Baso (Minangsatu) - Perang Kamang atau Perang belasting merupakan perang bersenjata pada 15-16 Juni 1908 yang melibatkan rakyat Sumatra Barat melawan pemerintah kolonial Hindia Belanda akibat penerapan pajak (belasting) langsung kepada masyarakat.
Perlawanan masyarakat atas pemberlakuan pajak langsung ini dibalas oleh pemerintah Hindia Belanda dengan reaksi keras mengirimkan marechaussee (marsose) ke daerah konflik tersebut, yang akhirnya menimbulkan korban jiwa pada masyarakat maupun tentara kolonial.
Pusat lokasi perang adalah di Dusun Kampung Tangah, Jorong Pakan Sinayan, Nagari Kamang Tangah Anam Suku.
Perang ini dipelopori oleh Syekh H. Abdul Manan, yang gugur dalam peperangan tersebut, sementara anaknya H. Ahmad Marzuki ditangkap oleh tentara Belanda. Akibat peperangan ini hampir 100 orang mati tertembak, sementara korban pada pihak tentara kolonial sebanyak 12 orang mati dan lebih kurang 20 orang luka-luka.
Buku Bau Mesiu, H. Abdul Manan dan Perang Kamang 1908 ditulis oleh Irwan Setiawan, S.Pd guru SMK N 1 Baso.
"Setelah terbit perdana di tahun 2019 lalu sejauh ini buku 'Bau Mesiu' telah dicetak sebanyak 800 eksemplar. Di awal penerbitan buku, Bau Mesiu ini mendapat support dari perantau Kamang Mudiak," ujar Irwan saat ditemui di SMKN 1 Baso, Senin (29/05/2023).
baca berita lengkapnya di : minangsatu.com/39bau-mesiu39-...
#minangsatu #perangkamang #perangbalesting #kamang #irwansetiawan #viral #minangkabau
6 июн 2023