Тёмный

Pulau Midai | Catatan Ditengah Laut Natuna 

Dokumenter Pejalan
Подписаться 479
Просмотров 17 тыс.
50% 1

Ada banyak pulau-pulau indah di negeri ini. Salah satunya Pulau Midai.
Pulau Midai jadi pilihan hati saya melepaskan penat dari kesibukan kota. Berada jauh nun di ujung utara Indonesia, Midai merupakan pulau sekaligus kecamatan yang berada di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau.
Pulau Midai satu dari 141 pulau kecil di Kepri, yang juga termasuk pulau perbatasan.
Pulau mungil ini sebenarnya punya satu teman yakni pulau Timau namanya. Namun letaknya pun sangat jauh dari Midai, sehingga Pulau Midai sering dibilang sendiri di tengah-tengah laut Natuna.
Untuk bisa sampai ke Midai, kita bisa menggunakan Kapal Pelni dari Kota Tanjungpinang atau Kijang. Atau dapat menggunakan pesawat dari Kota Batam menuju Ranai, Natuna. Luas pulau Midai ± 18 KM dan dapat dikelilingi dengan berjalan kaki atau kendaraan bermotor.
Secara geografis, di sebelah utara Pulau Midai berbatasan dengan pulau Bunguran. Di Sebelah selatan, berbatasan dengan kepulauan Tambelan (Kabupaten Bintan). Di sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Subi, dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kepulauan Anambas.
Ada banyak destinasi yang bisa dikunjungi untuk sekedar berlibur dan menambah pengetahuan. Tempat yang pertama kali saya tuju adalah tugu proklamasi.
Tugu ini ada sejak tahun 1949, yang menandakan Midai dan sekitarnya masuk dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Di Ranai tidak begitu ramai penduduknya. Walaupun tidak begitu masyarakat Midai masih menyimpan dan mengamalkan nilai-nilai luhur peninggalan nenek moyang mereka, serta memiliki banyak kearifan lokal yang menjadi panutan dalam kehidupan sehari-hari.
Budaya melayu yang kental dengan nilai-nilai kebersamaan, kerja sama, dan tolong menolong.
Bangunan Koperasi Ahmadi & CO masih tegak. Aktivitas keseharian pun masih berjalan, meski sudah tidak seperti dulu, saat kebesaran syarikat ini yang sempat memiliki cabang di Singapura.
Sumber daya alam di Midai begitu berlimbah. Tanahnya begitu subur dan hasil buminya sangat membantu perekonomian masyarakat disini.
Perkebunan-perkebunan terbentang luas menjadi tempat mencari rezeki didaratan. Misalnya saja perkebunan karet.
Meski bau yang dikeluarkan dari getah-getah yang mereka toreh begitu menyengat, mereka tetap bersemangat untuk bekerja. Demi menghidupi keluarganya.
Ada sisa kejayaan yang masih tertinggal, sebagai bukti. Sebuah prasasti bertanda tangan Muhammad Hatta, Wakil Presiden pertama RI. Yang menandakan, sekitar tahun 1949, Bung Hatta datang ke Pulau Midai, dan berkunjung melihat Ahmadi & CO, sebuah 'koperasi pertama' yang dibentuk pada tahun 1906 oleh pemuda Midai.
Pekerjaan lain yang ditekuni masyarakat Midai adalah penghasil Kopra dan minyak kelapa.
Inilah pekerjaan yang paling terkenal di Midai dan begitu jayanya sejak zaman Kesultanan Riau tahun 1886 hingga pada masa syarikat Ahmadi & CO ada.
Hingga sekarang kegiatan ini masih bertahan, walapun tidak sebesar dulu. Masyarakat menghasilkan kopra di setiap perkebunan kelapa yang mereka miliki. Lalu, dijual ke luar daerah seperti Tanjungpinang, Batam dan Kalimanatan.
Selain dari kopra, hasil bumi lain yang jadi andalan Midai adalah cengkeh. Tumbuhan rempah ini bahkan jadi penyumbang utama pendapatan masyarakat Midai. Saat menginjakkan kaki di Midai, Wangi cengkeh tercium begitu khas.
Selain bunganya yang dapat dijual. Daun cengkeh juga memiliki nilai. Daun cengkeh yang telah menguning dan jatuh ke tanah dicari dan dikumpulkan warga. Lalu, dijual dengan harga seribu rupiah perkilo.
Daun cengkeh tua, di produksi untuk mendapatkan minyaknya yaitu minyak daun cengkeh (clove leaf oil) dengan proses penyulingan.
Minyak ini biasanya dikirim ke Malang, Jakarta hingga Malaysia.
Saat setelah selesai melihat proses penyulingan minyak daun cengkeh. Saat bertemu dengan warga yang sedang mengambil kelapa muda. Unik sekali. Saat yang tahu yang memanjat adalah seekor monyet atau yang lebiH sering disebut beruk oleh warga disini.
Kebanyakan warga Midai tinggal di sekitar pelabuhan utama Midai. Sebagian lagi tersebar di sepanjang pesisir pulau.
Nelayan adalah profesi yang mereka jalani sehari-hari. Dengan menggunakan motor laut yang mereka buat sendiri.
Kemolekan Midai terlihat dari darat hinggan ke laut. Pantai di Midai bisa dibilang sebagai pantai perawan yang belum banyak terjamah tangan-tangan manusia. Keindahan pasir putih dengan dikelilingi pohon kelapa dan bungan cengkeh menghadirkan panorama yang indah bagi setiap mata yang memandangnya.
Panorama indah yang tersaji di pantai Midai ini menjadi pemandangan yang tepat untuk Anda melepas penat dengan kehidupan perkotaan yang padat.

Опубликовано:

 

10 дек 2019

Поделиться:

Ссылка:

Скачать:

Готовим ссылку...

Добавить в:

Мой плейлист
Посмотреть позже
Комментарии    
Далее
AKTIVITAS ORANG PULAU MIDAI⁉️HASIL BUMI MELIMPAH
28:14
Berpetualang di Kepulauan Anambas - Insight Journey
57:49
Holding Bigger And Bigger Dogs
00:18
Просмотров 25 млн
Bagaimana Pulau Natuna Membelah Geografi Malaysia
11:42
BEAUTIFUL PLANET | The most beautiful places on Earth
3:44:30