Kedatangan Gus Baha di perpustakaan Ma’had Aly Ponpes Salafiyah Safi’iyyah Sukorejo saat digelarnya Haul Majemuk sekaligus reuni akbar alumni santri Sukorejo disambut hangat
Para pengajar dan pengurus Ma’had Aly memfasilitasi para hadirin agar dapat bertatap muka dan berdiskusi dalam acara ‘Ngaji Bareng Gus Baha’ (13/1).
Dalam diskusi siang itu, Rais Syuriah PBNU ini banyak menyoroti pentingnya untuk tidsk terjebak dalam tekstualistik dalam memahami Qur’an dan Hadits. Begitu pula dalam mempelajari kitab-kitab klasik.
Menurut Gus Baha, kiai yang setiap ngaji tidak bisa guyon itu kurang ‘alim. Itu sebabnya mengapa dirinya kerap melontarkan guyonan saat memberi pengajian. Lalu dia pun mengutip perkataaan mendiang gurunya KH. Maimoen Zubair.
“Mbah Moen pernah mengatakan bahwa kiai yang ndak bisa guyon saat ngaji itu kurang lengakp ilmunya,” ujarnya disambut tawa hadirin.
Maka dapat dikatakan bahwa selera dan kemampuan humor yang menjadi kekhasan para kiai NU ini menjadi penting agar penyampaian pesan bisa diterima dengan baik dan membekas oleh setiap jama’ah.
Melalui humor (guyonan), kiai dapat lebih mudah menyampaikan makna teks-teks yang dapat dikatakan ekstrem dan berat kepada jama’ahnya. Hal ini umum diterapkan di setiap pondok pesantren NU dimanapun di seluruh Nusantara.
“Tafsir itu gampang, tapi pastikan dulu kalian faham fikih, sehingga akan mudah menakwil Qur’an. Itu pasti gampang” katanya kepada para santri Ma’had Aly.
________________________
MaalySitubondo - Media Resmi Ma'had Aly Situbondo
| Website | Tiktok | Twitter | RU-vid | Instagram | Facebook
Follow Us: sociabuzz.com/maalysitubondo
#gusbaha' #mahadalysitubondo
12 янв 2020