Terharu rasanya melihat kapal Perang kita dari kelas Parchim ini. Berlayar masih dengan gagahnya di lautan luas, tak ada yg mengira kalau umur kapal ini sdh 40 tahun lebih, buatan Uni Sovyet, kita beli sebanyak 16 buah pd. th 1980 an dari bekas pakai AL Jerman Timur, jadi usianya tentu lebih tua lagi. Kapal Perang ini sejatinya adalah Corvette jenis Pemburu Kapal Selam, bisa dilihat dari mayoritas persenjataannya yg diperuntukkan untuk menghantam kapal Selam, dianjungan depan bertengger 2 unit Roket anti kapal Selam (ASW) RBU 6000, di belakang ada 4 tabung torpedo berukuran besar dan 2 jalur rel peluncur Ranjau laut. Tetapi karena kita kekurangan kapal Perang jenis Corvette, jadilah kapal kelas Parchim ini sebagai kapal Perang multi fungsi dan selalu menjadi tulang punggung andalan TNI-AL. Nama Wiratno adalah nama Pahlawan Samudera kita yaitu Kapten TNI Wiratno, Nakhoda kapal FAC Torpedo Macan Tutul yg gugur/tenggelam di Laut Aru ditahun 1960 an saat kita Konfrontasi dg Belanda dlm merebut Irian Barat. Terima kasih KRI Parchim Bravo TNI-AL ❤
Kenapa kita punya kapal perang yg canggih tapi herannya bisa masuk pengungsi rochingya ke perairan indonesia dan mendarat di aceh hanya dgn modal kapal kayu
