I got to live in Australia for 2 years. I gladly never had an experience of discrimination bcs of my hijab. Just some people stare at me and mostly are kids, but it's fine. I find it as a curiosity. I did high school there. Maybe bcs of people in HS are mature already, they tend to keep their question themself. Some of them ask silly questions for me, i realize that is due to lack of knowledge about islam. They ask like "do you take shower with it?" "Do you wear it at home when you're sleeping?". I never found it offensive, yet funny. I once wear dress aka gamis ours. A woman approached and said that she likes my dress🥰 Anyway it depends on how you view it. I see it in more positive ways, not as a discrimination💖
Kalo ga salah kak Dewi Nur Aisyah di bukunya yg Awe-Inspiring Us juga cerita pas jalan jalan di suatu touristic place di Eropa, k Dewi & anaknya Najwa pakai Gamis kembaran. Katanya cantik banget. Are you girls are princesses or what? 😅
Huwaa, gila kalian perempuan hebat. Tinggal di dunia asing yang belum kenal agama ini. Kalian tegar banget weeeh, huwa aku apaan yak :" Semangat dan semoga sehat selalu kalian disanaa.
Yang sekolah di LN tapi tetep mempertahankan jilbab. Buat saya kebanggaan. Anda pinter dan masih Istiqomah.. buat saya ngga salah Allah kasih kepintaran ke kalian. Karena peristiwa temen yg lepas jilbab setelah tau dia sekolah di LN. Kayak nyesek setiap ingat itu
mental sama confidence nya udah kebentuk, sama mang lucky jg sih, klo punya kelebihan yg menonjol (cantik, pintar diatas rata2, muda, komunikasi nya bagus) dr orang rata2, biasa nya jarang dpt diskriminasi
Inspiration is the perfect word for this collab! Y'all make me think brighter and more OPEN MINDED! As a teen, I'm grateful that I found y'all~ All the best! ^^
I totally agree, Dua duanya favorit aku, kita punya pemikiran yang sama tentang reaksi terhadap orang lain yang bertanya tentang hijab kita, just chill right? Jadi orang lain bukannya mengejek kita melainkan hanya penasaran, kalaupun mereka berniat ngejek, karena reaksi kita yang santai dan bagus, mereka juga respek dan gak lanjutin ejekannya,
tapi aku ada jg cerita pengalaman saudara yg dpt perlakuan diskriminasi yg lumayan parah, smp jd trigger ada nya personal hate gara2 missconception di awal, mungkin tergantung posisi nya jg, klo di dunia kerja dibanding perkuliahan, beda sih, di dunia kerja berasa bgt tekanan nya dan perlakuan diskriminasi nya, sama lingkungan (perkotaan or pedesaan) jg ngaruh
Betul. Kalo lingkungan akademisi, apa lg universitas yg levelnya udh internasional, jelas mind set org2 yg ada di dalamnya beda sm org2 umum lainnya. Mrk lbh open minded dan lbh menilai org dari kualitas drpd penampilan. Beda halnya lingkungan kerja, apa lg yg masih kolot dan keras kepala, susah utk bs menerima perbedaan. Pd akhrnya gmn org itu utk bs menyikapi lingkungannya sih. Kalo bener2 toxic, cari tempt baru bs menjadi pilihan...
Di Jepang apakah banyak yg bisa bahasa Inggris? Apakah sulit untuk mengaplikasikan nya dsna? Buat video nya juga dong, soal bahasa Inggris dsna, soalnya kalau di banding Korea keknya lebih banyak di korea yg bisa bahasa Inggris
