Bian Lian, seni berganti topeng dalam kesenian drama Tiongkok Kuno, memiliki arti perubahan wajah, sedangkan topeng sendiri mewakili wajah dari setiap tokoh dalam pagelaran drama. Oleh karena itu, Bian Lian digunakan untuk menyebut seni berganti topeng dalam drama. Bian Lian adalah salah satu bagian penting dalam Opera Sichuan yang populer di daerah Chongqing, Guizhou, Yunnan, Hubei, dan Taiwan.
Kostum yang digunakan dalam seni Bian Lian memiliki warna cerah, dengan iringan musik yang cepat dan dramatis. Topeng yang digunakan juga memiliki warna cerah, dan menggambarkan karakteristik tokoh dalam opera. Umumnya, satu tokoh dapat mengganti topeng lebih dari dua kali dengan kibasan kipas, gerakan kepala, atau lambaian tangan.
Bian Lian bagaikan harta karun dalam Opera Sichuan yang dijaga oleh para pemerannya. Pada zaman dahulu, para seniman mewariskan seni Bian Lian dengan mengajarkannya secara turun temurun dalam keluarga mereka. Selain itu, hanya anak laki-laki yang diajari seni Bian Lian. Hanya saja, semuanya berubah sejak tahun 1986 ketika seni Bian Lian bocor ke negara lain. Beberapa dari seniman Bian Lian mulai mengajarkan seni peran ini terhadap anak perempuan juga. Oleh karena itu beberapa perempuan mulai menjadi seniman Bian Lian, bahkan mereka mengadakan workshop pengajaran Bian Lian untuk masyarakat umum. Dulu Bian Lian bahkan tidak bisa dinikmati selain orang Tiongkok, tetapi sekarang Bian Lian sudah menjadi salah satu pagelaran seni yang sering ditunjukkan dalam acara-acara internasional.
Banyak cara yang digunakan para seniman untuk meningkatkan rasa hiburan bagi penikmat seni Bian Lian di luar China dikarenakan opera Bian Lian yang tidak terlalu dikenal di negara lain. Ada empat cara yang digunakan dalam perubahan topeng.
1. Pertama, chuī liǎn atau hembusan debu. Teknik ini digunakan oleh seniman dengan mengembuskan debu hitam dari tangannya hingga menutupi seluruh wajah ketika pergantian topeng.
2. Kedua, rán kou gōngfū atau menipulasi jenggot. Teknik memanipulasi jenggot merupakan teknik perubahan warna jenggot dari hitam menjadi abu-abu, dan kemudian putih. Hal ini dilakukan untuk mengekspresikan kemarahan atau kegembiraan.
3. Selanjutnya ada Chě liǎn atau menurunkan topeng. Pemeran menurunkan topeng yang disembunyikan dibalik belakang kepalanya. Biasanya topeng ini akan berubah warna untuk mengekspresikan rasa bahagia, benci, marah, dan sedih.
4. Terakhir adalah Māliǎn atau menyeret wajah. Teknik ini biasanya menyembunyikan cat minyak dibalik alis atau jambang, lalu akan diseret untuk membentuk ekspresi tegas dari wajah.
----------
Bian Lian (Face-Changing) is an ancient Chinese dramatic art that is part of the more general Sichuan opera. Performers wear brightly colored costumes and move to quick, dramatic music. They also wear vividly colored masks, typically depicting well known characters from the opera, which they change from one face to another almost instantaneously with the swipe of a fan, a movement of the head, or wave of the hand.
Face-changing, or "bian lian" in Chinese, is an important part of Chinese Sichuan opera. Sichuan opera is one of the Han Chinese operas, popular in eastern and central Sichuan, Chongqing and Guizhou Province, Yunnan Province. Sichuan Opera masks are the important part of the Sichuan Opera performing; they are treasures that the ancient opera artists work together to create and pass down. The secret of the face change has been passed down from one generation to the next within families. Traditionally only males were permitted to learn Bian Lian, the theory being that women did not stay within the family and would marry out, increasing the risk the secret would be passed to another family.
Historically, Bian Lian had rarely been seen outside of China because non-Chinese were not permitted to learn the art form, but since the mid-2000s it has been performed occasionally in international mass media and at Chinese themed events. Juliana Chen performed on The World's Greatest Magic television special with a brief black-light performance of Bian Lian.
Since the cultural basis of the opera are not well known outside of China, international performers have been making efforts to inform and increase the entertainment value for Westerners who do not know the context and meaning of the different faces.
Date taken: Wednesday, Februari 14th. 2024.
julies barli
14 фев 2024
