Ini sangat penting untuk meringankan beban dan membantu umat,serta jgn lupa nilai-nilai tattwa,dan spirit jgn sampai terlupakan...Tyang warga pekutatan(ring malang)
Semoga berjalan lancar sangat berharga program yang di terapkan untuk meringankan kita di masyarakat banyak. terima kasih kepada Bapak2 dan ibu2 yang berkepeten sehingga terbentuknya Krematorium berjalan dengan lancar dan sukses. Om Swaha.
Suksma bpk Bupati Jembrana yang telah mendukung pembangunan krematorium di kab jembrana, semoga memberikan pelayanan kepada masyarakat Jembrana untuk melaksanakan upacara ngaben dengan biaya yang meringankan beban masyarakat, semoga masyarakat Jembrana melaksanakan upacara dengan ikhlas dan semoga Ida Sanghyang Widhi Wasa selalu memberkatiNya.
Menghindari biaya ngaben yg mahal , keberadaan krematorium dengan biaya ngaben terjangkau sesuai tingkatannya ditunggu2 masyarakat , sy pikir itu praktis dsn ekonomis ,gak perlu ribet masalah upacara kematian , kami mengharapkan krematorium ada disetiap desa atau kecamatan ,dan krematorium jg yg pemiliknya pribadi untuk melayani umat sedharma ,semoga keberadaan krematorium semakin menjamur dan sukses ! Tyg pikir krematorium peluang bisnis bila dikelola dengan baik menjadi perusahan kelompok komunitas , atau krematorium milik desa adat ! Om Rahayu ,santih ya namah swaha
Krematorium bisa di kelola oleh desa adat masing - masing dgn harga yg lbh bersaing pekerja para lansia agar lansia nya ada kegiatan dan tenaga murah....
Ini Krematoriumnya sudah terlihat bagus, bersih dan metode pembakarannya sudah terlihat layaknya krematorium. Klo krematorium yg lain yg saya amati merode pembakarannya masih sederhana tidak ada bedanya dengan setra umum. Tradisi harus dipertahankan mamun metodenya harus mengikuti perkembangan jaman seperti link dibawah: ru-vid.com/video/%D0%B2%D0%B8%D0%B4%D0%B5%D0%BE-s66yeKmvNKk.htmlsi=PciMzy2EeboAdvxP
Tiang heran ngih...kenapa krematerium dibanggakan di bali,coba pikir secara pelan pelan...sejatinya hal ini merugikan krama bali ,yang biayanya tambah mahal bukannya menguntungkan kita malah kita jadi lebih mahal biayanya.banten yang dipakai sudah yang paling nista sekali otomatis biayamya pasti lebih kecil tp biaya yang dikenakan oleh krematerium wajib dapat untung 50 persen dari biaya keseluruhan.contoh biaya banten 20 juta untung 20 juta jadi total biayanya 40 juta sudah lengkap.ya kalau mereka yang punya uang mereka tidak masalah kalau yang tidak punya uang mereka pasti binggung cari kemana mana.masak mayat didiamkan.pertanyaan saya kenapa banten yang murah nista ini yang biayanya sedikit ini dipakai pakem upacaranya kedepanya.sedangkan ini sudah lulus dari sastra lan lontar saking ida sulinggih,kalau kita klian adat mengajurkan untuk bikin di banjar dgn srati banjar kan jauh lebih murah krama banjarnya menghabiskan biaya jadinya banten kena 20 juta karena sudah krama banjar yang bikin banten ya semua.trs yang 20 juta itu kan jadi sisa bagi sang medue alang...mungkin bisa dipakai untuk hal yang lain jadiya.ketimbang kita berikan kepada prajuru krematorium untungnya yang akan meperbodoh iraga agama hindu kedepanya akan hanya ber KTP hindu yang tidak akan bisa bikin banten banten trsbt dan jadi bodoh para istri istri krama banjar eing bali.akan hilang tradisi tradisi yang akan di perinstankan saja setiap keadaan beragama.saya minta klian klian adat dibali tolong tegaskan ke MDA bikinlah awig yang jelas dan tidak jor joran walaupun punya kekayaan yang cukup untuk upacara kematian.
Semoga berjalan lancar sangat berharga program yang di terapkan untuk meringankan kita di masyarakat banyak. terima kasih kepada Bapak2 dan ibu2 yang berkepeten sehingga terbentuknya Krematorium berjalan dengan lancar dan sukses. Om Swaha.
