Cerdas nya jawab an sekjen muhamadiyah ini lah salah satu contoh yg mengerti aturan bernegara..saya bukan orang muhamadiyah .tapi pikiran2 orang2 muhamadiyah maju2.cerdas masuk akal.yg sehat.
Wkkkk.... sok bijak Bcr keyakinan dr muhammadyah adlh konyol. Toh ktk org beda pilihan politik, lalu demo bjilid, lalu mgharamkan lawannya yg muslim, pd kmn Prof muhammadyah, bukannya menolong bngsa, ato bsuara melawan malah ikut demo bjilid, & bgabung dgn kaum radikalis teroris...????
Dari dulu memang sering berbeda . Gak ada keributan tuh . Kenapa sekarang di ributkan siii . Anehhh . Orang itu harus bijak menyikapi perbedaan . Selagi masih satu aqidah dan aswaja . Silahkan . Gak harus di perdebatkan . Umat islam harus bersatu . Toleransi itu indah . Agama islam telah mengajarkan tersebut . Contoh : Kemaren puasa saya dan keluarga besar ikut NU . Sekarang lebaran saya dan keluarga ikut MU . Hari jum'at lebaran . Selesai . Kan enak di pandang ' toleransi sesama saudara se iman😂😂😂❤🙏
@@Asemluu itu lah.. Lihat lah skrang para ulama ormss berbasis islam saling brdebat demi politik.. Yg bukn ulama mrsa seh ulma.. Ada oknum yg sudah di seting hal itu
Semua pejabat negara hrs memahami bhw penentuan 1 syawal baik melalui hisab maupun rukyat sama2 dibenarkan oleh hukum agama. Pemerintah mllui menteri agama wajib mengedukasi masyarakat ttg hal ini agar tdk terjadi gesekan di masyrkat.
Utk bisa mengedukasi, dibutuhkan beberapa prasyarat.Salah satunya, pernah mengenyam edukasi. Selain itu harus ada kesediaan utk menciptakan umat yg berkesempatan mendapat edukasi. Dengan edukasi, tak ada alasan utk takut tersaingi.
Pelajaran bagi kepala daerah dan pejabat publik lainnya agar tidak grusa grusu bertindak sehingga belakangan tak perlu repot repot melakukan klarifikasi
@@waksolikin6133 baca kalimatnya bosss,dia memang ngak sebut secara langsung walikota sukabumi grusa grusu,tapi kalimatnya jelas".....bagi kepala daerah dan pejabat publik lainnya agar tidak grusa- grusu",bermakna walikota sukabumi grusa-grusu.
Untuk seluruh masyarakat Indonesia, dukung masyarakat yg ingin berbuat 'baik yg benar' & hati2 orang yg belum paham tapi sdh berteriak dan ternyata salah faham, malah akan membuat ramai. Rayakan perayaan keagamaan dengan hati yg sejuk & tenang, Selamat merayakan Idul Fitri (1Syawal 1444 H) pd umat Islam, salam.
Lebih baiknya salat ied dilaksanakan di lapangan Ponpes maupun lapangan teebuka yang berdekatan dengan sekitaran masjid 🕌, bukan di lapangan terbuka umum maupun di tempat publik lainnya yang jauh dari sekitaran masjid. Masjid adalah tempat ibadah salat bagi Islam, bukan ditempat yang lain.
Kenapa gak disampaikan dari awal saja bahwa kami menyetujui sepanjang kami tidak memakainya..kan selesai tuh...jangan bilangnya menunggu keputusan Pemerintah, orang bisa beranggapan itu penolakan aecara halus
Dan saya sbg rakyat jelata ngasih saran sama pemerintah tlg lah bijak dlm menyikapi perbedaan... Katanya Pancasila, katanya Bhineka tunggal ika, katanya saling Toleran...
Jika Muhammadiyah melaksanakan sholat idul Fitri hari Jumat, pemerintah harus bijak jgn dikaitkan dgn politik dihari yg fitrah ini. Muhammadiyah THE BEST
Saran bagi umat Islam harus bersatu walaupun sholat idul Fitri tdk bersamaan harinya kita tetap bersatu jangan ditunggangi dgn politik apalagi ditunggangi orang2 komunis yg memang mo memecahkan umat Islam di Indonesia, pemerintah jangan melarang walau Muhammadiyah melaksanakan sholat idul Fitri dimanapun
@@m.amindjakfar2099 saya lahir di madura Dan saya besar dimadura tepatnya kabupaten sampang, dan sgt jelas disana rata2 NU termasuk saya, Tapi bagi saya pribadi mau NU atau Muhammadiyah ataupun ormas apapun itu selagi mereka menaati perintah ALLAH dan menjauhi laranganNYA mereka adalah saudara saya
Sebenarnya ya nggak masalah kalaupun akhirnya pemerintah tetapkan Idul Fitri, bersamaan malah bisa sholat bareng, wong setiap hari kami warga NU dan Muhammadiyah juga sholat jamaah di masjid bersama-sama. Termasuk kalau pas Umroh dan haji.
👍👍. Betul justru bisa solat Id bareng, itu mencerminkan kerukunan, dan persatuan. Bersatu itu indah. Hanya PKI lah yg suka mengadu domba, memecah belah, dan suka mem-bentur2 kan agama.
Baru kali ini perbedaan waktu sholat id dipermasalahkan..... sekitar 10 th lalu kami di tangerang, Muhamadiyah lebih cepat 1 hari sholat ied juga gak masalah kok.....
Sebenarnya ga ada yg mempermasalahkan cuma takut nya berbarengan dengan bersama yg mana kapasitas tempat nya tidak mencukupi dan menjauhi dr hal hal yg tidak di inginkan.
Sebenarnya , seharusnya yg punya otoritas adalah pemerintah yg menetapkan jangan organisasi apakah muhamadiyah atau nu, karna kompetensi lebih lengkap ahli hisab dan astromi, kecuali pemerintah tdk punya badan yg mengurusi momen tsb, wajar kan lebih baik bersatu dari pada berbeda, pemerintah punya hak untuk memaksa baik bagi muhamadiyah ataupun nu organisasi apapun namanya harus patuh dg pemerintah demi persatuan.
@@sarwonojoni5801 Gak usah ngawur..pemerintah sholatnya selalu di masjid ikut irama NU. Secara kebiasaan NU sholatnya di masjid, Muhammadiyah dilapangan.
Kalau di analisa lebih dalam, sebenarnya itu penolakan secara harus. Kemudian tidak diakui oleh Walikota, hanya Allah SWT yang Maha Tahu. (hy analisa ya bro)
Berpegang teguh pada Sunnah nabi.Allah memudahkan kita. Lihatlah hilal jika tak terlihat genapkan puasa mu .dan Allah bersama orang orang yang sabar lagi bertaqwa 🙏
sunnah nabi berziarah utk mendoakan jenazah, bukan utk meminta2 & mengkultuskan jenazah. btw ilmu pengetahuan sudah maju, dlm sejarah terkadang letusan gunung berapi membuat langit gelap selama bbrp hari, lalu mau nunggu hilal sampai kapan? alhamdulillah, International Astronomical Union (Pusat Astronomi Internasional) yg bermarkas di Abu Dhabi) sejak dulu selalu memperoleh hasil yg sama dg penetapan kalender Hijriyah oleh Muhammadiyah, sehingga di 3 Mesjid yg dimuliakan Allah (Masjidil Haram, Nabawi, Al-Aqsa) merayakan Idul Fitri di hari yg sama yaitu 21 April 2023. jd siapa yg tak mengikuti sunnah ya? atau ke3 mesjid agung tersebut salah dalam penetapan 1 Syawal? 🤣🤭
Mengetahui sesuatu yg belum terjadi itu hanya tuhan. Apa kita mau gantikan tuhan? Banyak ilmu pengetahuan tapi siapa yg tahu hati orang? Siapa yg tahu kapan kita mati? Janganlah terlalu sombong s hingga menggantikan peran tuhan. Banyak kitab dan ulama yg mengatakan nabi menngunakan Rukyatul hilal utk menentukan nya. Siapa sih yg Ndak bisa hisab. Di kita pakarnya bos.
Adalah wajar pak wali bersikap begitu, karena ulama sudah sejak lama berbeda pendapat dan atau tidak tahu akan hari dan tanggal 1 syawal dan juga hari dan tanggal 1 Ramadhan.
Mestinya Moment Ramadan di Jadikan Moment Utk Uquwah Islamiah di Hari Raya Idul Fitri ( NU, Muhammadiyah Dll ) Gabung Jadi Satu, Allah Swt Memadang Dari Langit Begitu Indah Kebersamaan, Keberkahan, & Rahmat Yg Besar.
Kita bersaudara... Soal yg lain bisa di kesampingkan... Jaga ukhuwah islamiyah... Soal isbat itu tergantung apa yg di yakini oleh masing2 umat islam... Mari bantu saudara kita yg mau shalat ied lebih awal dari kita..
@@waksolikin6133 Sy juga salut... Ko ada org yg mau memisahkan persatuan bangsa dgn mngedepankàn kep golongannya sendiri. Sy bukan kel. NU, tp sy kagum sm NU yg sllu demi bangsa sllu paling dpn drpd yg laiinnya. Banhsa lbh penting krn kep bangk org dll, drpd beragama ga pnya bangsa lalu mo idup dmn ????
@@queennasya7610 di lihat dari tahun berdirinya aja bos..duluan mana..dari dulu juga ada perbedaan gak ada masalah gak macam sekarang, macam org2 lu yg paling bener aja..
Muhammadiyah juga turut serta dalam mendirikan negara RI. Warga Muhammadiyah juga termasuk pembayar pajak yang digunakan untuk membangun dan memelihara fasilitas umum.
Wadow dari dulu kan begini tv profokasi hanya beda satu hari no problem ,yang penting sama2 mengagungkan kebesaran Tuhan.tidak usah di goreng goreng Muhamadiyah dan Ahlisunnah tetep bersatu dalam kenegaraan dan masing2 punya tujuan yang sama dalam beribadah.
Ini jaman udah maju bos. Kita buka puasa juga gak perlu liat matahari sudah terbenam atau belum. Besok kita buka puasa jam brapa menit brapa detik brapa sudah ada jadwalnya gak perlu mlototin matahari udah terbenam atau belum. Begiu juga saat jadwal sahur, jadwal adzan subuh, jdwal munculnya bulan pun kita sudah tau. Paham kau bos.?
@@nanno9978ayo tunjukkan dalilnya, bukan ghuluw ke ormas, udah tegas dalilnya, mau merubah dalil? Tunjukkan saja dalilnya. Bisa ? Jangan cuma membual.
@@abulkhoiras-sundawiy1592 orang jaman sekarang kalo mau adzan atau sholat tidak melihat posisi matahari tapi melihat jam dinding. Padahal jaman Rasulullah sholat ditentukan saat melihat posisi matahari. Lalu mana dalilnya menentukan waktu sholat pakai jam dinding.? Mau merubah dalil.?
Sejak kapan Pemda minta arahan/ijin Kementrian agama terkait lokasi sholat kan sudah otonomi daerah.. Makin gila negri ini ,kalau pun bareng sholatnya ga masalah malah bagus. Jadi pada dungu pola pikirnya sekarang,kan hal seperti ini sudah puluhan tahun sering terjadi.
KAMI Rakyat Kecil Garis Lurus dari begitu lahir kedunia yg Fana ini Sudah NU, tetapi kami hari raya idul fitri 1444H mengikuti Muhammadya yaitu tgl 21 April 2023 TITIK....!!!
Berkelit dan berbelit-belit jawaban Walkot. Kalaupun Kemenag memutuskan Id Fitri hari Jumat ya tinggal gunakan bersama-sama. Dan kepanitiaan penyelenggara Shalat Id nya dilakukan oleh Pemda Kota Sukabumi.
udah jelas dari hisab bahwa persyaratan posisi hilal harus mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat tidak terpenuhi pada hari Jumat itu, jadi ngga usah menunggu rukyat, pasti tidak akan bersamaan.
alhamdulillah, 3 Mesjid Agung (Masjidil Ahram, Nabawi, Al-Aqsa) yg dimuliakan Allah merayakan Idul Fitri 1 Syawal bertepatan dg 21 April 2023, ini penetapan dari International Astronomical Union (Pusat Astronomi Internasional) yg bermarkas di Abu Dhabi, & alhamdulillah tak ada yg protes thd penetapan tsb, amin 😇
Kemarin 2 derajat lebih masuk bulan baru... sekarang 3derajat lebih jgn plin-plan dong.... Muhammadiyah 0 derajat lebih udah masuk bulan baru... ramadhan ini Idhul Adha besok dn ramadhan th depan udh tertanggal.....
Muhammadiyah organisasi modern, keilmuan para tokoh2 nya handal, pembangunan kampus2 pendidikannya yg terbaik, ulama2nya pinter dan bagus cara penyampaiannya, organisasi kaya raya dan tertua di negara ini selain NU. jadi stop adu domba umat islam...
Kenapa harus berbeda sama sama agama islam..... Bikin pusing aja masyarakat awam... Kenapa harus berbeda sama pemerintah... Ikutin aja ketentuan pemerintah jangan ngeyel jangan bikin pusing masyarakat awam hingga terjadinya perpecahan antar satu kepercayaan.
@@MuhamadSoleh-kz4de sebenarnya tujuan nya sama. Tetapi cara memandang dalil nya yang berbeda ada yang menggunakan metode Hisab dan Rukyat. Semua sama² benar. Dalil nya benar dan penggunaan nya benar.
Lain waktu jika memutuskan terkait masalah Aqidah dan Agama harus difikirkan matang matang karena sangat Sensitif, jadi jangan buru2 memutuskan hanya untuk kepentingan dan kenikmatan sesaat
Saya bukan warga Muhammadiyah tapi juga bisa memahami apa yang menjadi keyakinan warga Muhammadiyah untuk menetapkan hari IdulFitri nya pada hari Jumat 21 April 2021 yang seharusnya dihormati semua fihak termasuk pemerintah membantu memfasilitasi tempat salat Ied di lapangan maka jangan disalah artikan soal kenikmatan. Apa yang disampaikan oleh prof. Mufti itu menunjukkan sikap lapang dada dalam beragama dinegara yang berdasarkan Pancasila dan kiranya sedikit mengecewakan sikap mendua Pemda ybs yang memberikan ijin tempat salat tapi dengan syarat tertentu justru membingungkan.
Berita ini harus menjadi cambuk bagi umat Islam..harus tetap erat.merekat dalam bingkai persatuan & kesatuan menjaga & melindungi kerukunan antar umat seagama & antar umat beragama di Republik ini..tetap siaga & waspada atas segala usaha yang memecah belah & meng adu domba sesa umat Islam..Iedul Fitri adalah hari kemenangan umat Islam ..siapa pun berhak merayakan nya ..tanpa ada perbedaan ..dan shalat Iedul Fitri wajib dilaksanakan diseluruh tanah air ..tak ada yang boleh & bisa melarangnya..!!
saya insyaaAllah ikut yg metode hisab, sama2 punya dalil yg kuat, hanya saja lebih pas/selaras dg ilmu pengetahuan sbgmna Allah swt dlm Al Quran mengajak kita untuk berpikir
Kau fikir yang lain tidak memakai Hisab ! Justru yang lain memakai Hisab juga tetapi tetap mengikuti dalil yaitu dibuktikan dengan rukyat ... Kalau semua mengikuti gaya Muhammadiyah pasti akan cerai berai , contohnya naqsabandiyah di juga menekan hisabnya sendiri dan selalu berbeda dengan bahkan muhamadiyah dan pemerintah ...ego ormasmu sangat besar ...hasilnya salah cerai berai ..
@@BPMChannel123Nih kita belajar fase bulan ya dek Setelah bulan Kuartal Terakhir atau bulan separuh pada 13 April, tonggak fase bulan berikutnya adalah Bulan Baru. Itu akan terjadi pada hari Kamis, 20 April pukul 12:12 EDT atau pukul 23.12 WIB. Karena itu, pada Jumat, 21 April 2023, kita sudah memasuki fase bulan baru. (EDT akan maju 11 jam jika di konversi ke WIB). Karena bulan baru merupakan tanggal 1 menurut perhitungan Hijriah, maka tanggal 1 Syawal 1444 H akan jatuh mulai pukul 23.12 WIB pada 20 April hingga Jumat 21 April 2023.
Saya sebagai warga non muhamadiyah tidak keberatan..dan memiliki hak yg sama..semoga tidak dijadikan perpecahan...walaupun pemberitaan kadang simpang siur
@@ahmadsaoqi5005 cobalah anda melaksanakan ibadahmu bersama dg yg beda madzhab yg anda ikuti.. Umpama anda NO ya cobalah sholat id bareng MU atao sebaliknya
Kamu Bisa Melihat Anak Bulan Akhir Ramadhan Dari Papua Sampai Malam Waktu Solat Isak Jika Anak Bulan Muncul Maka Bulan 1 Syawal Akan Tiba, Jika Anak Bulan Belum Muncul Di Waktu Papua Sampai Malam Waktu Solat Isak Maka Belum Waktunya 1 Syawal.
Alhamdulillah bahwa klarifikasi dari Walikota Sukabumi bikin adem, bahwa ternyata beliau tidak melarang dan Muhammadiyah bisa menggunakan lapangan tersebut sebagai tempat sholat Id, semoga Pak walikota selalu diberikan kesuksesan dan Sehat selalu, AMIN
@@saedrianto4867 amanah dr mana? Kalau melarang orang sholatkah dengan waktu yg berbeda? Yg di pekalongan sdh clear..yg di sukabumi apa sdh diperbolehkan? Sebaiknya mengatasi perbedaan ini dipikirkan dengan bijak ya...
@@firnaalisha6198 walikota blunder itu om....klo penyampaian pas balasan surat itu bagus...tp klo nunggu dr pemerintah y kasian Muhammadiyah ny g ada kepastian.... Bagusnya balasan itu d boleh kn dn kalo ied bareng kita sholat bareng dg pemerintah
Ini kenapa kerukunan antar umat beragama khususnya ormas NU dan Muhammadiyah tidak "firm" dari dulu faktor 2 itu ada di pemerintah sendiri, tiap tahun penetapan hari raya idul Fitri dan idul Adha memakai metode yg diyakini kebenaran salah satu ormas .😢
2024 smoga Punya Pemimpin yang Amanah cerdas bertaqwa beriman, adil tuk seluruh rakyat indonesia bukan milik yng sedang berkuasa, apa salahnya hari sama juga bagus, semua mau dipskai emang
Catatan untuk walikota pekalongan dan walikota sukabumi, jangan sampai pilih pemimpin seperti ini. Metode hisab itu sumbernya Al Quran dan lebih utama. , metoda hisab dapat dipergunakan untuk menghitung waktu solat sd hitungan detik sampai dengan 100 th yang akan datang.
Lebih utama gimana? Coba sebutkan dalilnya? Dan sebutkan dalil menetapkan puasa dan hari raya itu pakai hisab? Jangan asal ngomong membela organisasi. Pakai menjelekkan pemimpin, jangan pilih pemimpin seperti ini???
@@hijautanamanku8222 saya mau tanya untuk menentukan waktu sholat dari subuh sampai isa itu setiap hari berubah sesuai putaran bulan itu pake hisap atau apa ?
@@ajamiamin3944 menentukan waktu solat itu bukan pakai hisab tapi Rukyatul hilal, adapun penentuan dengan hisab para ulama telah bersepakat bahwa lebih baiknya melebihkan dari waktu yg telah ditentukan jadi tidak mesti persis. Mau tau dalil perintah menentukan waktu solat dengan hilal? Simak baik-baik ya? adalah hadits Nabi Shollallahu ‘alaihi was sallam dari sahabat ‘Abdullah bin ‘Amr rodhiyallahu ‘anhu, وَقْتُ الظُّهْرِ إِذَا زَالَتِ الشَّمْسُ وَكَانَ ظِلُّ الرَّجُلِ كَطُولِهِ مَا لَمْ يَحْضُرِ الْعَصْرُ…….. “Waktu Shalat Zhuhur adalah ketika telah tergelincir matahari (menuju arah tenggelamnya) hingga bayangan seseorang sebagaimana tingginya selama belum masuk waktu ‘Ashar……….” (HR. Muslim No. 612).
Jika ada yg melarang Sholat Id di lapangan dan membolehkan Dangdutan di lapangan tersebut, perlu di waspadai.. Karena bisa jadi mereka adalah simpatisan PKI...
Walkot nya ketakutan dikritik sama partainya sendiri yang banyak diisi orang Muhammadiyah. Makanya dikasih ijin🤣 untung yang di larang Muhammadiyah. Klo avoda zarah ini walkot pasti kena framing intoleransi luar biasa keji 7 hari 7 malam 😂😂
sebetulnya ngga juga perlu apresiasi ato sebaliknya,karena fasilitas pemerintah merupakan hak bagi seluruh warganegara,bicarakan baik2 Insya Allah semuanya akan sejuk dan nyaman
Maaf bapak wali kota yg terhormat. Jangan melarang saudara kita untuk shalat ied fitri. Bapak seharusnya bijak untuk mensikapinya. Jangan sampai karena punya jabatan kemudian melarangnya. Tolong bpk angkat pasal 28 UUD45
Pa wali kota bagus itu....karena presepsi mungkin kebiasaan ada perbedaan,nah kalo beda mungkin silahkan di pakai,kalo bareng silahkan di gabungkan.... Semoga kita kedepan nya serempak...dalam awal dan hari H
Yang menggunakan metode ruhyat untuk menentukan idul fitri kok gak melototin matahari udah terbebam atau belum kalo mau buka puasa ya, kenapa kok malah liat jadwal yg sudah ada.? 😅
Salam santun ,sebagai hambah Allah kita jangan sok arogan ,semua apa yang di lakukan hambahnya hanya Allah nanti yang menilainya ,biarkan apa yang di lakukan tidak mengganggu sesamanya,ingat semua ibadah yang di lakukan manusia hanya Allah yang tau,tks
Betull sekali pak kiyai saya sangat setuju walau pun saya bukan pengikut Muhammadiyah,,, jangan sampai kita sibuk berdebat yg mana menimbul kan perpecahan antar sesama muslim
*Menjaga Kebersamaan Lebih Penting Ketimbang Pendapat Pribadi* Dr. H. Abdul Ghofur Maemoen Di Al Azhar Mesir, saya bertemu dengan sejumlah guru yang mengesankan. Salah satunya adalah Syekh Prof. Dr. Musa Syāhīn Lāsyīn. Ia adalah guru besar di bidang Hadis. Di antara karyanya yang populer adalah Fatḥ al Mun’īm fī Syarḥ Ṣaḥīḥ Muslim dan Al Manhal al Ḥadīṡ fī Syarḥ Aḥādīṡ al Bukhāriyy. Penampilannya bersahaja, ramah, dan terbuka saat memberi kuliah. Pagi itu adalah awal Ramadhan. Saya ke kampus dan masuk di ruang perkuliahannya. Ia bertanya kepada santri-santrinya, kapan memulai puasa Ramadhan. Tentu saja kami memulai puasa di hari itu. Tak ada tradisi berbeda memulai puasa di sini. Semua seragam, sesuai dengan pengumuman Pemerintah. Hal yang tak saya duga, tiba-tiba ia menyampaikan bahwa menurutnya puasa Ramadhan seharusnya dimulai kemaren sesuai perhitungan hisab. Ia tampak lebih menyetujui metode hisab ketimbang rukyah. Akan tetapi, Pemerintah mengumumkan puasa hari ini, dan ia lebih memilih mengikutinya ketimbang mempertahankan pendapat pribadinya.[1] Sikapnya ini ia sampaikan juga dalam karnya, Fatḥ al Mun’īm fī Syarḥ Ṣaḥīḥ Muslim. Dalam karyanya ini, setelah menyampaikan argumentasinya yang tampak sangat jelas membela metode hisab ia mengakhirnya dengan statemen bahwa pada akhirnya masyarakat diharuskan mengikuti keputusan hakim (pemerintah). Hakim yang (kelak akan) mempertanggungjawabkan ijtihad dan keputusannya di depan Allah. Selain yang melihat hilal dan pengguna hisab harus mengikuti pemerintah.[2] Sepertinya, Indonesia membutuhkan banyak tokoh seperti beliau. Harapan banyak masyarakat agar kita memiliki lebaran yang sama, Ramadhan yang sama dan Idul Adha yang sama saya kira sangat besar. Rasanya itu hanya bisa terwujud jika tokoh-tokohnya memiliki kerendahan hati bahwa ijtihadnya bukanlah kebenaran mutlak yang harus dipertahankan mati-matian meski harus mengorbankan kebersamaan umat yang tentu saja jauh lebih penting. Mahasiswa Indonesia di Mesir beragam latar-belakangnya. Mungkin kebanyakan mereka berafiliasi pada organisasi-organisasi besar di Nusantara. Selama di Mesir, tak pernah saya mendengar ada friksi hisab-rukyah. Apapun keputusan Pemerintah diikuti oleh semuanya. Tak ada yang mempersoalkan metode yang digunakannya. Sama halnya dengan jamaah haji Indonesia saat berada di Arab Saudi. Semua-dengan latar belakangnya yang sangat beragam-juga patuh menjalankan keputusan Pemerintah Saudi dalam penentuan wukuf di Arafah. Secara sederhana dapat kita pahami, bahwa mereka sebetulnya meyakini bahwa keputusan yang diambil oleh Pemerintah Mesir dan Pemerintah Saudi dapat dibenarkan dan sah diikuti, meski mungkin tidak sama dengan pendapat pribadi sebagian mahasiswa dan jamaah haji. Tampaknya, pendapat pribadi saat di luar negeri tidak tersemai dalam tanah yang subur sehingga tidak muncul. Syekh Yusuf Al Qardhawi dalam bukunya, Aṣ Ṣaḥwah al Islāmiyyah baina al Ikhtilāf al Masyrū’ wa at Tafarruq al Mażmūm, membagi perbedaan pendapat ke dalam dua kategori. Pertama perbedaan pendapat dengan latar belakang khuluqiyyah, latar belakang akhlak. Kedua perbedaan pendapat dengan latar belakang fikriyyah, murni sudut pandang pemikiran. Perbedaan pertama sangat tercela. Ia lahir dari kesombongan, membanggakan diri, fanatik terhadap tokoh atau kelompok dan organisasi tertentu. Untuk menghindarinya sangat dibutuhkan kerendahan hati. Sementara perbedaan kedua lahir dari berbagai sudut pandang, kecenderungan berpikir dan orientasi diri. Semoga perbedaan yang terjadi selama ini murni perbedaan fikriyyah, bukah khuluqiyyah.[3] Mohon maaf, sekedar menyampaikan harapan-harapan. Semoga tidak semakin menambah kekeruhan. Wallāhu a’lam bi aṣ ṣawāb. [1] Mencoba mengingat-ingat memori masa lalu. Wallāhu a’lam. [2] Lihat: Fatḥ al Mun’īm fī Syarḥ Ṣaḥīḥ Muslim, jilid 4, hal. 507. وأولاً وأخيراً الناس ملزمون بحكم الحاكم، والحاكم مسئول أمام الله عن اجتهاده وحكمه، فإن استقر عنده صحة شهادة الشاهد المثبت حكم بثبوت الهلال وإن نفاه أهل الحساب، وإن استقر عنده صحة إثبات الحساب لوجود الهلال حكم بثبوته وإن نفاه المتراءون. والأمر في استقرار النفي عنده كذلك. وحكم الحاكم واجب الطاعة في حق غير الرائي وفي حق غير الحاسب باتفاق العلماء، أما الرائي والحاسب فيلزمان بالعمل بعلمهما. والله أعلم. [3] Aṣ Ṣaḥwah al Islāmiyyah baina al Ikhtilāf al Masyrū’ wa at Tafarruq al Mażmūm, hal. 12-13 Keterangan foto: Nuṣūṣ Al Akhyār adalah karyat KH. Maimoen Zubair yang berisi teks-teks dari ulama-ulama terbaik dengan berbagai komentar dari beliau. Salah satu komentarnya adalah bahwa menyatukan umat Islam dalam puasa, idul fitri dan syiar-syiar lainnya adalah tuntutan abadi. Minimal harus ada upaya serius untuk menyatukan umat Islam dalam satu wilayah. Dalam satu wilayah sebagian umat puasa hari Kamis karena beranggapan telah masuk Ramadhan, dan sebagian lainnya masih berbuka karena beranggapan masih berada di bulan Sya’ban, adalah kenyataan yang tak boleh diterima. Kemudian di akhir Ramadhan, sebagian masih puasa dan sebagian lainnya telah berlebaran. Ini juga kondisi yang tak boleh diterima. Salah satu kesepakatan ulama adalah bahwa keputusan hakim atau waliyyul amri menghapus perbedaan pendapat. Lihat: Nuṣūṣ Al Akhyār, hal. 19.