Sinopsis Cuco nanam Bali
Setiap manusia lahir bersamaan dengan ari-ari atau bali, orang Muaro Jambi menyebutnya sebagai kakak dari sang bayi. Bali yang keluar akan di tanam atau di kubur. Masyarakat Muaro Jambi masih mempercayai bahwa bali atau bayi akan di ganggu oleh mahluk halus atau sinde karena aroma darah. maka dari itu mereka masih melakukan cuco atau penangkal dengan membersihkan bali ,memberikan asam garam, dan benda tajam seperti jarum atau paku serta kuku sinde dan di bungkus kain putih untuk menguburnya, lalu dibacakan sholawat dan juga cuco. diatas kuburan bali akan di beri cahaya lampu, dipercayai bahwa hal tersebut dapat menerangi dan juga berharap saat bayi dewasa nanti akan terang masa depan nya, menjadi anak yg baik dan sholeh.
Menggunakan properti Lapik, karena diMuaro Jambi Lapik merupakan salah satu simbol yg harus ada saat bayi lahir, bahkan sampai manusia meninggal dunia, Begitulah daur hidup kehidupan manusia. Lapik juga menyimbolkan jalinan kasih, ketelitian dan kerja keras.
Tari ini merupakan sebuah interpretasi dari konsep cuco nanam bali kedalam bentuk pertunjukan karya tari.
Koreografer : mugi ari saputra S.Sn
Komposer : Syafwa Turrahman s.sn M.Sn
9 июл 2024
