Eps. 03 | Kumpulan Kesesatan Wahhabi Talafi | Ust.Khotibul Umam, Lc  

AQIDAH ASY'ARIYYAH MIRIP DENGAN KELOMPOK MU'TAZILAH Al-Imam Abul Hasan Al-Asy'ari rahimahullahu ta'ala mantan tokoh Mu'tazilah mengatakan : "Orang-orang Mu'tazilah mengatakan : *"Allah sang Pencipta TIDAK BERTEMPAT, bahkan dia senantiasa seperti itu (mereka maksudkan tidak diatas 'ARSY-NYA)".* Ini adalah pendapatnya Hisyam Al-Fawathi, 'Ubbad bin Sulaiman dan Abu Zufar dan selain dari mereka dari kelompok Mu'tazilah Dan Mu'tazilah juga mengatakan tentang firman Allah 'azza wa jalla : ٱلرَّحْمَٰنُ عَلَى ٱلْعَرْشِ ٱسْتَوَىٰ Allah yang Maha Pemurah istiwa di atas 'Arsy. Maksud istiwa adalah istawla ISTAWLA (MENGUASAI) ". وقال قائلون : البارىء لا فى مكان ، بل هو على ما لم يزل [ عليه ] ، وهو قول ( هشام الفوطي » و « عباد بن سليمان » و « أبي زُفَر ، وغيرهم من المعتزلة ، وقالت المعتزلة في قول الله عز وجل ( ۲۰ : ٥ ) : ( الرحمن على العرش استوى ) یعنی استولى . (Maqâlât Al-Islamiyyin Wa Ikhtilaf Al-Mushalliin, Maktabah Al-Ashriyyah Beirut Jilid 1 halaman 237) *Dengan ini diketahui kelompok ASY'ARIYYAH mirip dengan Mu'tazilah

​@@DaiillalKhair ru-vid.com/video/%D0%B2%D0%B8%D0%B4%D0%B5%D0%BE-eBVdDBtvaW0.htmlsi=GopTR_H3zTX54eeZ

@@Ustad_Khotib Mu'tazilah sesat

@@Ustad_Khotib Al-Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah Ta'ala mengatakan : بيان ما أنكرت الجهمية أن يكون الله على العرش "Penjelasan dari apa yang Jahmiyyah ingkari keberadaan Allah diatas Arsy-Nya". (Ar-Raad Alal Jahmiyyah)

@@Ustad_Khotib IMAM MUZANI BILANG ALLAH DIATAS 'ARSYNYA Al-Muzani _rahimahullah ta'ala_* juga berkata: لا يصح لأحد توحيد حتى يعلم أن الله -تعالى- على العرش بصفاته "Tauhid seseorang tidak akan lurus sampai dia mengetahui bahwa Allah tinggi di atas 'Arsy-Nya dengan sifat-sifat-Nya." 📚 *Siyar A'lamin Nubala 12/499*

ru-vid.com/video/%D0%B2%D0%B8%D0%B4%D0%B5%D0%BE-skqC_WlvMko.htmlsi=zyYmpoxsLc2dUGWU

​@@Ustad_Khotib FIQIH BERMADZHAB SYAFI'I, NAMUN BERAQIDAH ASY'ARI?! Abul Hasan Muhammad bin 'Abdul Malik bin Muhammad bin ‘Umar bin Muhammad Al-Karji Asy-Syafi’i (w 532 H) rahimahullah ta'ala : "Barangsiapa yang mengatakan : " Aku pengikut Syafi'i dalam hal syara' (fiqih), namun Asy'ari dalam perkara aqidah ". Maka kita katakan kepadanya : " Ini adalah pernyataan yang kontradiktif, tidak bahkan termasuk dari irtidad (keluar dari ajaran yang benar), karena Imam Asy-Syafi'i tidak beraqidah Asy'ariy". Dan barangsiapa yang mengatakan : "Aku bermadzhab Hanbali dalam furu' (fiqih), namun Mu'tazilah dalam ushul (aqidah)". Maka kami katakan : "Sungguh engkau telah menyimpang kalau demikian dari jalan yang lurus dalam apa yang engkau sangka, karena Imam Ahmad bukan Mu'tazilah dalam aqidah dan ijtihad". Sungguh telah terfitnah juga orang-orang dari madzhab Maliki dengan madzhab Asy'ariyyah dan ini demi Allah adalah kehinaan dan aib serta ketergeliciran yang membawa kepada bencana dan musibah dan tempat yang buruk terhadap orang yang menganut madzhab-madzhab mereka para imam besar tersebut". (Al-Quthuf Al-Majmu'ah Min Kitab Al-Fushul Fi Al-Ushul 'An Al-Aimmah Al-Fuhuul Lidzawil Bida' Wal Fudhuul, Daal Al-Lu'luah, halaman 17-18) قال أبو الحسن محمد بن عبد الملك بن مُحَمَّد بن عمر بن مُحَمَّد كرجي الشافعي (ت ٥٣٢ هـ) رحمه الله تعالى : مَنْ قَالَ : أَنَا شَافِعِيُّ الشَّرْعِ أَشْعَرِيُّ الِاعْتِقَادِ قُلْنَا لَهُ : هَذَا مِنْ الْأَضْدَادِ لَا بَلْ مِنْ الِارْتِدَادِ إذْ لَمْ يَكُنْ الشَّافِعِيُّ أَشْعَرِيَّ الِاعْتِقَادِ . وَمَنْ قَالَ : أَنَا حَنْبَلِيٌّ فِي الْفُرُوعِ مُعْتَزِلِيٌّ فِي الْأُصُولِ قُلْنَا : قَدْ ضَلَلْت إذًا عَنْ سَوَاءِ السَّبِيلِ فِيمَا تَزْعُمُهُ إذْ لَمْ يَكُنْ أَحْمَدُ مُعْتَزِلِيَّ الدِّينِ وَالِاجْتِهَادِ. «وَقَدْ اُفْتُتِنَ أَيْضًا خَلْقٌ مِنْ الْمَالِكِيَّةِ بِمَذَاهِبِ الْأَشْعَرِيَّةِ، وَهَذِهِ وَاَللَّهِ سُبَّةٌ وَعَارٌ، وَفَلْتَةٌ تَعُودُ بِالْوَبَالِ وَالنَّكَالِ، وَسُوءِ الدَّارِ عَلَى مُنْتَحِلِ مَذَاهِبِ هَؤُلَاءِ الْأَئِمَّةِ الْكِبَارِ (القطوف المجموعة من كتاب الفصول في الأصول عن الأئمَّة الفحول إلزاما لذوي البدع والفضول دار اللؤلؤة ص١٧-١٨ )

Itu gue setuju, tapi wahabi juga gak kalah sesad, karena yang dirubah itu aqidah pemahaman Tauhid, abu jahal & abu lahab dibilang bertauhid 🤣

ru-vid.com/video/%D0%B2%D0%B8%D0%B4%D0%B5%D0%BE-skqC_WlvMko.htmlsi=zyYmpoxsLc2dUGWU

ru-vid.com/video/%D0%B2%D0%B8%D0%B4%D0%B5%D0%BE-pNZfsjQzNmo.htmlsi=rU2CDmwbl3GgJO6L

Merasa paling benar

Salafi itu pemahamannya mengikuti pemahaman para sahabat. Mana yang lebih utama para sahabat atau pata imam mazhab? Sepertinya anda tidak faham arti Salafi. Buka kamus, dong.

@@agusridon91 ngerti gk sih arti "SALAFI" ? Dari siapa ente Wahabi mengikuti pemahaman sahabat klo bukan dari para Imam madhzab ? Coba Wahabi pada mikir ! Afala Ta’qilun !!! (Apakah kamu tidak menggunakan akalmu?)

Nur, Anda tahu Rasulullah menerima al-Qu'ran selama 23 tahun. Sahabat yang menerima al-Qu'ran pertama kali, yang meriwayatkan hadits, yang mujtahid ada 124 orang. Mungkinkah semua syari'at Islam itu terkumpul hanya pada 4 orang saja? Siapa yang memerintahkan bermazhab? Apa hukumnya bermazhab? Apakah mazhab orang tua dan guru-guru para imam 4 mazhab? Tidak semua syari'at bisa terkumpul pada 4 imam mazhab atau pada salah seorang diantaranya. Jutaan hadits beredar dikalangan para sahabat, dan murid-murid mereka (attabi'iin) yang bertebaran diseluruh jazirah Arab, bahkan ada yang keluar jazirah Arab. Jadi yang menerima hadits dari para sahabat itu bukan hanya imam 4 mazhab. Qadarullah pada masa itu merekalah yang paling terkenal karena memiliki murid/pengikut paling banyak. Dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda yang artinya, "... Ikutilah sunnahku dan sunnah para sahabat yang telah mendapat petunjuk setelahku". Jadi kita diperintahkan mengikuti Rasulullah dan para sahabatnya, bukan mengikuti imam mazhab, karena Rasulullah tidak kenal dengan mereka. Sebab mereka belum lahir pada zaman Rasulullah.

@@agusridon91 bener bangeut hadis rasulullah bahwa sepeninggal beliau, umat Islam wajib mengikuti pemahaman sahabat. Masalahnya apakah mengikuti pemahama semua sahabat atau hanya beberapa orang sahabat tertentu? Ente pahami dahulu pengertian siapakah yg dapat disebut sebagai "Sahabat Nabi?" Bagaimana caranya kita umat islam sekarang dapat memahami islam sebagaimana pemahaman sahabat, sedangkan mereka telah wafat 1400 tahun yg lalu??? Alhamdulillah, sahabat ternyata memiliki murid-murid yg disebut Tabi'in. Begitu juga Tabi'in memiliki murid-murid yg disebut Tabi'ut Tabi'in. Selain Imam Hanafi yg adalah Tabi'in, imam Malik, ima Syafi'i dan imam Hambali adalah Tabi'ut Tabi'in. Berdasarkan dalil ini, maka mengikuti pemahaman dari 4 imam madhzab adalah solusi yg tepat. Ente menulis :"Tidak semua syari'at bisa terkumpul pada 4 imam mazhab". Pertanyaannya: Apakah ilmu Fiqih yg mengkaji/ membahas tentang syari'at sudah ada ketika rasulullah dan para sahabat masih hidup? Ilmu Fiqih yg kita kenal sekarang adalah hasil karya dari 4 imam madhzab. Akibat gerombolan Wahabi pada menolak bermadhzab....maka gk heran deh klo mereka mengaku-aku sebagai pengikut MANHAJ SALAFI (Salah Fikir). Klo ente bingung atau otak ente msh tulalit... ente kudu pahami dulu istilah Manhaj dan Madhzab. 🤭😁😂 Wallahu a'lam bishawab

@@NurhayatSastrawijaya antaum keliru bila mengataka syari'at adalah karya imam 4 mazhab. Syari'at itu sudah ada bersamaan dengan turunnya al-Qu'ran. Al-Qu'ran dan Hadits2 yang diriwayatkan oleh para sahabat itulah syari'at. Imam mazhab mereka mencoba mengumpulkannya sesuai kemampuan mereka. Jika anda mengira semua syari'at sudah terkumpul pada imam 4 mazhab antum keliru. Apakah attabi'ut tabi'in hanya 4 orang saja? Logikanya, jika para sahabat yang mujtahid ada 124 orang, minimal mereka memiliki murid 124 orang (Attabi'in). Jika attabi'in 124 orang maka minimal mereka memiliki murid 124 orang (attabi'ut tabi'in). Imam hadits yang dijadikan rujukan oleh para ulama ada 7 orang. Diantar para sahabat saja yang merupakan saksi dan pelaku turunnya al-Qu'ran atau syari'at tidak ada yang bisa mengumpulkannya. Abu bakar, usman dan ali merupakan para sahabat utama dan sekaligus khalifah. Mereka tidak mampu mengumpulkan seluruh syari'at, padahal mereka telah dijamin masuk sorga. Apalagi Imam mazhab, mereka tak dikenal oleh Rasulullah. Kami memuliakan imam mazhab, mereka ulama luar biasa, tapi kami tidak taqlid kepada mereka. Seandainya antum mau mencari kebenaran, maka antum harus berani kroscek pandangan ulama rujukan antum dengan pandangan ulama yang antum sebut wahabi. Antum harus berani mendengar dengan hati yang bersih, dengan niat mencari kebenaran. Tapi kalau antum berniat mencari pembenaran, maka antum takkan pernah menemukan kebenaran. Tak perlu lagi antum membahasnya. Pertahankan saja apa yang antum anggap benar itu.