mempunyai data SISDMK C. Program untuk mendorong perawat bisa didayagunakan di luar negeri : 1. Bekerja sama dengan institusi nasional yaitu Jerman karena Jerman mempunyai program GIZ. GIZ adalah Lembaga yang ditunjukkan oleh Jerman untuk pelaksanaan seleksi 2. GUT yaitu training perawat yang disiapkan oleh Jerman D. Alasan untuk perawat bermigrasi 1. Financial yang lebih kompetitif 2. Pengembangan karir 3. Lingkungan keperawatan yang lebih baik E. Siklus Migrasi perawat 1. Pra-migrasi : sebelum perawat berangkat ke tempat penempatan 2. Migrasi : ketika berada di negara penempatan 3. Return Migrasi : ketika perawat Kembali ke Indonesia F. Tantangan bagi perawat ketika menghadapi 3 siklus diatas adalah 1. Pra-migrasi : Bahasa, kurang dalam memahami posisi dalam bekerja, kurang dalam niat persiapan dalam bekerja di luar negeri, belum memahami lingkungan situasi kerja dalam penempatan kerja 2. Migrasi : mengalami kesulitan terhadap terminologi dalam bahasa medis yang digunakan, belum adanya status otonomi kelulusan, Kesehatan mental yang cukup serius, adaptasi dalam budaya, keinginan untuk pulang ke Indonesia 3. Return Migrasi : tidak selalu bekerja di dalam kesehatan, brain waste, mengalami kesulitan untuk Kembali keluarganya dan profesinya G. Tantangan untuk kedepannya bagi perawat 1. Masalah integrasi data karena masih sulit untuk melihat data migrasi 2. Investment di dalam produksi dalam bekerja di luar negeri dan masih sangat lama untuk mempersiapkan ke luar negeri 3. Meningkatnya permintaan layanan Kesehatan H. Solusi dari tantangan diatas adalah : 1. Memperkuat pendekatan komprehensif disetiap siklus imigrasi 2. Invesment dan untuk memastikan kecukupan program 3. Monitor dan evaluasi manfaat dari migrasi di sistem kesehatan 4. Monitor untuk perawat sebelum dan bermigrasi di tempat penempatannya