Terima kasih mas Arkan telah melakukan perjalanan ke Bengkulu, pengen rasanya untuk merasakan naik bus Putra Rafflesia kembali seperti waktu blm ada pesawat komersil yg masuk dan waktu kuliah. Tetap sukses Putra Rafflesia sebagai salah satu bus andalan di Bengkulu. Serta lalu menjaga service dan kenyamanan terhadap penumpang
Sukses selalu kepada mas arkan❤ yang selalu memberitahu tentang dunia per bis an. Dan paling utama yang saya mau di sampai melalui komen vidio ini adalah buat vlog 1jam pertama kli mas.
Jadi terIngat ko Willy jaman 97-98 dulu masih pake toyota starlet biru pas jaman sma sekarang uda jadi penerus dan mengelola putra rafflesia.....mantab sukse terus ko willy
perlu diketahui kota bengkulu adalah kota pelabuhan samudera dengan fort marlboroughnya kota bengkulu pernah menjadi kota internasional sebagai pusat perdagangan inggris terbesar di asia tenggara ratusan tahun silam sebelum perusahaan dagang inggris eic pindah ke singapura karena inggris trauma dengan konflik yang menewaskan salah satu petingginya yang sok hebat yaitu thomas parr, saat ini kota bengkulu setidaknya berukuran 5x lebih besar dari kota yogja, kalo kota yogja saja bisa dianggap besar, aneh saja kalo kota yang ukurannya jauh lebih besar malah dianggap kecil, lagian kota bengkulu adalah ibukota provinsi bukan ibukota kabupaten apalagi ibukota kecamatan, jadi sangatlah tak pantas kalo dianggap kota kecil, kota bengkulu memang bukanlah yang terbesar tapi bukan pula berarti kecil, ingat besar atau kecil segala sesuatunya itu tergantung pada ukurannya, jadi jangan sampai salah menilai yang berukuran kecil dianggap besar sedangkan yang jauh lebih besar malah dianggap kecil.
@@akhirzaman509terusin banyakin lagi komen nya😂😂 hahah ga mau Nerima.. orang dri Bengkulu ny aja yg bilang gitu😂😂😂 KOTA BESAR PAS JAMAN DULU hanya karna jadi pelabuhan.. terus JAKARTA, PALEMBANG DLL yang pernah jadi kota pelabuhan santai aja kok... Ga teriak-teriak mulu
@@yokbisayok9973 kota bengkulu memang bukanlah kota terbesar tapi bukanlah berarti kecil lol! yang jadi masalahnya sekarang kalo kota yogja yang berukuran 32 km persegi itu saja dianggap kota besar tapi mengapa kota bengkulu yang berukuran jauh lebih besar malah dianggap kecil? kau pikirkanlah itu pakai otakmu jangan pakai dengan dengkul! perlu kau ketahui bahwa bengkulu (bencoolen) pernah menjadi pusat perdagangan eic inggris terbesar di asia tenggara, sedangkan jakarta (batavia) cuma pusat perdagangan voc hindia belanda, mana yang lebih maju inggris atau belanda? lagian di jakarta dan palembang serta kebanyakan kota lainnya mana ada benteng sebesar fort marlborough di bengkulu itu, asal kau tau fort marlborough itu benteng inggris yang terbesar di asia tenggara atau terbesar kedua di asia setelah fort george di india, di tempat kau ada atau tidak benteng sebesar itu?! kalo soal pelabuhannya kota bengkulu itu adalah kota pelabuhan samudera yang merupakan lautan internasional yang luas lahan pelabuhannya saja 1.280 hektar atau 12, 8 km persegi atau lebih besar dari kota sibolga di sumut, pelabuhan samudera itu bukanlah pelabuhan lautan lokal atau pelabuhan sungai di pendalaman? di jakarta, palembang atau di kota kau itu ada atau tidak pelabuhan samuderanya? kemudian inggris pindah dari bengkulu ke singapura karena konflik yang menewaskan salah satu petingginya yang sok hebat yaitu thomas parr lehernya putus digorok oleh orang bengkulu.. inggris yang pada waktu itu adalah negara adidaya harus trauma di negeri bengkulu.. satu lagi yang perlu kau ketahui bahwa nama bengkulu versi inggris yaitu bencoolen dipakai sebagai nama masjid, nama jalan, nama stasiun dan nama hotel di singapura, itu sebagai bukti kebesaran nama bengkulu, nama kota kau itu ada atau tidak dipakai di luar negeri?! jakarta, palembang atau kota-kota lainnya ada atau tidak namanya di pakai di luar negeri?! kau cari tau itu dulu, bisakan?
Tahun 90an saingan berat Bengkulu Indah..trutama Bengkulu Jakarta.SAN belum seperti sekarang,masih travel dg mengandalkan Mazda T3000 truk jadi bis.Awalnya Citra Rafflesia jadi Citra Rafflesia Putra.Akhirnya jadi Putra Rafflesia.