@@keyvanodarrelchanel7430 owh Kursk Itu Kisahnya lebih pilu lagi Awalnya Semuanya baik-baik saja sampai saat ada pengecekan torpedo,salah satu crew ada khawatir karena salah satu torpedo mulai memanas dan ya, akhirnya meledah minimbulkan kebocoran lalu menabrak dasar lautan hingga beberapa puluh jam Namun Pihak Rusia Tak ingin Melakukan evakuasi karena saat itu mereka tak punya kendaraan air kecil yg membawa tabung evakuasi,dan Selama empat hari, Angkatan Laut Rusia berulang kali gagal dalam upayanya untuk memasang empat lonceng selam dan kapal selam yang berbeda ke pintu keluar kapal selam. Tanggapannya dikritik karena lambat dan tidak kompeten. Pejabat menyesatkan dan memanipulasi publik dan media berita, dan menolak bantuan dari kapal negara lain di dekatnya. Presiden Vladimir Putin awalnya melanjutkan liburannya di sebuah resor tepi laut; dia memberi wewenang kepada Angkatan Laut Rusia untuk menerima tawaran bantuan Inggris dan Norwegia setelah lima hari berlalu sejak kecelakaan itu. Tujuh hari setelah tenggelam, penyelam Inggris dan Norwegia akhirnya membuka palka ke bagasi pelarian di kompartemen kesembilan yang dibanjiri perahu tetapi tidak menemukan yang selamat. The Pemerintah Rusia dan Angkatan Laut Rusia mendapat kritik tajam atas insiden tersebut dan tanggapan mereka
@@MNAyoutube2 sayangnya banyak admin RU-vid yang hobinya nyuapin fansboy Rusia, jadinya banyak orang yang suka ngaco klo bahas alutsista blok barat maupun timur
Lycma mil tech adalah salah satu edukator youtube yg THE BEST di indonesia. Semua penjelasannya tepat, akurat, jelas tanpa memihak n dilebih lebihkan 👍👍👍👍
Sangat bermanfaat semoga bisa jd inspirasi generasi muda. Mungkin saja salah satu penonton Chanel ini kedepan nya akan menjadi insinyur penerbangan Indonesia 👍
Wah mantab :D kontennya. Cuman ane lihat ada beberapa poin yang kurang pas. Pertama makna "Active" dan "Passive" pada PESA dan AESA. Aktif dan pasif ini sebenarnya merujuk ke kemampuan komponen elektronika dalam "mengelola" arus listrik atau gelombang elektromagnetik yang masuk kedalamnya. kenapa AESA itu "Active" karena didalam modul pancar terimanya (TRM) Terdapat komponen aktif yaitu amplifier. Amplifier ini yang selain menerima juga mampu memperkuat gelombang elektromagnetik yang masuk kedalamnya. Kalau PESA itu "Passive" karena ya didalam antennanya hanya ada Phase shifter yang dimana ini tidak memperkuat gelombang elektromagnetik. Lalu mengenai beamsteering atau pengarahan gelombang elektromagnetik. Yang dideksripsikan di video itu sebenarnya adalah "True Time Delay" Karena "menunda kedatangan" gelombang elektromagnetik. Ini implementasinya ke radar masih belum atau ya sebatas penelitian karena aplikasinya membutuhkan banyak sekali material misalnya kabel atau kabel serat Optik karena untuk mengarahkan gelombang dengan cara ini ya otomatis time delay networknya harus banyak, dan ini bisa memakan tempat dan berat. Aplikasi true time delay sendiri lebih banyak di ESM misalnya AN/SLQ-32 yang memakai antenna berjenis Rotman Lens. Rotman lens ini adalah implementasi daripada True Time Delay tersebut. Contoh lain namun masih eksperimen adalah Photonic True Time Delay dimana gelombang elektromagnetik yang dihasilkan oleh master oscillator itu akan diubah menjadi bentuk optik atau laser, dan disalurkan ke modul TRM melalui kabel serat optik. Keunggulan daripada True time delay ini ya adalah pita frekuensi yang bisa digunakan radar hanya akan dibatasi oleh fenomena coupling atau interferensi antar elemennya sendiri (karena itu jarak pemancar untuk antenna array adalah 1/2 panjang gelombang operasinya) Sebaliknya Phase scanning melalui phase shifter ini yang diubah adalah fase gelombangnya untuk "mensimulasikan penundaan" datangnya gelombang elektromagnetik ke elemen radiator radar. Ini ada batasan di cakupan frekuensi. Dengan demikian untuk radar yang menggunakan phase steering dengan phase shifter ini baik AESA maupun PESA secara umum beamwidth atau lebar berkas pancaran antennanya akan menentukan berapa pita frekuensi yang bisa dipakai. radar pesawat tempur sendiri umumnya memiliki lebar berkas 3-4 derajat, jadi pitra frekuensi yang bisa dipakai dalam frekuensi operasinya adalah 3-4%. Lalu mengenai masalah keunggulan AESA vs PESA. Sebenarnya mengenai ketahanan terhadap pernika, kedua jenis radar ini adalah Sama. Kok bisa ? Ya karena prinsip keduanya ya sama, perbedaannya hanya ada pada ada tidaknya komponen aktif di antennanya. Kalau masalah ganti-ganti frekuensi, sama malah nggak perlu AESA, PESA. Frequency agility itu ya semua radar modern pasti ada. Apalagi untuk jamming modern misalnya Cross Eye atau Cross Pol. Selama radarnya menggunakan teknik Monopulse dalam menentukan posisi sasaran apakah sudah "pas" ditengah berkas pancaran apa enggak, radar tetap akan rawan. Kalau jumlah sasaran yang bisa dilacak itu ya adalah fungsi daripada : 1.Kapasitas komputasi 2.Dwell time (semakin cepat semakin cepat data sasaran dapat dimutakhirkan) 3.Power Aperture (Kalau AESA ini adalah fungsi daripada jumlah modul, kalau PESA ya seperti radar konvensional) Nggak harus AESA/PESA juga. Radar ESA entah AESA atau PESA itu unggulnya di Dwell time. karena berkas pancarannya disetir secara elektronik maka dia bisa secara "bebas" mengatur seberapa lama ia bakal "tinggal" di suatu area lalu dengan kecepatan sapuannya ini dia bisa itu memutakhirkan data sasaran dengan sangat cepat. katakan setiap 2 detik sekali sementara radar konvensional yang pakai antenna slotted planar array butuh 10 detik. Alokasi sumber daya untuk menyapu/mencari sasaran vs menjejak (tracking) ini untuk radar modern adalah sama, diatur oleh komputer yang menjadwalkan kapan mode-mode radar tersebut dilaksanakan. Bedanya ya sama kayak diatas.. kalau konvensional itu lambat sementara ESA (AESA-PESA) lebih cepat dan fleksibel. Kalau masalah kelemahan ya PESA ini lemahnya ya karena pemancarnya 1 atau ya nggak sama dengan jumlah radiator/elemen antenna jadi kalau gagal ya radarnya KO. kalau AESA ada yang namanya graceful degradation dimana radar AESA tetap dapat beroperasi dengan sejumlah elemen rusak/gagal. sekitar 5% tanpa penurunan performa. Jadi misalnya ada radar AESA punya 1000 elemen.. radar ini tetap dapat beroperasi dengan 50 elemen rusak. Lebih dari itu susah karena selain menurunkan daya pancar, elemen yang gagal ini akan merusak pola pemancaran/radiation pattern antenna. Kalau AESA sendiri itu pasti lebih mahal daripada PESA karena TRM (Modul pancar terima). TRM ini adalah teknologi presisi yang sifatnya strategis dan pembuatannya memerlukan investasi mahal utamanya teknologi semi konduktor untuk membuat Amplifiernya yang dari bahan GaN atau GaAs. kalau PESA kan pakai tabung hampa misalnya TWT, Klystron, Cross Field Amplifier dsb. Ini teknologi sudah mature dan harga sangat bersaing. Ane rasa demikian.
Nggak juga... Nyatanya dalam in game su35 masih bisa BVR FIGHT dengan pespur yg kamu sebutkan... Meskipun sekedar di in game... Tapi spesifikasi dan kemampuan tidak jauh beda seperti di real life 😊😊...
@@dedikputra2422 JANGAN SAMAIN SAMA GAME LAHHH...SAYA JUGA MAIN GAMENYA KLO LAWAN VARIAN SHUKOI...TITIK KELEMAHANNYA KETIKA SHUKOI DOGHFIGT DG KAWAN KITA...SASARAN EMPUK DARI SAMPING...APAKAH SHUKOI AKAN SENDIRIAN YA NGGAK JUGA....AU INDIA VS AU AMERIKA...PERNAH LATIHAN DAN HASILNYA 4:1...AU AMERIKA BAHKAN MENYADARI NGERINYA VARIAN SHUKOI....KEMENANGAN UNTUK SU30MKI VS F15B...LAIN HALNYA F15C/D PASTI AKAN BERBEDA...F15 TIDAK DI DESAIN UNTUK DOGHFIG...TAPI MENYERANG DG KECEPATAN TINGGI...(LIAT CHANNEL MASTER MILITARY)...INTINYA JUMLAH SANGAT MENENTUKAN....AWACS ..PELATIHAN...JAM TERBANG DAN KEBERUNTUNGAN MENENTUKAN....DOKTRIN RUSIA MEMAKSA MUSUH BERTARUNG JARAK DEKAT...DOKTRIN AMERIKA MEMBUNUH SEBELUM MUSUH MENYADARI APA YG TERJADI...TAPI INGAT BVR...ITU GAMBLING...JIKA MUSUH MENDETEK POSISI MUSUH ATAU RWR MENANGKAP ANCAMAN...RUDAL BVR AKAN SIA SIA...KECUALI AMRAM...PUNYA RADAR AKTIF-PASIF...
@@muhamadalvin4401 Hehehe😊😊 y memang di in game berbeda dengan Dunia nyata... Dan kalo pun doktrin RUSIA memaksa musuh untuk dogfight harusnya RUSIA tidak menciptakan BVR air to air missile... Tapi hanya menciptakan CLOSE air to air missile... Sebagian besar pespur gen 4 hampir semuanya memiliki teknologi BVR... Macam SU35,,, F15,,, RAFALE bahkan JF17 milik PAKISTAN...
@@dedikputra2422 SEKALI LAGI DI GAME SANGAT LAH BERBEDA DG NYATA. PESAWAT TEMPUR AKAN BERKORDINASI DENGAN AWACS...SATELIT REECON...KONTROL COMUNIKASI...JAMER...SANGAT BERBEDA DG GAME...
Kalau dilihat-lihat itu bagian paling sensitif dan gampang lecet. Lihat aja pas ngebongkar, perlahan banget. Tipis pula makanya covernya setebel itu biar aman. Btw ini mantap banget infonya sukses terus.
@@yusuffirdaus3900 maksudnya itu Pesawat yg dikatakan sama @Pras Wandika itu adalah pesawat yg sudah memakai radar AESA yg tidak disebutkan oleh Pras Wandika itu berarti masih memakai radar PESA
@@jenderaljamesmcconvillerea9799 disebutin di Awal Video tuu MSA coba liat radar² yg dipake sukhoi kita. semua pake N001E Mech itu semuanya jenis MSA(Mechanical steered array). Sukhoi baru pake radar jenis PESA mulai Sukhoi India yang pake N011 Bars.
Channel ini murni netral.Trimakasih tlah berbagi ilmu. Sgt bermanfaat. Tehnology radar sgt membantu dlm mendeteksi pihak musuh. Nmn, satelit mata² msh lbh unggul krn bisa langsung menyorot ke OBYEK melalui CAMERA, bkn cmn mendeteksi. MUNgkin tehnology Satelit-lah yg menyebabkn bbrpa negara (pemilik satelit) mampu MEMA²-TAI negara INCARAN mereka src leluasa/mendetai. Slamat menunaikan ibadah Ramadhan.🙏🙏🙏
@@santosookoss3441 makanya Mereka sibuk ngabisin energy ke maneuver yang gak danta cuma ke hantam sama AMRAAM yang ditembak dari jauh dan Ruski pada gak nyadar, baru nyadarnya pas udh mau kena doang
@@sarip4254 AESA Gen 1. TR/M module mereka lebih sedikit dibandingkan semua Radar AESA Gen 3 yang ada di pesawat Generation 4.5 Amerika. Ditambah lagi mereka gak banyak buat ngubah pertempuran di perang hypothetical. Also, diliat dari gimana design AESAnya, walaupun itu lebih simple dan gampang di produksi model AESAnya, mereka Bandwith sama Rangenya lebih kecil dibanding Radar AESAnya Eropa (Captor-E, AN/APG, etc)
@@vodka4215 ok lh tetep gw panboy Russia saya tau Russia kalah canggih tpi gw salut sama Russia dia mampu mengimbangi barat bahkan mereka sering di sangsi ekonomi oleh barat
min kalo radar PESA apakah tetap bisa digunakan juga sebagai RWR? Apakah RWR bisa mendeteksi lebih dari 1 objek yang terbang bila frekuensi masing2 objek berbeda? mungkin boleh dijelaskan min cara kerja RWR di video selanjutnya
Antenna array memungkinkan untuk merubah main lobe antenna menjadi fokus ke arah sudut tertentu. Mengubahnya bisa dengan phase shifter atau variabel amplitudo transmitter nya
Min mungkin next selain bahas teknologi militer secara detil, juga bisa bahas taktik militer secara detil ya 🙏...contoh konsep 4-man patrol special forces, carrier battlegroup, fighter squadron tactic dll
@@PerabotDesigner jangan terlalu cepat menyimpulkan kemampuan suatu objek, apalagi gk dalam mode tempur. Karena dlm berita lain F35 mampu menang 6-1 vs jet rafale😅
ditemukannya AESA berkat pengembangan Ilmu Artificial Intelligance.. dan mayoritas pengembang AI dri kampus basic Informatic Engineering / Software Engineering
Min harusnya bahas radar yg dipake di pesawat tempur bukan cuma PESA dan AESA doang. KARENA banyak pesawat tempur yang belum pake Phased Array Radar (PESA/AESA)
Desain antenna seperti itu disebut dengan "conformal array" tapi biaya produksi jauh lebih mahal daripada antenna dengan desain planar selain itu antenna conformal frekuensi gelombang mikro yang dipancarkan terbatas pada frekuensi tinggi. Selain itu bentuk array antena conformal radiation pattern nya berbeda dengan array antena planar sehingga bentuk pola radiasi sinyalnya menjadi terdistorsi.
Ada yang bisa jelasin gk tutup ujung pesawat terbuat dari apa?, kan katanya radar memantulkan gelombang elektronik ke benda yang ada di depan dan di pantulkan kembali, nah gimana mau nyebar tu gelombang elektronik, sedangkan di depan radar itu sendiri ada tutup radar/ujung depan pesawat. Tolong jelasin bagi yang ngerti
Min analisa penyebab Tenggelam KRI Nanggala 402 ....historinya sebelumnya pernah makan korban saat penembakan terpedo ....bisa dibahas apa resiko jika tabung peluncur terpedo gagal meluncur
Radar AESA emang lbh canggih dr radar PESA tp klo karakter target nya kyk pespur barat yg minim manuver/kaku mungkin radar AESA akan terasa over power,beda hal nya klo target nya yg punya super manuver min.....ini cuma opini ane aja min krn setiap teknologi punya keunggulan dan kekurangan begitupun....🙏🙏
