Lagu "Judi Online Ashyuu" menyoroti fenomena miris maraknya judi online yang telah merasuk dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat, bahkan hingga aparat negara. Dengan lirik yang tajam dan penuh sindiran, lagu ini mengungkap bagaimana judi online tidak hanya menjadi candu yang merusak, tetapi juga mencerminkan betapa dalamnya masalah ini telah mengakar dalam perilaku sosial.
Ironisnya, berita tentang kebijakan yang diusulkan oleh menteri sosial untuk memberikan bantuan sosial (BANSOS) kepada mereka yang miskin dan kalah berjudi menjadi inti dari kritik sosial dalam lagu ini. Ide absurd bahwa BANSOS akan diberikan demi "menghindari frustrasi" bagi para pecandu judi, menjadi simbol kegagalan nalar dan logika yang sehat dalam menangani masalah sosial yang serius ini. Lagu ini mencatat bagaimana kebijakan yang seharusnya membantu masyarakat, justru terlihat mendukung perilaku destruktif tanpa solusi nyata.
Dalam lagu ini, kita disajikan potret masyarakat yang terjebak dalam lingkaran kebodohan, di mana mereka memilih jalan pintas untuk kekayaan, namun malah terjebak dalam jerat kemiskinan dan kehancuran diri. Aparat yang seharusnya mengendalikan dan memberantas masalah ini, terkadang justru terlibat, seolah tidak ada yang mampu memutus rantai kemerosotan moral ini.
"Judi Online Ashyuu" menjadi suara lantang yang menggugat kebijakan, masyarakat, dan sistem yang gagal melindungi mereka yang rentan. Sambil menyajikan sindiran yang pahit, lagu ini menyiratkan pesan mendalam bahwa nalar dan akal sehat harus dihidupkan kembali, dan bahwa mencari solusi nyata jauh lebih penting daripada sekadar menenangkan mereka yang kalah dengan bantuan sesaat.
#laguviral
12 окт 2024