Terimakasih banyak ilmunya pak, sangat bermanfaat bagi yang ingin memahami konsep dan juga esensi dari suatu ilmu di tengah banyaknya aplikasi yang membuat hal menjadi lebih simpel dan mudah.
Referensinya dapat dicoba di sini: "Applied Multivariate Statistical Analysis" oleh Richard A. Johnson dan Dean W. Wichern "Statistical Methods for Research Workers" oleh Ronald A. Fisher "Practical Nonparametric Statistics" oleh W.J. Conover
Mbak @Alexa Biasanya kalo yg diuji normalitasnya cukup satu saja, yaitu Variabel Dependen (Y) nya saja. Karena dalam model itu yg hrs diasumsikan berdistribusi normal atau acak itu perilaku dari galat atau error-nya. Mudah2n dpt dipahami
Izin bertanya pak, kalo misal Y nya normal, sedangkan ada beberapa Variabel X nya yang tidak normal. Sedangkan jika dilakukan uji korelasi, setiap variabel yg diuji diasumsikan berdistribusi normal pak. Jadi bagaimana solusinya pak?
Bang @Rio Kalo cara konvensional dg menggunakan tabel biasanya memang kita sendiri yg memilih alfa-nya, bisa 5% atau 1%. Namun kalo memggunakan aplikasi analisis statistis, biasanya akan mengeluarkan nilai p-value yg merupakan acuan signifikan atw tidaknya pwngujian yg dilakukan. Semakin kecil nilai p-value nya, maka makin signifikan pengujian yg dilakukan
pak saya sudah mencoba cara manual dan menggunakan spss. tapi menggunakan cara manual distribusinya tidak normal Pak. tapi pake spss normal. nah itu kira-kira kenapa bisa begitu ya pak?
Pak mau nanya, knp nilai uji normalitas pretest lebih tinggi dri pada uji normalitas postest? Padahal nilai rata2 postest lebih tinggi Mohon di jawab pak🙏