Apakah curhatan hati sang komponis besar, karena lagunya sangat menyentuh dan perjalanan hidup sang maestro (maaf kalau salah), tetap sendiri sampai akhir hayat 🙏
jadi teringat dongan sakalas na margoar Christine panjaitan. ternyata namanya di ambill dari nama ito ini.mantap kali bah lagu lagu karya Nahum Situmorang ini
Rindu Christine kepada mantan calon suaminya bernama Ikang Fawzi sangat menusuk hatinya. Penghayatan luar biasa sangat terasa dalam pembawaan lembut ananda Christine Panjaitan ini. Sayang dia tak sudai masuk Islam mengikuti Kang Ikang Fawzi anak aktivis Muhammadiyah Kalimantan Barat itu. Tapinyala cinta Christ [ada Kang Ikang nya abadi selalu sampai menutup mata. Kelihatannya Kang Ikang juga begitu kala bicara tentang ananda Chris matanya selalu menerawang jauh.
Saya menduga lagu ini mencerminkan ketisauan hati sang komponis yg seumur hidupnya membujang. Seperti dagangan yg tidak terjual tapi masih ada harapan laku kalau hari pekan/pasaran tiba. Seperti orang tdk sengaja menginjak tempat keramat tapi masih ada harapan dengan memberi sesaji. Tapi hidup lebih mirip anyaman tikar yg sudah rapuh dan dibuang. Demikianlah hidup yg akan berakhir dalam ketidak pastian. Begitu kira kira interpretasi saya. Kelebihan lagu ini adalah kalimat kalimat yg dipakai sangat puitis