Menanggapi podcast KH Imaduddin dengan Rhoma Irama dan juga pernyataan yang sangat jelas dari Syeikh Mahdi Raja’I pentahqiq kitab al-Syajarah al-Mubarakah, kitab yang menjadi andalan KH Imaduddin dalam membatalkan nasab Ba’alawi, cucu syaikhona Khalil Bangkalan yaitu Lora Ismail al-Kholili memberikan komentar yang sangat tajam kepada pernyataan KH Imaduddin yang masih keukeuh pada pendapatnya bahwa nasab Ba’alawi adalah batal sebagai keturunan Nabi yang shahih.
Bahkan Lora Ismail menganggap bahwa Kesimpulan yang dibuat oleh KH Imaduddin adalah bersifat tuduhan saja atau wahm yang tidak sampai pada taraf “Dzon” apalagi “Yaqin” sehingga kemudian tidak layak dikatakan sebagai tesis ilmiah yang tak terbantahkan.
Ada poin-poin penting yang disebutkan oleh Lora Ismail untuk menyatakan bahwa kesimpulan KH Imaduddin hanyalah sebuah wahm, diantaranya Al-Faqih Al-Muqoddam adalah tokoh fiktif dan Imam Ahmad Bin Isa tidak pernah berhijrah ke Hadhramaut.
Menurut Lora Ismail, KH Imaduddin yang belum pernah sekalipun menginjakkan kakinya di Hadhramaut bisa mengatakan bahwa Al-Faqih Al-Muqoddam adalah tokoh fiktif dan Imam Ahmad Bin Isa tidak pernah berhijrah ke Hadhramaut?
Menurut Lora Ismail, “Kiai Imad mungkin tidak tahu, bahwa “Faqih Muqoddam” dan “Ahmad Al-Muhajir” bukan hanya tentang sebuah makam saja, tapi juga tentang peninggalan-peninggalan bersejarah (seperti desa dan rumah Al-Muhajir yang masih ada di Hajrain sampai detik ini), sosok-sosok yang berkaitan dengan mereka berdua baik para guru dan murid mereka, bahkan sebuah manhaj lengkap dan berkesinambungan yang menjadi pegangan Para Sadah Ba’alawy sampai saat ini. Kiai Imad tak ubahnya “orang luar” yang merasa lebih faham tentang sebuah kota dan isinya daripada penduduk aslinya sendiri.”
#baalawi #beritaterkini #khimaduddin #news #tesdna #habib #nasab
26 июн 2024