Sejujurnya iya. Gw berangkat belajar filsafat karena circle temen kuliah. Gw juga liat orang2 yg belajar filsafat bener2 kaya orang gila pikirannya. Menanyakan hal2 yang mungkin ga dijangkau oleh orang awam. Semenjak itu gw coba buat belajar filsafat dikit2 dengan kesadaran dan kendali diri penuh. Gw sempet mikir belajar filsafat cuma buat "rekreasi intelektual" doank. Tapi semenjak gw belajar filsafat walau masih dipermukaan. Gw mulai sering mempertanyakan banyak hal, bahkan hal remeh temeh seperti bentuk candaan tongkrongan sering jadi pertanyaan (dibenak gw). Kadang pas merenung pikiran gw udah kemana2. Tapi sisi positifnya, ini melecut sisi critical thinking gw serta membuka pandangan yang lebih luas buat gw.
Filsafat ilmu berbahaya karena lahir dari logika manusia, Filsafat lahir atas kehendak dan seizin Tuhan berabad-abad lalu, Tuhan melampaui batas logika yang manusia buat. banyak para oknum filsuf menguji pertanyaan terkait Ketuhanan, "apakah tuhan ada" "apakah dan apakah". mereka berfikir diluar batas kepada "Yang Tidak Terbatas", yaitu Tuhan. sya menyimpulkan, bahwa kita manusia adalah pendurhaka yang hebat kepada "Cahaya".
@@zidanAM20 jangan terpaku pada buku mas, tapi didapat dari pengalaman hidup, pikiran hati harus terbuka, ego jangan banyak dipakai dan kosongkan gelas, setelah terisi, share air nya ke semua orang. Sya nggak seneng baca buku, tapi dari pengalaman hidup sya membaca.
Sebagai orang awam saya suka ngaji filsafat di channel MJS bersama Dr. Fahruddin Faiz... Beliau mampu menjelaskan filsafat yg rumit dg bahasa yg mudah dipahami orang awam, dan tetap berada di jalur on track(tetap di jalan Tuhan).. Tetap kritis tapi tetap tahu batasan. Seperti Imam Ghozali, filsuf yg akhirnya memilih jalan Sufi.
Gw males banget mikir orangnya.tpi kl d tanya soal filsafat yg sesuai dengan buku yg gw udh baca gw bisa bahas sehari semalam. Ga bisa lu dengan entengnya bilang kek gitu. Artinya lu masih dangkal bisa ngomong kek gtu
Filsafat akan menjadi salah jika jatuh pada orang yang doyan bikin teori konspirasi, bahkan teori nya sangat dipaksakan seperti Donald Trump Alien,dll Jangan salah, Filsafat itu mempertanyakan kembali semua hal yang ada di dunia ini dan jika jatuh kepada orang yang doyan ghibah malah jadi buruk macam pengguna Twitter
Orang awam yg berpikir ber filsafat bisa buat gila adalah orang yg tidak siap dg kebenaran. Karna kegilaan itulah kebenaran dibanding dogma dan doktrin yg seakan2 waras cuma di kulit luar saja
Karna untuk berfilsafat memaksa orang untuk mendekonstruksi nilai dan kepercayaan yang selama ini sudah mereka pegang untuk diuji dan dipertanyakan kembali secara jujur, dan hasilnya berbeda untuk tiap individu, ada yg makin yakin dan percaya dengan nilai dan kepercayaan lama nya, dan ada juga yang justru mengingkari nilai dan kepercayaan lamanya. Intinya balik ke diri sendiri sih. Tapi satu pakem yang wajib dibawa didalam berfilsafat adalah jadikan itu “for truth only” (hanya demi kebenaran).
Semakin dalam seseorang belajar filsafat maka akan semakin sadar bahwa filsafat bukan lah jawaban untuk kebenaran namun mempertanyakan jawaban dari kebenaran tersebut
Bahkan seorang ustad memarahi aku gara2 aku berkata "kemarin aku berdoa karna aku tidak tau apa2 ., sekarang aku berusaha karna aku tau tuhan tidak bisa apa2."
Sebenarnya kita sejak kecil sudah berfikir seperti para filsuf, dogmalah yg membuat kita membatasi pikiran liar kita. Filsafat adalah cara berpikir natural manusia.
Tapi disisi lain memang manusia gak harus 'tau' semuanya, pengetahuan sendiri adalah 'beban' untuk manusia jika didapatkan secara tidak sempurna. Makanya banyak filsuf justru tidak menyarankan semua manusia mendalami filsafat. Socrates sendiri pernah memarahi murid-muridnya yang mau seperti dirinya, socrates lebih suka mereka mengisi kekosongan peran di masyarakat sesuai keahlian mereka daripada menjadi filsuf semuanya.
@@ilhamfaisalhawari terkadang filsafat tentang humanisme lebih kompleks & hancur²an daripada filsafat tentang agama, nasionalis, dll soal relativitas dengan pertanyaan² kenapa "Humanity Above Religion", " Silence is Violence", "Ketidakadilan mengatakan netral adalah penindas", " Matriarki vs Patriarki" dan pertanyaan² lainnya mengkritisi pola pikir hitam putih bias moralitas humanisme. 🍷🗿
jujur walaupun berumur 15 udah suka filsafat sangat menyenangkan walaupun memiliki jalur yaitu menjadi atheis dan kembali kepada Tuhan, terutama zaman sekarang banya anak anak yang lebih suka bermain ketimbang belajar dewasa
Klo anda Lebih ke filsafat Barat yg bermashab Materialisme/Empirisme maka bisa jadi anda akan dekat dgn pemikiran Liberal, Sekuler bahkan Atheis. Tpi klo lebih kuat ke Filsafat Timur khususnya Para filsuf Islam maka Filsafat akan memguatkan Akidah Kepercayaan. Jangan takut belajar Filsafat
@@Musyarofah-iv6hw benar, itulah kenapa belajar itu butuh guru, bila sendirian kemungkinan besar akan tersesat. Bahkan nabi Ibrahim a.s ketika mempertanyakan tentang Pencipta aja dibimbing oleh Allah SWT itu sendiri.
filsafat itu unik, baru tau juga ada ilmu filsafat pas kuliah, itupun didasari pertanyaan simple sekali pas itu, tapi kalo memang dah mikir soal filsafat pasti bakal gila dikit, harusnya naruh garis dulu sih sebelum masuk ke filsafat karena selalu ingin mencari kebenaran yang paling benar dari sesuatu, tapi ini juga masalah, soalnya pada akhirnya ada beberapa kasus dimana kebenaran itu gak bisa objektif, tapi subjektif, dan ini yang kadang bisa bikin masalah soalnya kebenaran subjektif ada yang gak bisa jadi kebenaran universal.
Dari buku filsafat, dan semua yang membahas filsafat pada akhirmya hanya sekedar jembatan agar kita memahami hal baru namun juga memunculkan pertanyaan baru, kita sadar bahwa masih banyak hal yang belum kita pahami dan sadari, dan kita terus bertanya. Edit : Bang bahas karakter di anime Babylon
Hitungannya membuka peluang otak untuk bekerja, manusia kebanyakan otaknya dianggurin alhasil turun mesin... Liat berita hoax asal percaya. Filsafat itu penting tapi ingat harus lepas dari kata kata takut murtad, dll karena jika masih berpikir begitu lebih baik tidak perlu belajar filsafat yang ada runyam
Saat kuliah, dosen saya pernah bilang, ilmu itu dibagi beberapa tingkatan, yang tertinggi ilmu uang bersumber dari Wahyu Tuhan, dibawahnya ada ilmu filsafat, dan di bawahnya lagi ada ilmu logika. filsafat kalo di pelajari dengan ilmu agama bisa jadi ilmu ma'rifat.
ilmu Logika ya filsafat jg.. jdi knp di pisah? Filsafat jg bakal mati klo di pisah ma logika. jdi gada kasta.. semua Ilmu sama saja, sama² sekedar informasi.
Dulu pas Muda orang2 pada bilang Filsafat bisa buat org jdi Gila. Pas udah tua gua ngerasa yang ga belajar filsafat banyak yg gila tapi ga sadar diri 🤦
"Filsafat adalah hidangan yang sangat beracun bagi beberapa orang dan hidangan yang sangat lezat bagi sebagian orang " ~Ibnu Rusyd. jadi jangan melarang semua orang untuk berfilsafat hanya karena anda tidak bisa memekakannya. karena makanan yang tidak enak bagi anda adalh hidangan yang sangat lezat bagi yang lain , Jika orang Indonesia suka makan durian dan orang eropa tidak suka, BIJAK kah Jika PBB Buat aturan pelarangan makan durian bagi semua orang hanya karena orang eropa tidak menyukainya.
waktu aku belajar filsafat sehingga aku berkesimpulan "aku tahu, namun aku tak ingin tahu, karena jika aku mengetahui semua itu, maka semakin ambigu untuk diriku"
"Sangat menarik melihat perkembangan pemikiran filosofis manusia sepanjang sejarah. Dari awal pencarian prinsip-prinsip universal alam semesta di Yunani kuno, hingga kritik-kritik radikal terhadap otoritas dan dogma di era modern, semua itu menunjukkan bagaimana manusia terus berusaha memahami realitas dan diri mereka sendiri secara lebih mendalam. Apa yang paling menarik adalah bagaimana filsafat selalu menjadi fondasi bagi kemajuan ilmu pengetahuan, namun di sisi lain juga seringkali dianggap 'berbahaya' karena menantang kepercayaan dan nilai-nilai yang mapan. Seolah-olah ada paradoks antara kebebasan berpikir dan tanggung jawab yang harus diemban. Saya setuju bahwa filsafat memang membawa konsekuensi yang tidak mudah, namun justru itulah yang membuat perjalanan pemikiran manusia begitu menarik dan penting untuk dipelajari. Setiap zaman memiliki tantangan dan konteks yang berbeda, tetapi semangat kritis dan bebas berpikir tampaknya selalu menjadi benang merah yang menghubungkannya. Terima kasih atas video yang sangat informatif dan menginspirasi ini. Diskusi tentang sejarah filsafat selalu menjadi topik yang dapat membuka cakrawala pemikiran kita."
Filsafat adalah Berpikir, yg artinya berpikir adalah berjalan menuju masa depan yg artinya KEHIDUPAN. "Ilmu tanpa keyakinan adalah Keraguan/kebingungan, Keyakinan tanpa Pengetahuan adalah pincang/tak berdaya"
Isi dari video ini hampir sama seperti buku History Of Western Philosophy (Bertrand Russell) buku yang sudah saya baca dari tahun 2010. Buku yang dambakan oleh almarhum kakek saya.
Jika belajar sejrah filsafat dr periode awal sampai pda periode modern skrg. Setiap pemikir mnyempurnakan ajaran yg telah ada, hub sosial, politik, etika, moral, dll menjadi lebih jelas untuk d kaji manusia. Konsep mempertanyakan itu membuat manusia berkembang dlm berbagai penemuan hingga dapat dinikmati sampai saat ini. Memang bertentangan dengan kepercayaan yg ad, tp itu adalah produk dr filsafat dalam hal pencarian. Seperti tiga pertanyaan fundamental dlm hidup, " Darimana kita berasal, untuk ap kita disini dan kemana kita akan pergi". Setiap org mencari lalu mendapatakanny dan menjadi hub relasional antara manusia dan kehidupan. Aku bukan mendeskriminasisak ajaran" Konserfatif, tp aku seperti kata Kant : " Manusia berjalan dengan bintang d atasnya dan moral dihatiny".
jujur Walaupun masih SMP Saya Sangat Penasaran dengan Filsafat, Setelah saya belajar dan tampil pidato, Banyak anak Sepantaran yang plonga plongo, Tapi Itu lah kekurangan manusia
Pertanyaan yang paling serius adalah Sebenarnya kenapa Tuhan menciptakan drama Manusia ? Kalau hanya untuk membuktikan dirinya sebagai Tuhan Membuktikan kepada siapa Setan ? Malaikat ? Manusia ? Makhluk-makhluknya yang lain Atau ke siapa ?
Filsafat sebagian besar mengajarkan kita untuk berpikir dengan logika, tapi kita sebagai manusia juga perlu tau bahwa ada banyak hal di luar sana yang tidak masuk akal. Itulah gunanya kita belajar. "Semakin kita tau, semakin kita merasa tidak tau apa-apa". 🙏🙃 Btw, keren kak konten lu
Alam semesta itu sebenarnya selalu ada Hanya saja selalu mengalami kehancuran dan menjadi alam semesta baru lagi Tugas manusia adalah mencari cara agar kesadarannya bisa abadi Setelah manusia menjadi dewa dan tidak bisa mati, bahkan bisa membuat alam semesta baru dari material yang ada, manusia dewa ini akan merindukan menjadi manusia lemah yg tidak berdaya dan memulai semuanya dari awal lagi Begitulah kehidupan manusia terus berjalan Loop tanpa akhir
Itulah mengapa Islam yg dikatakan sebagai kasih sayang Tuhan utk semesta alam datang. Ia mengeluarkan manusia dari kegelapan (berjuta pertanyaan manusia tentang makna hidup yg tak berujung) menuju cahaya yg terang benderang (jawaban tegas tentang maksud penciptaan manusia hingga alam semesta). Ia datang dengan referensi yg tak terbantahkan; Al-Quran, yg didalamnya menuntut manusia utk berpikir & menggunakan akal dgn ayat pertama yg diturunkan "iqra", bacalah, amatilah, pahamilah, berpikirlah. Ia membebaskan manusia dari penghambaan sesama makhluk menjadi penghambaan hanya kepada Dia satu-satunya yg berhak di-ibadahi. Ia membebaskan dari kekangan dunia fana menuju kebebasan akhirat
Filsafat itu ilmu pertama pada manusia. Setelah manusia purba sudah mempunyai waktu luang diluar beburu dan bertani, manusia baru mulai berpikir "Apa itu hidup dan untuk apa aku hidup? apakah hidup hanya makan, tidur dan beranak pinak saja?" Itulah yang disebut Filsafat, ilmu tertua. Dari pemikiran filsafat itulah orang mulai menciptakan ilmu-ilmu baru. Filsafat bukan sesat.
Dalam bersains, kamu butuh filsafat sebagai kendali untuk tidak memperlakukan sains selayaknya dogma dalam agama. Dalam beragama, kamu butuh filsafat untuk bisa menginterpretasikan maksud, arti, dan metafora dari kitab suci sesuai akal sehat manusia. Tapi, tidak ada keharusan juga sih. Mau memuja saintisme, atau memuja pemuka agama, itu adalah hakmu.
Sebelum belajar Filsafat, pastikan dulu dirimu udah punya mental yang kuat dalam menerima materi² Filsafat. That's Why gw sampe sekarang cuma belajar "kulit²" nya aja, karena kalo mau mendalami ,materinya terlalu berat sebab harus Lo filter terlebih dulu alias nggak bisa Lo telen bulet², itu yang paling berbahaya. IMO 😢
Gua dulu mondok dan gua termasuk hamba yg taat, terus pernah gak percaya sama tuhan, terus gua bertanya2 apakah tuhan itu ada, dimanakah tuhan itu?, apa buktinya?, terus gua bacalah satu ayat "bukan kah sudah jelas pertanda tuhan itu nyata", dan gua baca kalau kita konsisten berzikir maka doa gua bakal di ijabah, setiap gua jalan, ngobrol, jalan dll, gua selalu mengingat tuhan walau hati gua ragu, setelah itu gua berdoa dan bener aja setiap doa gua di ijabah oleh tuhan, setiap perkataan gua di kabulin, langsung gua disitu kembali percaya sama tuhan lagi.
Filsafat itu ilmu asumsi. Eropa terbelakang sepanjang cuma berfilsafat, tapi jadi maju setelah dapat pengaruh muslim, hingga jadilah berkembangnya science. Tapi sayangnya, perpustakaan terbesar dibaghdad dihancurkan, trus beberapa buku penting dicuri dan diakui oleh para ilmuwan eropa. Nyatanya filsafat aja nggak cukup
justru orang barat yg lebih berani keluar dari dogma agamanya sendiri, jika lo taat agama 100% lo gk akan berani bertanya apapun lagi tentang penyimpangan ajaran. Muslim tidak bisa berpikir nalar karena ditutupi dogma kitabnya dan jika melawan maka akan dianggap bla-bla-bla..., mereka takut untuk berpikir nalar tentang ilmu pengetahuan, makanya negara timur tengah sangat mundur dari cara berpikir universal dan fanatik. Semua Ilmuwan adalah mereka yg berjibaku dengan keyakinan mereka sendiri walau dikucilkan dan di paksa keluar dari dogma, kebanyakan Ilmuwan adalah kebebasan dari cara berpikir yang tidak didapat mereka yg taat agama apalagi lingkungan yg masih fanatik dalam dogma. Makanya sampai sekarang bahkan untuk membuat sebuah ponsel pun negara muslim tidak akan sanggup 🤔
Filsafat itu ilmu berpikir. Eropa terbelakang bukan karena berfilsafat, justru mereka terbelakang saat itu karena mereka menerima dogma2 dari agamawan yang saat itu berkuasa dan menolak ilmu filsafat. Kayak yang dijelaskan divideo dimenit 8:41. Eropa bisa jadi berkembang saat itu karena ada pergerakan revolusi dan pergerakan dari kaum yang terdidik. Perpustakaan terbesat dibaghdad tidak ada hubungannya dengan Eropa, karena perpustakaan itu dihancurkan oleh bangsa Mongol dan beberapa buku penting jg diambil oleh bangsa Mongol. Nyata anda perlu belajar lebih banyak lagi, supaya tidak bikin opini sesat kayak gini.
Buat gw tidak ada yg benar. Dan tidak ada yg salah. Yg ada hanyalah pilihan dalam hidup ini. Karena pikiran kita sendiripun tidak dapat dipercaya. Sains dan agama. Itu smua hasil pikiran, termasuk filsafat itu sendiri.
Wahh,, sepertinya saya sedang dalam fase ini bg, benar atau salah terkadang dari beberapa contoh, juga bergantung kepada situasi dan kondisi, apakah sepertinya saya terkena genjutsu tsukoyomi nihilisme kahh?? 😅😅
Bahaya atau justru menguntungkan itu adalah buah dari tekat dan itikad seseorang dalam ber FILSAFAT. Memang benar bahwa lebih banyak filsafat seakan seperti orang yang lagi nganggur dan butuh pembenaran hingga kalau bisa mendapat MUKJIZAT atas itu. Opo jare wonge DW DW.
Belajar logika dahulu dg baik setelah itu baru belajar filsafat agar tidak terjebak sesat pikir karena bisa terhindar dari logika yang falacy atau logika yang salah
Ketika seorang sarjana gereja, pendeta atau pastor ingin memahami ajaran Kristen, maka dia harus berfilsafat. Sebab banyak sekali ajaran kristen yang terlalu diluar nalar, sampai sampai membuat orang bingung kalau hanya dimengerti secara tekstual Ambil contoh Dalam hukum taurat, seorang yang berzinah harus dihukum rajam. Akan tetapi ketika Yesus saat sedang didalam komplek bait suci, kemudian disodorkan seorang pel*cur untuk dihakimi, Yesus justru membebaskan wanita itu dari semua dakwaan, sambil berkata "siapa diantara kamu yang tidak berbuat salah, hendaklah melempar terlebih dahulu". Namun tidak ada yang melempar, dan mereka semua pergi dimulai dari yang paling tua. Kalau hanya dipahami secara kontekstual, orang akan menganggapnya sebagai perwujudan belas kasih Yesus kepada seorang pendosa. Akan tetapi, kalau dipahami secara baik baik dengan memakai prinsip filsafat, kisah tersebut sebenarnya menceritakan bagaimana Yesus menegakkan keadilan hukum, termasuk kepada seorang pendosa. Hal ini karna wanita itu diadili secara semena mena. Dia diadili tanpa bukti atau saksi dan dengan prosedur yang menyalahi hukum, yakni eksekusi dipaksakan untuk dilakukan didalam bait suci, tanpa hakim yang sah dan bukannya dilakukan diluar gerbang kota, tempat yang sudah ditentukan. Oleh karna semua ketidak adilan hukum itu, Yesus mengingatkan semua orang yang ingin menghakimi wanita itu tentang konsekwensi perbuatan mereka bagi diri mereka sendiri, yakni mereka bisa dijatuhkan hukuman yang sama dengan yang ingin mereka berikan kepada wanita itu dengan cara melanggar semua ketetapan hukum peradilan yang ada. Melalui kisah itu, Yesus ingin menegaskan kepada mereka bahwa jika mereka ingin menghakimi seseorang, maka mereka harus terlebih dulu menjadi seorang yang menaati hukum
Tidak ada manusia yang melihat tuhan namun malah mencipta patung sebagai dewa yang di sembah itu adalah hal kontradiktif pada keyakinan dan tentu bertindak lancang terhadap tuhan ..
Kolose 2:8 (TB) Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus. Efesus 4:14-15 (TB) sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.
bagaimana jika sebenrnya kebebasan itu tidak ada? menurut syaa,kebabasan itu tidak terikat dengan apapun, (LANTAS JIKA KITA MENCARI CARI KEBEBASAN, MAKA SEBENARNYA KEBEBASAN ITU TIDAK ADA!)
Dengan arus logika yg sama lu anggap orang-orang kekurangan air dan cari lalu ternyata air adalah tidak ada, pdhl kita hidup atau memilih menulis/berpikir demikian jg bebass
Filsafat adl bentuk keberadaan Tuhan yg ditanamkan dalam diri setiap makhluk hidup.dan mati di alam.semesta. Filsafat membuat setiap objek memiliki ruh. Ruh yg paling rendah adalah mempertahankan eksistensi dirinya di alam semesta. Filsafat adl ruh dan ruh adl fislafat karena setiap.makhluk itu punya dorongan yg harus dimiliki. Batu sebagai makhluk matipun bersifat, sebab kalau tidak mereka akan berubah menjadi zat yg lainnya tanpa.ada.resistensinya dari dalam.drinya. Tuhan memasangkan software disetiap.objek agar mereka mempertahankan eksistensinya. Software itu bernama filsafat/ruh/egk.
Semuanya diawali dan didasarkan atas buah yg dimakan Adam dan Hawa yg membuat mereka terlempar dari Surga... Katanya itu Buah Pengetahuan. Ada yg bilang Buah Kebijaksanaan. Kok bisa lohhh berkesimpulan kesitu😅 Seolah² sebelum Manusia memakan itu, Manusia ini terkurung, terbelenggu, kurang mengerti kehidupan, tidak bijaksana, kurang pintar dan bla bla bla... Ini seperti membuat kesan kalau Manusia itu terkurung dan terzolimi di dalam surga. Seolah² Tuhan itu Jahat. Kok bisa berkesimpulan seperti itu ya 😂 ? Seriously asking. Gimana kalau saya bilang, itu bukan Buah Pengetahuan, tapi Buah Kefanaan. Bayangkan sebelumnya manusia itu immortal, tapi karena memakan buah itu malah jadi mortal. Itulah sebabnya manusia terusir dari Surga, karena selain melanggar ketentuan Tuhan, mereka tidak mungkin bisa tinggal di Surga lagi, karena mereka sudah menjadi manusia biasa (mortal).
Video ttng filosofi selalu bikin ngantuk. Filosofi cuma bisa melihat keadaan secara retrospective, tidak bisa benar2 memprediksi manusia. Juga, terlalu banyak hal2 yg bertentangan antara satu filsuf dan filsuf lain. Jadi kalau satu perihal tidak cocok dengan sebuah filosofi, tinggal comot filosofi lain yg paling nyambung.
percaya atau ngga gua belajar filsafat dari kelas 4 sd. dimana sudut pandang gua tiba tiba berubah dan gua udah melewati beberapa fase dalam hidup sekarang umur gua 19 tahun dan berfikir bahwa dunia ini sangat buruk rupa (in the critical way).