• LIMA JENIS KAYU BERTUA...
LIMA JENIS KAYU BERTUAH UNTUK TAPEL
#KayuBertuahUntukTopeng
#JenisJenisKayuUntukTapel
#KayuPule
LIMA JENIS KAYU BERTUAH UNTUK TAPEL. Dalam masyarakat Hindu dikenal istilah panca datu, yaitu lima bahan isi pedagingan, terdiri dari bahan emas, perak, perunggu, tembaga, dan besi. Panca datu ini diyakini sebagai lima bahan yang baik untuk membangkitkan energi positif dalam proses mengisi dan menghidupkan bangunan baru, terutama pelinggih dan rumah tinggal. Namun dalam lingkungan yang lebih terbatas, dalam komunitas seni, khususnya seniman topeng juga dikenal istilah serupa (panca datu) merujuk pada lima jenis kayu bertuah, yang baik untuk dijadikan bahan tapel (topeng). Menurut Ida Peranda Gede Bhaskara, Pedanda lebar yang seorang sastrawan juga seniman pernah berujar kepada Guru Anom Ranuara sebagai berikut: “Ning, yen ngae tapel, ingetan panca datu pang ada di katunge” yang terjemahan bebasnya “Anakku, kalau membuat topeng, ingatlah agar lima jenis bahan agar ada di dalam tempat menyimpenan topeng (katung). Kelima bahan itu, yaitu: pertama kayu dadap wong, jenis kayu yang berair, seratnya kasar dan pohonya berduri. Kalau membuat topeng Sidakarya, usahakan bahannya terbuat dari dadap wong. Ida Pedanda juga berpesan, ‘topeng mana yang paling sering anda perankan, misalnya tokoh Penasar atau Kartala, maka sebaiknya juga dibuat dari dadap wong’. Semua itu diyakini oleh keyakinan agar sakti (power) kayu itu menyatu dengan diri sang penari. Kedua, kata Ida Pedanda yang bertuah berikutnya adalah kayu bintaro, tektur kayunya mengarah kepada tektur kayu Pule, dan pohonnya bergetah. Ketiga, disebutkan Jepun Bali, kayu ini juga yang bergetah. Keempat, kayu Jaran, dan yang Kelima adalah kayu Pule. Kalau kita Kembali ke belakang, menelisik karya-karya Ida Pedanda Made Sidemen, Sanur, sebagian besar karya-karya beliau dibuah dari kayu Jaran juga disebut kayu Kapal dalam Bahasa Jawa Kuno, dan di daerah Sanur (dimisili) Ida Pedanda Made Sidemen kayu ini lebih popular dengan kayu Kapal, yang memiliki tektur halus, ngales, dan kalua sudah jadi tapel (tentu sudah kering), ringannya bukan main, rasanya seperti tidak menggunakan topeng atau tapel. Ada juga pesan Ida Pedanda Lebar lainnya: “Kalau mau membuat tapel celuluk, maka usahakan menggunakan kayu timbul. Karena roh pohon timbul itu dalam Bahasa Bali nya tonye, dan dewan tonyo adalah celuluk. Dalam istilah Bali juga dikenal istilah Wit Tiga Sakti, yaitu Kepah, Kepuh, Rangdu, jenis pohon yang seringkali ditanam di lingkungan Setra atau kuburan. Kemudian yang tiga itu dilengkapi dengan dua pohon lainnya, yaitu timbul dan dadap wong. Pule juga biasanya tumbuh dan ditanam di Setra dan pohon Pule transisi dari kayu-kayu itu, sehingga dapat digunakan untuk bahan membuat tapel barong-rangda maupun prabu, penasar dan kartala atau tapel bondres. Mengapa kayu pule menjadi sangat popular dibandingkan dengan kayu lainnya, barangkali berkaitan dengan tekstur kayu pule yang lebih mudah dikerjakan dibandingkan lima kayu yang telah disebutkan di atas. Secara keseluruhan, pengambilan bagian kayu yang akan dijadikan bahan topeng atau tapel, terlebih tapel yang dikeramatkan, maka dibutuhkan waktu yang dianggap baik yang memulai menebang, memotong, dan mengerjakan menjadi sebuah tapel. Penebangan dan pengambilan bagian tertentu dari pohon, juga patut diperhitungkan Sasih. Umumnya pemotongan kayu untuk bahan tapel dilakukan saat Sasih Kasa dan Karo, pada Sasih ini diyakini bahwa kayu panas, sehingga kayu lebih kering dan tentu kadar airnya juga turun. Juga tentu berkaitan dengan hal-hal yang bersifat religious. Itu sebabnya setiap laku masyarakat Hindu di Bali dalam rangka menguatkan, dengan mengutip pandangan I Gede Sura, Guru Anom Ranuara menyatakan bahwa tradisi di Bali acapkali bersifat Tatsat atau sebaliknya Sattat, dari tatwa dikuatkan dalam bentuk satua, atau sebaliknya dari satua dijadikan tattwa bersifat sibernetik.
Bagaimana penjelasan selanjutnya, silahkan simak sesuluh Yudha Triguna melalui Yudha Triguna Channel pada RU-vid, juga pada Dharma wacana agama Hindu.
Untuk mendapatkan video-video terbaru silahkan Subscribe
ru-vid.com/show-UCB5R
Facebook: yudhatriguna
Instagram: / yudhatrigunachannel
Website: www.yudhatriguna.com
6 сен 2022