Gas poll...kumer, zonasi hrs diganti, pakai ktsp, laksanakan un....pasti ada pro kontra...bkn berarti hrs lambat ambil keputusan...darurat pendidikam...
Sistem Zonasi segera dicabut, pembelajaran etika dan budi pekerti juga harus menjadi sesuatu yang concern di masa sekarang. Besar harapan saya bahwa Kemendikdasmen dan Kemenristekdikti (atau apa pun namanya itu) berada di tangan yang memahami bidangnya. Jangan terjadi "kecelakaan" pendidikan di lima tahun lalu di tangan yang tak memahaminya.
Kurikulum Merdeka dibuang saja, UN tetap ada, Zonasi tidak pas, UMPTN diberlakukan lagi dan prioritaskan PMDK. Buat murah dan terjangkau. Beban pelajaran SD jgn yg berat, yang fokus saja. Matematika ringan dari TK dan dibuat menyenangkan. SPMA dihidupkan lagi guna target swasembada beras/pangan. Politeknik Negeri dibesarkan Universitas Umum jgn ditambah, sdh lebih dari cukup. Makan siang gratis difokuskan untuk SD dan SMP dahulu di TA 2025, bila sdh berjalan baik baru TA 2026 ditambah SLTA. SMA Negeri sdh cukup byk, bila ingin menambah SMK Negeri. Penjurusan di SMA hrs fokus, spt IPA dan IPS-BAHASA. Transisi kebijakan Pendidikan Berkelanjutan dari sistem lama SMA ke Universitad menjadi SMK-POLITEKNIK. Pendidikan Moral Pancasila dan Budi Pekerti (PMP-BP) dihidupkan lagi di tingkat SLTP dan SLTA. InsyaAllah lebih berkelanjutan 🎉
hapus zonasi...kembalikan lagi UN ...kami guru melihat kurikulum merdeka ,,sangat memaksa guru guru untuk meluluskan siswa ,,mendongkrak nilai siswa ..siswa yang harusnya TINGGAL kelas,,tapi di paksa buat naik kelas ..siswa gak bisa baca dan tulis ,,,yang harusnya tinggal kelas ,,tapi di paksa buat naik kelas ,, sekolah tanpa UN semua siswa lulus tanpa ada tolok ukur keberhasilan ,,,kembalikan lagi UN ,,,biarkan siswa berlomba lomba mencari sekolah dengan nilai tinggi ,,bukan zonasi yang membuat anak malas belajar ,,karena sudah tahu pasti di terima di sekolah cuma gara gara rumah dekat dengan sekolah ,,,,ini salah satu pembodohan ,,,lulusan tidak ada yang berkualitas ,,,semua hasil pembohongan guru,,,guru di paksa untuk memberi nilai KKM...bayangkan anak bolos ,,anak nakal .,,anak gak belajar ,,anak tidur d kelas ,,,nilainya sudah 7,5.. ini adalah nilai terendah DI KKM...BERIKAN guru kebebasan ,,untuk memberi nilai MERAH di raport ,,,biarkan nilai ,murni ,,apa adanya ...biarpun jelek tapi jujur,,,biarkan orang tua tahu keadaan anaknya ,,,kalau harus tinggal kelas ,,biarkan ,,,
Setuju....saya sbgai orang tua jg suka kesel ..anak plang sekolah buku kosong..setahun pling beberapa lembar saja...ga pernah ada PR...di buku ga pernah ada nilai..kita sebagai ortu jg Pengen melihat perkembangan anak di sekolah..tp kurikulum merdeka ini membuat anak males belajar..tidak ada jwa kompetisi...karena ga belajar jg naik kelas....
Kur. ktsp SDH berhasil dg baik ,baik sekali.intelegensia nya moralnya.konsep dasar,konsep terkembang,konsep yg dikembangkan jelas terurai dan tujuannya jelas.dari kurtilas rada ngawur,kurikulum merdeka JD kabur alias amburadul.presiden ngankat Mentri Dikbud jangan asal asalan Krn dpt merusak bangsa
Usul pa mentri 1. Jangan paksa guru untuk menaikan dan meluluskan siswa padahal nilai dan moral susah di atur biar kehormatan guru di kembalikan sesuai marwah guru 2. Kembalikan prosesi mengajar kepada wilayah masing2 karena guru yang tau karakter siswa 3. Fokuskan guru untuk mengajar bukan dengan administrasi karena siswa yang korban 4. Berikan kemudahan agar guru untuk berprestasi dalam kancah dunia 5. Jangan ada perbedaan antara guru diknas dengan guru kemenag sama2 mencerdaskan anak bangsa 6. Berikan kemudahan untuk ikut bersaing menjadi kepala dan kepala yang tidak bisa memimpin buang kembalikan menjadi guru karena punya hak sama Kita tunggu gebrakanya pa mentei salam anak bangsa untuk perubahan pendidikan Indonesia
Semoga dikaji ulang tentang pendidikkan pra sekolah. Sekarang diselenggarakan hanya berorientasi pada pemenuhan bisnis dibidang ini. Perlu penyelenggara secara profesional . kelengkapan pendidik dan kesehatan anak sangat urgen.
Sip... Benah² aturan pendidikan yg amburadul. Dan perbaharui penerimaan siswa di jenjang perguruan tinggi yg fair. Siapapaun yg cerdas berhak masuk sekolah papan atas.Jngn hanya anak pejabat,konglomerat saja yg bisa masuk. Ayo adilah dlm pendidikan,tiap warga negara berhak mendapatkan kehidupan yg layak.
kembalikan sistem seleksi mahasiswa baru spt dulu.. seluruh calon mahasiswa wsjib mengikuti ujian tertulis model SKALU shg setiap siswa diberi kesempatan yg sama untk memasuki PT, tdk mengenal kaya miskin. Pola seleksi yg diterapkan saat ini hanya menguntungkan orang yg berduit.
usul untuk Pak Mu'ti , Zonasi Menurut saya jangan di hapus sepenuhnya, hanya porsi nya yg di kurangi, sehingga menjadi seimbang dan adil, dg komposisi sbb : Zonasi 40%, Prestasi Akademik 40%, non akademik 10% dan Afirmasi 10 %, untuk kurikulum mmg harus dirombak, jadwal belajar terlalu lama cukup dari jam 7 sampai jam 2, padatkan eskul akademik dan keterampilan agar anak punya keterampilan setelah lulus sekolah (komputer, akutansi, pajak, dll..)
Peniadaan UN dan sistem zonasi bikin banyak siswa menjadi malas.. kurikulum merdeka + zonasi mengganggu siswa yang rajin dan menguntungkan siswa yang malas..
UN (Ujian Nasional) sebaiknya di adakan kembali namun nilai ujian nasional bukan menentukan kelulusan sswa tapi un itu untuk seleksi masuk sekolah negeri lanjutan. Rasanya tidak adil jika anak yg pintar tdk mendapatkan sekolah yg di inginkan hanya karena jarak rumah jauh dari sekolah atau usianya kalah tuam system zonasi skrg justru bikin anak malas buat apa belajar toh yg dpt negeri yg rmh dekat.gimn mau mengajarkan daya saing generasinya sudah di ajarkan seleksi yg tdk fair.
Adopsi kurikulum pendidikan KOREA ,CINA DAN JEPANG .. UNTUK MELAHIRKAN GENERASI MUDA YANG DISIPLIN, BERTANGGUNG JAWAB, MANDIRI DAN BERETIKA SEMANGAT JUANG YANG TINGGI.
Saya sangat setuju UN di adakan lagi, murid dan guru akan berjuang bagaimana menjadikan anak didiknya berprestasi yang benar, bukan berprestasi karena sogokan ke guru mentang2 guru merdeka, siapa yang dekat guru nilai akan di bantu, sy pernah di gitukan pak mentri, anak sy pinter tp kalah dng yg nyogok, apa lagi jalur zonasi, anak goblok bisa masuk karena rumah nya dekat sekolah
Klo zonasi dicabut, kasihan jg anak² yg rumahnya dekat sekolah malah g diterima, yg diterima malah yg jauh². Serba riweh Klo pake tes masuk, kawatir pada nyuap.
Bukan zonasinya yang bermasalah, tapi seleksi berdasarkan jarak terdekat ke sekolah yang jadi masalah. Seleksi jarak terdekat ini menjadi dasar seleksi jalur zonasi, Afirmasi dan anak guru. Seleksi jarak terdekat ke sekolah ini diskriminatif dan tidak adil. Sebaran sekolah tidak merata di setiap wilayah. Untuk peserta didik yang tidak dibangun sekolah negeri oleh pemerintah mengalami 2 kali kerugian: 1. Jarak sekolah yang jauh, 2. Kesempatan masuk sekolah negeri cuma 12,5% (sesuai Kouta prestasi nilai). Ini tidak adil dan diskriminatif. Hapus seleksi berdasarkan jarak terdekat.
Merdeka BP menteri hapuskan kurikulum merdeka anak tidak dibiarkan berkeliaran bebas dan guru2 tersita waktu utk buat makalah buang tidak ada kaitannya dengan pendidikan
Perbaiki aja pak.. jangan ganti kurikulum melulu.. kasian guru d sekolah sebagai pelaksana.. kalau UN memang sebaiknya dilaksanakan seperti sebelumnya untuk memotivasi peserta didik untuk serius belajar
Zonasi bikin orang malas berlomba lomba cari rangking....yg penting lokasi dan duit ada..jadinya mutu pendidikan rendah gak bisa bersaing di tingkat global/dunia..hanya bisa bersaing di tingkat RT RT daerah..
Setuju tetap ada zonasi krn itu hak murid utk bersekolah dkt dgn wilayah masing², tp tdk berpedoman rapot saja, jd mirip dgn sistem di Yogya memakai ujian nasional versi lokal yaitu ASPD (asesmen standardisasi pendidikan daerah)..jd penyaringan lbh ketat dan fair krn berpedoman :rapot + ASPD + akreditasi sekolah.
Saya kira perlu ada "rintangan" untuk adik2 pelajar kita saat ini, kemudahan dalam akses informasi dan teknologi cenderung membuat mereka enggan untuk berfikir, apalagi ditambah "rintangan" disekolah dihapus, makin2 malas berfikir mereka....saya kok punya keyakinan, kesulitan itu cenderung membuat manusia berfikir inovatif...dan secara insting naluriah manusia akan berusaha untuk menyelesaikan masalah2 yg mereka hadapi, dan itu yg harus dimiliki generasi2 sekarang....
Klo kurikulim bolak balik ganti anak2 bisa modar mbak.klo ortu berfuit gak masalah krn ansk mrk ada les di luaran.jd gak modar.nah klo ortu yg pas2 hanya berharap dr sekolah.sdh anak nya males belJar.makin modar.
Knp MM bg sebagian anak2 sulit.itu krn SD nya guru2 nya kurang pintet nysmpekan ke murid.atsu gurunya yg gak paham MM.krn kan klo melamar guru apa lg dia melamar di swasta mrk kan tdk di test tuli fan tulisan disekolah sesuai aka demiknya.