Тёмный

Mencintaimu Seumur Hidupku | Ustadz Subhan Bawazier 

RUMIIL AL-HILYA
Подписаться 405 тыс.
Просмотров 11 тыс.
50% 1

#mencintai #seumurhidup #kajianrumil
Mencintaimu Seumur Hidupku
Kajian Tematik Jum'at
Bersama Ustadz Subhan Bawazier
PENTING :
Tidak diperbolehkan mengupload ulang Audio Atau Video RUMIL AL-HILYA, memotong, mengedit sebagian atau seluruhnya dan memanfaatkannya untuk keperluan apapun. Terkecuali mendapatkan izin dari kami.
Syukron Jazakumullah Khoiron
@RUMIL AL-HILYA
Jl. Bukit Barisan Blok J No.222 Megapolitan Cinere Estate, Limo Depok
Watsapp : wa.link/mmbo2r
email : rumil.alhilya@gmail.com
📱 : 087883177360
📺 / rumilal-hilya
👥 / rumil.alhilya
📱 / rumil_alhilya
📱 / rumil222
📱 telegram.me/rumilalhilya222
🌐 rumilahilya.id

Опубликовано:

 

4 янв 2023

Поделиться:

Ссылка:

Скачать:

Готовим ссылку...

Добавить в:

Мой плейлист
Посмотреть позже
Комментарии : 12   
@sitinuryati9466
@sitinuryati9466 6 месяцев назад
Sehat sehat ustadz🤲🥰
@laxmisawitri5238
@laxmisawitri5238 11 месяцев назад
teman iti itu saling menularkan begitupun teman hidup
@fannyangelia62
@fannyangelia62 Год назад
1. Mencintaimu seumur hidupku. Ini diterjemahkan pada sesuatu yang memang kita suka dengan alasan yang kuat. Kalau sudah suka dengan sesuatu karena Allah, maka kita ingin cinta itu dipupuk sampai akhir hidup kita, dalam semua hal. Mau kita bicara tentang agama kita, Allah, Nabi Muhammad ﷺ, atau orang yang dekat dengan hidup kita, siapa pun dia. Agama Islam mengajarkan kepada kita agar jangan suka serampangan kalau bicara suka dan cinta. 2. Rasulullah ﷺ bersabda, “Ada 3 hal, yang tanpa 3 hal ini kamu tidak akan bisa merasakan asyiknya dalam iman. Yang pertama hendaklah ia menjadikan Allah dan rasul-Nya lebih dicintai dari apapun.” 3. Manusia punya hak untuk menyukai sesuatu. Tidak bisa ditahan. Rasa itu tidak bisa dipenjara. Apalagi kita hidup di zaman yang serba canggih. Tidak perlu ketemu pun kita bisa saling lihat-lihatan di Hand Phone atau dengar suaranya. Kalau dulu kan susah. Kita ingin mendengar suara orang yang kita suka harus antri telepon umum sampai panjang. Itu adalah zaman yang indah, tidak ada masalah. Kelihatannya hidup susah, tapi tidak ada yang punya hutang saat itu. Sekarang zaman canggih, kita bisa memutuskan segala sesuatu tanpa berjumpa langsung. Ini canggih sekali, seharusnya ini juga kita praktikkan dengan Allah. Kita tidak bisa melihat Allah. Kita tidak bertemu dengan Rasulullah ﷺ. Kita hanya umat Nabi Muhammad ﷺ, yang yakin dengan pengutusan beliau dari Allah. Cinta pada sesuatu yang tak bisa dilihat itu susah. 4. Nabi Muhammad ﷺ itu “memasarkan” Islam kepada orang yang tidak melihat beliau langsung dan tak tahu “produk“ yang dibawa. Tapi jumlah orang yang mengikutinya banyak sekali. Beliau tawarkan Allah untuk ditauhidkan. Tapi beliau tidak perlu menampakkan gambar Allah, foto Allah, dan lain sebagainya. Kalau agama yang lain Tuhan nya kan ada bentuknya. Nabi nya pun berani digambar. Sehingga kalau orang bisa suka, ya wajar, karena bisa melihat. Nabi Muhammad ﷺ tidak bisa digambar. Allah yang ditawarkan kepada manusia pun tidak nampak dalam bentuk, baik gambar maupun patung. Tapi orang bisa suka dengan yang beliau bawa. Maka bisa dibilang Nabi Muhammad ﷺ adalah “The best sales“. Yang dibawa oleh Rasulullah ﷺ itu adalah sesuatu yang didatangkan setelah adanya sebuah keyakinan. Selama 12-13 tahun terlebih dahulu masyarakat dipandaikan tentang Allah, nabi dan rasul-Nya. Dipandaikan tentang Islam yang akan disampaikan kepada mereka. Akidah diperkuat selama 13 tahun di Mekah, 10 tahun kemudian tinggal bicara hukum. Itu yang terjadi. Mereka adalah orang-orang yang yakin dengan yang dibawa oleh Nabi Muhammad ﷺ. Kok bisa? Karena Nabi Muhammad ﷺ menyampaikan kebaikan. Inilah yang membuat kita tidak bisa berpindah rasa kepada orang lain. Mungkin kita bisa bicara tentang orang tua kita, sesuatu yang kita suka. 5. Ada orang-orang yang mengajak kepada kebaikan, karena mereka berbuat baik. Mereka giring orang untuk melakukan yang diperintahkan oleh Allah, yang juga mereka lakukan. Sehingga bobot dan cara penyampaiannya berbeda. Orang kalau sudah kenal Allah dan Rasulullah ﷺ, bohong kalau tidak jatuh cinta. Tapi ya harus yakin dulu. Bagaimana kita bisa mencintai Allah dan rasul-Nya kalau kita tidak kenal Allah dan rasul-Nya? Itu semu. Karena nanti apa yang Allah perintahkan tidak dilakukan. Apa yang Rasulullah ﷺ contohkan tidak diikuti. Ini yang dikhawatirkan, cintanya hanya sebatas bibir. Hanya asal ngomong. Seperti anak zaman sekarang. Dikit-dikit I love You. Lalu gambar emoticon love, Kalau ditolak, langsung retak. Hanya modal muka mewek bisa punya follower sekarang ini. Anak Indonesia dibuat menjadi sebodoh-bodohnya orang. Orang buat suatu konten yang paling bodoh, tapi justru itu yang paling di up. Heran nya ada saja orang yang follow. Belajar sastra dari orang yang tidak sekolah. Zaman ini Masya Allah. Maka kita harus belajar supaya tahu. 6. Rasulullah ﷺ bersabda, “Kamu kalau ingin merasakan manisnya iman, manisnya agama ini, mengamalkan syariatnya (sholat gampang, ngaji enak, dzikir enak), maka akan Allah permudah semua urusannya.“ Mengenal Allah dan Rasulullah ﷺ akan mendatangkan cinta, karena firman Allah ini adalah petunjuk (hudan). Kita akan senang membaca Al-Qur’an, karena memang membawa ketenangan, walaupun mungkin tidak paham yang dibaca. 7. Kalau kita senang membaca buku-buku hadits Nabi Muhammad ﷺ maka akan memudahkan. Contoh: Di dalam Al-Qur‘an tidak ada penjelasan bahwa sholat dzuhur itu dikerjakan 4 rakaat. Sholat dzuhurnya ada di dalam Al-Qur’an, tapi jumlah rakaatnya tidak ada, adanya di dalam hadits. Kalau kita baca hadits maka akan tahu kalau sholat dzuhur itu 4 rakaat. Kalau tidak tahu maka bisa macam-macam cara orang mengerjakan sholat dzuhur. Betapa nikmatnya sholat kalau kita mengikuti yang Nabi Muhammad ﷺ contohkan. Contoh lain: Orang yang mengerjakan tawaf di depan Ka’bah. Di dalam Al-Qur’an tidak akan ketemu harus 7X putaran. Adanya di dalam hadits. Nikmat karena kita hanya mengerjakannya 7X putaran. Kalau tidak tahu bisa mutar-mutar Ka’bah tidak selesai-selesai, karena tidak tahu haditsnya.
@fannyangelia62
@fannyangelia62 Год назад
8. Rasulullah ﷺ bersabda, “Hendak lah ia menyukai seseorang karena Allah, membencinya karena Allah.“ Hal ini kalau dikaitkan dengan pasangan hidup, maka cocok. Belajar untuk suka sama seseorang karena Allah, bukan karena syahwat yang dikedepankan. Kalau sudah bicara syahwat itu susah. Manusia ini tidak ada selesainya sama yang namanya suka. Sudah diikat juga masih ingin ngelayap kemana-mana. Apalagi perempuan yang dalam sebulan sholatnya tidak lengkap, pasti ada bolong nya (saat haid). Hati -hati di dompleng sama setan, karena pada saat ini wanita lemah. Makanya kadang-kadang syahwatnya tidak terkontrol. Butuh seorang imam yang bisa dengan tegas menyampaikan kebenaran. Kalau istri komplain itu biasa, kalau tidak komplain berarti sedang sakit. Contoh: Wanita yang belanja baju. Baju yang ingin dibeli sudah di tenteng. Tapi tetap masih melihat baju yang lain. Ini adalah syahwat. Kadang-kadang kita tidak sepintar rice cooker. Rice cooker tahu nasi sudah matang, sedangkan kita masih dicoba-coba lagi. Dunia ini akan membuat kita binggung kalau tidak berilmu. 9. Surat Ar-Rum ayat 21: Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. 10. Benci dan cinta karena Allah. Inilah tanda-tanda kekuasaan Allah. Allah ingin kita tahu bahwa ini adalah tanda kekuasaan Allah. Bukti kuasanya Allah. Diciptakan pasangan dari jenis kalian (manusia). Manusia dengan manusia. Kucing dengan kucing. Kambing dengan kambing. Kuda dengan kuda. Allah ingin agar kita sakinah, tinggal bersama pasangan kita. Allah yang menciptakan kita. Pada saat kita komplain dengan pasangan, ingat bahwa ini adalah takdir dari Allah. Kan, kita pernah meminta ke Allah. Tinggal memandang sesuatu menjadi nikmat. Kalau kita sudah nenteng baju yang kita beli tapi masih lihat baju yang lain, ya tidak akan nikmat yang kita tenteng. Tapi kalau kita belajar menerima (qanaah), pada saat meminta jodoh, ilmu yang dikedepankan bukan syahwat. Karena tawaran dunia ini macam-macam. Akhirnya kita jadi lupa yang kita minta. Contoh: Kalau kita mau belanja ke pasar, maka tulis yang kita cari. Tapi kadang lupa taruh dimana, sehingga malah belanja yang tidak penting. 11. Pada saat memilih pasangan, bayangkan apakah kita bisa tinggal serumah dengan orang yang kita pilih. Kalau tidak plus dan minus tidak akan bisa. Kalau plus dan plus akan bersaing. Minus dengan minus maka akan lebih berantakan lagi. Maka harus plus dengan minus supaya bisa jadi cahaya. Rasulullah ﷺ bersabda, “Sebaik-baik manusia yang paling bermanfaat bagi manusia yang lain.” Menjadi orang yang berpikir bagaimana menjadi orang yang mendatangkan manfaat atau mengambil manfaat. Kalau semua Lillah karena Allah akan asik. Mungkin dunia tidak menjanjikan keuntungan, tapi apapun yang kita perbuat akan dijanjikan didapat di akhirat sama Allah. Paling tidak adanya kita bisa mencegah pasangan kita untuk melakukan keburukan. Ushul Fiqh mengatakan, “Mencegah sesuatu yang buruk itu lebih dikedepankan ketimbang melakukan kebaikan.” 12. Seorang lelaki seharusya memiliki agenda hidup sebelum menikah. Maka nanti yang difokuskan seperti agenda yang ia inginkan. Kalau nanti ada kurang lebihnya ya karena kita manusia, tidak ada yang sempurna. Tapi kalau prosesnya sudah benar, maka Allah akan timbulkan rasa suka dan cinta. Kok bisa timbul rasa suka dan cinta? Karena ada ketenangan (sakinah). Orang kalau tenang, maka akan timbul kebaikan. Apapun yang nikmat, kalau disikapi tanpa ketenangan, tidak akan pernah nikmat. Contoh: Kita duduk di gubuk reyot di pinggir sungai, kalau tenang akan tetap merasa nyaman. Tapi kalau jiwanya tidak tenang, di rumah mewah pun ingin buru-buru keluar. Kita menunggu orang yang kita sukai, berjam-jam nunggu bisa tenang, karena ada harapan. Sekarang sudah diikat dengan pernikahan malah ingin buru-buru pergi. Malah senang kalau suaminya pergi. Terkadang kita hanya bicara rasa, tanpa memahami yang kita butuhkan. Padahal ada tanda-tanda untuk orang yang mau berpikir. 13. Pertama, rumah tangga itu seharusnya menimbulkan ketenangan dan ketentraman jiwa. Kita bisa mencintai pasangan kita seumur hidup. Karena kalau kita motor, maka pasangan kita adalah bahan bakarnya. Motor tidak bisa jalan kalau tidak diisi bahan bakar. Pasangan kita memiliki manfaat buat kita. Kenapa? Karena bagian dari sebuah kebutuhan. Pasangan ibarat potongan puzzle kehidupan. Kalau ada satu bagian yang hilang, maka tidak akan pernah maksimal dipandang. Maka kita dan pasangan harus saling memberikan fungsi, mendatangkan ketentraman dan kenyamanan. 14. Kedua, seharusnya rumah tangga ini mendatangkan ketenangan karena sudah mendapatkan yang dibutuhkan. Contoh: Dulu saat belum terikat pernikahan, ada banyak pemandangan tetapi yang dituju cuma 1. Sekarang setelah terikat pernikahan, malah mencari pembanding di luar. Maka tidak akan ada beresnya. Tidak akan ada selesainya. Di dunia ini akan selalu ada produk baru. Hand phone saja selalu ada produk baru. Sekarang orang suka produk yang berbau china atau korea. Kenapa? Karena itu kondisi rutin yang dia saksikan. Padahal kalau dia mau menundukkan pandangan, dimana hati yang dilibatkan. Hati yang mengatur semua organ tubuh kita. Mata bisa melihat, tapi hati yang mengontrol. Dalam Agama Islam melihat itu tidak disalahkan, bahkan kalau melihat yang tidak baik. Asal memang bukan tujuan kita untuk mencari yang tidak baik. Kalau kita melihat sesuatu yang tidak baik, maka pertama kita lihat, itu adalah nikmat. Kalau yang kedua tergantung niat. Tidak disalahkan. Contoh: Seorang waniata yang sudah menikah, lalu melihat suami orang lain, ini tidak apa-apa. Yang penting pandangan keduanya tergantung niat. Karena kita tidak mungkin tidak melihat kalau ada di depan kita. Jadi menjaga pendangan (ghadlul bashar) itu lebih ke perintah hati kepada pandangan untuk mencukupi dengan yang ada. Meluruskan niat. Saya niat dengan pandangan mata ini untuk sesuatu. Itu yang dicari dan dikejar. Bukan malah lost control. Ini seperti orang yang pergi belanja tetapi tidak membawa catatan, akhirnya semua dilihat. Tidak qanaah. Yang ditenteng sama yang dilihat lebih banyak yang dilihat. Akhirnya tidak indah lagi yang ditenteng. Tidak ada selesainya. Itu kalau syahwat tidak dikontrol. Kalau orang yang berilmu akan mencukupi dengan apa yang dimiliki. Ini namanya memiliki sifat qanaah.
@fannyangelia62
@fannyangelia62 Год назад
15. Surat An-Nur ayat 32: Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. 16. Ketiga, alasan supaya kita dapat mencintai seseorang seumur hidup adalah karena mengenal dia dapat membuat kita terinspirasi yang menyebabkan datangnya rezeki. Contoh: Kalau ketemu dia langsung punya ide pekerjaan tertentu. Ini yang bagus. Dalam Surat An-Nur ayat 32, ada perintah untuk menikahkan orang-orang yang masih membujang diantara kalian. Mau perjaka, gadis, duda atau janda, jangan sampai dibiarkan saja. Kalau sudah layak untuk menikah jangan ditahan, karena akan terjadi fitnah. Kalau sudah ada rasa ingin menikah, tapi belum ada orang yang bisa untuk dinikahi, maka perbanyak puasa dan ibadah. Kalau tidak akan timbul kerusakan yang banyak. Hewan saja (misalnya kucing), kalau di masa kawin tidak di kasih kesempatan maka kucing itu akan hilang mengikuti pasangannya. 17. Kalau orang hidupnya susah, banyak cobaan, semoga dengan menikah, dibagi 2 cobaannya, jadi lebih ringan. Seharusnya begitu. Cuma tidak selalu seperti ini. Ada yang justru setelah menikah lebih banyak cobaannya. Kita tidak boleh menyalahkan takdir. Karena tidak sedikit laki-laki yang “bodoh“, menikah dengan orang yang ia sukai, karena merasa kasihan melihat wanita itu banyak masalah. Ini artinya dia memasukkan dirinya ke dalam masalah. Maka jangan menyalahkan takdir. Nabi Muhammad ﷺ manawarkan agar kita menikahi orang yang lebih kaya, tapi bukan untuk menumpang hidup. Karena mungkin ia kaya karena telah bekerja keras atau punya nasab yang bagus. Kalau kita menikahi orang yang lebih susah, maka jangan mengeluh. Akhirnya akan timbul permasalahan, karena tidak sesuai dengan yang diharapkan. Seharusnya rumah tangga itu mendatangkan kesenangan dan kekayaan. Tetapi bukan berarti harus berlebihan. 18. Perempuan dimuliakan dengan pasangannya. Laki-laki sejati itu malu kalau istrinya bekerja. Masa bidadari bekerja. Tapi bukan berarti perempuan tidak boleh bekerja. Karena ada juga bidadari yang memang hobby nya bekerja. Hukum asalnya bidadari itu di rumah, dicukupi oleh suaminya, semampunya. Asalkan tidak ada dusta dalam mencukupi istri, insya Allah qanaah. Tapi kalau suka ngumpetin, maka akan menyalahi. Jadinya tidak nyaman. Kalau kita mencintai dan membenci karena Allah, maka insya Allah akan qanaah. Tapi kalau landasannya bukan karena Allah, maka tidak akan ada cukupnya sama sekali. Karena yang dlihat yang dia tidak punya. Bukan syukur yang ada. Ini akan berat hidupnya. 19. Perempuan baik-baik jika menikah dengan laki-laki yang syubhat atau haram rezekinya, maka bisa jadi tidak baik. Kenapa? Karena dagingnya tumbuh dari barang-barang yang syubhat dan tidak baik. Orang tua dari gadis harus tegas untuk menanyakan tentang agama dan pekerjaan calon menantunya. Karena kita telah capek mendidik anak dengan yang halal dan baik, setelah besar diambil orang yang menipu dalam penampilan. Akhirnya jadi heran sendiri. Kenapa anak yang dididik dengan cinta kasih, dibesarkan dalam syariat agama yang benar, setelah menikah orang tuanya tidak lagi bisa melihat anaknya. Saat datang ke rumah penampilannya sudah beda. Ibunya jadi syok. Paling hanya bisa mengatakan, mau bilang apa, sudah punya suami. Ini terjadi karena tidak dikontrol. 20. Kalau dia miskin atau susah, maka akan Allah perkaya. Allah menjamin ia akan kaya. Allah tidak mungkin berbohong. Insya Allah akan selalu ada solusi. Allah kan berikan kemampuan untuk membedakan yang haq dengan yang batil. Kalau sudah punya suami akan lebih tenang dan nyaman hidupnya karena ada suami yang bekerja. Dulu sebelum punya suami, hidupnya banyak habis untuk dunia. Pergi ke kantor saja macetnya sudah berapa jam. Lalu bekerja 8 jam. Sampai rumah keburu capek. Ia akan merasakan kekayaan dari pahala yang didapatkan. Seharusnya begitu.
@fannyangelia62
@fannyangelia62 Год назад
21. Keempat, dengan adanya pasangan hidup maka dapat melahirkan anak-anak yang akan menjadi generasi rabbani. Kita punya kekurangan, lalu dengan menikah kita berharap akan ada persilangan yang baik. Contoh: Jika ada orang yang malas mengaji lalu menikah dengan yang suka membaca Al-Qur’an, maka anaknya akan senang membaca Al-Qur’an. Kenapa? Karena ingin berubah menjadi lebih baik. Tapi kalau tidak ada keinginan untuk berubah ke arah yang baik, yang awalnya pintar mengaji malah jadi malas mengaji. 22. Rasulullah ﷺ bersabda, “Menikahlah dengan wanita yang penuh kasih dan bisa memberikan banyak anak. Karena aku akan berbangga dengan banyaknya umat.“ Tapi umat yang bagaimana? Karena non-muslim juga dibilang umat. Ada 2 jenis umat. Ada umat yang telah disampaikan dakwah cuma Allah belum mengijabah dan ada yang sudah diijabah. Kalau kita sudah mendakwahkan yang baik kepada anak, tetapi ternyata belum dipakai, maka coba lihat diri kita. Jangan melakukannya hanya sekedar untuk menggugurkan kewajiban. Cobalah untuk mengislah diri kita sendiri. Jangan paksa orang untuk menyukai yang tidak ia sukai, tidak akan bisa. Kalaupun kelihatan bisa, itu karena dia berpura-pura. Tidak enak hidup dalam kepura-puraan. Lebih baik kita melakukannya karena melihat akan ada kebaikan ke depannya. Contoh: Dulu Ibunya baru pakai kerudung setelah menikah, sekarang anak-anaknya sudah pakai kerudung dari SD. 23. Rumah tangga yang retak, yang menjadi lemnya itu adalah anak-anaknya. Jangan memandang sesuatu itu indah karena belum kita miliki. Manusia itu saat belum punya mengkhayalnya yang indah-indah. Tapi saat sudah punya jadi berbeda. Karena syahwatnya tidak terkontrol. Padahal harusnya kita bisa merasakan sakinah dalam rumah tangga. 24. Kelima, terjadi keakraban karena tinggal bersama dengan jumlah waktu yang terus bertambah. Setelah menikah kita jadi punya keluarga baru. Punya ayah dan ibu baru (ibu dan ayah mertua). Mereka juga orang tua kita. Tapi jangan dibandingkan dengan orang tua kandung, jelas berbeda. Mereka tidak melahirkan kita. Cuma mereka pernah melahirkan orang yang kita suka. Menjadi mertua (ibu dari istri) itu berat saat anaknya diambil oleh orang lain. Rasanya baru kemarin anaknya dibesarkan, sekarang sudah tumbuh dewasa. Tidak lama kemudian ada yang melamar. Anak perempuan itu “pendek umurnya”. Istri adalah orang yang memaklumi suaminya. Jadilah orang yang banyak bersyukur. Maka tidak ada alasan untuk tidak mencintai pasangan kita.
@dedediani4016
@dedediani4016 Год назад
Afwan.... Tidak ada suaranya
@efniafdhaliza4183
@efniafdhaliza4183 Год назад
Tdk ada suaranya..😢
@muhammadsyafii7063
@muhammadsyafii7063 9 месяцев назад
Cuman di awal aja
@fannyangelia62
@fannyangelia62 Год назад
Suaranya tidak ada ini
@Islmi503
@Islmi503 Год назад
3:47
@fannyangelia62
@fannyangelia62 Год назад
@@Islmi503 Terima kasih Kak
Далее
Ketentraman Jiwa - Ustadz Subhan Bawazier
50:21
Просмотров 75 тыс.
It seems Sonya's choice was obvious! 😅 #cat #cats
00:20
Ku Raih dan Ku Bawa Pulang | Ustadz Subhan Bawazier
1:04:51
Tak Ada Pilihan - Ustadz Subhan Bawazier
58:12
Просмотров 3,4 тыс.
Kajian Tauhid Ustadz Fatih Karim - Memahami Takdir Allah
1:32:01
Cermin Dirimu | Ustadz Subhan Bawazier
54:43
Просмотров 29 тыс.
Manusia Dilihat Akhirnya | Ustadz Subhan Bawazier
48:27
Memberi Bukan Mengambil | Ustadz Subhan Bawazier
1:04:23
Ustadz Subhan Bawazier - Sampai Kapan Aku Begini
51:15
Semua Suka Dia | Ciri ke 24 | Ustadz Subhan Bawazier
1:29:10
It seems Sonya's choice was obvious! 😅 #cat #cats
00:20