Bagas Suratman pernah menjalani belasan jenis pekerjaan dari kondektur angkutan umum, porter bandara, serta penjual buah dan sayur. Dia juga mengakui pernah gemar berjudi dan menjadi preman.
Siapa nyana, pengalaman hidup yang 'pahit' itu justru mengantarkan Bagas jadi petani panutan Kementerian Pertanian.
Selama 10 tahun terakhir, Bagas berhasil mengelola 26 hektar lahan tak jauh dari bandara Soekarno-Hatta Tangerang. Padahal, dulunya lahan tersebut kosong dan tak tergarap. Namun kini jadi penghasil utama sayur dan buah yang didistribusikan ke pasar tradisional serta jaringan supermarket di Jabodetabek.
Tidak hanya fokus menggarap lahan, Bagas juga mengajak anak-anak muda yang menganggur untuk ikut bertani.
"Sekarang ini, petani kita usianya 50-60 tahun, sebentar lagi mungkin akan pensiun. Siapa yang akan meneruskan pertanian di Indonesia? Anak-anak muda ini harapannya," ujar Bagas.
23 сен 2024