Lebih Netral.... Jauhkan Esemka Dari Politik. Pabrik Esemka Juga Harus Jujur. Klo Karya Campuran Bilang Aja Campuran Jangan Asal Klaim Karya Anak Bangsa Padahal 40% Lebih Komponenya Import.
Yg pasti orang yg ngerti dan ahli di bidang otomotif itu komentarnya objektif, bagus bilang bagus jelek bilang jelek tanpa terpengaruh ama pro kontra dari orang yg terpengaruh dan fanatik ama politik. Good review bung fitra 👍.
Sebetulnya yang patut didukung itu ide mobil Indonesia. Apakah harus dibuat dari 0? Tidak, banyak pabrikan besar memulai awal dari membuat mobil pabrikan lain. Contoh BMW membuat Austin, Mitsubishi membuat Fiat dan Proton membuat Mitsubishi. Esemka itu patut dipuji karena tidak sekedar CKD apalagi rebadge (yang mana berarti menjual mobil buatan pabrik lain alias tidak memproduksi) tetapi melakukan lokalisasi hingga 60%, sementara melakukan lokalisasi komponen tidak mudah, contoh dalam tulisan saya di Instagram mengenai Isuzu Panther, tercatat membutuhkan waktu 5-10 tahun untuk melakukan lokalisasi komponen dari 0. Dan perlu digaris bawahi kalau mobil Indonesia tidak hanya Esemka, semua juga boleh membuat mobil Indonesia. Hanya saja sekarang baru Esemka yang melakukan. Sebetulnya pertanyaan saya yang anti Esemka, apa ruginya ada Esemka? Ini full swasta tidak mengambil dana Pemerintah, tidak ada yang memaksa membeli dan Esemka menghasilkan lapangan kerja juga. Yang didukung adalah ide mobil Indonesia, jika ada yang mencoba lalu dicaci maki tanpa kritik yang membangun bagaimana yang lain mau mengikuti? Itu mindset yang perlu kita ubah. Mengenai sukses atau tidaknya itu kembali ke mereka karena ini swasta. Sedikit menyimpang dari yang diatas, banyak yang sebetulnya tidak tahu detail apa itu Esemka. Contoh Esemka itu program yang digagas dari Presiden Keenam Indonesia. Dan awalnya bukan jualan, melainkan sebagai media belajar anak2 SMK, produknya macam dan diluar otomotif. Lalu muncul Esemka yang populer diperlihatkan jaman seorang Walikota yang kemudian jadi Presiden ketujuh. Disitu banyak orang mengira Esemka sekarang sama dengan yang diperlihatkan Walikota tersebut. Nama Esemka hanya dipakai ulang ke sebuah perusahaan baru yang tidak ada sangkut pautnya dengan yang lama. (Makanya bentuk mobil beda, dan juga berita lama pesanan 6.000, padahal itu dibuat tim yang berbeda dengan Esemka sekarang). Berbeda dengan Esemka sebelumnya, Esemka ini pure business dan full swasta. Lalu banyak yang membandingkan dengan VinFast (perlu diingat mereka juga swasta dan bukan "Mobil Nasional" seperti yang sering ditulis berita online). Sekarang kita bandingkan total investasi VinFast mencapai Rp 28 triliun sedangkan Esemka "hanya" Rp 600 miliar. Prinsip ada harga ada rupa itu benar adanya. Dengan uang lebih banyak jelas mereka mampu buat mobil yang lebih advanced dari Esemka. Intinya ini hanya tulisan sederhana seorang yang menyukai otomotif dan ingin melihat bangsa sendiri maju berpegang pada fakta dan data tanpa melihat agenda pihak-pihak tertentu. Dukung ide Mobil Indonesia, dan siapapun boleh mencoba. Yang anti pun silahkan membuat mobil sendiri.
Setuju bang , banyak yang bilang ini rebrand dari brand China emang bener rebrand tapi ya tenaga kerja yang di pabrik setau saya mayoritas warga Indonesia serta sudah lebih dari 50 persen bahan baku dibuat di Indonesia CMIIW
keren mas tulisannya, moga² gak cuma numpang komen di youtube atau IG dan cepet2an komen biar likenya banyak, lebih keren kalo punya wadah sendiri... sukses terus mas ifan 🙏
Om fitra emang idola . Cara bicaranya mudah di pahami dan profesional . No debat , bagus ya bagus jelek ya jelek . Tak ada sangkut paut politik . 👍👍👍 The best
Kritik bukan berati gak nasionalis,, kritik dari reviewer itu masukan buat mobnas karna pesaing nya punya nama dan lebih dipercaya pengusaha untuk mobil angkut barang,,
sebenernya, yang seharusnya diulas dalam review sebuah kendaraan pick up adalah : -kaki kaki belakang (per, serumbung gardan, gardan nya, as roda, bearing roda) saat ini yang terkuat masih dipegang Traga dengan Klaim 2,9Ton* -kaki kaki depan (arm, balljoint, tie rod) -tebal chasiss -ketebalan dan struktur bak (untuk saat ini yang terbaik masih dipegang Traga) -mesin, biasanya orang cari mesin yang "Common", karena pasti banyak persamaan suku cadang nya yang berimbas dengan harga part yang sangat murah, dan mesin yang terkenal tangguh, contoh 4D56 nya Mitsu L300, 4JA1 nya Traga, K15B nya Carry, dan mesin yang sama Xenia-Avanza-Grandmax . jadi banyak yang menurut saya "kurang" dalam penyampaian review kali ini, saya juga ngerti sih Sang reviewer nya emang ga begitu paham soal kendaraan komersial, tapi emang review mobil ini harus di orang yang tepat agar rasa penasaran akan pick up ini tidak sia sia
betul sekali bang.. karna ini mobil dikelas pick up, harusnya di review sesuai dengan standar pick up.. jgn disamakan dengan mobil penumpang . .karna beda kegunaannya..
Ini segmen mobil niaga dari desa ke kota mungkin terjauh antar kota dalam provinsi. Sangat worth it perjalanan sd 120 km karena berbahan bakar Bensin. Jika dibanding traga jelas bukan kelasnya karena Traga antar kota antar provinsi.
Utk pemain baru, Esemka ga bisa dibilang buruk tinggal pengembangan terus menerus kedepannya. Semoga dealer dan suku cadang segera di sebar di seluruh wilayah RI
@Jilbab Satin sudah saya duga sejak awal. Sama halnya dengan pesawat. Saya yakin bapak bj habibi bukan pembuat pesawat tapi orang yg tau sistem mesin pesawat pertama di indonesia.
Betul om seharusnya kita bangga, jangan sampe nyir2, pesimis dan menggiring rakyatnya untuk konsumsi produk merek luar, sedih klo inget yg bikin televisi di Jawa tengan hasil karyanya dibakar
Janganlah, om Fitra itu dikenal sebagai reviewer otomotif yg sudah senior, masak mau bulshit, dan om Fitra itu kalo ucap ga pernah gimmick, kecuali kalo pihak Esemka gak ada unitnya, bisa dimaklumi
Idenya Mirip Mobnas Era Tomi Soeharto Dulu (Timor & Bimantara) sama2 Kerjasama Dg Luar Negeri & Sama Sama 60% Komponen Lokal. Bedanya, Tomi Kerjasama Dg KIA Korea, Kalau Esemka Dg China.
@@wahyudinugroho2095 rebadge hal biasa bro, dulu kita rebadge juga produk kia. Sementara Malaysian pun sama dulu rebadge produk Jepang sekarang rebadge produk cina, develop mobil 100% murni desain sampai mesin itu susah. Dari dana sampai rnd
Tak perduli atas hingar bingarnya politik yang lagi memanas di negeri ini, konten ini wajib di tonton, karena di samping produk ini kebanyakan issue, perjuangan om fitra untuk cari unit ini juga susah. Mari kita apresiasi, kesampingkan ego demi edukasi
@@bayualvaro4392 Ga beli kok nyindir, Alhamdulillah saya udh beli 5 unit Esemka Bima buat usaha dan sudah terbantu membuka lowongan kerja bagi orang yang membutuhkan.
27:40 di bahas after salles Ada satu yg mungkin om fitra kurang tau.biasanya Yg punya mobil niaga macam carry atau grandmax paling 1 : 20 yg owner bawa mobil dia ke bengkel resmi .
Jangan kan mobil niaga bang mobil pribadi semacam MPV kek Avanza, Ertiga,Sigra, Agya saja rata rata atau jarang sekali yg kalo misalnya ada sesuatu yg rusak di bawa ke bengkel resmi Rata rata ke bengkel pinggir jalan (menurut opini saya yg tinggal di kampung/desa)
8 KEKURANGAN mobil ini yg kaga di minati pengusaha/para bos dan sopir : 1. cuma buat 1 sopir ma 1 kenek kalah ma pesaing sebelunya muat 1 sopir 2 kenek walau korbankan kenyamana (bos kaga perlu sopirnya nyaman yg penting muat banyak). 2.tuas persneling yg di tengah malah bikin sopir kaga suka, beda ma pesaing yg jok panjang menyatu dan persneling di dasbor (malah kaga bisa tidur rebahan di mobil sopirnya). 3.bodi depan yg panjang juga 1 kendala di jalan yg kecil kurang gesit buat daerah padat maupun akses jalan kecil di pedesaan (bemper depan paling rawan,dari roda depan terlalu keluar bandingkan ma pesaingnya). 4.cara buka mesin kurang lebar malah merepotkan buat perbaikan (itu pandangan saya pribadi setelah lihat video ini belum lihat aslinya) menit 9.20 5.kaga bisa di ajak ngebut beda ma pesaing yg masih bisa jalan 100km/jam masih enteng dan bisa sampai 120km/jam (brangkat bawa barang pelan ngk masalah tp pulang kosong siap ngebut di tol buat kejar target).menit 20.08 6.harga yg selisih sekitaran 20jt an dari pesaing di lihat pasti kurang di minati dari kurangnya dealer maupun kebutuhan suku cadang yg pasti susah (mobil barang rawan kerusakan di jalan klau suku cadang susah ya bikin repot). 7.tenaga mesin / torsi yg kalah ma pesaing bikin kurang peminat (selisih harga kaga jauh sih beda lagi klau selisih 50jt lebih bikin pengusaha kecil minat dari pada cari MOBKAS) menit 9.58 8.harga jual bekasnya ya pasti hancur parah (bikin perusahaan yg biasa peremajaan kendaraan mikir) itu pandangan pribadi setelah lihat video ini yg pernah jd sopir dan sekarang jd mandor proyek mungkin ada yg mau tambahin.
@@opangopanarpan6110 iya lho, gw liat di bandar lampung aja lebih 5 kali, di lampung tengah 1 kali, di lampung utara 2 kali, udah banyak di lampung sekarang unitnya
Sekurangnya apapun ESEMKA, saya bangga.. ini hanya awal kebangkitan baru mobil nasional, pemerintah dan masyarakat harus dukung terus mobil nasional, kalau saya butuh dan ada rejeki insyaallah beli mobil nasional.. maju terus ESEMKA INDONESIA!
@@mifanssejati supir2 lintas provinsi dan pulau apa gak perlu tenaga lagi buat bawa kendaraan besar? Makanya masih ada yang merokok sambil bawa kendaraan supaya gak ngantuk
Saat pemerintah ngebahas ESEMKA, DINYIYIRIN... Saat OPOSISI bahas ESEMKA, BODO AMAT.. entah kenapa saat om Fitra Eri yang ngebahas ESEMKA... pada ngumpul... Itulah kekuatan dari seorang om Fitra Eri.
@@prabasdesu8280 3 periode apaan sih om😂 Presiden, anggota DPR/MPR & semua Partai udah sepakat dgn UUD 1945 yg membatasi Presiden/Wapres hanya maksimal 2 kali. Amandemen UUD 1945 itu hanya boleh dilakukan 5 tahun sekali oleh anggota MPR periode 2024-2029 bersamaan dgn jadwal Pilpres 2024, otomatis kemungkinan Presiden Jokowi 3 periode udah gugur dgn sendirinya
@@dedypj2645 memang bukan tapi seengaknya pemilik orang indonesia jadi duit ngalir ke indonesia. beda kalo toyota,hyundai,honda duit ngalir ke negara masing"
Alhamdulillah.. Akhirnya yg siluman bisa memunculkan penampakan... Eh kok katanya sdh di buat dari 2 thn yg lalu...??? 🤔🤔🤭 tidak menampik faktanya ada kerja sama dg negara lain (Cina).. Selamat akhirnya Indonesia bisa membuat sendiri mobil nasional (walau baru kaca, ban, velg dulu..) sabar.. Jadi inget mobnas dulu... Timor yg cma ganti logo KIA... 🤭😎
1:38 dari depan keren sih, sekelas sama luxio ato mungkin lebih keren bagi sebagian orang. Kalo dibuat versi mpv nya mungkin bisa buat travel ato city tour di kota wisata. Buat shuttle juga bentuknya nda malu”in kalo dari depan
Sama kayak avanza n rush.. orang gagal paham klo itu buatan toyota kemudia wuling yg dikira pure made in china padahal mesin GM motor(chevrolet).. Ooh iyaa jangan lupa di era soeharto dl ada namanya timor dan bimantara cakra body indonesia mesin KIA(korea). Cuman kenapa esemka yg selalu di nyinyir..? 😂😂
Namanya juga mobil baru pasti msih bnyk kekurangan, klo makin lama makin laris + ada permintaan export.. Pasti lebih keren lagi, masa Malaysia & India bisa, kita kaga
Why your country can't made national car like my county malaysia ....i think ur cantry could be make national cars even airplant likr r 80 but ur government isn't commit
@@angkasembilanbelas Aku sekarang gak berani muat overload. Soalnya pernah sampai askruk putus....totalan ...Sekarang muat sesuai kir saja, mobil aman, sdh 2 thn ini cuma ganti oli aja
Apresiasi dan pujian nya tidak sperti sales yang dikejar target penjualan, kritikan nya juga proporsional ga menjatuhkan semangat. Pa Fitra penyampaian nya emang paling top 👍 semoga esemka bisa berproduksi lagi dan masuk untuk kelas suv atau lcgc.
Kantor: ada yg bisa dibantu Esemka: mau kerjasama review Kantor: boleh, darimana pak. Esemka: esemka. Bisa di review dgn reviewer top handalan, mas fitra. Kantor: smk mana pak. Biasanya mas fitra review mobil kelas eropa, dan jepang yg high class. Endorse nya sudah banyak, naik pesawat first class udah bbrp kali. Esmeka: mobil nasional pak Kantor: ooo. Oke..oke Tak lama review. Fitra: mobil ini 60% lokal tkdn nya. Yang mana saya gak tahu 60%nya mana aja. Sudah laku bbrp dibeli instansi pemerintah, namun sekarang lagi gak produksi karena corona, dan kalau mau servis bisa di servis bengkel lain
Tiap kali ada berita otomotif muncul yg sering nyinyir esemka, kemana? Esemka goib, blablabla..nah ini muncul. Mau beli ga? Duitnya aja ga nyampe tp bacotnya yg boros. 🤪
Kalau ada uang pingin deh beli mobil esemka... apalagi kalau sudah produksi family cars.... wajib dibeli!! Maju terus Esemka!! #CintaiProdukProdukLokal #DukungJugaVaksinNusantara
Idenya Mirip Mobnas Era Tomi Soeharto Dulu (Timor & Bimantara) sama2 Kerjasama Dg Luar Negeri & Sama Sama 60% Komponen Lokal. Bedanya, Tomi Kerjasama Dg KIA Korea, Kalau Esemka Dg China. Dulu Timor & Bimantara Dibanned Karena Syarat IMF, Akhirnya Dibangkrutkan Padahal Kualitasnya Sangat Bagus. Mudah2an Esemka Bisa Lebih Baik, Apalagi Kalau ada Dukungan Dari Pemerintah Indonesia & China.
Bawa barang dipake ngedrift tentunya bakal terbang semua nanti🤣. Keren krn paham otomotif jd reviewnya selalu objektif jd bener2 ngebantu yg penasaran. Masih penasaran bagian2 mana yg komponen lokal maupun impor
Di Indonesia, politiknya kotor banget. Ga memikirkan hasil karya negara sendiri, membully karena benci pandangan politik. Esemka sudah sangat bagus sekelas mobnas.
avanza xenia itu perusahaan jepang tapi kandungan lokal 96% sementara esemka mobil nasional tapi 60%. lbh nasionalis mana kira2. :). ini momentum esemka untuk beralih ke produksi mobil listrik, sdh bnyak produsen swasta lokal seperti gesits sdh teruji produksi kndaraan listrik. ayoo esemka rangkul generasi kreatif n produktif di negeri ini.
Fyi Emg 60% lebih udh lokal konten, dulu di beritanya ada, di pameran Kemenperin 2019 dipamerin brand2 lokal yg buat, bahkan Pindad aja bikin ,esemka bukan mobil politik, karena emg dr dulu swasta, ga pake embel2 dana APBN, pak jkw cm mempromosikan aja, brand lokal
@@fachrudin9723 Fyi Emg 60% lebih udh lokal konten, dulu di beritanya ada, di pameran Kemenperin 2019 dipamerin brand2 lokal yg buat, bahkan Pindad aja bikin ,esemka bukan mobil politik, karena emg dr dulu swasta, ga pake embel2 dana APBN, pak jkw cm mempromosikan aja, brand lokal