Duet Dua Harimau Tafsir Al-Qur'an : Gus Baha & Profesor Quraish Shihab
Dua harimau Al-Qur'an (Gus Baha dan Profesor Habib Quraish Shihab) di UGM dengan tema Merawat Ukhuwah
(Masak saya dibilang Harimau, tapi nggak papa saya maafkan
Gus Baha:
1. Gus Baha tidak begitu suka jika ngaji diberi judul, karena selain teror itu juga mendikte itu juga ibaratnya Gus Baha Dokter Jantung yang tahu kondisi penyakit yang genting, tapi pasiennya malah minta konsultasi cara menyembuhkan jerawat.
2. Cerita saat Nabi Ibrahim meminta umur panjang kemudian dijawab oleh Allah dengan datangnya tamu yang tua renta dan merepotkan. Kemudian kisah Nabi Dawud yang punya istri 99 dan masih mau nambah satu, diibarahkan dengan ada penggembala kambing 99 masih mau minta satu kambing lagi. Ini menunjukkan bahwa Allah menegur Nabinya itu dengan cara yang santun, tidak mencaci di depan umum dan tidak juga memaki lewat media, tidak seperti hari ini, untuk kepentingan politik dia mencaci dan bahkan memfitnah sana sini.
3. Perangkat pengadilan memperhatikan aspek psikologis dibuktikan dengan kisah dua perempuan yang berebut anaknya, sama-sama saling mengakui klaim anak tersebut, lalu Nabi Sulaiman yang menjadi pengadil ingin membelah anak itu jadi dua, kemudian satu diantara perempuan itu menangis histeris, dan Nabi sulaiman memberikan anak itu kepada perempuan yang menangis tersebut.
4. Lalu ada kisah pemuda ingin masuk islam namun dengan syarat dibolehkan untuk zina, karena dia hyper. Lalu bertemu dengan Rosululloh dan kemudian dijelaskan dengan aspek psikologisnya, akhirnya pemuda itu paham logikanya dan benci zina karena logikanya yang diubah.
5. Jadi menjaga kemajemukan menjaga ukhwah itu dimulai dari cara menyelesaikan, tidak harus marah-marah, kadang solusinya sederhana. Sebagaimana lauk terbaik bukan sate dan rendang, tapi lauk terbaik adalah lapar. Solusinya ada pada diri kita sendiri, bukan dari luar.
6. Sistem sengketa di pengadilan Indonesia, dengan cara penyelesaian secara kekeluargaan itu ternyata sudah ada dan bersumber dari Al-Qur'an. Dalam kasus politik cara menyelesaikan masalah gampang, tinggal dijadikan menteri saja. Intinya kearifan dalam menyelesaikan masalah kalau dalam konteks saat ini, tidak perlu di-MK-kan tinggal di-Menteri-kan saja.
Prof. Quraish Shihab
7. Dalam perselisihan yang dicontohkan di Al-Qur'an, meskipun dalam perselisihan tapi tetap menyebutkan dengan sebutan (Saudara saya). Jadi tetap menganggap orang lain adalah saudara. Semua problem masalah bisa terselesaikan asalkan kita menganggap yang lain sebagai saudara, meskipun dalam perselisihan termasuk dalam menyikapi putusan paska pemilu.
8. Apapun siapapun yang berkuasa, kekuasaannya bersumber dari Tuhan. Apapun hasil akhir pemilu kita, apakah calon anda yang menang atau calon lainnya, ketahuilah bahwa itu adalah cermin dari masyarakat kita. Sebagaimana keadaannya, jika kita anggap baik maka masyarakatpun baik, jika kita anggap buruk begitulah keadaan masyarakat kita, sehingga apapun hasilnya kita harus legowo, tetapi usahakan untuk memperbaiki. Yakinlah bahwa di tangan Tuhan lebajikan itu.
9. Semakin banyak persamaan maka semakin kokoh persaudaraan, siapapun yang se-udara dengan kita, itu adalah saudara kita, termasuk hewan, tumbuhan bahkam batu dan gunung. Salah satu macam saudaranya, kita ada kesamaan saudara setanah air, sebangsa dan sebahasa. Kita harus mencari titik temunya. Nah titik temunya itu adalah Pancasila.
Sayyidina Ali bin Abi Thalib: "Penyakitmu disebabkan olehmu, obatnya ada ditanganmu tapi kamu tidak menyadari."
Obat untuk penguat ukhwah sebangsa Indonesia kita adalah PANCASILA.
10. Persaudaraan itu dimulai dari JANGAN, jangan mencaci, menghina, meremehkan dll. Puncak persaudaraan itu adalah menganggap oranglain adalah Anda. Menahan amarah, memaafkan dan berbuat baik pada orang yang bersalah (ikhlas akan kesalahan oranglain).
11. Penguasa yang berlaku dzalim, itu lebih baik daripads chaos, di dalam keburukanpun kita harus memilih siapa yang tidak lebih buruk dari yang buruk. Ini tuntunan agama, paska pemilu konfliknya jangan sampai memecahbelah bangsa Indonesia. Hasil apapun kita terima dengan legowo namun tetap berupaya memperbaiki yang kurang baik.
Mungkin itu saja yang bisa kita catatkan sebagai rangkuman ngaji kita kali ini, semoga bisa menjadikan kita sebagai penerima ilmu yang bermanfaat dunia akhirat, semoga menjadi amal ibadah Gus Baha yang berkah dan mberkahi untuk kita semua, Aamiin 🤲🤲🤲
#gusbaha
#gusbahaterbaru
#gusbahalive
#livegusbaha
#gusbahalucu
#khbahauddinnursalim
#ngajigusbaha
#ngajinahdlatululama
2 июл 2024