Panduan bagian dari video untuk memudahkan menavigasi youtube Chapter Berdasarkan Timestamp 00:00 - Pembukaan dan Pengantar oleh Moderator, Dr Agustan 01:07 - Sambutan dari Kepala Pusat Riset Kewilayahan, Dr Fadjar 02:57 - Program Kajian Jepang di BRIN 07:12 - Pengenalan Prof. Hisanori Kato 10:00 - Awal Presentasi oleh Prof. Kato 14:00 - Ekonomi dan Keajaiban Industri Jepang 20:00 - Sosial Budaya Jepang dan Konsep "Kata" 29:00 - Tantangan dan Kebijakan Selama Pandemi di Jepang 34:00 - Perbandingan Sosial Budaya Indonesia dan Jepang 41:00 - Keragaman dan Kebudayaan Indonesia 49:00 - Respon Sosial Indonesia Terhadap Pandemi 55:00 - Studi Kasus: Deradikalisasi dan Toleransi di Indonesia 01:00:00 - Permasalahan Ekonomi dan Politik Jepang 01:10:00 - Sikap Sosial dan Tantangan di Jepang 01:20:00 - Solusi dan Penutup dari Prof. Kato 01:30:00 - Sesi Tanya Jawab 02:05:00 - Penutup dan Kesimpulan
Saya pikir depopulasi adalah penyebab utama penurunan kreativitas masyarakat Jepang. Jepang tidak ada agama, Indonesia paling banyak mengakui agama agama. Jepang memulai berfikir dari "kata" / definisi, Indonesia memulai berfikir dari spiritual agama/ajaran. Jepang hanya ingin satu ras, satu bahasa. Padahal Jepang tersusun dari beberapa suku bangsa. Ini belum diungkapkan oleh prof. Kato. Maaf jika saya keliru.... Tapi saya pernah kerja di Jepang 2,5 tahun..