Pelatih asal Korsel, Shin Tae Yong (STY) sudah membuat terobosan baru yang bagus terhadap timnas, baik senior maupun U - 23.
Itu dibuktikan dari prestasi demi prestasi yang digapai timnas di ajang sepakbola international, khususnya Asia.
Setelah gema prestasi timnas diukir melalui pada ajang Piala Asia (senior dan U - 23), legenda hidup sepakbola Indonesia, Firman Utina juga yakin, pasukan "Garuda" bakal mampu menembus putaran ketiga Pra Piala Dunia 2026 Zona Asia.
"Lolos ke putaran ketiga pasti ada dalam pikiran STY. Dan, saya meyakini, Indonesia lolos dari persaingan di Grup F ini. Modal sudah ada, tinggal dimanfaatkan dengan sebaik -baiknya saja, saat melawan Filipina nanti," kata Firman.
Saat dikalahkan Irak 0 - 2 pada laga di Senayan, Jakarta, Kamis, 6 Juni lalu, Indonesia menurunkan delapan pemain diaspora. Menurut Firman, setiap pelatih pasti memiliki pemain kunci.
"Banyaknya pemain bagus bukan berarti tidak bisa berjuang untuk timnas. Namun, pelatih memiliki cara dan strategi yang telah dia persiapkan dengan pemain - pemain pilihannya," ujarnya.
Namun demikian, pemain juga harus bisa menjaga mental dan tata cara bergaul. Pemain akan mengalami masa di mana menang disanjung kalah dihujat. Kalaupun nanti Indonesia lolos fase keetiga Zona Asia, merupakan bonus dari perjuangan.
Setelah mencetak sejarah di Piala Asia, untuk AFF tahun ini Firman yakin juara dengan tim yang ada.
"Ayo buat sejarah baru di AFF setelah kita hanya bisa menjadi enam kali finalis, yaitu tahun 2000, 2002, 2004, , 2010, 2016, dan 2020," kata Firman.
Disinggung mengenai "golden generation", eks pemain nasional ini menjelaskan, harus dipikirkan bagaimana kelanjutannya. Harus ada tongkat estafet atau penerus yang menahkodai pemain timnas berikutnya.
Timnas saat ini, kata dia, diisi oleh pemain - pemain abroad. Untuk itu, Firman berharap, Indonesia harus perbanyak mencetak pemain - pemain abroad, agar mereka memiliki pola pikir yang baik.
Kombinasi timnas senior dan U - 23 saat ini secara pemain dan stakeholder, sudah sangat baik dan tertata rapi. Gerakan pemerintah terutama kementerian olahraga untuk memperbaiki sepakbola Indonesia juga sangat cepat.
Namun demikian, Firman berharap semoga Erick Thohir (Ketua Umum PSSI) tidak mengesampingkan pembinaan usia dini agar Indonesia memiliki generasi pemain yang bagus. “Melatih sepakbola itu dari otak bukan dari kaki,” ujar Firman.
Menurutnya, yang perlu dikuasi oleh anak usia 8 - 12 tahun yaitu teknik, skill, dan fisik. Kemudian saat berusia 14 tahun sudah melatih taktik dan mentalitas.
Follow
Instagram Mahardika Entertainment : / mahardika.entertainment
Instagram Bicara Bola By Akmal : / bicarabola.by.akmal
Tiktok : / bicarabola.by.akmal
Facebook : / bicarabola.by.akmal
Twitter : / akmalbicarabola
Instagram Golazo : / golazo.talk
Twitter : / golazo_talk
Tiktok : / golazo.talk
Kunjungi Megumi Bowl & Little Hongdae sekarang juga!
Tersedia di Gofood & Grabfood
Megumi Bowl
Gofood: gofood.link/a/...
Grabfood: food.grab.com/...
Little Hongdae
Grabfood:
food.grab.com/...
Dan jangan lupa subscribe channel youtube ini.
----------------------------------------------------------------------
#firmanutina #shintaeyong #erickthohir #timnasindonesia #timnasu23 #marselinoferdinan #arhanpratama #ivarjenner #witansulaiman #rafaelstruick #ernandoari #marcklok #stefanolilipaly #ilhamjayakesuma #ivankolev #luismilla #bennydollo #sadilramdani #elkanbaggot #adisatryo #indonesiavsfilipina #prapialadunia2026 #diaspora #tanzania #argentina #belanda #uruguay #diklat #pplp #peterwithe #prabowosubianto #seagames #koreaselatan #yordania #australia #iran #irak #indrasjafri #persib #persija #persebaya #pialaaff #thailand #laos #singapore #aseanchampionship #olimpiadeparis2024 #pialaasia #pssi #akmalmarhali #bicarabola
6 сен 2024
