Тёмный

Di Kepulauan Sula Pembangunan Rumah Sakit Senilai 43,8 Miliar Ambrol Akibat Longsor 

BERANTAS TIPIKOR A.L
Подписаться 332
Просмотров 539
50% 1

Di Kepulauan Sula Pembangunan Rumah Sakit Senilai 43,8 Miliar Ambrol Akibat Longsor
Berkat dari informasi masyarakat tim telusur Investigasi bergerak ke desa Dofa, Kecamatan Mangoli Barat, tempat dibangunnya Rumah Sakit Pratama FAM Dofa.
Masyarakat mengadukan bahwa pembangunan RS tersebut terkesan asal-asalan dan minim perencanaan sehingga terjadi longsor yang menghempaskan bangunan bagian belakang sebelah kanan.
Berbekal informasi tadi, crew berita investigasi berangkat hari Rabu 3 Juli 2024 menggunakan Kapal Motor Venecian dari Pelabuhan kota Sanana menuju pelabuhan Falabisahaya.
Sampai di Falabisahaya sore, awak media langsung melapor ke petugas setempat dan mencari penginapan untuk bermalam.
Keesokan paginya, Kamis 4 Juli 2024 tim telusur Investigasi bersiap-siap melakukan perjalanan darat dari Fala ke Dofa, meski cuaca kurang bagus alias hujan tidak menghalangi tekad tim untuk sampai ke lokasi pembangunan RSP. FAM Dofa.
Dengan berbagai rintangan dijalan, yang mana jalur tranportasi darat Fala-Dofa menjadi jalan neraka menuju RSP. FAM Dofa, hal ini harus menjadi perhatian pemerintah Provinsi Maluku Utara, karena ruas jalan ini menjadi tanggung jawab mereka.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 1 setengah jam, melewati desa Leko Sula dan Leko Kadai, dengan jalan berbatu, berlumpur, dan juga banjir awak media sampai ke lokasi sekitar pukul 11.30 WIT.
Kesan pertama kami sampai di lokasi adalah bahwa daerah ini tidak berpenghuni, tidak tertata rapi, semrawut serta asal-asalan, jalan menuju ke atas ke rumah sakit penuh lumpur dengan kedalaman diatas mata kaki.
Dari papan informasi proyek kami mengetahui bahwa pelaksana pekerjaan ini adalah PT Bumi Aceh Citra Persada, bukan kontraktor lokal atau bukan dari Sula, kemudian Konsultan Pengawas adalah CV Tuanane Engineering sepertinya juga bukan dari Sula, jadi kesimpulan awalnya adalah bahwa bukan anak negeri yang melakukan pekerjaan ini.
Nilai proyek sebesar Rp 43.838.512.171,- atau sekitar 43,8 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus tahun 2023, dengan nomor kontrak: 03/SPJ/PPK/DINKES-KS/VI/2023, dengan waktu pengerjaan 200 hari kalender sejak 15 Juni 2023.
Dari informasi ini, pengerjaan rumah sakit ini jelas terlambat, karena seharusnya Desember 2023 sudah selesai, dan tahun 2024 harusnya sudah bisa digunakan, tapi sampai hari ini Juli 2024 belum juga di operasikan.
Lokasi pembangunan sangat semrawut, banjir lumpur dimana-mana, tim telusur juga menemukan mobiler di loby rumah sakit, dengan lantai loby yang masih di cor kasar.
Plafon di loby rumah sakit banyak yang bocor, air menetas kebawah, sayang sekali belum digunakan sudah bocor dimana-mana.
Rasa penasaran terus menghantui tim telusur, apa lagi ingat sesumbar Kadis Kesehatan Pemda Kabupaten Kepulauan Sula Suryati Abdullah, yang katanya Bulan Juli Mobilisasi Mobiler Rumah Sakit, dan Bulan Agustus launching dan siap beroperasi.
Kami terus kebagian samping kiri-kanan gedung, kondisinya sama, banjir lumpur dengan potongan material yang berhamburan terkesan terjadi pembiaran dan kerja yang asal-asalan.
Sampai di bagian belakang, sesuai dengan aduan masyarakat, kami menemukan lobang menganga sekitar 5x5 meter persegi, akibat dari longsor, sehingga lantai amblas kebawah dengan kedalaman sekitar 6-8 meter, sangat berbahaya.
Sesuai gambar video yang kami sajikan, bangunan yang longsor sekilas tidak menggunakan pondasi batu, tapi hanya pondasi poer plat yang dihubungkan dengan balok, namun betul atau tidak, sesuai RAB atau tidak, sesuai kontrak atau tidak, faktanya terjadi longsor dan ini bisa saja menjadi titik awal untuk merubuhkan bangunan rumah sakit.
Karena dari pantauan kami, pelan tapi pasti longsor terus mengikis bangunan rumah sakit, sedangkan bagian yang sudah amblas saja lantai disekitar sudah retak-retak tinggal menunggu amblas susulan.
Lalu apakah ini salah perencanaan atau gagal kontruksi? Jawaban ini tentu membutuhkan riset dan kajian dari parah ahli, namun yang menyedihkan dengan kondisi demikian mustahil rumah sakit ini bisa diresmikan pada Agustus 2024.
Dan dengan kondisi yang ada, tidak ada jaminan pasien yang di bawa berobat ke rumah sakit Pratama FAM Dofa bisa sembuh, karena sangat mengerikan, yang ada orang yang sakit bisa tambah sakit.
Anggaran senilai Rp 43,8 miliar menjadi Bubur Labu, orang Sula bilang Gul Gul Wau, lalu siapa yang masuk disalahkan ?
Bupatinya, atau kadisnya, atau pelaksana pekerjaannya serta konsultan pengawasnya ?
Wallahu A'lam Bishawab.
Tapi yang pasti menjadi korban dari semua ini adalah masyarakat kabupaten Kepulauan Sula, provinsi Maluku Utara.
Demikian laporan kontributor Berntastipikor.co.id Kepulauan Sula, Rahman Latuconsina

Опубликовано:

 

20 сен 2024

Поделиться:

Ссылка:

Скачать:

Готовим ссылку...

Добавить в:

Мой плейлист
Посмотреть позже
Комментарии : 1   
Далее
Распаковка Monster High Potions #monsterhigh
01:00
Mohammad bin Salman: Prince With Two Faces
54:00
Просмотров 6 млн
DESA FALABISAHAYA video drone - 4K Video
10:11
Просмотров 16 тыс.
Cara pasang pondasi rumah dari batu gunung
5:55
Просмотров 238 тыс.