Тёмный

Makam Raja-raja Tanah Jawa Zaman Kerajaan Demak | Raden Patah, Pati Unus, Sultan Trenggono 

Lismanian Watch
Подписаться 31 тыс.
Просмотров 905
50% 1

Makam Raja-raja Tanah Jawa Zaman Kerajaan Demak | Raden Patah, Pati Unus, Sultan Trenggono
Video sejarah yang bertujuan edukasi wisata religi budaya leluhur ini menjelaskan cerita singkat tentang:
1. Masjid Agung Demak
2. Makam raja-raja di Tanah Jawa pada zaman Kerajaan Demak Bintoro mulai dari Raden Patah, Pati Unus dan Sultan Trenggono
3. Sejarah singkat berdirinya Kerajaan Demak yang didirikan oleh Raden Patah, putra Raja Majapahit Prabu Brawijaya V dengan dukungan Walisongo
4. Teori runtuhnya kerajaan Majapahit yang menjadi penyebab berdirinya Kasultanan Demak Bintara
5. Gentong peninggalan Putri Champa dari dinasti Ming China
6. Masa periode Walisongo dari tahun 1404 Masehi - 1479 Masehi
#MakamRajaRajaTanahJawa #KerajaanDemak

Опубликовано:

 

21 авг 2020

Поделиться:

Ссылка:

Скачать:

Готовим ссылку...

Добавить в:

Мой плейлист
Посмотреть позже
Комментарии : 2   
@icesmart5319
@icesmart5319 2 года назад
Al- Faatihah.. Delanggu, Klaten, Jateng hadir menyimak ~ Pangeran Mekah dan istrinya yg kuburnya di samping Raden Patah apakah beliau Pangeran Mekah ini adalah putranya Syekh Jumadil Kubro (kakek Sunan Ampel) yang sempat tinggal menjadi penguasa/ ulama di kota suci Mekah ? ~ Ada juga satu makam panjang dan besar yang berada di bawah agak ke barat dari makamnya Raden Patah yakni tertulis makam Dharmokusumo (catatan: Puntodewo anak tertua dari Pendowo limo punya nama lain Prabu Dharmokusumo, pertanyaan saya: apakah tokoh Majapahit yang bernama Dharmokusumo ini adalah bernama Dyah Suraprabhawa (Raja Majapahit tahun 1466 - 1478 M) ? .. Disebutkan dalam kitab Pararaton bahwa: Dyah Suraprabhawa adalah Raja Majapahit yang terakhir yang sedo ing kedhaton atau wafat di istana Majapahit di Trowulan, saat dia diserang dan digulingkan oleh empat (4) orang anaknya Sang Sri Nagara yang di antaranya adalah putra bungsunya Sang Sri Nagara (yang nomor 4) yang bergelar Bhre Kertabumi alias (bernama asli) Girindrawardhana Dyah Ranawijaya yang masih ada kaitan darah atau saudara dekat dengan Dyah Suraprabhawa, sebagaimana dijelaskan di channel RU-vid @Heri Purwanto 81 - judul: "Akhir Majapahit", pen.). ~ Lampiran: Saya setuju kearifan lokal leluhur kita memang unggul, Alhamdulillah, saya punya contoh lain sejak 13 abad lalu yg saya kirimkan ke BPCB Jatim, sbb: @BPCB Jatim - Candi Kidal pen-DHARMA-an Anusapati. Menit 19:12 Mandala diagram tak nyata (suci - gaib). Menit 35: 20 Relief ke tiga: Garuda memanggul ibunya yang telah terbebas dari "Perbudakan" (= "Menyekutukan Tuhan" atau "Terbebas dari Kesyirikan", pen.). Menit 38:15 ada petirtaan air mancur 100 m di timur Candi Kidal, .."Wudhu dulu baru shalat di mushola". ~ Situs Patakan. Ada sumber air (bisa untuk wudhu guna shalat jama'ah, lurus ke timur dari gapura ada tanah KOSONG, mungkinkah di sini ada bangunan MASJID ?. Prasasti Paatakan: Samasanak Karuhun Bathara Sang Hyang Patahunan i Patakan (apakah beliau ini yang dimaksudkan Rakai Panangkaran ?, .. mungkinkah tiga situs yang mirip makam muslim di halaman Candi Kalasan ini bukan tiga (3) Candi Perwara melainkan makam muslim yang membujur ke utara dari dua orang Raja yang telah masuk Islam di akhir hayatnya (pada 13 - 12 abad lalu) yakni dua di antaranya adalah Maharaja Rakai Panangkaran dari Medang Kamulan - Mataram Kuno dan Raja Sri Indrawarman dari Sriwijaya, di tambah satu Maharaja lagi dari anak keturunan Maharaja Rakai Panangkaran ?, .. wAllaahu a'lam bish-shawwab, pen.) yang membuat Prasasti Kalasan 700 Saka (778 M) (Patakan apakah berasal dari kata 'tak-takan" atau tempat ALAS untuk makan atau minum yang berubah jadi KALASAN, dan Patahunan berasal dari kata Pertama atau "PrA yang TAHU hal pengetahu-AN" yakni di akhir hayat seseorang WAJIB hukumnya (agar di alam keabadian mendapat surga yang kenikmatannya abadi, pen.) untuk beriman pada Nabi terakhir yang mu'jizatnya di antaranya bisa membelah bulan menjadi dua (2) PATAHAN yang sama besarnya?, lihat di QS ke 54 Surat Al Qamar ayat 1, pen.). .. Mungkinkah raja ke-2 Sriwijaya bernama Sri Indrawarman alias Sribuja ( putra DAPUNTA HYANG raja pertama Sriwijaya ) yang telah masuk agama Islam pada 100 H atau 771 M yakni 7 tahun sebelum candi Kalasan didirikan pada 700 Saka (778 M), apakah Sribuja ( putra DAPUNTA HYANG lalu melarikan diri dari Sumatra ke Jawa, lalu keduanya Rakai Panangkaran dan Sribuja keduanya masuk Islam beriman pada Nabi terakhir Muhammad SAW yang mu'jizatnya mampu membelah bulan jadi dua, lihat QS ke 54 Al Qamar ayat 1, lalu dibuatkan MoonStone yang unik di candi Kalasan di DIY tahun 700 Saka, .. lalu keduanya membuat MASJID di Kraton Boko. Di Prasasti Wanua Tengah III di Temanggung ada kata HAJI Lan dan DAPUNTA dua kali, padahal ayah Sribuja afalah bernama DAPUNTA HYANG pendiri Kerajaan Sriwijaya serta ada di suatu prasasti kata Maha raja Rakai Kayuhuwangi di Medang Kamulan (keturunan Rakai Panangkaran) berubah gelarnya jadi Haji Lan (Raja Kecil) apakah karena beliau Maha raja Rakai Kayuhuwangi setelah masuk Islam lalu naik Haji ke Makkah?, .. wallaahu a'lam bish-shawab, .. wAlhamdulillaahirabbil'alamiin. ~ Prasasti Gemekan.Tetap sehat wal 'afiat Pak Luthfi dan Pak Said baarokallahu fiikum, Aamiin. Menit 26:50 sungguh: "KUTUKAN YANG SANGAT2 MENGERIKAN UNTUK SIAPA SAJA YANG MELANGGAR BAHKAN UNTUK RAJA SETELAHNYA, BERLAKU SELAMA2NYA", .. Subhanallah.. saya punya interpretasi bahwasannya: SIMA di Prasasti Masahar ini dimaksudkan adalah untuk melindungi para bhikku Hindu Buda (bahkan juga termasuk Raja sekalipun) yang telah memasuki usia tua (pensiun) setelah lama berkarya (sebagai penasehat raja atau arsitek pembuat Candi - Candi, maka di akhir hayatnya mereka akan menjadi DHARMA (artinya Dharma, sebagaimana ditulis di prasasti Kalasan saat raja Rakai Panangkaran putra Sanjaya pada tahun 700 saka (778 M) menyumpahi para BUYO -BUYO (raja kecil bawahan) agar melindungi para DHARMA, .. arti DHARMA adalah: : wAllahu a'lam bish-shawab .. SEORANG BHIKKU atau tokoh penasehat spiritual religius (baik dari agama Hindu atau Buda atau agama Kapitayaan serta Bhairawa, pen.) dari Raja yang bertahta saat itu yakni Mpu Sindok (pada tahun 930 M) yang telah MENERIMA / BERIMAN KEPADA NABI TERAKHIR yakni Nabi Muhammad saw UTUSAN TUHAN yang terakhir yang tidak ada lagi Nabi sesudahnya, jadi para DHARMA ini Alhamdulillah telah membaca dua kalimat syahadat sehingga masuk agama Islam menjadi seorang Muslim, .. wAllhahu subhaanahu wa ta'aala a'lam. ..wAlhamdulillaahirabbil'alamiin. ~ Komen di @BPCB Jatim - Candi Kidal, dll. @Ngurah Putra iya benar.. he..he.., awalnya boleh kan gothak-gathuk mathuk ?, .. Syukur bila hipotesa awalnya ini jadi teori baru yang merubah cara pandang kita pada peradaban masa lalu bangsa kita yang ternyata teramat sangat "SUPER Bhinneka Tunggal Ika", .. ("SUPER BTI") Terima kasih atas komennya, Nuwun. ~ Lampiran tulisan terbaru saya hal BTI ini di channel RU-vid @BPCB Jatim judul: "Pembacaan Prasasti Gemekan Bagian Belakang". @Rape Mape terima kasih atas masukannya. Kita sebagai pengamat yang masih awam kadang terkejut juga 13 abad yang lalu, di prasasti telah disebut kata HAJI LAN yang diartikan oleh penerjemahnya dengan kata Raja Kecil/ Raja Bawahan dari Maharaja yang bertahta saat itu, misal di Prasasti WANUA TENGAH III Maharaja Rakai Panangkaran putra Sanjaya (yang menjadi Raja ke-dua di Medang Kamulan setelah ayahnya Sanjaya, pen.), ..Maharaja Rakai Panangkaran memibawahi Raja Kecil (HAJI LAN, mungkinkah ini berarti HAJI ISLAM yang asalnya benar-benar Raja bawahan yang telah menunaikan ibadah haji di kota suci Makkah kemudian kembali ke Jawa dan tetap berkedudukan sebagai Raja namun bukan lagi Maharaja akan tetapi berubah statusnya menjadi Raja Kecil atau Raja Bawahan dari Maharaja, pen.). .. Contohnya adalah: Rakai Kayuhuwangi yang dulunya adalah MAHARAJA namun karena sudah masuk agama Islam kemudian menunaikan ibadah Haji ke tanah suci Makkah al-Mukaromah maka setibanya di Jawa turun pangkat menjadi Raja Kecil, .. Maharaja Kayuhuwangi adalah putra ragil/ bungsu dari pasangan Maharaja Rakai Pikatan dan Pramodawardhani yang semula gelarnya Maharaja Kayuhuwangi namun kemudian (setelah usia mendekati tua/pensiun maka berubah gelarnya, pen.) menjadi HAJI LAN Kayuhuwangi, wAllaahu a'lam bish-shawab, .. Hikmahnya adalah: ternyata pengamalan dari Bhinneka Tunggal Ika telah benar-benar dipraktekkan konsekuen secara LUAR BIASA sejak 13 abad ( 1.300 tahun) yang lalu dengan sangat menakjubkan. Ini saya copy-kan sedikit kutipan dari Prasasti Wanua Tengah III di Temanggung yang di dalamnya terdapat kalimat "HAJI LAN" berkali-kali, sbb: ~" Rake Panangkaran naik tahta. Beliau menganugerahkan sawah milik kerajaan (sawah haji lān) di Wanua Tengah, watak Pikatan kepada bihāra di Pikatan. Luas sawah tersebut sisi utara memanjang ke timur.. dst..dst. "~. ..wAlhamdulillaahirabbil'alamiin, .. wAllaahu subhaanahu wa ta'aala a'lam bish-shawab. ~ Salam kenal dan silaturahim dari kami (ICE smart dan Heri Widjajanto) melalui Pesanggrahan Langenharjo PB IX - judul; "Silaturahmi Heri Widjajanto", .. Semoga sehat selalu, panjang umur di atas ketaatan dan dimudahkan dlm segala urusan di dunia - akhirat. Allahumma Rabbana Aamiin. Nuwun. .. Rahayu 3X Salam Mulya, Salam Budaya, Aamiin, ..wAlhamdulillaahirabbil'alamiin. ru-vid.com/video/%D0%B2%D0%B8%D0%B4%D0%B5%D0%BE-l8yO0S_tP08.html, ru-vid.com/video/%D0%B2%D0%B8%D0%B4%D0%B5%D0%BE-Z446wbV7JR4.html, Wassalamu'alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh.
@sastrojoyo7816
@sastrojoyo7816 3 года назад
Gambar yang digunakan untuk menggambarkan Raden Patah banyak yang keliru. Padahal itu gambar Sinuwun Sri Susuhan Pakubuwono VI.
Далее
Mbah Nun dan Sabrang “Noe Letto” | Islam Jawa
2:04:18
LOST TECHNOLOGIES: Mysteries of Vanished Civilizations
2:03:29
Kesultanan Demak | Full Version | Kesultanan Nusantara
16:38
Berkelana ke Masjid Agung Demak yang Menggetarkan Hati
6:31