Gegap gempita selebrasi 1 Desember (Hari AIDS Sedunia) yang dibuat oleh pemerintah, seakan hendak menunjukkan adanya keterlibatan komunitas sebagai elemen penting dalam penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia.
Namun faktanya, keterlibatan itu hanya semu dan hanya sekadar menggugurkan kewajiban dari negara untuk melibatkan ODHIV dan Kelompok Terdampak AIDS lainnya dalam program, sementara tidak ada pengakuan, dan lebih didasari pada upaya tokenism.
Hal inilah yang dikritisi dan disedihkan oleh banyak kelompok komunitas di Indonesia yang merasa bahwa prinsip No One Left Behind itu hanya Slogan.
Simak online talkshow bersama:
1. Aditya Wardhana, Direktur Eksekutif Indonesia AIDS Coalition - Moderator
2. Baby Rivona, Perempuan ODHA, Ketua Badan Pengurus Ikatan Perempuan Positif Indonesia (IPPI)
3. Meirinda Sebayang, Ketua Sekretariat Nasional Jaringan Indonesia Positif
4. Aditya Taslim, Direktur Eksekutif Rumah Cemara
5. Natasya Sitorus, Manajer Advokasi Lentera Anak Pelangi
6. Tengku Surya Mihari, Koordinator Nasional GWL-INA
7. Wahyu Khresna, Program Manager Yayasan Karisma
Tanggal: 2 Desember 2020
Jam : 11.00 sd selesai
1 дек 2020