Aku mau menambahkan point yang nomor dua yaitu mampu memahami makna tersirat mungkin itu lebih ke gejala jika seorang itu sudah pintar. Sedangkan cara untuk membuat seseorang mampu memahami makna tersirat menurutku dengan stimulasi dan salah satu caranya mungkin dengan sering menonton film dan membaca novel, puisi atau pun cerpen karena menurutku dalam media tersebut terkadang banyak sekali makna tersirat yang terkandung dalam dialog maupun peristiwa atau bahkan aksi-aksi dari karakternya(khususnya dalam novel, ceepen dan film).
aku suka tulisan-tulisan di project M. walau ada beberapa isu yang lumayan heavy, cara nulis atau reportasenya tetep enak dibaca. sesimpel abis baca reportase soal kurir atau kasus kekerasan seksual, jadi keinget terus sama tulisannya. dan tiap ada kasus serupa, kita jadi bisa memosisikan diri sebagai orang yang mengalami atau ngeliat dari perspektif lain.
Baca buku mlah mnyesatkan.trlalu bnyak tau bisa jdi paradox.trlalu bnyak distraksi.skrng baca buku hanya krn hobi.bukan krn nambah pintar.apalgi klo kita bnyak tahu susah nyambung sm msyarakat yg tdk bnyyak tau atw literasi rendah.bisa jdi sring gesekan.hrus cri komunitas pula yg pemamah buku
baca buku sebagai hobi juga gapapa kok. ada buku yang fungsinya menghibur, ada buku yang fungsinya untuk belajar. tinggal bagaimana kita membagi porsinya saja supaya seimbang. :)
Berarti bagus bro artinya kamu bisa mengkritisi buku itu sendiri yang artinya kamu punya gagasan mandiri dalam pikiranmu sendiri. Jadi gak salah juga kalo sering baca buku meskipun itu bertentangan dengan gagasanmu sendiri anggap saja sedang berdebat yang mana juga bisa menajamkan pikiran kita.