the beginning of the problem was because Singapore and Malaysia incorporated Javanese into what they called Malay, even though Malays and Javanese had never been one name. Malays are Malays, and Javanese are Javanese. Incorporating Javanese into Malay is a political decision by Malaysia to make the Malay community a majority compared to Chinese and Indians in the country. You can see Javanese people everywhere will still be Javanese, in Suriname, New Caledonia, the Netherlands and others, they are not called Malay, and they don't even know what Malay is. because of Malaysia's racial concept, there are many disputes, Malaysians feel that all ethnicities in Indonesia are the same as them, and ethnicities in Indonesia, on the other hand, do not feel the same. because they actually differ in culture, language, culinary and even religion. Malaysia's racial concept has destroyed ethnic harmony in Southeast Asia. not only degrading Chinese and Indians under Malay supremacy, but also considering there are no other ethnicities, there are only Malays. Even though the Malays are an ethnic minority with around 40 million worldwide, it is too few to be what they claim to be a Malay race. There is no concept of the Malay race outside of Malaysia, Singapore and Brunei. because Southeast Asia is an Austronesian society as a sub-Mongoloid RACE
Terima kasih banyak saudaraku sebangsa, se-tanah air, setumpah darah n sebahasa Indonesia, saya Tionghoa Indonesia lebih bisa menerima konsep dasar, ideologi n slogan Indonesia berbanding dngn Malaysia
Absolutely! Exploring the broader context of Nusantara allows us to appreciate the diverse tapestry of Southeast Asian cultures and cuisines. There's so much more to discover beyond borders (btw, I’m from Pahang 😃)
Saya Buruh Migran Indonesia yg sdg bekerja di hongkong. Setelah dengerin podcast ini saya langsung searching buku Beliau ke toko buku disini katanya tdk tersedia ( sold out mungkin ya ). Gercep langsung order Di Amazon Dan dapat harga $311 ( 600 ribu rupiah ) InsyaAllah senin sampai hongkong. Jujur saya sangat tertarik dgn buku Beliau ( Khir Johan ). Jujur podcast Chef Ray memberi wawasan Dan Ilmu yg cukup luas Dan besar ttg makanan Dan bonus jadi tahu chef chef besar yg handal yg datang menjadi tamunya. Thank you Dan Sukses trs ya Chef Ray 🙏🏻
Hubungan antar budaya di kepulauan nusantara ini bersifat resiprokal, saling bertukar, menarik dan mendorong. Orang di pantai barat semenanjung Malaya sekitar 80% itu asalnya dari Austronesia yang berada di wilayah Indonesia. Estimasi historis bahwa ada sekitar 3 juta orang dari pulau Jawa di awal abad 18 s/d 20 yang menetap di semenanjung lalu memeluk islam & jadi orang melayu di sana. Jadi kalau ada orang melayu makan sate, lontong, nasi ambeng, ketupat, sambel, cendol, sambel petai, opor, lodeh, telur pindang, dll. Jangan langsung mendakwa bahwa mereka men-claim. Itu memang budaya nenek moyang mereka yang mereka amalkan di semenanjung Malaya.
Suku melayu saya setuju, tp kalau etnis/ras melayu itu sama dengan semua org2 Austronesia di asia tenggara, jujur saya ga setuju, itu disematkan oleh org eropa ke semua org2 austronesia di wilayah Nusantara agar lebih mudah diklasifikasikan, sama kayak org timur tengah dulu bilang org2 Austronesia di asia tenggara dg sebutan bani jawi (jawa), pdhl faktanya ga semua org asia tenggara itu org jawa, lebih netral pake istilah Austronesia ketimbang ras/etnis melayu
Nusantara itu adalah istilah wilayah jajahan di luar pulau jawa pada zaman Majapahit. Jika istilah ini dimaksudkan untuk menyamakan Indonesia dan Malaysia jelas salah kaprah. Malaysia hanya tau Etnis Melayu. Bahkan Jawa, bugis, sunda dianggap etnis melayu. Kalau memang sama sama melayu, apa dia bisa Bahasa Jawa? gak kan. Ya karena memang bukan rumpun melayu. Kenapa menyamakan sesuatu yang tidak mereka tau?
kalau sudah berbentuk dan penubuhan negara bangsa, maka sudah ada identitas masing masing. klaim klaim an udah jadi sentimen karena menyangkut identitas dari bangsa dan suku
Lah indo orang orang nya bukan cuma sumatra kalimantan, ada bugis maluku papua, nusa tenggara. Kalau mau bilang serumpun sama malays*a, juga harus mau bilang kalau kita serumpun sama papua new guinea, sama timor leste. Pernah gak nanya ke saudara2 kita di papua,maluku,nusa tenggara, maukah mereka dibilang serumpun sama Malaysi* . Jangan seolah2 melupankan saudara2 sebangsanya sendiri hanya untuk mau bilang serumpun sama Malaysia.
Saya orang jawa juga gak mau tuh dibilang serumpun sama mereka. Kita tuh beda, budayanya bahasanya bahkan sifat tindak tanduknya. Dan ga masalah kalau beda kan, karena memang perbedaan itu sangat natural.