Tema NUR
.
“tradisi Melayu belitong dalam membaca surat albarzanji”
.
Pengantar albarzanji
Albarzanji yang dibaca dimasyarakat dibelitong ditulis oleh syekch jafar bin hasan yang kitabnya sudah berusia kurang lebih 1000 tahun yang lalu, untuk mengangkat syiar islam didunia ini yang semula surat albarzanji itu dibacakan pada saat kegiatan mauled nabi. Namun untuk masyarakat belitong, selain daripada memperingati maulid nabi, selalu dibaca dalam rangka kelahiran anak yang dllakukan oleh sesepuh Belitong masa lalu dan masa sekarang. Secara organisasi albarzanji dibelitong sudah terbentuk salah satunya dengam perkumpulan group barzanji yang bernama jumrotusshofa, satu-satunya perkumpulan barzanji yang berada dikecamatan Tanjungpandan Belitung yang telah memiliki struktur perkumpulan.
.
Untuk mengawali pembacaan surat albarzanji ini, mari dimulai membaca ummul kitab. Setelah itu membaca pasal 1 sampai pasal 4 yang berisi tentang Surga dan kenikmatannya menjadi kebahagiaan bagi orang yang bershalawat dan mengucapkan salam, berisi tentang doa terpelihara dari kesesatan ditempat dan jalan yang salah, berisi tentang doa kepada Allah swt memohon perlindungan dengan kesungguhan mengharap pertolonganNya. Jumlah pasal bacaan barzanji terdiri dari 18 pasal. Dan pasal 18 adalah penutup.
.
Membaca albarzanji itu bukan sekedar membaca tetapi didalm albarzanji ada seni baca yang memperhatikan makhrjiul huruf yang baik, hokum membaca yang baik dan lagu. Dibelitung ada 3 lagu yaitu Rast, Sika dan Rakhbi. Diharapkan dengan apa yang dibaca sesuai dengan kaidah membaca yang sudah ditentukan.
.
Penutup
Demikianlah tradisi belitong dalam membaca surat albarzanji, yang menggambarkan tradisi masyakarat melayu belitong yang bersandi sara’ dan sara’ bersandi kitabullah dalam mengangkat dakwah syariat islam di Belitung. dalam membaca surat albarzanji tersirat didalamnya tentang tradisi dan adat istiadat melayu di Belitung. membaca albarzanji adalah tradisi melayu sedangkan memotong rambut pada bayi adalah bagian dari adat istiadat karena ada “jampi kesalan” dari dukun kampong.
Perlengkapan (perbie’) dalam kegiatan motong rambut bayi
1. Kain sebagai alat bantal, kainnya berupa kain batik sarung perempuan sebanyak 7 lembar yang dilipat
2. Perangkat kesalan dalam kelapa kuning yang bertujuan untuk memohon keselamatan terhadap. Perangkat kesalan berupa irisan daun neruse dan daun ati-ati berikut air perigi (sumur)
3. Gunting untuk memotong rambut
4. Minyak wangi untuk disemprotkan kepada yang membaca albarzanji
5. Uang yang dirangkai dengan lidi pakai kembang
Oleh : SOFWAN AR (Keluarga besar group Jumrotus shofa )
.
#kemenagri#bimasislam, #penaiskemenag, #KFIkemenag, #syiarbudayaislam #nur #islamicshortmovie #filmislami
23 июн 2024