Meski memiliki nama lokal untuk masing-masing negara, organisme (flora dan fauna) memiliki satu nama yang pasti dikenal. Nama ilmiah flora maupun fauna mayoritas menggunakan bahasa Latin.
Penting untuk memberikan nama ilmiah untuk tiap organisme yang eksis di Bumi. Hal ini dinamakan binomial nomenclature. Anda pasti akrab dengan nama-nama ilmiah seperti Homo sapiens, Tyrannosaurus rex, Boa constrictor, atau Geranium arboreum. Asal mula penamaan Penamaan organisme menggunakan bahasa Latin dimulai oleh ahli fisika dan biologi asal Swedia, Carolus Linnaeus, pada abad ke-18.
Alasan Linnaeus menggunakan dua suku kata untuk nama ilmiahnya adalah agar organisme tersebut mudah untuk diidentifikasi. Mengutip situs Sciencing, Senin (25/11/2019), penggunaan nama ilmiah mengesampingkan fakta bahwa organisme memiliki nama berbeda yang diberikan oleh penduduk di sebuah wilayah.
Bahasa Latin digunakan karena tidak berasal dan tidak digunakan di negara manapun di dunia. Selain Latin, bahasa Yunani Kuno juga kerap digunakan untuk penamaan organisme. Begitu pula bahasa-bahasa kuno lainnya seperti Aztec, Mongolia, dan Xhosa.
Untuk lebih detailnya simak video berikut. Jangan lupa like, komen dan subscribe ya ...
20 сен 2024