Eps 751 | BOBBY SAPUTRA KORBAN EKSPLOITASI MEDIA MASSA INDONESIA? MEMAHAMI PEMBERITAAN TRIBUNNEWS 

Saya pernah jadi penulis di beberapa portal berita. Kadang per artikel dibayar sangat murah, antara 50-100 rupiah per klik. Bahkan ada yang dibayar 2 rupiah per klik, itu pun harus memenuhi target 1000 viewer (minimal). Bayarannya pun kadang ga langsung cair. Belum lagi setiap artikel yang update akan kalah dengan cepatnya Trending Topic yang jadi acuan tulisan. Dari 10 tulisan per hari, kadang yang lolos hanya 2-3 dan tidak banyak yang membaca.

Jangan pernah baca berita tribun di pagi hari, karena akan membuat kopi anda berubah rasa.

Demi menyerap SEO, website berita itu jadi sampah banget. Pengulangan kata-kata yang disengaja biar menjadi relevan di google, tapi pada akhirnya bikin isi artikel gak jelas dan efektif dan butuh 4 page. Biar apa? ya jelas biar letak iklannya lebih banyak.

Ini sama seperti keresahan saya setiap membaca narasi2 berita di internet oleh media massa. Banyak dari mereka yg ga niat dalam jurnalisme (mungkin karna kejar target konten atau memang redaksi yg pemalas). Bisa dilihat seperti Tribun tentang perang Rusia & Ukraina yg dimana terlalu menonjol jelas banget buat keberpihakan narasinya kpd Rusia (ini pernah dibahas dalam investigasinya channel Narasi Newsroom) Sisanya susunan kalimat yg tidak efisien,judul yg lebay/clickbait,dan inti berita yg kadang "ga punya jawabannya" tapi di judul ngasih pancingan kalau "ada jawabannya" bahkan inti beritanya sendiri yg ternyata cuman kalimatnya seucil tapi kita harus baca lamannya panjang lebar sampai 4 slide/halaman. Tambahan,jika kalian mau tau gimana literasi,mentalitas,dan kualitas masyarakat kita bisa lihat komentar yg bersliweran di media massa bahkan youtuber/konten creator yg arah kontennya menjadi penyalur informasi/ala2 jurnalis. Edit : sebenarnya media2 kayak mereka ini yg harus punya rasa tanggung jawab juga karena bikin masyarakat tuh mudah terbodohi,terprovoke,dan cenderung tidk niat buat bernalar analisis. Alhasil jdi bnyk netizen lebih mengedepankan reaksi emosional dripada menulusuri informasi apa yg terjadi dan kenapa informasi itu disampaikan. Ambil contoh aja kalau masih pada ingat kasus pembullyan Audrey dulu 😂

Saya bisa dibilang salah satu penulis artikel di salah satu media Indonesia. Alhamdulilah genre yang saya tulis masuk kategori sains, sejarah, teknologi, dan travel. Dan alhamdulillah juga, biarpun gak pake judul click bait atau nyari sensasi, views lumayan oke. Bahkan, ada satu artikel bulan kemarin yang bisa dibaca sampai 25 ribu orang. Tapi, yaa, realita media sekarang menang orientasinya terlalu pada views dan views, tanpa memperhatikan isi konten. Saya cukup beruntung karena di media tempat saya menulis, ada kolom khusus untuk pembahasan soal tema yang saya kuasai dan pembacanya lumayan stabil. Semoga saja saya bisa lebih berkembang lagi dalam berkecimpung dalam dunia menulis artikel. Yaa, meski bayarannya sangat sulit bikin saya jadi orang kaya, tapi buat saya bikin artikel yang bermanfaat buat orang yang membacanya bisa jadi "legacy" atau tinta yang pernah saya tinggalkan selama saya hidup di dunia. InsyaAllah masih banyak jalan lain buat mencari penghasilan yang lebih mumpuni dari yang sekarang 😁

Media yang copywriting artikelnya jelek : 1. Tribun 2. Detik 3. Suara Silahkan yang mau tambahkan Edit : CNBC Indonesia kalo bikin judul sering banget selipin kata 'kiamat' wkwkw

Saya blogger dan ngurus beberapa media... Saya cukup kesal dengan update algoritma tahun ini, karena blog dan web kecil semakin sulit bersaing dengan media masa. Terlebih, media masa yang di video ini disebutkan. Kenapa? Karena banyak oknum penulisnya yang secara kaidah penulisan menabrak banyak poin demi ngegocek algoritma google..

Saat saya kunjungi situs berita-nya ada pesan : "MAAF, konten ini sudah dihapus".. Mudah-mudahan kritik membangun dari Guru Gembul di content ini diikuti oleh para pemegang kepentingan dan membuat jurnalisme yang berkualitas. 👍

Bahkan saya pernah baca berita di tribun, "seorang nenek tersesat di gunung, setelah di temukan tim SAR. Nenek itu langsung dengan spontan teriak My trip my adventure"

Industrinya gitu pak guru, artikel di panjang panjangin biar bisa di bagi beberapa halaman, tiap halaman akan ada pop up ads, banner ads, link ads, bahkan ada yang embed ke video youtube mereka dengan berita yang sama. Ada juga media yang menyediakan layanan subscription atau berlangganan, jadi mau baca artikel di suruh bayar. Judul di bikin bombastis, didramatisir, di bikin calon pembaca terintrik karena hubungannya sama CTR, click through rate, kali CTR tinggi, akan muncul paling atas di google. Ya namanya industri, orientasinya pastilah duit

Terima kasih ilmunya

Assalamualaikum Baraya, selamat datang di Guru Gembul Chanel.. Siapakah Guru Gembul ??" hh.. ada satir dan sarks apa yang memantik pemikiran saya sehingga belio ini Viral... Menarik nih dijadikan Episod yang mbahas diri Guru sendiri biar nanti ditonton Boby Saputranya

Dulu waktu SD kalo di suruh guru bahas indonesia bikin karangan begitu di ulang ulang biar seolah ceritanya panjang😂😂😂

Apa pun pemberitaan tentang Bobby Saputra,.. jujur atau menipu,.. saya hanya terkesan gaya satirenya yang sangat cerdas dan sungguh berkelas,...sungguh sangat berkelas,.. sampai-sampai walaupun kenyataannya dibohongi, saya sedikitpun tidak malu,... jauh lebih terhormat tertipu oleh orang yang cerdas berakting, dari pada tertipu berkali-kali janji presiden dan anggota DPR yang tidak pernah terbukti.

Ini cara agar indek pencariannya berada pada posisi atas, ini lazim dilakukan untuk memenuhi SEO.

saya lulusan ilmu komunikasi univeritas negeri papan atas di negeri ini, melihat cara pemberitaan media di indonesia membuat saya hanya percaya 10%. tata bahasanya kacau, ga jelas. makanya sy lbh sering lihat bbc atau dw. kl berita lokal selain malas saya nunggu viral saja. jujur saya melihat arus pemberitaan di negeri ini baik mass media atau pun social media sgt mudah di kontrol untuk menggiring kpd opini tertentu.

Ngefans bgt saya sm bobby saputra, satir sarkas nya keren bgt, org cerdas pasti paham klo dia memainkan role character tertentu yg jelas bukan dirinya sebenarnya

Guru Gembul saya izin share ya Terimakasih 🙏

Benar guru, klo pake English, jd gak terlalu kasar

Pak guru, kapan2 ajarin kami dong bagaimana caranya membangun "bridging" yang bagus seperti yg pak guru sering tampilkan. contohnya dalam video ini, bagaimana pak guru bisa mengangkat isu yang sedang hits (bobby saputra) menjadi pengantar untuk membahas isu yang sesungguhnya (tentang buruknya jurnalisme di Indonesia). Sudi kiranya pak guru berkenan untuk membagi tips nya

Makanya saya males baca artikel dari beberapa media di Indonesia, bukan karena saya malas membaca, tapi karena tata bahasanya sulit dimengerti dan sangat bertele-tele.

Ya Allah, akhirnya ada yang mewakili kegeraman saya dengan media Indonesia... Makasih mas guru, sampeyan mewakili saya...

Setuju, sangat menjengkelkan. Mungkin pengulangan tersebut buat ngejar target jumlah kata dari sumber yang sangat terbatas.

TRIBUNNEWS juga selalu posting Vidio hoax saat perang Rusia dan Ukraina, itupun dari dulu dan beritanya juga tidak nyambung

semisal ada yg blm paham, kita rekap aja ya supaya gampang dipahami: Itu namanya SEO writing, jadi emg sengaja ada bbrp kata/kalimat yg diulang2 supaya keywordnya masuk ke index google, jadi klo kita searching pake keyword itu, artikel dari website tsb yg muncul plg atas. Tujuannya apa? otomatis kalau muncul plg atas, rate/biaya iklan website itu jadi naik, jadi ujung2nya ya cuan. Ngeselin? emang, begitulah SEO writing

Bravo Guru gembul ambil video di halaman belakang ... suka❤

Akhirnya terwakilkan juga uneg2 saya selama ini saat baca media massa sekarang...

Media seperti ini yang turut serta menambah angka "Kurangnya minat membaca di Indonesia" Belum lagi nanti di bawah ada "laman 1, 2, 3"

Ketika ibu guru nyuruh muridnya bikin essay ya contohnya seperti berita yang pak guru baca 😂

Salah satu kelompok grub gunung sewu Hehe Pacimen 😁 🙏

Agar memberikan tanda tanya dan semakin penasaran

Realita2 itu membuat saya semakin waspada. 🤔🤔

Pak Guru bahas fenomena yang masif akhir-akhir ini dong,seperti fenomenya "Matinya Kepakaran". Karena sekarang sudah menjadi fenomena yang masif,netizen mendadak "merasa" dirinya menjadi ahli, yang kadang ahirnya menjebak logikanya sendiri. Seperti seorang ahli yang sangat relevan dan sangat kompeten dibidang disiplin ilmu dibidang itu,tapi ahirnya dibantah netizen "hanya" berdasarkan asumsi pribadi, tanpa mereka memiliki disiplin ilmu dibidang hal yang tengah dibahas.

Ah yes. Professional son, Bobby Saputra

Ini bukti sinyalemen peneliti lembaga budaya dan ekonomi dunia OECD benar tentang literasi rata2 orang Indonesia

Pak guru, tolong jabarin ke baikan2 yg masih ada di negara kita ini, dgn sgala aspek sudah penuh dengan kebusukan. Agar masih bisa kita bertahan, ketika dikelilingi dgn sgala kebobrokan di negara kita tercinta ini. Masihkah ada tempat yg baik utk anak cucu kita tumbuh kembang nantinya.

Mantap pak guru di kuliti semua berita online.

0:28 yang bernalar RENDAH 😁😁😁. Ehhh...tribun media GA JELAS !!!

Pa guru bahas menkominfo dong menurut pa guru bagaimana

media, pedang bermata dua... bisa untuk melukai, dan melindungi..

Page 1 : Penasaran gak ?.. (iklan obat varises) Page 2 : Penasaran dong ?.. (iklan vitalitas pria) Page 3 : Penasaran yuk !.. (iklan kosong) Page 4 : Nah jadi gini.. (iklan cara kaya mendadak)

Waalaikum salam warahmatullahi wa barokatuh

Sudah pak guru saya sudah kuat kalau membahas tribun

Bab i skripsi,, kita belajar untuk merangkai kata dan menulis

Mungkin penyebab orang Indonesia malas baca itu karena di awali dari media berita yang membuat berita muter-muter tidak jelas ... Padahal itu media berita yang menurut saya isinya harus ringkas padat jelas dan penting.

Setau saya penulisan begitu tuh tujuannya buat narik algoritma di pencarian atau biasa disebut SEO(Search Engine Optimisation), makin bagus skor SEO makin cepet muncul di pencarian, dan salah satu cara untuk menaikkan skor SEO adalah dengan banyaknya pengulangan kata yg juga terkait dengan judul artikel atau berita tersebut.

Pak bahas tentang konsekuensi tentang pembubaran DRP? Dan manfaatnya apa kira-kira jika dibubarkan.

Cukup sekali dua kali gw nyimak tribun. 😊 Capek hati nyimak berita dari mereka. 😂

Berita yang cukup untuk 1 paraghrap, hebatnya TRIBUN bisa membuat berita seperti skripsi😂😂

Wartawan dan guru honor adalah adek kakak yang malang🙂🙂

saya sudah bodoamat dengan semua itu. mempertanyakan atau mentertawakan kebodohan warga maupun pejabat Indonesia hanya buang buang waktu. saya harap Tuhan memberi "keajaiban" regenerasi mindset negri ini untuk lebih bermartabat

Di ulang-ulang itu untuk kebutuhan SEO google , agar halamannya bisa naik ke hal pertama google

Hebatnya si Bobby cara pertahankan imagenya, di beberapa podcast saat ditanya backgroundnya dia fokus jawab pada image yg dibangun

Itu SEO exploit bang, repetition yang disarankan sama BOT / AI SEO nya dan itu efektif ... aku juga buat seperti itu, tapi aku hide jadi cuma bisa dibaca web crawler dan tidak terbaca di artikel utama

Hehe.. Bener banget Kang.. Apalagi berita2 yang mengandung konspirasi.. paling menyala keknya ❤😀👍

itu bisa berbelit-belit karena demi seo biar ada di halaman pertama google. juga biar artikelnya lebih panjang karena biasanya bayaran sebagain penulis artikel itu per jumlah kata.

Kanal berita online di Indonesia sudah menjadi benalu. Contohnya, misal ada kejadian yang viral karena diupload di youtube: Begitu saya search di youtube, mungkin seratus video pertama hanyalah cover pemberitaan dari video viral tersebut dari tribun yang hanya berupa potongan gambar + voiceover + background music template. Dari satu video viral, tribun biasanya membuat 4-5 video pemberitaan serupa dengan judul berbeda tapi dengan isi yang sama. Dan itu hanya dari satu channel, misalnya tribunjabar. Berarti cover dengan isi video identik dari tribun berjumlah 5 dikali jumlah provinsi/kota besar indonesia. Ditambah channel lain selain tribun, berarti ada ratusan coverage dengan isi yang sama yang akan muncul di pencarian sebelum video original nya keluar. Itupun belum ditambah youtuber2 lain yang hobi plagiat pemberitaan konten viral. Saya tidak tahu jika ada nama khusus untuk masalah ini, tapi ini sangat menjengkelkan

Itu salah satu cara supaya durasinya lama dan nambah waktu pada minimal batas waktu google. Diulang ulang terus kan...jadi otomatis menambah durasi dan berarti mempengaruhi lamanya dibuka platform tersebut di urutan google News.

Itu namanya SEO pak guru. Dengan menggunakan keyword berkali2, harapannya bisa top di kolom pencarian

Kan tujuan untuk memperbanyak jumlah karakter pak guru, syarat untuk tetap bagus di Searh google, google maunya content yg panjang2 , pengulangan untuk memperbanyak kata /phras kunci sehingga google search enginee lebih memilih artikel ini untuk ditampilkan , tp ini juga tergantu seberapa tinggi autority si domain juga sih

Pak guru tolong bahas soal kementrian komedi informasi dong

Pa guru, kawan saya ada yg bertanya seperti ini, kalo segala sesuatu sidah di takdirkan oleh Tuhan, kenapa kita disuruh bertanggung jawab atas apa yg Tuhan Takdirkan, apa bedanya kita dengan Boneka yg di gerakan Tuhan. Mohon di jawab pa guru

Akhirnya kebagongan ini di bahas sm guru gembul, saya sdh malas lihat berita" Di online terutama tribun 😅

ameh panjang meureun pak guru

Akhirnya.... Di bahas.. Xixixixi.... 😂😂😂 Jengkel nga sih... Ketemu yg begitu Matur suwun pak guru!...

Bad news is good news

Kang, bahas petrodolar dan misi amerika

Terimakasih pak guru udah menyampaikan unek-unek saya sejak beberapa tahun lalu tentang koran onlen yang be-ge-es-te

*wah menarik* Paling lucu kalau bertanya tentang penyakit ringan kepada google jawaban nya selalu mencengangkan

Inilah negeri konoha. Kacau sampai ke media² pemberitaannya juga kacau balau. 😭 🙈

Pak guru gembul, bahas dong sejarah adanya pesantren

Pak guru, bahas kasus bandar judi yang di handle pak tani

Saya sdh blokir setiap postingn berita dari bbrp media dan youtuber yg kelas begini..biarkan mrka bergumul dgn sesama kelas intelektual kaumnya. Makasih pak GG sdh sempatkan angkat topik ini

kang guru bahas data yg bocor dong wkwk😂

bahas tentang kodam dalam islam yang baru-baru ini baraya apa itu sirik atau hasil dari sinkretisasi islam di Indonesia dan kenapa bisa ada di Indonesia

setau aku, kata kata yang di ulang ulang itu untuk meningkatkan SEO, biar jadi muncul yang pertama saat di search di search engine

Tribun tuh cabang NY Times di Indonesia Indonesia dah dirusak CNN BBC NYT secara terselubung dan senyap da masif Sadar atau tidak

kesimpulanya efek mengutamakan kuantitas daripada kualitas,hal ini di pengaruhi oleh banyak faktor

Sehat selalu buat guru gembol💪💪

Bener pak guru

Maaf suara nya kecil pak gugem, volume udah full masih kekecilan

Termasuk video berita yang isimya diulang- ulang beritanya dalam satu video, Kang.

PAK GURU BAHAS PIMPINAN POMPES NIKAHI SANTRIWATI 16 TAHUN TANPA SEPENGETAHUAN AYAH SANTRIWATI ,saya tahu guru gembul udah berulang kali membahas pondok pesantren yg bercadar ,ini bercadar ponpesnya tapi pimpinan ponpes nya bejat jujur lihat ayah santriwatinya menangis membuat saya ikut teriris hati 😭

citizen journalism

Sama. Aku jg sering kesal mbaca berita media jaman now

Terima kasih Pak Guru, semoga marwah dan roh jurnalis kembali waras.

Pak guru bahas filsafat dong

Seneng aku bahas bobby.

8:12, Kenapa bisa sekampret ini, ckckcckck. terimkasih guru

Media online sekarang berkiblat banget sama SEO, Pak Guru. Mau survive? Ya mesti nurutin algoritma mesin pencari. Judul dan isi naskahnya jadi mesti ada "keyword" yang memang sedang sering muncul di internet. Maka dari itu kreativitas dan estetika menulis jadi dikorbankan. Para penulis artikel seperti itu saya yakin muak menulis dengan cara begitu...karena saya juga pernah ngerasain. 😌

Ini yang membedakan dengan media cetak atau bagian editor bahasanya (diluar redaktur)

untuk oenyajian berita lebih rapi kalau pakai search engine msn lebih bagus2

Pak guru tolong bahas tentang siapa sebenernya pendekar betawi yang bernama Pitung pak

tribun memang paling samph, berita dengan materi sedikit bisa bersambung sampai 3-7 halaman supaya banyak iklan yang keluar

Kalau mau beli buku yg kemarin relase karya pak guru apakah bisa onlline ? Kalau bisa tolong kasih link atau apa Via apa saja

Di yt juga gitu yg bahas perang Rusia Ukraina vidio 4hari yg lalu masih di gabung gabungin sama vidio baru alurnya termuter

Pak gugem suaranya agak kecil terdengar..

Gokil, saya punya pengalaman sebagai copywriter, dan harus saya akui itu copy nya kurang bagus

Terwakilkan juga oleh pak guru, yang selama ini jadi keresahan saya membaca portal berita. Kaya bacanya kesel sendiri, dari judul, sampai beberapa paragraf di ulang-ulang 😂. Apa lagi video yang versi pendeknya, kalo ngga salah dari tribun juga😅

Pada akhirnya, gimana cara pers untuk mempertahankan uang sekaligus idealisme nya dijaga, ada dua : antara tetap gratis tapi jadi turun kualitas pake cara clickbait dan SEO, atau mempertahankan kualitas pake biaya langganan. Biaya langganan ini gak cuma di Indo, di LN dah banyak