Galodo yang terjadi di kawasan Lembah Anai, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat, meninggalkan duka mendalam bagi warga setempat. Banjir bandang ini tidak hanya merenggut korban jiwa, tetapi juga menyebabkan kerusakan harta benda yang signifikan. Sejumlah rumah warga rusak parah akibat terjangan air deras yang membawa material lumpur dan batu dari hulu sungai. Beberapa korban bahkan ditemukan tewas terseret arus, menambah panjang daftar duka dan kesedihan bagi keluarga yang ditinggalkan.
Selain menelan korban jiwa, galodo ini juga menghancurkan berbagai fasilitas publik dan infrastruktur vital. Sebuah bangunan cafe yang berada di tepi sungai hanyut terbawa arus deras, meninggalkan hanya puing-puing yang berserakan. Pemilik cafe tersebut, yang telah membangun bisnisnya dengan susah payah, kini harus meratapi kehancuran total dari usaha yang telah dibangunnya selama bertahun-tahun. Banyak warga yang juga kehilangan barang berharga dan sumber mata pencaharian mereka akibat banjir ini.
Kerusakan yang diakibatkan galodo ini tidak hanya berdampak pada warga sekitar, tetapi juga mempengaruhi akses transportasi di wilayah tersebut. Jalan penghubung nasional yang melintasi kawasan Lembah Anai mengalami kerusakan parah dan tidak dapat dilalui. Akibatnya, aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat terhambat, menambah kesulitan yang dihadapi oleh warga setempat. Pemerintah setempat bersama dengan tim relawan kini tengah bekerja keras untuk memperbaiki kerusakan dan memberikan bantuan kepada para korban, namun pemulihan dari bencana ini diperkirakan akan memakan waktu cukup lama.
6 июл 2024
