Tetap bisa tergerus, namun dengan masa pakai lebih lama, ini jika tegap menggunakan mode double actionya, jika menggunakan single action sistsm jungkitnya akan lebih aman... dan saya lebih menyarkankan agar tetap memberikan pelumasan pada part di mekanisme kerja tersebut mas...
Numpang nanya bang, kalau pemula seperti saya bagusnya beli unit yang kayak mana yang gak mudah rusak, ada gak unit seperti itu, yang agak sulit lah rusak pengen dipake nembak kaleng
Klo tak lihat dari chat pesan ini masnya lebih condong ke NBB, kalo saya boleh saranin di kelas NBB saya lebih nyondong untuk coba di g19 clasical / RCF... karna tingkat durability, ketersediaan spare, kemudahan dalam perawatan dan maintenance,, trus nda rewel, unit bandel, ga banyak rawatan... itu klo di tipe NBB
Pertanyaan yg cukup menarik... Secara mekanisme single action berarti tarik ( kolang hammer ) baru tarik trigger untuk penembakan... Untuk double action yg berarti 2 mekanisme hammer dan triger bekerja secara bersama"... Tentunya menurut saya pribadi dari kedua sistem ini jika penerapanya terhadap unit asli, secara real tidak berpengaruh pada power, tapi beda lgi jika pada airgun / airsoft, memainkan sistem single action lebih saya rekomendasikan krna daya power akan lebih maksimal dan lebih setabil dari pada menggunakan sistem double action...
@@kikiardiansyah1351 untuk pertanyaan ini kita cukup menggunakan logika saja... bahan mimis dan laras kira" lebih keras mana...? Laras bahan besi / mimis bahan timbel...? Gotri bahan besi...?
@@kikiardiansyah1351 siap mas semoga bisa bermanfaat, yg mnting jangan terlalu memaksakan untuk di geber unit rev ini krna mekanismenya yg emang seperti "ratu" harus di sayang biar awet... dan jangan lupa, jangan terlalu kencang pemasangan baut c02.. sasis lama" bisa bengkok ke arah kiri...