Selamat datang di Teman Makan, kali ini kita ngobrol sedikit soal biaya UKT yang semakin menggila sebelum kita bahas lebih serius di channel @MalakaProjectid
Jujur aja bang, gw masih kelas 11 SMA udah bingung mau kuliah gimana, soal kebaikan UKT tahun depan untuk MABA. Ortu gw gaji 10jt per bulan tapi tunjangan nya minim, tapi dalam kelas di UKT kita terhitung kedalam tingkat ke 5. Kemungkinan ketika saya kuliah kondisi perekonomian keluarga saya bakalan sulit, karena minum nya tunjangan. Mungkin ada saran dari Mas Ferry Irwandi?
Di Finlandia, sekolah gratis sampe kuliah. Di Singapura, dpt pembiayaan buat lanjut S2/S3 sebesar $5000. Buat S1 nya ada pinjaman dari bank pemerintah dgn bunga 0%. Alhamdulillah gw udh pindah dan jadi WN Singapore sama istri dan anak. Sumpah bikin stres dan sakit jiwa gw tinggal di negara busuk ini. 1. Bayar pajak, eh kinerja pejabatnya busuk, banyak korup. 2. Biaya pendidikan mahal, tapi kualitasnya busuk 3. Biaya kesehatan mahal, tapi pelayanan sama kualitasnya busuk 4. Banyak hal yg diluar logika terjadi disini mah (apakah karena IQ nya mentok 78)? Yang salah malah lebih galak (cth kalo negor orang yg Make trotoar buat parkir/lewat motor). 5. Dijalanan lampu merah jarang bgt ada polisi stand by nilang yg gk pake helm/terobos lampu merah. 6. Pelajar2/pemudanya suka tawuran yg bikin khawatir klo anak lg keluar maen ama temennya. 7. Sekelas pendidikan tinggi dokter spesialis aja masih banyak praktek2 perploncoan. 8. Pendidikan kedokteran khususnya dokter spesialis justru sengaja biayanya dibikin semahal mungkin, biar lulusan nya dikit, alhasil gk ada saingan, dan gaji mereka makin gede. Lebih Ironi lagi, ini dibuat oleh para sesepuh2 dokternya. Makanya ide menkes budi buat biayanya dibikin semurah mungkin, prosesnya dibikin mudah, malah banyak yg nentang wkwkwk 9. Negara gila mana yg jenderal polisi nya bikin kejahatan berat nembak anak buahnya sendiri (pembunuhan berencana+penghilangan barang bukti+pembohongan publik) cuma di penjara seumur hidup! 10. Negara gila mana yg jenderal polisi nya bikin kejahatan berat ( barang bukti Sabu 5kg malah dijual lagi) cuma dihukum penjara seumur hidup. 11. Negara gila mana, yang BANTUAN BENCANA KEMANUSIAAN COVID MALAH DIKORUP eh malah cuma di hukum 12 tahun penjara padahal nerima suap 32 Miliar!! 12. Sekelas menteri statement nya banyak yg edan: "internet cepat buat apa?" (eh doi korupsi ratusan triliun). 13. Sekelas menteri duit korupsi nya buat nyawer biduan, beli skincare anak, renov kamar anak wkwkwk. Yg goblok nya, anak buahnya mau aja bayarin. Katanya sih takut di pecat. Nah, klo negara nya masuk akal mah kan seharusnya itu laporin aja mentan nya ke kpk/jaksa/polisi ama anak buahnya *yg penting ada bukti chat/audio/video. Takut kalah backingan kah? 😂 14. Ada walikota yg korupsi 7,5 Miliar udh dipenjara dpt kortingan, eh dpt bebas bersyarat lagi keluar dgn penuh senyuman. Ditambah bisa nyaleg lagi wkwk Dan masih banyak lagi I love Singapore ❤
Di Arab Saudi kuliyah dapat uang saku 2000 real.. eh setelah pembayarannya harus melalui Depag yg sampai mahasiswa jadi 700 real.. sempat ramai beritanya..
Di liat dari Profile nya sepertinya ini bohong wkwkwkw 😂😂😂 Orang Singapore dan yg diam disana terpelajar IQ tinggi. Tapi komen anda terlalu detail dan terstruktur . Terlalu banyak tau Indonesia yang kebanyakan orang2 tidak terlalu perhatikan Kritik berlebihan tanpa perbandingan Udah deh ngaku aja
Semakin curiga, kayaknya memang rakyat didesain biar tetep bodoh dengan menaikan biaya UKT, padahal human capital itu penting banget buat kemajuan bangsa. Jadi long termnya yang rugi justru negara sendiri, SDM nya bakal kalah saing sama negara2 lain yng lebih baik manajemen pendidikannya. Contoh kayak belajar programming, dan skill2 lain yng hanya bisa dicapai lewat perguruan tinggi. Tersier? Memang (secara teknis), tapi apakah nggak penting? Tentu penting. Bisa bayangin gk berapa banyak pemuda-pemuda brilian di negeri ini yang gk bisa mencapai potensi tertingginya gara-gara policy beginian? Hadeh. Pusing mikir negri konoha memang. Gk ada solusi lain selain reshuffle kabinet, perketat pengawasan regulasi pemberian subsidi silang, beasiswa dll, dan pastikan pemangku kebijakan itu bener2 orang2 yang kompeten dan concern sama kemajuan pendidikan. Semoga kedepannya makin banyak anak-anak muda bangsa yang punya kesempatan buat kuliah.
Maturnuwun Nak Ferry ... kepedulianmu amat sgt bermanfaat bagi saya seorang ibu yg anaknya baru semedter 4 . Dan dia madih punya mimpi yg hrs dia gapai . Semoga para penguasa di negri kita ini cepst sadar dr keserakahanya .
Sudah hukum alam, nanti PTS bakal lbh banyak peminat untuk sipil golongan menengah bawah. Kalau elit2 ya d PTN biar mereka bisa meneruskan hegemoni keluarganya.
Dulu waktu status universitas yang gua tempati kuliah masih BLU. UKT nya masih murah sejak tahun 2016 beralih status jadi PTN - BH sudah mulai gencar gencarnya kampus membangun sarana dan prasarana komersil seperti hotel, bahkan kampus bisa saja menjadi vendor untuk jasa konsultan. Jadi beberapa dosen itu lebih sibuk ngurus proyek di banding ngajar. Heranya harusnya pendapatan kampus itu bisa bertambah dengan adanya fasilitas komersil yang menunjang, justru UKT yang bertambah.
Semua kampus negeri sama aja, biaya operasional dengan nambah UKT & penerimaan mahasiswa baru, keuntungan dari bisnis? Masuk rekening pejabat kampus lah
sama.. kampus saya waktu saya masuk tahun terakhir PTS .. UKTnya muraah.. biaya awal min 12.5jt , per semester maksimal cmn 5.8jt kalo ambil 24 sks . Sekarang negeri beh Naik 2 kali lipat paling besar . UKT nyampe 10 an jt paling tinggi .
Udah mah judol di mana2,,skrng yang di harepin buat bawa bangsa ini ke arah lebih baik seperti di jegal agar Indonesia Cemas 2045 makin segera terwujud di tahun 2025
saya menjadi skeptis pada yang namanya universitas, orang2 di dalamnya sangat sedikit yang ikhlas dan punya semangat untuk sama2 membuat kita cerdas. saya malah lebih respect dengan sistem komunitas daripada kampus dalam hal delivery sebuah pengetahuan. Komunitas lebih manusiawi dan tidak terlalu materialistis dalam hal penyebaran ilmu.
Iyak juga yak, temen temen campus pun juga lebih dapet banyak kesempatan ketika ikut atau masuk komunitas kayak ISACA dan lain lain, dapet networking yang baik juga untuk kesempatan bekerja dari komunitas
Kebijakan pemerintah pusat ngaruh banget. Satu contoh lihat aja gaji dosen. Capek-capek lulus s2 s3 gajinya 2 jutaan. Lebih gede gaji sepupu gue lulusan SMA, kerja di supermarket. Tantangannya juga bukan hanya perihal gaji.
@@arkantong iya benar, kalo di liat justru komunitas yang berperan sebagai universitas sesungguhnya. namun kalau komunitasnya semakin besar, biasanya bakal mengarah ke monetisasi jg sih. saya malah lebih salut dengan komunitas kecil2 saja yang masih murni ingin menyebarkan pengetahuan. kalau komunitas sudah besar bakal ada drama dan politiknya juga
@@raphaelasmile1109 Iya sih, kebijakan memaksa kita buat kompak. Tapi y itu, jadi paradoks juga kebijakan udah di buat, oknum2 pasti akan mencari celah dari peraturan untuk kepentingan pribadi. Memang pada dasarnya kekompakan kita aja buat sadar secara bersama kalau pengetahuan itu penting untuk di sebar luaskan, jangan sampai di eksklusifkan hanya untuk keuntungan kantong
Ga mampu kuliah, sekarang gw memilih jadi kuli di Kalimantan 😂 it's okay though gw bisa ngasih ke orang tua walaupun sedikit daripada membebani hidup mereka dengan biaya kuliah
cara paling "gampang" memaksimalkan anggaran pendidikan => cabut kewenangan daerah dlm hal pelayanan pendidikan ingat, >50% anggaran pendidikan ini justru dipegang oleh Daerah, melalui skema Transfer Ke Daerah (TKD) ironisnya, pas udh sampe sana anggarannya macet, diputer², dinggarin ke pos yg gajelas alhasil pembangunan sekolah lambat, gaji guru mengenaskan, biaya SPP terus naik lbh ironisnya lagi, ga byk rakyat/publik yg menyadari ini pernah liat ada demo/kritik maki² ke bupati/gubernur terkait pendidikan? nyaris g ada tp klo ngekritik/hujat presiden, kemendikbud, beuhh hampir tiap hari pdhl >50% uangnya dipegang oleh daerah, oleh² org2 ga becus itu dan kemendikbud/ristek dikti cmn megang >20% dr total anggaran kan absurd
Itu pejabat yang bilang kuliah itu ga d perlukan... Suruh perusahaan BUMN persyaratan masuknya min S1/D3 di hapuskan, berani ga...??? Yg seleksi masuk CPNS aja ada yg minimal S1 juga koq.... Pernyataan idiot...!!!
Indonesia sudah merdeka, tapi mengapa biaya untuk sekolah sangat tinggi/mahal ? Teringat Masa Penjajahan (Sebelum 1945) Selama masa penjajahan Belanda dan Jepang, akses pendidikan sangat terbatas. Pendidikan hanya diperuntukkan bagi kalangan elit dan sebagian besar rakyat tidak memiliki kesempatan untuk bersekolah. 😢
Anak-anak bangsa dipersulit untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi dengan mahalnya UKT sedangkan presiden sibuk mencarikan pekerjaan untuk anaknya 😂😂😂😂
Kalo mau kuliah terus mau terjun langsung ke dunia kerja (bukan jadi peneliti) mending ambil vokasi aja, demand industri kita itu kapitalis banget kayak China butuh pekerja yg punya skill dewa tapi bisa digaji serendah-rendahnya.
@@emfaadib1318Vokasi itu bikin susah Dosennya. Mesti urusin ini itu ke perusahaan. Belum lg lapangan kerja terbatas. Makanya ga bakal bisa populer itu Vokasi di negeri ini. Toh guru guru besar dan Univ sendiri ga pd mampu membuka lapangan pekerjaan untuk para warga sipil. Padahal mereka punya ilmu, koneksi, resource.
Bahas Tapera juga bang yang semakin mencekik karyawan swasta yang banyak dari mereka masih mendapat upah UMR atau bahkan dibawah UMR tapi harus dipotong lagi untuk Tepera
Gue udah menikah dan skrg udah usia 25 tahun. Tdinya gue mau kuliah, karena stlah mnikah perekonomian gue jadi lbih baik, sudah ada suami yg bisa mnyokong ktika gue kuliah, niatny masuk tahun depan tapi setelah dgr UKT yg naik luar biasa rsany ambyar cita2 gue😭😭😭😭
@@arifraihan5404 hahaha sudah pernah mas😂 tpi rsanya gak sesuai aja. Trasa kurang bimbingannya. Pdahal kan dalam beljar pembimbing it yg pling penting .
@@anitaroji5481belum tentu yang di univ negri pembimbing dan dosennya baik mba, semua kembali ke usaha mahasiswa masing2, saya lulusan univ negri jurusan teknik, semua dosen tipenya : saya memberikan silabus di awal tahun, kalau kamu tidak ada pertanyaan makan saya yang akan nanya kamu, tapi saat bertanya bertanya kita akan di challenge abis2an dan bimbingannya akan saingan dengan ratusan mahasiswa seangkatan..mungkin bisa dipertimbangan saran dari bapak2 yang comment diatas..
kemaren nonton tentang UKT ini di YNTV bareng Ustad Felix salah satu statement beliau adalah "negara wajib membiayai pendidikan rakyat, karena tercantum di pembukaan UUD (mencerdaskan kehidupan bangsa)"
@@MANADOSTREETini nih, salah satu hal yg kayanya jadi masalah. Selama ini masyarakat seringkali mengkritisi pemerintah pusat tapi kadang lupa seharusnya juga fokus sama pemerintah daerah yg bisa jadi salah satu sumber penyebab bantuan sosial salah sasaran
Seperti nya para pejabat dan mentri, khusus nya pak nadiem, harus Ngobrol santai dan brainstorming bareng prihal ini, karena salah satu tujuan pembukaan UUD 1945 , yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa , seharus nya pendidikan adalah focus utama yang harus nya di prioritas kan .
Kerjanya cuma makan, rapat (tidur), duduk di kursi empuk, ruangan sejuk, study tour (jalan-jalan) ke luar negeri, kemana-mana dikawal, naik mobil mewah, penghasilan puluhan juta perbulan, kerja cuma 5 tahun, EH DAPET DANA PENSIUN SEUMUR HIDUP Sedangkan rakyatnya ini KERJA SEUMUR HIDUP BELOM TENTU DAPET DANA PENSIUN Sehatkan kalian DPR RI?
Di salah satu Universitas Negeri di Makassar para petinggi kampus sedang menggodok kampus ini berubah status menjadi PTN-BH dan statemen yang paling WADAW keluar dari mulut REKTOR ke pada BEM "Terima mi ini,jangan mko protes ka bukan ji kau" SANGAT MIRIS MELIHAT STATEMENT REKTOR YANG SANGAT DANGKAL. JIKA TEMAN TEMAN DARI UNIVERSITAS NEGERI DI MAKASSAR MEMBACA INI TETAP SATUTUJUAN,JANGAN MAU DI BELI DENGAN JANJI JANJI BIROKRASI KITA SUDAH BANYAK MELIHAT KAMPUS KAMPUS KETIKA BERALIH STATUS MENJADI PTN-BH MALAH SEMAKIN AMBURADUL. "TETAP JAYA DALAM TANTANGAN"
Institusi pendidikan yang bagus itu yg bisa bikin orang biasa jadi luar biasa.Kalau cuma bisa seleksi orang seketat mungkin sampe cuma orang tertentu yg bisa belajar di situ,berarti saringan nya yang bagus
Saya salah satu korban UKT Tinggi Tahun 2017 di salah satu Unversitas Negeri Di Jawa Barat Saya memang sangat ingin kuliah karena itu keputusan saya dan orang tua setuju Saya sudah berusaha untuk mengikuti banding untuk penurunan harga UKT Saya sudah minta ke transparanan UKT tidak ada kejelasan sama sekali Sedangkan Fasilitas sangat tidak berbanding lurus dengan biaya kuliah yang kami keluarkan Saya sudah mulai kecewa, orang tua sudah mulai tidak mampu bayar kuliah ketika semester 3 Dan akhirnya saya KELUAR dari Unversitas itu ! Dan saya pindah ke kampus lokal biasa agar bisa lanjut berkuliah karena ingin sekali kuliah dan menjalankan keputusan saya Dan akhirnya saya juga berusaha cari uang sendiri buat kuliah sampai saya lulus Saya buktikan kalo saya benar benar pengen kuliah bukan untuk gaya gayaan kuliah itu kebutuhan tambahan Kampus Negeri Kalo Nggak Mau Turunin UKT Karena Peraturan, Lawan lah !! KAMPUS APAAN, DOSEN, REKTOR, dan Semuanya juga pernah KULIAH, MANA JIWA KALIAN !!!! TUNDUK ?? GAK PANTES KALIAN BERDIRI DENGAN NAMA UNIVERSITAS !!! KALIAN MAU SEMUA ANAK INDONESIA DIJAJAH, DIPAKSA BODOH KARENA ATURAN GOBLOK ITU ???
Tak ada lagi yang bisa diharapkan di negara ini. Semakin lama kita seperti semakin kehilangan harapan di masa depan. Korupsi dimana-mana udah sampai ratusan triliun, semakin modern zaman ini, semakin modern juga cara korupsinya. Alih-alih UKT dinaikkan dengan alasan kebutuhan kampus semakin meningkat, tapi malah dipake utk beli mobil mewah sama rektornya. Kalaupun ada beasiswa untuk yang nggak sanggup bayar UKT tinggi, beasiswanya malah dikasih ke anak pejabat. Sebegitu ambisiusnya kah pejabat-pejabat yang ada di indonesia ini untuk masuk neraka di akhirat kelak? Saya tidak mengerti
Memang ada harapan untuk negara ini, tapi saat ini masih belum, dan malah makin terpuruk. Orang-orang pintar makin banyak ke luar negeri karena tidak dihargai dan mereka tau betapa busuknya sistem negara ini. Semangatt sajalah untuk teman-teman yang sedang berjuang, meskipun kecil harapan tapi lebih baik berjuang dulu daripada tidak sama sekali.
Jaman pak anies jadi mentri pendidikan saja beliau melaporkan ada dana sebesar 23 trilliun utk tunjangan guru yang berlebih (Kemungkinan di korupsi). Tapi ternyata gak lama dr waktu laporan itu pak jokowi lgsung menurunkan pak anies dari posisi mentri pendidikan. Harusnya sudsh terlihat jelas mana yg jujur dan memihak rakyat. Dan mana yg mendukung korupsi dan mementingkan kepentingan pribadi ataupun keluarganya. Semoga org2 indo pd bisa sadar yah 🙏
Setelah saya pikir2 ternyata jenjang terbaik yg seharusnya saya tempuh setelah SMA adalah cari pengalaman kerja, belajar cara jadi sales, cara jualan dll. Baru kukiah
Idem pak, setuju. Kuliah memang kebutuhan tersier, tetapi kewajiban untuk memantapkan ilmu. Namun sebagian besar pelajar sma sekarang hanya tau kuliah itu adalah wajib dari orangtua mereka tanpa tau intensi berkuliah untuk apa. Saya juga tim yang menyesal karena tidak terlebih dahulu bekerja pasca sma dan malah langsung kuliah karena manut orang tua. Namun sepanjang perkuliahan setidaknya ada satu dua pengetahuan yang saya dapatkan.
*Saya adalah Salah Satu Masyarakat yang TIDAK SETUJU DENGAN ADANYA DANA PENSIUN UNTUK ANGGOTA DPR,, BEGITU JUGA DENGAN PEJABAT PEMERINTAHAN..* *ALANGKAH BAIKNYA DANA PENSIUNAN TERSEBUT UNTUK YANG LAINNYA SEPERTI PENDIDIKAN,, KESEHATAN,, PENGEMBANGAN ILMU ILMIAH ATAU MODERN..*
Mimin setuju UKT naik. Why? Cause nanti rakyat akan melakukan revolusi (semoga) dan menggulingkan pemerintahan yang korup ini. Inflasi, chaos, intervensi negara asing, itu resikonya. Kalo ga mau, ya lagi lagi hanya 1 kata, revolusi/LAWAN!!!
Selama ada warga negara yg mau berkuliah negara wajib hadir membantu dan memfasilitasir warganya. Karna negara wajib untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara.
@@bebbeg maklum lah, mereka cuman tau makan siang gratis 😂. Mana tau mereka pendidikan, lha wong mereka aja lulusan SD-SMP maksimal SMA. Bokap-nyokap gw aja juga milih makan siang gratis. Faktanya mayoritas orang Indo belum siap diajak maju. Indikatornya apa ; 1) Lulusan Pendidikan Perguruan Tinggi Rendah (bodoh), 2) Melek IT Rendah (gaptek-mudah fomo-ikut2an), 3) Mayoritas ingin menjadi buruh daripada pengusaha (tidak punya kemandirian), 4) Malas /Serba Instant. Jadi udah wajar kalau 02 menang 😂.
12:25 Kalau opiniku, dari pada mobilnya mewah, lebih baik ditingkatkan kemampuan tahan peluru, serpihan, atau ledakannya. Monggo teman-teman yang paham soal ini menambahkan.
@@orenjirenji666 sebenarnya ngak sih bro. Kalau tahan peluru ngak begitu mahal kalau kita bandingkan dengan selisih beli mobil yang lebih mewah. Sebenarnya diluar "yang terjebak" banyak yang bersih pak. Mereka selama ini takut juga dengan keselamatannya walau mungkin ngak seberat presiden atau mentri.
- Pajak penulis dinaikin (efeknya lesu literasi) - persoalan biaya pendidikan carut marut. (Kita sengaja mau dibikin jadi bodoh?) - korupsi marak. - judi online merampok uang rakyat, - KPK gk kedengaran lagi tuh. - isu tapera - pajak naik. -perusahaan lokal gak dibantu (Kasus BATA salah satunya) Teman" Tambahin lagi list list masalah yg nyata terjadi di keseharian kita.
- banyak guru digaji dibawah standar terutama honorer - Nepotisme menggila terutama dalam Negara maupun Daerah - SDM Rendah karena Pemerintah Menyerah (secara tidak langsung kita disuruh untuk hanya menjadi lulusan SMA) - Gaji banyak dibawah UMR - Kenaikan umr tidak sebading dengan kenaikan harga pokok - Institusi negara banyak kehilangan kepercayaan - Keadilan yang kadang bisa ditembusi oleh yang punya dan berkuasa - Aturan dimainkan bak taruhan - Lowongan Kerja Tidak masuk akal (dituntut jadi superman, kerja bakti tanpa gaji) - Kekayaan alam yang makin dikeruk tanpa melihat efek jangka panjang terhadap kerusakan alam - Karya anak bangsa lebih dihargai di Luar Negeri - Mau usaha lahan makin gila harganya masih banyak lagi. Sebenarnya banyak juga plus dari pemerintahan tapi minus juga tidak sedikit.
@@kepron6677 kita kudu hati" bener sama masa depan bro. Saat kepastian hukum dihancurkan, negara bakalan gagal jadi sebuah negara dan siapa yg akan diuntungkan akan peristiwa itu? Ya China mungkin masuk dari kandidat terbesar yg diuntungkan.
saya kuliah di Universitas ternama di Bandung, bayangkan bayar UKT mahal tapi ga dapet kelas? duduknya dilantai? dosen yang seperti tidak mengajar, seringnya saat matakuliah umum. kalau matakuliah jurusan baru serius. yang aneh dosen matakuliah umum seperti tidak niat untuk mengajar. saya sendiri dapat UKT 5jt, tapi kasihan teman saya yang sudah bayar 30jt tapi fasilitas yang didapat dari kampus seperti itu. Sampai kaprodi saya terus berjuang mikirin agar mahasiswanya dapat fasilitas sesuai dengan ukt yang dibayarkan. kamar mandi cuma 3 dan itu campur cowo dan cewe dan termasuk juga dosen. apakah 30jt layak mendapatkan fasilitas seperti itu? bahkan biaya SMA aja lebih murah dan dapat fasilitas yang lebih layak
gua mahasiswa UT bang, adanya UT itu bener bener ngebantu kami yang mau kuliah dan tersendat biaya, yang mengharuskan kita kerja dulu untuk membiayai kuliah. dengan biaya yang sangat terjangkau dan dengan sistem jarak jauh yang diterapkan UT itu sangat fleksibel sehingga ga menganggu pekerjaan.
Sampai gak bisa berkata-kata lagi liat kondisi negara sekarang, dan saya saksikan sendiri betapa bobroknya orang yang duduk di kursi pemerintahan karena saya sendiri bekerja sebagai tenaga outsourcing di salah satu kantor kementerian pusat yang ada di Jakarta, pejabat disini dengan enak dan mudahnya mendapat segala fasilitas kemewahan sedangkan rakyat dibawah sekedar mendapat sesuap nasi pun kesulitan, kalau nanti dapat lowongan baru pasti aku auto minggat sih darisini, sama sekali gak tertarik jadi PNS, PPPK atau yang sejenisnya
Dari Video ini saya belajar beberapa hal yaitu : 1. Kelas menengah yg gagal naik makan akan turun jadi Kelas Bawah 2. Kelas bawah akan sulit untuk naik menjadi kelas atas 3. Kelas atas bisa jadi tetap diatas dan makin merocket / dia turun menjadi kelas menengah tapi yg paling membagongkan persentase (%) kelas menengah yang jadi kelas bawah akan lebih byk karena tidak ada bantuan seperti kelas bawah. Dan mungkin ada benarnya, biaya mewah yang tidak penting tadi bisa mensubsidi biaya pendidikan sehingga byk jebolan2 indo yg luar biasa bisa membantu negara.
Alhamdulillah saya berkesempatan memberi beasiswa, walaupun hanya 1 orang (anak berprestasi di Desa tempat tinggal saya). Univ yang dipilih UT, menurut saya akreditasinya bagus, fasilitasnya bagus banget (untuk kelas offline), tapi memang memilih online karena si anak berpikir kalau offline banyak waktu terbuang hanya untuk sekedar kuliah (stigma masyarakat di Desa saya, kuliah itu tidak penting). Soal berorganisasi ternyata UT ada yg namanya POKJAR di setiap daerah, jadi mahasiswa/i juga bisa aktif berorganisasi di daerah masing2 dan POKJAR ini bisa saling terkoneksi antara daerah satu dan lainnya. Soal biaya pun enaknya sudah di kasih rincian terlebih dahulu (hitungannya per sks 50rb+-) dan enaknya mahasiswa/i bisa memilih sks "semampu mereka". Istilahnya "kalau semester depan cuma ada uang 700rb ya kuliah senilai sks 700rb saja".
Problem kita itu satu hal Yaitu Mental Neo-Feodalisme yang dari jamannya Belanda gak hilang, makanya jangan heran kalau Pejabat dan Orang-orang Pemerintahan gampang banget untuk realisasi "Bermewah-mewahan"
Nah. Ini masalahnya. Belum mental korup kebanyakan dr kita. Banyak orang yang cinta saking cintanya mereka kesal kalau ada korupsi krn gak dapat. Bkn krn tahu korupsi buruk. Gak usah pejabat tinggi, kepala desa aja awalnya kismin setahun jadi kades rumahnya jadi mewah dan punya mobil bagus. KIP sekolah yang nerima yang kaya. Gue ingat dulu teman gue ijazah kena tahan krn gk bisa bayar ujian. Baru ditebus pas kerja. Tapi yg dapat KIP sekolah malah anak pengusaha paling kaya di daerah kami. Bahkan ortunya pada pakai emas segambreng pas rapat KIP sekolah dan gue duduk nemenin dia ndomblong nonton dipojokan. Kami terheran2 saat itu. Knp dia yang miskin dn yatim gak dapat. Tapi mereka yg kaya dapat. Gue sendiri sama bokap meski miskin gak boleh minta2. Selama masih bisa bayar gak boleh ngemis. Padahal bokap cuma buruh kasar. Tapi gue bangga sama bokap dan nyokap.
Caleg2 yang kemarin dipilih kira-kira pd mau gak? Ketum parpol nya pd mau gak? Toh mereka udh pd tau kalau itu RUU SAH sama aja mereka nyiapin alat untuk menggal kepala mereka sendiri kalau lg apes ketauan pas lg nyolong 🤭
@@elmashw6705 Gaji pejabat naik mah g seberapa, keliatan datanya. Ini yg korupsi sampai Ratusan M dan T yg bahaya. Tp kalau msh ttp banyak yg korupsi perlu evaluasi keras DPR dan Eksekutif nya. Jangan dipilih lagi.
Intinya APBN indo tuh gede. tapi kebanyakan di korup dan di nikmati pejabat. lo ga percaya? liat program makan siang besok dengan anggaran 400T anak lo bakal di kasih lauk makanan ky apa, benrran bergizi apa kagak
Kenaikan biaya UKT yang tinggi dan tidak transparan menjadi masalah besar bagi mahasiswa. Diperlukan perbaikan tata kelola anggaran pendidikan, transparansi biaya UKT, serta peningkatan pilihan pendidikan yang terjangkau. Momen penting: 00:00 Masalah kenaikan biaya UKT di perguruan tinggi negeri menjadi perhatian utama, memicu kekhawatiran akan dampaknya terhadap mahasiswa dan masyarakat secara luas. -Pentingnya memberikan kesempatan pendidikan kepada semua orang untuk mendorong kemajuan masyarakat secara keseluruhan. -Upaya riset dan penelitian dilakukan untuk mencari akar masalah kenaikan biaya UKT dan mencari solusi yang komprehensif. -Definisi UKT dan dampaknya terhadap perguruan tinggi negeri serta upaya untuk mandiri secara finansial. 05:03 Kenaikan biaya UKT yang tidak transparan dan tidak sensitif terhadap masyarakat menimbulkan ketidakpuasan dan kebingungan, perlu adanya perubahan aturan yang lebih akuntabel dan transparan. -Masalah subsidi silang yang tidak terlaksana dengan baik menjadi alasan kampus meningkatkan biaya UKT, menyulitkan mahasiswa dari berbagai latar belakang ekonomi. -Pernyataan tidak sensitif dari pejabat terkait dan kurangnya transparansi dalam penentuan biaya kuliah menimbulkan kemarahan dan kebingungan di masyarakat, perlu adanya perubahan yang lebih transparan. -Ketidakjelasan biaya kuliah hingga setelah lulus menimbulkan dampak negatif bagi mahasiswa dan orang tua, perlunya perubahan aturan agar informasi lebih jelas sebelum penerimaan mahasiswa. 10:07 Biaya pendidikan di perguruan tinggi terus naik, sementara angka putus sekolah juga meningkat. Perlu tata kelola anggaran yang lebih baik untuk membuat biaya pendidikan lebih terjangkau. -Tingginya biaya pendidikan di perguruan tinggi dan dampaknya terhadap angka putus sekolah. Perlu adanya perbaikan tata kelola anggaran untuk mengatasi masalah ini. -Perlunya restrukturisasi APBN dan transparansi anggaran untuk membuat biaya pendidikan lebih ringan. Solusi lainnya termasuk peningkatan ketersediaan universitas terbuka. 15:10 Pentingnya meningkatkan jumlah perguruan tinggi vokasi dan online untuk menyediakan lapangan kerja yang lebih baik sesuai dengan tuntutan pasar di Indonesia. -Tuntutan pasar dan lapangan kerja yang sulit di Indonesia mendorong perlunya perguruan tinggi vokasi dan online yang lebih banyak. -Persepsi bahwa gelar sarjana menjadi syarat mutlak untuk pekerjaan menimbulkan masalah tuntutan pasar yang harus diatasi oleh negara dan pemerintah. Dihasilkan oleh sider.ai
Makanya jangan jadi warga sipil, kuliah bayar sendiri, cari kerja sendiri (kecuali bapak lo punya banyak koneksi). Gak dapat kerja? Mesti usaha sendiri. Sekali lagi jangan jadi warga sipil.
Supaya Indonesia maju, upaya dari pemerintah : Birokrasinya mesti bersih, minim korupsi. Menggencarkan kembali program KB. Dari rakyat : meningkatkan mutu SDM, membatasi kelahiran anak dengan KB. Analoginya karena pizza 1 box, lebih kenyang dimakan ber 4 daripada ber 10. So ojo lali KB
Terima kasih warga sipil sudah menonton acara ini, anda sudah menambah jumlah manusia yang semakin sadar betapa pentingnya transparansi dana pendidikan di negara kita yg tercinta
Ada 8 Instansi yang Akan Membuka Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024 1. Kementerian Hukum dan HAM 2. Kementerian Keuangan 3. Kementerian Perhubungan 4. Kementerian Dalam Negeri 5. Badan Intelijen Negara (BIN) 6. Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) 7. Badan Pusat Statistik (BPS) 8. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Bisa masuk ini karena masih gratis
"Masyarakat makan susah, kuliah susah.. lu malah bermewaha2an, dan lu memantaskan hal itu.. " Mau nangisss dengarnya😭 Dan abang ini harusnya bisa mendapatkan itu juga jika dia masih diinstansinya dulu, tapi dia menanggalkannya karena mungkin ga sesuai dengan jati dirinya. Ini namanya yang berpendidikan dan beretika... Ujian aja materinya kayak malaikat, sipaling pancasila, si paling adil, padahal ga sebgitunya nilai2 itu dijunjung, memang ga semua. Tapi kebanyakan yang ktr, dn pegawai yg tdinya alim, bnr terjepit karna ga berdaya "..siap pak w ngikut aja deh daripadanya kehilangan kerjaan yang dapat tunjangan sana-sini .." 😂 Terima kasih bang fer sudah memberi wawasannya, sehat terusss. orang2 kayak gini sangat2 dibutuhkan bagi kami yg kurang edukasi iniii 🙌🙏🏼
10 Tahun terakhir Indonesia sedang dilanda berita buruk terus & efeknya bner2 berasa sampai ke pribadi bneran. Sedangkan berita2 positifnya bener2 g ada yang di rasakan ke perorangan, ke pribadi gw khususnya contohnya katanya ekonomi indonesia sedang bertumbuh, apanya yang tumbuh? Serius indonesia sedang tidak baik2 saja.
gimana kalo pemerintahan kita bikin sistem buka suara,, jadi nanti diadakan event buat orang2 seperti bang ferry ngajuin ide atau keluh kesahnya di pemerintahan gitu, biar lebih didengar
Saya mengambil pov dari apa yg namanya "persaingan". UKT ini dimaksudkan untuk menaikan sarana prasarana n kinerja universitas. Misal, Dulu Unsoed itu tidak bersaing dg UGM, atau UI skalipun. Tapi sekarang Unsoed bersaing dg Univ manapun, sampe kalo bisa internasional. Jadi dananya harus besar untuk ada di persaingan tersebut.
Panjang umur perjuangan, panjang umur buat orang-orang kayak Bang Ferry, semoga semangatnya tak pernah padam, ambisinya tak pernah pudar, perjuangannya tak pernah redup.
Setujuuuuu bgt mas.. hal yg paling utama dan paling menyita perhatian saya di indonesia ni slain prilaku korup yg sdh mengakar menggurita.. 1 hal yg jd konsern sy sll gelisah adlah pendidikan.. mnurut sy prilaku korup dna pendidikan ini 2hal yg tdk bs terpisahkan akan nasib indonesia dimasa yg akan datang
saya gatau sistem ukt zaman sekarang gmna tapi di zaman saya dulu yg paling memberatkan itu justru untuk kaum menengah yg pas2an. mau dapat bidik misi gabisa karena dianggap mampu, mau kuliah dpt uktnya kegedhean. kayak serba salah
22 tahun yg lalu, kami yg anak2 PNS kecil di daerah, petani, tukang serabutan dan kalangan bawah lainnya masih mampu kuliah di salah satu PTN di surabaya.. saya ingat masuk PTN bayar 900rb itu sudah termasuk spp... + uang sumbangan yg tidak dipatok besarannya, disesuaikan dengan profesi dan penghasilan orang tua, dan bisa dicicil sampai sebelum wisuda... ketika kuliah banyak beasiswa bagi yg berprestasi dan alhamdulillah jurusan kuliah saya memungkinkan bagi saya untuk bisa kerja sambil kuliah...
Jadi pengen berbisnis di pendidikan ini. Sepertinya sangat legit, saya sudah menyadari sejak lama. Pendidikan dan kesehatan paling cuan bisnis di dua bidang itu. Sayangnya saya tidak berkapabilitas dibidang ini haha.
yang aneh adalah, pemerintah selalu koar2 indonesia emas, tapi kok dilapangan yang terjadi sebaliknya, terjadi pembiaran, bahkan aturan yang dibikin malah berkebalikan utk mewujudkan hal tsb
Bung Ferry, sepertinya negara ini bukan hanya butuh perbaikan pengelolaan biaya pendidikan, tapi juga butuh pemimpin yang mengerti mengelola negara ini dengan tulus. Intinya pesan saya ini bung, Jokowi telah mengacak-acak sistem (pendidikan) di negara ini. Sekian bung, terima kasih. btw, Anda terlihat berhati-hati sekali berbicara topik ini bung.
Seperti kata om ded. Kuliah tidak penting jika kamu tidak mampu kuliah jadi penting jika kamu mampu. Perluas wawasan dan gali skill mu yang kamu bisa hingga berhasil dan memperkrjakan mreka yang menganggur setelah lulus kuliah.
Kemaren sempet aga dibuat pusing krn 1 dari 4 siswa kelas saya yg diterima di PTN kena UKT 3jt lebih dan gagal banding, padahal pendapatan ortunya perbulan hanya 1,5jt dan bukan anak tunggal.
Sudah seharusnya Perguruan Tinggi negeri maupun swasta berpikir smart menyiasati sistem pendidikan yang ada sekarang. Caranya? ya ubah bisnis model. Jangan lagi bergantung 100% kepada uang kuliah saja. Tetapi diversifikasi kepada jasa riset, media sains dan vokasi. Tentu syaratnya kampus harus punya spesialisasi bereputasi nasional dan internasional. Misal UI, reputasi bidang ekonomi. ITB bidang Teknik. Cobalah create bisnis yang bisa jadi sumber income bagi Kampus. Dan ini engga perlu ongkos mahal. Mahasiswa bisa dilibatkan dalam bisnis process, yang juga bisa sebagai proses belajar bagi mereka.
Terima kasih mas udah memberikan informasi yang belum pernah saya dengar bahwa kenapa pejabat harus hidup bermewah-mewah dan biadab nya pejabat tu keluarga nya udah dikasih hidup enak fasilitas lengkap masih tega korupsi walaupun tidak semua pejabat korupsi mgkin karena belum tertangkap saja,,, kelas menteri aja korupsi nya banyak apalagi pejabat kelas atasannya pasti korupsi nya lebih gila,,, semoga tuhan segera membuka semua para koruptor yang masih berkeliaran dan hidup bermewah-mewah..m
Aga out of contex, tp gua cm mau bilang jangn mau d suruh diem, suara kita perlu d denger krn emang itu kerjaan mereka. Klo mereka g pecus kerja buat masyarakatnya masa kita yg d rugiin g boleh bersuara?
Bener nih dulu gw test dan lulus tapi biayah mahal, alhasil mundur karena sadar ortu ga mampu dan gw belum kerja. Yudh Kerja 2 Tahun lanjut daftar S1 Universitas Swasta, sekarang lagi lanjut S2 di Universitas Pertahanan dan Gratis. Alhamdulillah
Saya lulusan kampus Saudi cabang Jakarta dengan dibiayai oleh pemerintah Arab Saudi yang negaranya tidak menarik pajak untuk rakyatnya. Syarat beasiswanya kami hanya lulus tes seleksi, kemudian ketika tahun pembelajaran dimulai otomatis kuliah kami dibiayai beasiswa plus uang saku perbulan. Tanpa memandang mahasiswa ini miskin atau kaya, karena pendidikan hak semua orang. Saya sedih sekali dengan realita di negeri ini. Rakyatnya diperas tapi tetap tidak banyak disejahterakan, kuliah pun menjadi mewah bagi sebagian orang. Padahal salah satu alasan kita kuliah untuk memperbaiki nasib, tapi untuk melangkah saja sulit sekali seakan kuliah di negeri ini kebanyakan bisa dinikmati oleh orang tertentu saja. Dengan pendidikan yang seharusnya kebutuhan primer namun seakan jadi tersier dengan mahalnya biaya, masalah kemiskinan terstruktur ini seakan-akan memang dipelihara.
berhubung konten ini masih bagian prolog, semoga detailnya bisa bahas juga kaitan UKT ini dengan STUDENT LOAN dan juga pernyataan Bu Sri Mulyani bahwa pendidikan kita TIDAK BISA GRATIS karena pajak tidak setinggi negara nordik
mayoritas masyarakatkan memilih makan gratis drpd mementingkan pendidikan, jgn kaget dong kalau ukt naik. semestinya sistem dana pendidikan dan riset diperbaiki, selain membantu kampus juga mengembangkan ilmu pengetahuan utk indonesia yg lebih maju
bagi yg miskin pengin kuliah silahkan cari KIP-K. coba dulu cari jgn buru2 berputus asa. saya punya keponakan dapat KIP-K S2 di malang baru lulus belum lama. satu lagi suami keponakan dapat LPDP sampe S3 di inggris
pemerintahan akan terus regenerasi, digantikan dengan SDM - SDM baru kedepannya. tapi kalau pencerdasan kehidupan bangsanya seperti ini, lantas gimana kualitas pejabat - pejabat di masa mendatang nanti? lingkaran setan ini harus segera diakhiri.