DOCUVLOG : Kepunahan Sepak bola di Tangan Generasi Muda (Gen Z & Alpha) [4K] 

Hallo WARGA SIPIL SEKALIAN!!! Selamat menikmati salah satu docuvlog yang paling gue sukai :D 4K 422 10 Bit!! Jadi menurut pendapat kalian apa mengenai fenomena ini?

setuju dengan pendapat ini, pada event sea games kemarin, saya menyempatkan diri untuk menonton timnas sepakbola disaat pulang dari kantor di suatu rumah makan. tetapi saat saya lihat sekeliling saya, ada benerapa orang yang lebih muda saya ternyata lebih asik menonton esport mlbb🤣

Gen-Z here! Saya kelahiran 2003, waktu kecil karena bapak suka langganan, saya juga suka baca koran, bagian paling disuka itu ya halaman bolanya. Saya memang tidak begitu loyal mendukung klub, tapi setidaknya saya memiliki klub yang didukung di beberapa liga besar. Kayak di Serie A saya dulu dukung AC Milan (zamannya Pato & Kaka), Barcelona (zaman Puyol) di LaLiga, dan Chelsea (zaman Drogba) di Liga Inggris. Untuk liga Indonesia sendiri, saya mendukung klub lokal (PSPS Pekanbaru). Dan ya, meskipun saya punya klub dukungan, saya memang jarang menonton live (khususnya liga eropa) karena gak kuat bergadang. Jadi solusinya ya saya nonton highlight bola di Antv dan Trans7 pagi2 sebelum siap2 pergi ke sekolah atau baca koran selepas pulang sekolah. Kalau Liga Indonesia, selama PSPS bermain, akan saya usahakan nonton (sehingga sejak PSPS degradasi, saya gak pernah nonton liga Indonesia lagi), tapi masih ikutin beritanya di koran sampai sekarang. Kemudian masalah timnas, untuk ajang AFF saya selalu nonton timnas. Oh ya satu lagi, meskipun di atas saya menyebutkan beberapa klub yang saya dukung, di sisi lain setiap ajang saya selalu berharap ada keajaiban dari tim2 underdog seperti keajaiban Leicester juara Liga Inggris beberapa musim yang lalu.

DAMNNN, lu bener2 ngejelasain apa yg terjadi sekarang bang. Sering questioning sendiri kenapa bola sekarang feel different, ga kayak dlu, ga se hype dulu. Sering jepikiran sendiri dan apa yang lu jelasin jauh lebih clear dan detail dr apa yg gua pikirin. Thank you banggg

Sepak bola, bagi anak modern lain ini adalah permainan monoton dan membosankan, tapi bagi saya sepak bola adalah sebuah gairah, tradisi dan sebuah seni besar bersama ayah yang menjadi pemain bola di kampung, membuat saya terbawa ke dalam sepak bola dan mencintainya. Jujur dikampung saya sekarang anak muda yang masih memainkan sepak bola hanya tinggal beberapa hampir kebanyakan turun ke game online. Ayah dan Barcelona adalah cinta yang membuat saya menyukai Sepak Bola. Inget dulu waktu kelas 1 sd rela nahan ngantuk demi nonton barcelona mana tv nya masih banyak semut lagi wkwkw, dan alhamdulillah sampe sekarang masih sering nonton live

ah saya kangen sekali ketika bapak ngasih uang 4ribu buat beli tabloid soccer. Dan posternya ditempel di mana2 hha. Sekarang hype seperti itu sudah tidak berlaku lagi di jaman digitalisasi. Tabloid Soccer dan Bola pun juga udah lama berhenti produksi.

Sebagai orang yg tinggal di daerah yg belom terjangkau TV kabel, gw mulai kesulitan nonton bola sejak Liga2 eropa gak dipegang lagi sama MNC Group / Emtek, mulai jarang nonton Live, dan sampai saat ini gairah nonton bola udah sedikit hilang meskipun beberapa siaran udah balik lg, palingan nonton2 highlight. Cuma Timnas yg sampai saat ini yg msh harus gw tonton kalo tanding. 🙂

Sebagai gen-Z kelahiran 2005 Aku merasakan banget industri sepak bola gak terlalu diminati oleh orang-orang yang sebaya denganku Dulu aku lumayan sering mengikuti tayangan sepak bola di tv karena tidak banyak ada pilihan lain Sedangkan sekarang kita dengan mudah mengakses segala hiburan yang kita mau Ya entah apa yang terjadi nanti Banyaknya pilihan sekarang membuat produsen sedikit kesusahan karena bertambahnya pesaing yang ada

Saya anak 99 masuknya gen Z ya, tahun 2000an waktu ISL masih jaya²nya saya suka nonton dan main bola. Tapi sekarang justru suka olahraga MMA dan Boxing

Saya gen z kelahiran 2001, mencintai olahraga sepakbola terlebih dengan tontonan dan lingkup permainannya (karena saya cenderung tidak suka berolahraga). Sekarang saya masih mengikuti semua update berita bola setiap harinya, lewat sosial media instagram dan youtube. Game yang saya mainkan satu satunya juga game bola, dan mempunyai klub bola yang didukung; yang selalu saya buat story #halamadrid ketika hendak bertanding atau usai bertanding. Harapan terbaik kepada industri besar yang kita cintai ini semoga tidak punah. Terima kasih bang fery untuk pembahasan kerennya, #respect

Yoi bang agak sedih jugak sih, karna gw update bola tapi jarang tmn" gw gen Z yg tau soal bola, maen game bola aja beberapa doang yg bisa. Alhasil ngomongin bola lebih nyambung sama angkatan atas sebelum 2000an. Btw gw fans Chelsea.....

Wahh menarik Docuvlog kali ini, apalagi buat saya yang kebetulan memang suka nonton bola (3 tahun belakangan sih). Saya setuju dengan apa yang disampaikan bang Ferry dalam video ini tentang hal hal yang menopang industri sepak bola dan kemungkinkan industri sepak bola bisa punah. Saya ingin menambahkan beberapa hal yang menurut saya membuat industri sepak bola dapat terus eksis. 1. Sepak bola di beberapa negara Eropa, terutama Inggris mempunyai tradisi yang kuat. Bisa dibilang sepak bola itu lebih dari sebuah olahraga buat orang orang di sana, tidak berlebihan kalau dibilang seperti hidup dan mati. Bukan lagi soal hiburan, tapi juga harga diri atau pride. Setiap klub pasti memiliki fans fans ultras nya sendiri, minimal beranjak dari warga kota tempat klub itu berasal. Oleh karena itu setiap laga derby pasti panas dan klub klub "kecil" sekalipun pasti punya fans. Ga sedikit juga yang rela jauh jauh buat nonton klubnya tanding di negara lain (laga UCL contohnya). Selain itu fansbase nya begitu besar, tersebar di seluruh penjuru dunia. Tidak sedikit saya membaca komentar orang orang, terutama orang Asia soal perjuangan mereka buat nonton sepak bola eropa sampai rela begadang pagi pagi. 2. Menurut saya sepak bola sudah punya versi "spotify" atau "netflix" nya sendiri seperti yang bang Ferry bilang yaitu lewat video game. Jangan lupa industri game juga terus berkembang, apalagi ditambah adanya e-sport. Sebetulnya saya juga tidak yakin apakah game seperti FIFA atau E-footbal bisa sustain, tapi nyatanya dari saya masih kecil sampe sekarang game itu terus ada. Dan banyak peminatnya dari berbagai kalangan. Mungkin dari game seperti FIFA ini bisa menjadi penyelamat supaya industri sepakbola tidak redup. Minimal dari game itu orang orang jadi penasaran dengan tim andalan di gamenya atau dengan pemain favorit di game. 3. Seperti yang saya bilang di poin pertama, tradisi sepakbola begitu kuat. Tidak mungkin hilang begitu saja. Contohnya saat ada isu pembetunkan ESL atau perubahan format UCL, para fans garis keras langsung pada demo menolak perubahan itu. Yaa mau gimana lagi, memang sudah menjadi tradisi. Terlepas dari pro dan kontranya ya, karena menurut saya sendiri sepakbola butuh semacam penyegaran agar yang nonton tidak bosen. Lagipula industri sepakbola sekarang menjadi tidak sehat. Seperti yang bang Ferry sudah sampaikan, pembelian harga pemain yang gila gilaan, kontrak pemain yang tidak wajar, seakan akan sepakbola bisa dibeli dengan uang. Lagi, semua "ketidak adilan" itu juga diprotes oleh para fans. Agaknya banyak hal yang terjadi di dunia sepakbola belakangan ini. Menarik untuk disaksikan setelah era Ronaldo dan Messi apakah hype sepakbola akan tetap sama. Kalau melihat yang sudah sudah sih seperti pasca era Maradona atau Ronaldinho, kelihatannya sepak bola akan tetap bertahan. Tapi tidak ada yang tau. Harapan saya semoga sepakbola tetap eksis karena dengan tidak ada lagi sepakbola, maka tidak ada lagi #justalk

Kalo diingat, jersey 15rb an pertama saya dulu tu Chelsea dengan nameset Drogba, trus bapak beliin jersey timnas aff 2010 dengan nameset Irfan Bachim (harusnya bachdim tapi emang typo di jerseynya). Saya pendukung Barcelona sejak kecil, tentu saja Messi biang keladinya, wajar lah ya wong pas tahun saya mulai mengenal sepakbola Messi lagi cakep cakepnya. Dan fyi di daerah tempat saya tinggal, semua anak seumuran saya suka banget main bola, sampe sampe tiap tongkrongan (orang nyebutnya sekarang) punya tim bola sendiri. Akhirnya taun 2013 saya dan teman teman juga gak mau ngalah dong, buat tim, diresmikan dengan kaostim (yang dibelinya iuran), namanya La fulga diambil dari julukan Messi "La Pulga" tentunya ide dari bapak. Lambat laun, sepak bolanya masih ada, tapi hobi setiap anaknya sudah berbeda, jadi yang awalnya ada 5 tim susut jadi 2 tim, setelahnya 2 tim jadi 1 tim. 1 tim ini sekalian membawa nama dukuh. Tapi tetap saja, anak yang main bola juga kadang gak begitu ngikutin bola. Setiap anak punya klub dan pemain favoritnya, tapi belum tentu punya kenangan si setiap pertandingan yang dimainkan tim favoritnya. Berbeda dengan saya, sebegitu cintanya saya dengan sepak bola, kemana-mana saya bawa sepak bola. Di rumah jelas yang saya lakukan di tengah malam ya nonton bola, waktu kecil karena penakut jadi harus ditemenin ibu kalo nonton bola, ibu saya sampe tau sedikit banyak soal sepak bola. Di sekolah kalo ada tugas menulis di mata pelajaran bahasa Indonesia yang saya tulis ya pasti nyenggol sepak bola, itu berlangsung sampe sekarang saya kelas 2 SMK. Kalo di luar rumah ya jelas saya main bola, dan kalo ada temen yang ngikutin bola juga udah pasti dia cukup dekat dengan saya. Ngomong-ngomong soal main bola, bahkan dulu saya sampe pernah tertabrak motor, lukanya parah sampai setengah semester tidak masuk sekolah. Sekarang, tahun ini dan 3-4 sebelumnya, minat teman teman saya untuk mengikuti industri sepak bola sangat menurun drastis, paling ada 1-2 anak yang masih ngikutin. Gatau kenapa cinta saya dengan sepak bola gak ada habisnya, padahal jatuh cinta dengan sepakbola juga salah satu unsur patah hati yang di sengaja. Jujur pasti berantakan apa yang saya ketik, habisnya bingung, kalo cerita soal sepakbola kenangannya luar biasa. Nunggu hari sabtu minggu buat nonton osf juga belum diikutsertakan, atau mungkin bangun subuh buat nonton berita yang dibawahnya jalan skor pertandingan liga top eropa. Sekarang emang serba mudah, kurang tantangannya haha

"Berbenah atau punah"....Gila pembahasannya. Ini yg namanya Nostalgia padat ilmu🙏

masih inget bngt dlu tahun 2010an pas masih SMA, kalo tim sepakbola idola kalah tuh ya pasti pas masuk kelas langsung abis deh tuh diceng-cengin sama temen sekelas, entah gatau untuk yg generasi SMA skarang ya, apalagi pandemi mengubah cara hidup

Sbg orang yg lahir di 90an akhir. Saya jg menikmati dimana masa-masa masih banyaknya iklan bola bersliweran, apalagi pas era dimana BPL (Sekarang EPL) lagi naik. Tiap sabtu sma minggu siang, pasti udh mantengin Tv buat liat One Stop Football. Dan era itu bener2 ilang, ketika tahun 2014an. Tahun itu sepertinya tahun terakhir dimana iklan sepakbola eropa mulai menghilang dari pertelevisian negara kita

Gw pribadi tumbuh besar dikenalkan timnas dan terbiasa dtg sejak piala tiger dan liga indonesia jaman ISL jelas kala itu membuat minat sepakbola jadi besar Jatuh cinta pertama 2006 membawa gw menyukai italia dan tim lazio tumbuh dengan tv dan majalah bola

Hilangnya one stop football di TV juga salah satu kehilangan yg berat 😭

Aku lahir tahun 2003 om, tumbuh besar di lingkungan yang suka dengan bidang olahraga. Saat masih duduk di bangku sekolah dasar, tayangan sepakbola masih sering di tayangkan di tv swasta. Tentu saja di tayangkan secara gratis, mulai dari Liga Inggris, Liga Spanyol, serta kompetisi internal pada liga negara tersebut. Senang rasanya pernah merasakan media cetak Soccer ataupun Bola, perasaan bahagia apabila mendapatkan poster pemain idola. Setuju dengan om Fer, saat itu sesimpel untuk melihat highlight pertandingan harus buru buru lihat sport 7 atau acara sejenisnya, kalau telat sedikit ya wasallam 😂. Jadinya waktu itu rela begadang buat ga ngelewatin satu match pun (kalau disiarkan ya). Ya walaupun sekarang sudah tidak seantusias dulu, dikarenakan pertandingan yang semakin jarang di tayangkan, kalaupun mau nonton harus berbayar, ataupun kalo mau lebih nekat lagi via streaming ilegal, ya sudah deh, jadinya menjadi penikmat highlight via medsos saja.

Itulah kenapa kita mesti terus mengupayakan perkambangan sepak bola lokal kita. Di sadari atau tidak klub2 daerah memiliki daya tarik tersendiri krna sebagai simbol identitas daerah kita masing2. Dan simbol itu melekat pada segala generasi. Ewakooo PSM....

gue umur 17 tahun sekarang masih suka lihat nonton bola bahkan rela begadang walaupun besoknya sekolah dan itu ulangan 😂 itu berkat kakak gue di menceritakan indahnya sepak bola

Semoga semakin banyak orang2 di generasi selanjutnya yang tulus mencintai sepak bola. Saya lahir 2001, di keluarga hanya saya yang menyukai sepak bola. Dan hal itu telah mengakar dari sejak dulu. Semoga saya dan kalian semua yg sama2 pecinta bola, bisa terus rasa keseruan ini kepada generasi selanjut nya ✊ btw saya Fans Bayern Munchen dan tetap aktif menonton "liga petani" jerman di layanan streaming. semoga industri ini tak akan pernah mati

Saya kelahiran 2005, dan pertama tau sepakbola dari game pes 2012, meskipun dulu cuman tau inter milan dan barcelona. Dari situ saya mulai mengenal pemain pemain barcelona seperti puyol, xavi, cesc fabregas, messi. Tapi saya mulai benar benar mendukung dan menonton pertandingan barcelona tahun 2017 dengan pertandingan pertama yang begitu berkesan yaitu kemenangan barcelona atas real madrid 3-2 di Santiago Bernabeu. Hingga saat ini saya masih mendukung barcelona walaupun sedang ancur-ancuran.

Menit 6:11 Adalah Captain Munyuk Terbaik Sepanjang Masa No Debatt..!!! Lord Segala Lord pemilik Balon D'or antar galaksi..!!

Setuju bang, lingkungan lah yg memaksa kita waktu untuk mencintai sepakbola, mulai dari siaran TV, majalah bola, main bola sederhana pake tiang sendal, bola plastik dilapis, main PS bola, nunggu seminggu buat nnton total football, one stop football, yah intix masa SD smpe kuliah 80% ttg sepakbola ❤ sampe hapal bnyk nama pemain bola...

Saya Gen Z. kelahiran tahun 2008 pertama kali nonton bola adalah tahun 2014 ketika nonton ISL 2014 Semen Padang Vs Persipura (babak 8 besar) saat itu saya diajak Ayah saya menonton di warung dekat rumah, dan mulai saat itu saya mulai suka sepak bola apalagi ketika Piala Dunia 2014 di mulai ketika itu memang saya tidak menonton setiap pertandingan karna terlalu malam. Akhirnya saya mulai masuk ssb dan mulai saat itu saya mengikuti sepak bola sampai sekarang,

Satu suara Semoga kedepan kita bisa ikut andil untuk melanjutkan estafet ini agar sepakbola lokal tidak lenyap oleh usia dan tetep menjaga agar semangat ini tetap membara

Bang ada faktor lain menurut gue dan ini juga mendukung industri sepakbola yaitu mengenai keterbatasan lapangan sepakbola. Ambil contoh tempat tinggal gue, gunung putri, desa Cicadas. Lapangan kami terpaksa hilang dan alih fungsi menjadi pabrik. Sangat disayangkan, dan benar seperti yg di video Abang, beralih ke main gadget. Anw Thanks video nya bang!

Saya lahir 2002 dan pernah suka sepak bola saat masih ada Indonesia Super League. Karena waktu itu cukup hype. Tapi sekarang mulai bosan dan kurang mengikuti industri sepak bola. Tapi belakangan ini saya menemukan sebuah manga berjudul "Blue Lock" yang menceritakan tentang sepak bola dan bagaimana mereka memanfaatkan sepak bola menjadi sebuah model industri baru yang kontennya tidak menyiarkan pertandingan sepak bola langsung tetapi juga berupa reality show dan perkembangan pemainnya sehingga terasa lebih dekat dan bisa mengetahui karakter dan skill setiap pemain.

Sebagai seorang juventino sejak 99..dan sudah tidak mengikuti sepak bola lagi karena jenuh dan membosankan..saya melihat sepakbola saat ini sudah tidak semenarik dulu...skill hebat individu pemain jaman dulu..itu menghibur..bayangkan dulu bagaimana Zidane dengan gerakan yg indah dan elegan melewati 3-4 pemain lawan dengan beberapa sentuhan..Henry striker Arsenal dengan kecepatan drible menggiring bola dan akselerasi y luar biasa..serta diakhiri dengan mencetak gol spektakuler di sudut sempit luar kotak penalty..skill gocekan Ronaldo nazario da lima dari Brazil yg lincah menipu pemain lawan..dengan insting goal y yg tajam di depan gawang menghasilkan gol gol yg indah..itu semua udah ga ada..digantikan sekarang dengan sistem permainan yg begitu kaku transisi menyerang ke bertahan..pemain dituntut untuk memiliki stamina.fokus.passing 1-2 membongkar pertahanan lawan..diiringi dengan pergerakan tanpa bola yg sistematis dan garis pertahanan yg rendah dan rapat ..sangat membosankan.🤮

Jaman AFF irfan bachdim adalah era emas maen bola di kota gw, ampe Rivalan ama kelas sebelah kerna jersey mereka motif malisia... Skrg, udah jarang liat anak SMP ato SMK maen bola di tanah kosong,... Sedih juga rasanya....

Bener banget, sebagai gen-z, udah dari kecil konsumsi saya di tv ada 2, olahraga (sepakbola) dan otomotif. Di sela-sela waktu itu juga developer game sepak bola macam Konami dan FIFA muncul. Memang sepakbola, terlebih tim favorit, gak bermain tiap hari, alias mingguan. Namun di sela-sela itu kehadiran game sepakbola sangat membantu menurutku. Saya jadi tahu lebih banyak tim dan liga dari situ. Sekarang hak siar sepakbola menurun, dugaanku karena mahal. Namun kita juga liat sekarang kompetisi sepak bola bertambah, seperti finalissima, nations league, uel rasa pandan, dan kabarnya sistem UCl berubah 2023 mendatang. Saya rasa sih itu bisa membantu sedikit, tapi eksistensi game sepakbola juga sudah seharusnya membantu. Alhasil? Efootball jadi salah satu game dengan rating terburuk, FIFA juga kehilangan lisensi nya, dan beberapa game sepak bola baru yang lebih mementingkan micro transaction daripada euforia yang nyata.

Wah ngebahas soal sepakbola nih bang, ada benernya juga kalau industri sepakbola tidak mau berbenah kemungkinan besar seiring berjalannya waktu bisa punah industrinya. Jadi paham sekarang sebagai fans Madrid kenapa Presiden Club kami sangat ambisius membuat kompetisi ESL (European Super League) salah satu alasannya supaya sepakbola di Eropa lebih kompetitif dan membungkam kinerja UEFA yang makin kesini makin maruk dan gajelas😑

Saya kelahiran 2004 kebetulan Gen-Z dan juga nggak terlalu suka sepak bola(membosankan), sejak era internet dimulai dari game online jaman warnet sampai sekarang jaman smartphone perkembangan game sangat pesat dari tahun ke tahun sedangkan industri sepak bola masih begitu² saja, untuk masa depan sepertinya industri e-sport akan mengungguli industri sepak bola terutama di Asia di samping itu industri e-sport untuk biaya investasinya lebih kecil dengan keuntungan berkali kali lipat tentu itu sangat menggiurkan untuk para investor.

Dari kecil dilahirkaan dari generasi pesepak bola dan saya senang dan sangat mencintai sepak bola,semoga lebih banyak lagi orang yang mencintai dan senang dengan perkembangan sepak bolaa

sedikit sharing tentang bagaimana gue jatuh cinta pada sepakbola. Kenalin gue Anjas kelahiran 2006, Gen Z katanya. Cinta pertama gue pada sepakbola itu ketika AFF 2010, yg cukup heboh pada masanya. Ketika gue liat Bambang Pamungkas dkk bermain, rasa suka ini muncul tiba tiba. Belilah Jersey pertama gue, AC Milan PATO no punggungnya lupa berapa. Lama kelamaan makin jatuh cinta, sampai menyukai klub dalam negeri Persija. Sebegitu cintanya, setiap pertandingan gue rela nongkrong di depan tv Berjam jam demi melihat tayangan sepakbola. Apalagi kalau timnas main, sekeluarga teriak teriak histeris sampai tetangga heboh juga hahahahaha. Terutama ibu gue, dia juga suka sepakbola dia yg suka nemenin gue kalau nonton sepakbola. Bapak gue kurang begitu suka. Sampai sekarang, setiap ada pertandingan Timnas atau Persija gue gak bakalan skip itu pertandingan. Gue juga suka ikutin berita berita terbaru mengenai sepakbola, mau itu luar atau dalam negeri. Sampai om om gue kalau nanya berita pasti ke gue hahahahaha. Sampai sekarang, gue masih suka dan cinta pada sepakbola. Walaupun gak niat jadi pemain, at least jadi suporter nya aja. Mungkin sampai Indonesia masuk pildun gue akan tonton (walaupun itu gak tau kapan hahahahaha) gue berharap aja sepakbola Indonesia bisa maju, setidaknya bisa bersaing di level Asia. Harapan gue penuh dengan 'semoga'. Terimakasih!

Saya kelahiran 2002 yang dari kecil sudah tertarik dengan dunia sepakbola karena papa itu fans Real Madrid dan idolain Raul "Sang Pangeran Madrid". Mulai dari nobar bareng sampai tahun 2010 adalah awal punya idola yaitu Andres Iniesta. Berawal dari penampilan Spanyol di Piala Dunia dan berakhir dengan gol cantik Iniesta untuk menangin final pildun 2010. Dari situ, mulai ngikutin Iniesta dan juga Barcelona. Ada keseruan di keluarga saya karena yang awalnya bokap pengen anaknya jadi fans madrid dan malah pindah haluan ke Barcelona. Setiap pertandingan El Classico selalu menjadi suatu hal penting bagi kami berdua dan sampai sekarang ttp menjadi fans Barcelona walaupun sempat ga nonton matchnya pas era Setien dan bbrp match pas era Koeman. Sekarang masih ngumpulin jersey bola ori dan juga masih simpan tabloid bola koran mingguan yang dulu sering dibeli pas SMP dari duit sekolah dan satu yang buat sy tertarik dengan ngumpulin koran bola pas itu buat update transfer secara manual di FIFA pas sy masih main PS2 dan juga update klasemen kalau musim sudah berjalan. Semua itu akan ttp menjadi kenangan buat saya sebagai pencinta sepakbola dari era Raul sampai Pedri dan buat saya pribadi mungkin minat sepakbola sudah sangat berkurang di Gen Z karena adanya E-Sport dan pada saat saya SMA yang memiliki minat di sepakbola hanya 3 dari 14 siswa dan yang lainnya lebih suka NBA atau E-sport.

Makasih Bang atas videonya, gw lahir 2007, udah support banyak club terutama Chelsea dari 2012an sampe sekarang, semoga Sepakbola tidak bangkrut! hidup Sepakbola!

Nice konten bang. Saya kelahiran '97, dan bisa dibilang satu2nya orang yg gila bola di keluarga besar. Ortu ga ngedukung dulu buat jadi pemain bola, pun dibatasi buat nonton bola di tvOne liga Inggris karena main tengah malam. Sbg satu2nya orng yg suka bola di tengah-tengah keluarga, sering banget nonton one stop footbal, total footbal, galeri sepakbola Indonesia, atau sport 7. Dan program ini yg bikin antusias nonton live matchnya karena narasinya emang keren.

Salah satu masalah besar dari industri sepak bola dan industri olahraga lainnya adalah hak siar. Kalau kita mau nonton siaran langsung pertandingan bola atau olahraga lainnya, kita harus nonton di TV atau streaming service yang bayar. Sedangkan kalau mau nonton siaran langsung pertandingan esport bisa ditonton secara mudah dan gratis dan bisa berinteraksi di live chat yaitu di youtube dan twitch. Orang ingin nonton sepakbola, dll tapi karena tidak ditayangkan di youtube atau di platform yang gratis dan mudah terjangkau sehingga orang-orang menjadi malas menontonnya.

Menurunnya tingkat ketertarikan suatu generasi akan sepakbola bukan hanya akan merusak industri nya saja, tapi juga akan lebih parah dari itu. Semakin sedikitnya minat maka akan semakin sedikitnya stok pemain profesional yang bertanding. Bahkan menurut Riset Indonesia masih menjadi salah satu negara dengan tingkat popularitas sepak bola yang tinggi, tapi untuk keterlibatan aktif dalam perihal memainkan olahraga tersebut sangat minim. Jadi sangat wajar jika sangat sulit mencari pemain profesional ke depannya. Apalagi jika industri sepakbola semakin tenggelam maka akan semakin sulit lagi menarik minat untuk menjadi pemain sepak bola profesional. Karena Industri nya punah maka tak akan bisa mencari penghidupan dari industri tersebut.

Sebagai kelahiran tahun 2000, saya menyaksikan betul perubahan zaman dan ketertarikan anak2 seangkatan saya. Dulu kenal pertama kali sepak bola itu dari anime Tsubasa dan juga dari temen2 sebaya sekitar rumah yg kalo main keluar ya main bola. Setelah itu mulai lah ngikutin nonton live klub lokal, Persib Bandung di TV. Dulu Liga Indonesia tayangnya di ANTV sore2 jam 3, prime time, dan bukan malam hari, karena kebanyakan stadion di Indonesia dulu gak punya lampu yg memadai utk pertandingan malam. Karena sering tayang pada prime time, makanya bocil2 yg sebaya saya dulu bener2 suka sama sepak bola. Memang, anak seangkatan saya sudh mulai terekspos kegemaran lain semacam games, anime, dsb. Saya ngegame dan wibu juga kok tapi tetep saya lebih suka sepak bola.

Pertama suka sepak bola gara-gara nonton MU (dan langsung jatuh cinta dengan MU) karena lihat tendangan bebas David Beckham yang jalan di mistar gawang terus masuk kedalam *btw sekarang udah ngga suka nonton bola lagi sejak 2016 kayaknya

Barcelona dilanda krisis karena manajemen yg parah jamannya Bartolomeu sih, walaupun pendapatannya masih salah satu yg terbesar. Tapi setuju sih, faktor2 yg disampaikan di ulasan Bung Ferry bisa berimpact secara langsung maupun tidak langsung ke industri sepakbola, tapi menurut gw masih dalam jangka waktu yg panjang ya..

Ya, saya setuju. Kenapa kita punya kesukaan/ kecintaan dg sepakbola karena waktu masa remaja kegiatan bersama adalah sering main bola minimal main bola plastik. Kegiatan ini yg sering ada dikampung. Dulu lapangan bola setiap sore sampek penuh Sampek yg main. Tp coba dibandingkan dg skrg. Banyak lapangan2 itu skrg bahkan gak ada yang main. Sudah lebih banyak opsi kegiatan anak remaja skrg, terutama dg gadgetnya.

Saya kelahiran 2004 dan mulai mencintai sepak bola semenjak liat kakak perempuan saya suka dengan klub Manchester United. Pada akhirnya saya suka Mu sampai sekarang walaupun kakak saya gak ngikutin lagi. Tapi emang bener sih, temen-temen saya yang seangkatan bahkan adik sepupu saya sendiri yang masih di jenjang smp lebih suka olahraga atau hobi lain karena mereka bilang "sepakbola monoton" dan lain sebagainya. Semoga saja banyak masalah yang segera diatasi agar sepakbola tak cepat punah beberapa tahun ke depan, karena jujur sepakbola jadi salah satu faktor untuk mempersatukan beberapa manusia menjadi satu walaupun tak kenal satu sama lain dan banyak memberikan pelajaran tentang indahnya kerjasama sebuah tim.

akhirnya bahas bola! mantap bang Ferry!

kalau lo mandang dari banyak bidang, penjelasan bung ferry sangat berkaitan. which is ga cuma di sepakbola, tapi segala jenis olahraga dan hal yang berkaitan dengan kesenangan publik secara langsung akan punah. semua kesenangan pada akhirnya akan dilakukan hanya di dalam ruangan/kamar.

Jujur saya gen Z yang bisa dibilang ngga tertarik sama hal olahraga maupun e sport saya malah lebih suka hal hal jejepangan seperti anime, culture jepang. Saya juga mayan suka bahas tentang issue politik atau hal yang berkaitan dengan kehidupan gitu, ya saling bertukar pendapat lah. Karena temen saya dikit bahkan ga sampe 10 di kelas karena saya terkenal ambisius jadi jarang ada yang mau temenan atau ngobrol sama saya. Akhirnya saya juga ngobrol sama diri sendiri kayak mikirin possibility sesuatu hal bakal terjadi atau tidak, kayak teori teori konspirasi juga saya mayan tertarik tapi kalo udah ngga logis ya saya tinggalkan.

Lahir tahun 2000 dengan jersey pertama sriwijaya fc "kayamba" Dan sampai sekarang terus cinta terhadap sriwijaya fc. Kalo club eropa suka sama MU & Real Madrid sejak kelas 3 SD

Menarik bgt bang fer.. aspek nya banyak.. Jujur sekarang nonton bola jadi susah... Tv2 berbayar ambil hak siar nya di Indonesia, pasti jd pada males, langganan cuma buat semusim... Ditambah industri nya semakin lama semakin jenuh, dimana pasar bebas ada.. pasti si pemodal besar menguasai pasar... Mungkin sepak bola tidak se kompetitif dulu lagi. Ditambah timnas kita prestasi nya gitu2 aja. Instagram official nya gapunya pilihan selain post "Tetap berproses, Garuda."

Mantap bang ferry momentnya pas ketika timnas kita lagi berjuang di kualifikasi piala Asia 🔥🔥🔥. Semangat timnas

Gua mulai suka bola dari umur 7 tahun dan club kesukaan gua pd wkt itu Juventus, Sampai sekarangpun msh tetap Juventus. Dan pemain yg gua suka klo jaman dlu Del piero ama Inzhagi, Klo yg sekarang sihh Paulo Dybala. Tapi sayang Juve ku sekarang lagi terpuruk dan Dybala pun Out. Yahh moga2 Tahun depan membaik. Forza Juve Fino Alla Fine ⚪️⚫️

editingnya keren, pembawaan cerita nya mudah dipahami, class sir ferry!

Diperkampungan sepakbola udah mulai punah apalagi untuk gen z Beberapa penyebabnya 1.tontonan di tv yg mahal/TDK terjangkau UHF 2.pilihan hiburan makin banyak eSports salah satunya 3.lapangan bola yg tidak tersedia

betul itu harga hak siar yg ga ngotak, jadi imbasnya nonton bola gak kaya dulu live terus di TV. Terus terang apa yg abang sampaikan sih setuju.

Menurut saya itu bisa terjadi 100-150 tahun ke depan, klo sekarang 10-80 tahun lg msh sangat banyak, karena diseluruh dunia hampir seluruh punya tim u-10 sampai u-16, 17,18.

Menurut gue tidak akan punah, Karena Industri Sepakbola masih tetap menjadi Industri olahraga No. 1 Dunia, kalau tolak ukurnya indonesia saja mungkin iya bisa punah dalam 50-100 tahun kedepan. Tapi berbeda dengan Negara2 Eropa sana yang begitu fanatik dengan sepakbola, jam tayangnya juga bisa ditonton semua umur bukan di dini hari. Sejak kecil anak2 disana sudah diajak ke stadion & sudah dididik untuk mencintai sepakbola, bahkan banyak sekali sekolah pengembangan sepakbola sejak dini ditambah iming2 gaji tinggi & popularitas menjadi seorang bintang sepakbola berbeda dengan diindonesia yang federasinya masih kurang profesional. Jadi menurut gue kalau Industri sepakbola punah bagaimana dgn Industri olahraga lain yang tingkat populernya dibawahnya sepakbola ? Btw ini salah satu Docuvlog terbaik yang om Ferry bahas, Proud 👏👏👏

Anu bang, jaman sekarang lapangan bola juga susah. Jaman kita dulu mungkin masih banyak banget. Sekarang klo mao main bola, paling futsal, itu juga pake modal 🙏🏻🥲

Untuk orang yang tidak menyukai sepakbola pastinya mereka akan menganggap bahwa permainan olahraga ini membosankan tapi ya untuk kita para penikmat sepakbola, kita akan merasa bahwa sepakbola bukan hanya sebuah permainan tetapi ada emosi yang bermain di sana entah kesenangan saat melihat tim favorit kita menang ataupun saat kita harus menahan segala amarah ketika tim kita sedang tidak tidak baik saja. Dan sepakbola selalu menjanjikan cerita cerita yang ga bakal kita duga duga akan terjadi dan itulah yang menurut saya kenapa sepakbola adalah olahraga terbaik karna kita tidak tau apa yang akan terjadi di setiap detiknya. Kita bisa menangis sekarang namun tertawa bahagia di detik berikutnya.

Menarik pak, saya tidak mengenal dunia persepakbolaan, tapi materi kontennya memperlihatkan perkembangan jaman mempengaruhi bidang apapun itu. Akhirnya jaman memaksa bidang kita untuk tetap ikut mengikuti perubahan dengan menyesuaikan dengan era nya. Mantap!

Era 80 dan 90an adalah puncak "kemegahan" sepakbola... Menurut saya

Jadi keinget dulu sering nonton highlight & berita soal bola di tv channel Trans 7 nama acaranya One Stop Football tiap Sabtu. Dan gw sebagai anak yang lahir di era Gen Z jarang banget nonton full dari awal sampe akhir (seperti yang dibilang di video). Sekarang sih udah ga terlalu ngikutin lagi cuma kalo kebetulan nemu aja, ga sengaja nyari kaya dulu. Btw, gw fans MU :) kalian taulah ya keadaannya kaya apa sekarang? Ceriya ceriya :') kangen MU yang dulu pas masih jaman sang legenda Sir Alex Ferguson

Tanya, bang. Menurut lu industri sepak bola ini jadi bubble ga? Kenyataannya market pemain bola makin bahal, tapi minat penonton makin turun. Akankah industri sepak bola cuma mainan raja2 minyak timur tengah?

Gw termasuk anak kelahiran 2005 dah sering nonton bola malem2 saat masih kecil, terlebih bapak gw fans berat mu yg dimana kalo dia lagi begadang gw dengan rasa penasaran yg tinggi mencoba untuk ikut menonton bola tersebut, apalagi pas jaman2 piala dunia 2010 dan 2014 itu berkesan bagi gw karna ya nobar bareng bapak, dan sampe sekarang gw trus ngikutin perkembangan bola dan menjadi fans Liverpool karna tertarik dengan sosok Coutinho.

ini yg d bicarakan mas irwan valid sesuai fakta, zaman skrng konsumen lbh condong mengkonsumsi kek anime/game/drakor. bahkan sejak covid 19 tidak ada euforia tentang sepak bola lg.

Saya kelahiran 90an, tahun 2003 mulai ngikutin Chelsea jaman EPL di tv7 dari Hesselbaink hingga Kai Havertz saat ini. Bangga banget bisa menjadi saksi juara Chelsea di Champions League edisi 2012 dan 2021. Setuju sekali dengan apa yg dibahas di konten ini, jarang sekali memang saya menemui gen z yang bisa nyambung diajak ngomongin bola. Mungkin di jaman teknologi seperti sekarang yang mana perubahan sangat cepat, memang benar produk yg harus cepat beradaptasi dengan pasarnya. Sebenarnya beberapa klub bola sudah menyesuaikan dengan perubahan jaman dengan adanya beberapa klub bola yg sudah menyediakan aplikasi on demand di appstore untuk lebih bisa menyajikan konten eksklusifnya seperti tunnel cam atau konten2 training sessionnya, hanya saja mungkin beberapa anak di generasi sekarang kurang minat dan lebih memilih konten2 joget tiktok hehehe

Mungkin analisisnya lebih cocok kalo dibandingin ke tiap negara bang. Gw di inggris kasusnya ga gitu sih. Bola masih jadi hiburan nomer 1. Tim2 championship aja masih banyak yang ngikutin kok. Gw nonton everton vs chelsea sold out, gw nonton aston villa vs chelsea sold out, gw nonton burnley vs chelsea jg sold out. Kalo soal hak siar gw setuju sih bang. Akses mau nonton bola full match buat sebagian orang masih mahal, sementara main game mobile bisa gratis.

emang mantap konten lu bg 👍

Gw driver ojol...gw kagum parah sama pemikiran lu bang...semoga bsa foto bareng lu bang di kemudian hari...mungkin gw harus sukses dùlu heheee

Kita udah ninggalin tv, dan kita suka sepakbola cuman ga terlalu fanatik aja, coba survei anak anak 2003 mereka masih suka sepakbola, basket, dan masih banyak lagi, kita dikasih wawasan luas dan otomatis kesukaan kita semakin banyak.h

enggk juga sih, mungkin pindah ke digital aja macem game PES & FIFA dimana Gen Z dan generasi penerusnya lebih dekat dengan aktifitas gaming, So? 15 tahun kedepan industri gaming akan masif banget mengakar kemana2.

Aku pengen timnas indo main Di Fifa world cup ,sebelum aku pergi meninggalkan dunia

Gw gen z tapi masih ngefans sama sepak bola malahan gw ga terlalu suka sama e-sports² gitu

dulu ada tayangan planet football di RCTI yg selalu ditunggu tayangnya setiap hari sabtu dan itu pantangan banget klo saya lewatkan. sampe sekolahpun dibela2in bolos demi planet football. sekarang serba mudah menjadi hidup terasa membosankan krn merasa tidak ada tantangan dan monoton dgn adanya gadget.

Layanan internet cepat, esports, dan digitalisasi produk konten jadi saingan berat bagi eksistensi sepakbola. Beberapa klub sepakbola bahkan sudah punya tim esports walaupun sebagian besar masih berkutat di titel gim Fifa series besutan EA. Tapi patut disyukuri sepakbola sudah melewati berbagai macam peradaban dan tetap eksis.

Anjay gw malah freak banget sama sepak bola😭

salfok sama kolom pencarian kapten MU terbaik sepanjang masa, munculnya harry maguiere bang ferry saya ultimatum segera memberikan video klarifikasi terkait hal ini

JIKA ADA YANG LEBIH INDAH DARI CINTA YAITU SEPAK BOLA!

Ini penjelasan singkat, jelas, dan padat soal fenomena turunnya penonton sepakbola terutama di genz dan dibawahnya. Sebelumnya juga pernah dapat bahasa lebih panjang lebar mengenai ini di box2box football podcast di spotify. Secara garis besar memang rakusnya para pemegang kebijakan sepakbola serta tingginya hak siar akan membuat kemungkinan ini menunggu waktu saja. Terlebih banyak klub besar non backing an sultan mulai mengalami masa krisis keuangan. Hal ini sebenarnya sudah menjadi alarm bagi seluruh pelaku sepakbola. Sudah semestinya mulai skg ada inovasi di sepakbola khususnya dalam menarik kembali minat gen z dan dibawahnya. Mungkin di ranah suporter utk skg culture ultras dan sejenisnya bukanlah suatu kebanggaan, melainkan culture supporter yg ramah keluarga aman membawa anak ketika menonton bola akan dapat me-maintain atau bahkan meningkatkan penonton sepakbola itu sendiri. Diluar itu banyak faktor yg perlu dirubah khususnya pelaku sepakbolanya sendiri. Saya sendiri menunggu inovasi apa yg akan ada di masa depan mengenai sepakbola, meskipun saya sendiri tidak suka inovasi arsene wenger mengenai rencana regulasi sepakbola yg baru.

Aku bangga & minat channel ni.. setelah komen "jangan ngerokok", ternyata wandi mendengarnya... TERBAIK brother ✌️

Masih inget gua dlu tiap pagi sebelum brangkat sekolah nonton sport 7 dulu d trans 7 😄🤣🤣🤣

saya kelahiran 1996 malah ga ngikutin bola sama sekali, saya lebih ngikutin balap GP/F1

Ga suka sepakbola Karena dulu main di-bully mulu

saya rasa ini kesempatan generasi-generasi baru terutama dari negara ketiga untuk menafsirkan dan menata ulang kembali sebetulnya harus bagaimanakah sepak bola dijalankan dan dimainkan. Sepak bola di kampung, sepak bola yang dianggap amoral oleh industri sedikit banyak memberikan perlawanan terhadap industri sepak bola dunia sekarang. Karena sejatinya, sepak bola sebagai industri yang besar memang tidak bisa lepas dari hegemoni kebudayaan yang melingkupinya, dengan berkurangnya minat generasi baru atas sepak bola eropa terutama, maka akan terjadi irisan baru mengenai bagaimana seharusnya orang-orang dari negara dan atau generasi yang tidak terpapar megahnya industri itu kemudian bisa mengambil kesempatan untuk menafsirkan ulang, bagaimana sepak bola seharusnya dijalankan.

On point. Concern yang seharusnya dianggap sebagai salah satu tantangan terbesar tapi masih jarang sekali yang menganggap ini masalah serius. Semoga petinggi2 sepakbola segera sadar dan berbenah. Surat cintanya keren mas Ferry

"Masih ngikutin bola?" "Nggak, bro.." "Kenapa?" "MU udah cupu, hahaha..."

Bocil mana tau rasanya nonton sport7 sebelum berangkat sekolah biar ada bahan obrolan di sekolah wkwk Dulu ada galeri sepak bola indonesia. Ada one stop football, lensa olahraga ANTV 🥲

Absen yg gak suka bola!

Wah keren bgt ini topiknya, kok bs kepikiran yah ngebahas ini. Mana bener lagi, gw aja pencinta Bola dari jaman George Weah sampe skarang bener2 berkurang minat nonton lgs nya, lebih praktis ntn highlightnya. Keren !

Gw kelahiran 2000, suka bola karena bapak dan kakek dukung Persib Bandung dan jg temen2 sebaya gw di waktu itu banyak yang main bola dan suka nonton bola, apalagi temen2 gw dari SD sampai SMA banyak yang demen sepakbola. Pas gw kuliah mulai berkurang karena kesibukan dan susah nemu temen yg suka bola, akhirnya gw sekarang memilih drama politik dan militer (perlombaan senjata, Putin, perang dunia 3) sebagai minat utama gw disamping traveling 😅

Gw suka Chelsea, Istri suka Liverpool, anak kaya'nya nanti suka eMyU. 🤣

Bener banget saya kelahiran 2002 dan temen temen saya tau bola cuman sekedar tau, ga sampe ngikutin aktifitas transfer-transfer pemainnya. Saya juga ga tau tau banget cuman ngikutin lah seneng banget kalo bahas pemain overrated atau underrated di media. paling anak sekarang nonton bola baru hype kalo liga menjelang week week terakhir, atau champions ada pertandingan big match atau masuk ke semifinal. sekarang dapet temen ngobrol yang ngikutin bola susah kalopun dapet paling satu atau dua orang itupun beruntung banget deh kayanya kalo dapet.

Gw kelahiran 1996 dan gw punya ponakan banyak tpi tradisi d keluarga gw yg adalah org timur Indonesia stiap bayi laki laki yg lahir hadiah terindahnya adalah BOLA. Kami mengajarkan mreka utk mencintai bola. Bahkan ponakan" gw slalu gw ajak nton bola. Sambil ngajarin mreka bermain bola yg baik dan skrg ponakan gw ada dlm salah satu tim d garuda select. Dan gw slalu ngajarin ke mereka klo klian kebanyakan main game d hp buta mata klean. Buta kehidupan klean buta mata hati klean trhadap sesama. Game memang bsa menghasilkan uang tpi apalah arti uang klo dgn game kamu tdk punya sosial yg baik Maka dr itu keluarga besar gw terkhusus laki" adalah pencinta sepakbola smpai mati. Bahkan ibu" d keluarga kami pun harus ngalah dlm perebutan tv apabila ada prtndimgan bola.

Saya kelahiran 2001, dan saat umur 7 tahun saya sudah suka dengan sepak bola walaupun sekarang tidak begitu bisa memainkannya karena nafas yg tak bisa diatur dengan baik. Tapi saat periode umur 7 tahun tersebut, saat musim 2007/2008 saya sudah mulai mengikuti Manchester United hingga sekarang, pemain seperti Anderson, Van der Sar, Fabio dan Rafael bersaudara, Nani, Berbatov, Van Persie, Ronaldo, Rooney, Giggs, Park Ji Sung, Scholes, Vidic dan hampir setiap tahun saya hapal line up inti tim Manchester United hingga saat ini karena dulu saya memang selalu dibelikan koran bola/soccer setiap sabtu oleh bapak saya, dan dulu juga walaupun sekarang tidak terlalu menyukai Persib Bandung karena industri yg mereka jual telah banyak mengubah sejarah klub, dulu saya masih ingat banyak pemain lokal asli sunda yg main di Persib kaya Cucu hidayat, Atep, Eka Ramdani. Apalagi saat era Gonzales dan Markus serta budi sudarsono dan Nova Arianto, gilla banget Persib mainnya walaupun ga juara tpi saya rasa kombinasi pemain Persib itu komplit. Dan jersey pertama saya pun dibelikan bapak saya Persib, tp beberapa minggu kemudian saya meminta jersey MU 25.000 dlu dengan nama Rooney karena periode 2007-2012 tuh MU gila-gilanya selalu top 3 di EPL hingga selimut bantal seprei dan tas kodok dlu tuh gambarnya MU, dan setiap bolos sekolah pasti saya ke rental PS untuk bermain pes/winning eleven dan selalu menggunakan MU hingga sekarang, tp setuju banget sama kang Ferry agaknya totalitas gen-z dan gen-alpa terkait sepak bola dirasa kurang karena mungkin mereka disuguhkan dengan permainan yg bersentuhan langsung dengan zaman yg serba canggih, tp kadang kali setiap timnas bermain pun aneh aja gitu ngeliat anak² skarang yg banyak bangt malah main game, ko bisa²nya yh galiat timnas padahal seru banget nonton timnas tuh dri kecil sampe sekarang kadang suka teriak² sendiri

Baru aja kemaren debat sama temen yg fans bola dan saya fans Kpop walaupun beda bidang tapi menarik untuk didebatkan. Dan setelah nntn ini jadi makin menarik lagi untuk didebatkan, skrg jadi tau yg bs dapet spotlight bukan cuma lewat storylife dan achievement tapi yg bs dekat dan jd kebutuhan hiburan masyarakat yg layak dpt panggung spotlight. Makasih bang Fer udah bedah hal yg sangat menarik.

Ane ngerasain susahnya cari highlight pertandingan gara-gara ketinggalan siaran live tengah mlm. Alhasil, tiap sebelum berangkat sekolah sekitar 06.00 pagi, ane langsung pantengin salah satu channel tv nasional yg tiap pagi nyiarin highlight pertandingan update

Alhamdulillah punya adek masih umur 8 Tahun, dan ngikutin Bola bahkan seneng dibeliin Jersey Bola soalnya saya sm Bapa Fanatik Sepak Bola meski beda club kebanggan, Saya Chelsea dan Bapak saya Liverpool dan adek saya mengikut ke Bapak saya Liverpool 😒, bersyukur masih bisa nikmatin Sepak Bola dan Ngikutin sampai sekarang

Keren mas.. di tahun 2012 saya jualan kaos bola dengan brand GodonkCloth banyak laku size M-L Sekrng yg banyak laku size XL hal ini Menunjukkan bahwa pelanggan saya generasi tua Yg muda menurun drastis

Sepakbola bisa membosankan dan menegangkan di saat bersamaan tpi secara pribadi saya menyukai sepakbola saat tensi permainan mulai tinggi disitulah saya menikmati sepakbola, utk zaman modern saat ini saya sangat menikmati pertandingan man city vs liverpool