Тёмный

1463. ALLAH MENCINTAI ORANG YANG LEMAH LEMBUT | Riyadhush Shalihin | Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri 

Muhammad Nuzul Dzikri
Подписаться 737 тыс.
Просмотров 13 тыс.
50% 1

1463. ALLAH MENCINTAI ORANG YANG LEMAH LEMBUT
Riyaadhush Shaalihiin
Bab 45 | Mengunjungi & mengundang orang-orang baik
Hadits ke-378 | Hadits Umar bin al-Khaththab Radhiallahu ‘anhu
وعن عمرَ بنِ الخطاب رضي اللَّه عنه قال : اسْتَأْذَنْتُ النَّبِيَّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم في العُمْرَةِ ، فَأَذِنَ لي ، وقال : « لا تَنْسَنَا يا أَخَيَّ مِنْ دُعَائِكَ » فقال كَلِمَةً مَا يسُرُّني أَنَّ لي بِهَا الـدُّنْيَا . وفي روايةٍ قال : « أَشْرِكْنَا يَا أخَيَّ في دُعَائِكَ » . حديثٌ صحيحٌ رواه أَبو داود ، والترمذي وقال : حديثٌ حسنٌ صحيحٌ .
Dari Umar bin al-Khaththab Radhiallahu ‘anhu, beliau berkata, “Saya meminta izin kepada Nabi untuk umrah, maka beliau mengizinkan dan beliau bersabda, 'Jangan lupakan kami, wahai saudaraku, dari doamu.' Beliau telah mengucapkan satu kata yang membahagiakanku melebihi kebahagiaanku seandainya aku memiliki dunia ini.”
Dan dalam satu riwayat beliau bersabda,
"Sertakan kami, wahai saudaraku, dalam doamu." (Hadits shahih, diriwayatkan oleh Abu Dawud dan At-Tirmidzi berkata, "Hadits hasan shahih”)

Опубликовано:

 

2 июл 2024

Поделиться:

Ссылка:

Скачать:

Готовим ссылку...

Добавить в:

Мой плейлист
Посмотреть позже
Комментарии : 26   
@ahidamuhsin953
@ahidamuhsin953 5 дней назад
LAST PART  Maka berkata lemahlembutlah, walaupun tidak semua kondisi harus demikian. Para ulama mengatakan, ‘Hikmah atau Bijak itu adalah setiap moment ada ucapannya, ada waktunya kita menggunakan bahasa yang lembut dan ada waktunya kita menggunakan bahasa yang tegas dan bukan kasar’. Misalnya sebagaimana Nabi ﷺ ketika berkhutbah, suara beliau sangat lantang seperti panglima yang sedang mempersiapkan pasukan atau ketika Nabi ﷺ marah kepada Muadz bin Jabal atau kepada Usamah atau kepada Ka’ab bin Malik atau ketika mengatakan, kalau Fatimah anak perempuan Muhammad mencuri maka aku akan potong tangannya, رضي الله تَعَالَى عَنْهُمْ. Tetapi dijelaskan sebagian para ulama bahwa hukum asal bahasa ucapan itu lemah lembut, mayoritas kalimat yang keluar dari diri seseorang seyogyanya adalah lemah lembut, lalu ketika ada satu dua moment kondisi menuntut dia untuk bersikap sebaliknya maka tawakaltu Alallah dan dia bisa gunakan sikap tersebut dengan syarat bukan karena emosi dan amarah atau syahwat, tetapi karena objectivitas dan mencari ridha Allah Tabaroka wa Ta’ala. Dan kelemahlembutan itu sangat penting dan itu yang bisa merubah banyak hal, Nabi ﷺ mengatakan, فَإِنَّ الرِّفْقَ لَمْ يَكُنْ فِى شَىْءٍ قَطُّ إِلاَّ زَانَهُ وَلاَ نُزِعَ مِنْ شَىْءٍ قَطُّ إِلاَّ شَانَهُ “Sesungguhnya lemah lembut tidaklah ada pada sesuatu kecuali akan menghiasinya, dan tidaklah dicabut dari sesuatu kecuali akan memperkeruhnya” (HR. Abu Dawud, sanad: shahih). Lemah lembut itu akan terlihat indah dan suasana akan menjadi nyaman, tetapi kalau sudah keras dan kasar itu akan merusak. Makanya itu tidak digunakan setiap saat dan hanya di moment-moment tertentu, kalau tidak akan rusak. Menggunakan kalimat opposite atau lawan dari lemah lembut itu hukum asalnya akan merusak, kecuali karena hal kondisi yang menuntut kita harus demikian, itupun harus disimpulkan dengan hati yang tenang dan ikhlas, akal sehat dan objectivitas dan bisa jadi itu tidak berhasil dan kita harus kembali lagi dengan kelemahlembutan. Berbeda kalau kita dengan emosi dan hawa nafsu begitu tidak berhasil, suara kita akan semakin kencang, meninggi dan teriak-teriak. Tetapi kalau kita memakai objectivitas dan keikhlasan mungkin kalaupun kita suara tinggi kita akan tahu takaran, orang berpikir kita emosional, padahal tidak. Dan sampai pada titik, kalau dengan pola seperti ini dia tidak berubah juga maka kita harus berhenti dan harus mengganti pola. Dengan taufik dari الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, dia tahu kapan dia harus berhenti. Jadi mungkin kesannya menyerang, tetapi dia tahu kapan harus berhenti menyerang dan menahan dan kapan ini tidak efektif lagi. Tetapi kalau sudah memakai hawa nafsu dan emosi tidak akan bisa berfikir demikian, semua akan di serang dan di tebas dan itu yang bahaya, kondisi akan tidak terkontrol. Tetapi orang yang diberikan taufik oleh الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, orang yang tahu bagaimana mendidik, orang yang mengerti peta dan jiwa, ketika dia menunjukan kemarahan, mungkin dia akan tinggikan suaranya tetapi semua akan tertakar dan itulah Rasulullah ﷺ, dan Ka’ab bin Malik sangat tertakar dan terukur, beliau didiamkan oleh Rasulullah ﷺ. Dan itulah Rasulullah ﷺ, tetapi apakah Rasulullah ﷺ selalu seperti itu? Tidak! Dan apakah Rasulullah seringkali demikian? tidak juga. Mayoritas kalimat dan sikap Rasulullah ﷺ adalah kelemahlembutan.  Nabi ﷺ bersabda, “Allah itu yang Maha Lembut, dan mencintai kelemahlembutan dalam berbagai macam kondisi”. Hukum asalnya kita lemah lembut karena Allah Ar Rahim dan Allah mencintai kelemahlembutan. Hukum asalnya kita lemah lembut itu karena kita ingin dicintai oleh Allah Tabaroka wa Ta’ala, karena kita tahu bahwa Rabb kita الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, itu mencintai kelemahlembutan dan Allah tidak mencintai kekerasan, kecuali jika dalam kondisi tertentu yang hanya bisa ditempuh dengan cara demikian. Dan itupun tidak bisa semua orang bisa melakukan hal tersebut, butuh orang yang ikhlas dan matang dan menata hati dan mengerti bagaimana mendidik dan menyelesaikan masalah dan bisa mengontrol hatinya dan itu bukan ranah setiap orang. Makanya mayoritas orang kalau sudah marah-marah maka akan berantakan, karena dia sudah tidak mengerti dan akal sehatnya akan hilang, bagaimana dia mengontrol kondisi yang di sana ada pihak lain, sedangkan dia sudah tidak bisa mengendalikan diri sendiri. Dan kalau kita belum bisa seperti itu, maka kembali kepada hukum asal, Nabi ﷺ bersabda, فَإِنَّ الرِّفْقَ لَمْ يَكُنْ فِى شَىْءٍ قَطُّ إِلاَّ زَانَهُ وَلاَ نُزِعَ مِنْ شَىْءٍ قَطُّ إِلاَّ شَانَهُ “Sesungguhnya lemah lembut tidaklah ada pada sesuatu kecuali akan menghiasinya, dan tidaklah dicabut dari sesuatu kecuali akan memperkeruhnya” (HR. Abu Dawud, sanad: shahih). Dan ini kaidah diterapkan untuk semua lingkungan, mulai dari rumah tangga, keluarga kita dan menghadapi lingkungan kita di kantor, pergaulan dan di lingkungan rumah dan lain-lain yang khususnya pada hari ini kita butuh kelemahlembutan extra di banding yang lain dan seringkali kita kehilangan kalimat-kalimat ini dan di group whats app, social media dan diberbagai macam hal. Maka ini kunci kesuksesan dan kunci dicintai oleh Allah Tabaroka wa Ta’ala. Mohon maaf dan juga koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum, والله أعلم بالصواب اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ Barakallahu fikum… Jakarta, Kamis, 27 Dzul Hijjah 1445 AH/4 Juli 2024 Ahida Muhsin
@ahidamuhsin953
@ahidamuhsin953 5 дней назад
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ Alhamdulillah kita panjatkan puji dan syukur kita kepada Rabbul A’lamiin atas segala nikmat dan karunia yang Allah berikan kepada kita sebagaimana yang kita ketahui bahwa nikmat Allah itu tidak pernah henti sebagaimana kehidupan kita, dimana bumi di pijak disana ada nikmat الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Sebagaimana shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Rasul kita Nabi kita Muhammadin عليه الصلاة و السلام beserta para keluarga, para sahabat dan orang-orang yang istiqamah berjalan dibawah naungan Sunnah beliau sampai Hari Kiamat kelak. Dan semoga Allah merahmati Al Imam An-Nawawi رحمه الله تَعَالَى beserta keluarganya dan seluruh ulama kita dan semoga Allah merahmati Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri حفظه الله dan seluruh team juga orang-orang yang beriman dan umat Muslim dimanapun mereka berada, آمِيْنُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن. PART ONE Kita masih bersama karya para ulama setiap pagi itu adalah sebuah kenikmatan, karena kebersamaan dengan para ulama itu salah satu sebab Allah membersihkan jiwa kita, meningkatkan iman kita dan salah satu cara Allah membantu kita, bukankah Allah berfirman di dalam QS Al-Qasas: 35 yang berbunyi; قَالَ سَنَشُدُّ عَضُدَكَ بِأَخِيكَ وَنَجْعَلُ لَكُمَا سُلْطَانًا فَلَا يَصِلُونَ إِلَيْكُمَا ۚ بِآيَاتِنَا أَنْتُمَا وَمَنِ اتَّبَعَكُمَا الْغَالِبُونَ Yang artinya, “Allah berfirman: "Kami akan membantumu dengan saudaramu, dan Kami berikan kepadamu berdua kekuasaan yang besar, maka mereka tidak dapat mencapaimu; (berangkatlah kamu berdua) dengan membawa mukjizat Kami, kamu berdua dan orang yang mengikuti kamulah yang akan menang”. (QS Al-Qasas: 35). Keberadaan orang-orang shalih baik yang masih hidup maupun yang sudah wafat melalui karya-karya mereka, seperti kitab ini dan itu memperkuat kita, سَنَشُدُّ عَضُدَكَ بِأَخِيكَ “Kami akan membantumu dengan saudaramu” (QS Al-Qasas: 35). Maka bersyukurlah ketika Allah memberikan taufik-Nya kepada kita. Dan kembali kita ingatkan, مَنْ ثَبَتَ نَبَتَ “Barangsiapa yang kokoh di satu titik maka dia akan tumbuh”, tumbuh kembang seseorang itu tentang rutinitas, bukan tentang satu atau dua kegiatan. Maka pentingnya kita punya rutinitas kebaikan, kajian rutin maka itu keutamaan dari الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى yang luar biasa dan itu menunjukan Allah ingin kebaikan untuk kita. Maka bersyukurlah kepada Allah Tabaroka wa Ta’ala. Pembelajaran ke-5 hadits Ke-378 dari Umar bin al-Khaththab رضي الله تَعَالَى عنه, di atas adalah sebagai berikut;  Masih bersama hadits yang Al Imam An-Nawawi رحمه الله تَعَالَى bawakan yaitu hadits dari Umar bin al-Khaththab رضي الله تَعَالَى عنه, beliau berkata, اسْتَأْذَنْتُ النَّبِيَّ ﷺ في العُمْرَةِ ، فَأَذِنَ لي ، وقال : « لا تَنْسَنَا يا أَخَيَّ مِنْ دُعَائِكَ » فقال كَلِمَةً مَا يسُرُّني أَنَّ لي بِهَا الـدُّنْيَا “Saya meminta izin kepada Nabi untuk umrah, maka beliau mengizinkan dan beliau bersabda, 'Jangan lupakan kami, wahai saudaraku, dari doamu’. Beliau telah mengucapkan satu kata yang membahagiakanku melebihi kebahagiaanku seandainya aku memiliki dunia ini” (Hadits shahih, diriwayatkan oleh Abu Dawud dan At-Tirmidzi berkata, “Hadits hasan shahih”). Dan dalam satu riwayat beliau ﷺ bersabda, أَشْرِكْنَا يَا أُخَيَّ فِيْ دُعَا ئِكَ “Sertakan kami, wahai saudaraku, dalam do’amu” (Hadits Shahih), demikian penulis berkata dan sepertinya beliau mengikuti at-Thirmidzi dalam hal ini, lihatlah rinciannya dalam al-Misykah, no. 2248; dan Dha’if Sunan Abi Dawud, no. 264.(al-Albani). Pelajaran terakhir yang bisa kita petik dari hadits ini adalah tentang bagaimana pentingnya mengucapkan kalimat yang baik. Kalimat yang menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang dan pentingnya menyampaikan kalimat yang membangun kesolidan dan menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang diantara kita, sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah ﷺ.  Dan seringkali kita kehilangan kata-kata baik, kita kehilangan kalimat-kalimat yang santun, sebagian pihak lebih sering mendengar kalimat yang kasar daripada kalimat yang baik. Lebih mudah mendapatkan kalimat buli, daripada mendapatkan kalimat-kalimat yang menumbuhkan rasa kasih sayang. Padahal komentar-komentar tersebut disampaikan oleh orang-orang yang mendeclare keimanan dan Nabi ﷺ mengatakan, مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْراً أَوْ لِيَصْمُتْ “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam” (Muttafaq ‘Alaih). Diantara hal yang perlu kita renungkan adalah ketika الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memerintahkan Nabi Musa untuk berhadapan dengan Fir’aun, manusia yang sangat durhaka dan durjana dan sangat sombong dan mengclaim dan mengaku dirinya Tuhan, lihat bagaimana الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menyampaikannya dalam QS Ta Ha: 42-46 yang berbunyi; اذْهَبْ أَنْتَ وَأَخُوكَ بِآيَاتِي وَلَا تَنِيَا فِي ذِكْرِي (٤٢) اذْهَبَا إِلَىٰ فِرْعَوْنَ إِنَّهُ طَغَىٰ (٤٣) فَقُولَا لَهُ قَوْلًا لَيِّنًا لَعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَىٰ (٤٤) قَالَا رَبَّنَا إِنَّنَا نَخَافُ أَنْ يَفْرُطَ عَلَيْنَا أَوْ أَنْ يَطْغَىٰ (٤٥) قَالَ لَا تَخَافَا ۖ إِنَّنِي مَعَكُمَا أَسْمَعُ وَأَرَىٰ (٤٦) Yang artinya, “(42). Pergilah kamu beserta saudaramu dengan membawa ayat-ayat-Ku, dan janganlah kamu berdua lalai dalam mengingat-Ku; (43). Pergilah kamu berdua kepada Fir'aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas; (44). Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut; (45). Berkatalah mereka berdua: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami khawatir bahwa ia segera menyiksa kami atau akan bertambah melampaui batas". (46). Allah berfirman: "Janganlah kamu berdua khawatir, sesungguhnya Aku beserta kamu berdua, Aku mendengar dan melihat". (QS Ta Ha: 42-46). Jadi menghadapi orang seperti Fir’aun saja ucapkanlah kalimat yang lembut, semoga dia sadar akan kekeliruannya dan ingat siapa dia sebenarnya bahwa dia bukan Tuhan, dia seorang hamba dari hamba-hamba Allah dan semoga dia kembali kepada Allah dan semoga dia takut, apalagi dosa-dosanya yang luar biasa. Lihat bagaimana ayat di atas, bahwa kalimat yang lemah lembut sangat powerfull dan kalimat yang lemah lembut itu bukan hanya menumbuhkan rasa sayang dan cinta, tetapi kalimat lemah lembut adalah senjata untuk menyadarkan seseorang dan untuk mengingatkan seseorang. Kalimat lemah lembut adalah cara yang sangat ampuh untuk membuat seseorang sadar tentang hakikat dia sebenarnya dan dia kembali kepada الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Lalu dia takut kepada Rabbul A’alamin. Walaupun tentu saja semua kembali kepada Masyiatullah, Allah yang akan menentukan yang pada akhirnya tentu saja Allah yang akan memberikan hidayah taufik kepada siapa dan kepada siapa yang tidak. Dan Allah berikan sesuai dengan keMaha Bijaksanaan Allah Tabaroka wa Ta’ala. Namun secara tekhnis ini sangat ampuh. Ada banyak orang, Allah berikan hidayah taufik melalui kalimat lembut dan santun yang diucapkan temannya atau yang disampaikan oleh saudaranya. Ada banyak istri mendapatkan hidayah karena kelemah-lembutan suaminya sebagaimana juga sebaliknya. Ada banyak anak berubah itu bukan karena hardikan orangtua, tetapi karena kalimat lembut yang disampaikan orangtuanya dalam sebuah moment. To be continued 1 of 2 part Mohon maaf dan juga koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum, والله أعلم بالصواب اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ Barakallahu fikum… Jakarta, Kamis, 27 Dzul Hijjah 1445 AH/4 Juli 2024 Ahida Muhsin
@zulfaazmi8847
@zulfaazmi8847 5 дней назад
Masyaa Allah, Barakallahufiikum ustadz Nuzul & team .. sehat2 selalu ustadz Nuzul & team
@supiyaniyani3257
@supiyaniyani3257 5 дней назад
Maa syaa Allaah baarakallaahu fiik
@nanikyuliati2021
@nanikyuliati2021 5 дней назад
Masya Allah Allah izinkan dan ridhoNya, karuniaNya dgn kasih sayang dgn Iman.
@Nabila_marsy
@Nabila_marsy 5 дней назад
Alhamdulillahiladzi bini'matihi tatimush sholihaat Jazakumullahu Khair wa barakallahu fikuum Ustadzuna dan Tim
@yosrasigit2131
@yosrasigit2131 4 дня назад
Barakallahufiikum Ustadz...
@EgaDiana-qb3nf
@EgaDiana-qb3nf 5 дней назад
Allahhumma barik
@murniningsih5749
@murniningsih5749 5 дней назад
Alhamdulilah nyimak
@elvirawidyatiofficial6247
@elvirawidyatiofficial6247 5 дней назад
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Bismillah Terimakasih Jazakallahu khairan Baarakallahu fiikum
@Ami-xt5qz
@Ami-xt5qz 5 дней назад
Bismillah
@aurainsani5375
@aurainsani5375 4 дня назад
Masyaallah lakuwwata Illa Billah....senang dengan cara ceramah pak ustadz ga pake suara besar tapi tawadhu dan pelan .... Alhamdulillah
@dzikristore528
@dzikristore528 5 дней назад
Alhamdulilah
@RaudahOktaviani
@RaudahOktaviani 5 дней назад
Alhamdulillah terimakasih ustadz atas nasehatnya. Semoga ustadz diberikan kesehatan dan selalu dalam lindungan Allah SWT
@syaputrifebrinasari4840
@syaputrifebrinasari4840 5 дней назад
Masya Allah Tabarakallah
@bustanhilda
@bustanhilda 5 дней назад
Jazakumullooh khoyroon katsiroon
@kominidosejahtera9330
@kominidosejahtera9330 5 дней назад
Alhamdulillah bisa ikuti kajian
@syahtemanjuang
@syahtemanjuang 5 дней назад
Barakallahu fiikum uztad🙏🏻
@kominidosejahtera9330
@kominidosejahtera9330 5 дней назад
Alhamdulillah bisa Nyimak kajian ini 2:04
@Dhon-rb9mq
@Dhon-rb9mq 5 дней назад
Assalamualaikum Smile smile 😊
@herwanisarmansugianto9126
@herwanisarmansugianto9126 5 дней назад
🙏
@herwanisarmansugianto9126
@herwanisarmansugianto9126 5 дней назад
Syukron
@fahmirhezaalamsyah3944
@fahmirhezaalamsyah3944 5 дней назад
Ngga bisa di donlot😢
@m.hidayat5893
@m.hidayat5893 5 дней назад
Assalamualaikum ada yg bisa catat kata kata salam pembukaan ustad ga? Mau ana hapalin
@ahidamuhsin953
@ahidamuhsin953 5 дней назад
Bismillah...Afwan teman-teman....ada yang tahu tempat kunsultasi syariah dalam urusan rumah tangga di mana? yang bisa didatangi oleh kedua pasutri...🙏
@sumantosaryani7445
@sumantosaryani7445 5 дней назад
Bismillah
Далее
Mengejar Ketertinggalan | Ustadz Ammi Nur Baits
53:56
492. MENASIHATI DIRI SENDIRI | Riyaadhush Shaalihiin
58:29
66. SEBUAH KETENANGAN
1:34:28
Просмотров 350 тыс.
Tegar Di Atas Hidayah - Ustadz Dr. Firand Andirja M.A
47:04