Ga akan pernah sudah banyak konten kaya gini kontroversi dan kalah tengelam.... Coba aja finlandia negera sukses dalam pendidikan dan maju, pencipta nokia , bukan jadi patokan Yg sekarang jadi patokan adalah AGAMA , ga percaya gw masuk neraka lu Wkwkwk
@@squadbukankalengkaleng8882 saya pernah pertukaran pelajar sama finland, dan hasil riset saya gk pernah di pake entah apa gunanya pertukaran pelajar..
Setuju! Kalau menurut gue yang paling penting diajarin di sekolah adalah: 1. Aqidah dan Agama 2. Akhlak dan Tata Krama 3. Softskill dan pengembangan diri (seperti cara komunikasi, cara berfikir, leadeership, dsb). 4. Manajemen Uang (ngatur uang, invest, dsb) 5. Fokus ke bidang apa aja yg lo suka. Boleh lebih dari satu 6. Ilmu lain yang sudah pasti digunakan dalam kehidupan sehari-hari. MTK, IPA, IPS, penting, tp gausah terlalu mendalami banget hingga ke bagian Kepler, Hidrokarbon, Matrix, dll karena kalau kita tidak fokus ke bidang tersebut bakal gak kepakai dan akan kita lupakan. Jujur, gue sudah Mahasiswa dan gue sudah lupa tentang Hukum Kepler, Hidrokarbon, Matriks, soalnya gak pernah dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari jadi percuma saya mempelajari semua itu.
Masih dipraktekkan bro..... Elu kalau kerja di industri kilang minyak bumi atau turunannya seperti industri polimer, industri petrokimia, industri serat sintetik, dll. Mereka semua mengolah hidrokarbon dari rantai terpendek sampai rantai terpanjang. Matriks masih digunakan dalam perhitungan komputer dan teknik. Hukum keppler digunakan dalam ilmu astronomi, misal mengetahui kapan meteor jatuh, kapan terjadi gerhana matahari, dll.
Menurut gw sih agama gk usah dicantumin lg, karena aqidah udah termasuk dari bagian agama(dlm islam), Isi agama Aqidah(keyakinan akan tuhan) Fiqih(hukum tentang ibadah) Akhlak(budi pekerti) DLL... #CMIIW
nonton cuma bisa angguk angguk doang.. karena emang bener di waktu gw sekolah yg ada tekann dan tekanan.. di tuntut semua harus bisa.. dan otak gw g mampu itu.. akirnya yg harus gw fokusin tdk ada.. d masa sudah berusia baru menyadari.😭😭😭😭 yg masih muda muda jng kau sia siakan waktu.
Terimakasih om ded sudah mewakili sebagian pemikiran saya dari 11tahunan lalu, ketika masa" kelas 3 SMA mau UN (kbetulan IPA) saya berpikir mengapa syarat kelulusan harus ujian 6 bidang pelajaran Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, B. Inggris, B.Indo, dan itu semua menurut saya soalnya tidak gampang, sampai2 ortu & guru kita nyuruhnya les, bimbel, les, bimbel sampe kepala berasap. Terus kalau tidak lulus langsung munculah bbrp pendapat seperti malas, ga mau belajar, bodo, sering bolos, ga mau les, sekolahnya kurang bagus dll. Alhasil ada sekolah yang ujung2nya menyediakan k*nci jawaban demi menjaga nama baik sekolah itu sendiri. Jadi kyk sia2 waktu les & bimbel kemarin. Yang diajarkan cuma nilai bagus, nilai bagus dan nilai bagus, ngga peduli tuh anak pernah juara lomba nyanyi, paskibra, festival band, juara desain, juara lukis, juara sepakbola, pintar wirausaha, pernah bikin suatu karya dll. Kurang diajarkan pula caranya menggali potensi dalam diri kita masing2 sejak usia dini. Pdhl tiap anak memiliki kemampuan spesifik yg berbeda2 & tidak mungkin menguasai semuanya. Menurut saya tidak ada orang yang bodoh yang ada hanyalah orang salah jalan. Kalo kata mbah guru Einsten "Setiap orang adalah jenius, tapi kalau kamu menilai seekor ikan dari kemampuannya memanjat pohon, maka selama hidupnya dia akan mempercayai bahwa dia bodoh". Semoga kedepannya kualitas pendidikan kita semakin ada pembenahan & semoga juga menteri pendidikan melihat video om dedy ini.
Wahyu Priyantono Saya setuju bro. Saya 2x Juara Porprov Pencak silat , 2x juara Piala Kepsek Sepak Bola. Jadi Purna Paskibraka. Aktif semua organisasi , Tetap saja saya Kena Marah Karena Nilai saya Jelek di Kimia , sumpah Wkwkwk Ampun dah gua
Sekolah cuma memfokuskan siswa agar mendapat nilai yang baik, bagus dll. Karna nilai bagi guru adalah segala galanya. Seharusnya yang di kembangkan adalah otaknya, cara berfikirnya, spiritualnya, supaya siswa punya pemikiran yang maju dan punya mental yang kuat. . . . Video yang sangat bermanfaat sekali 👌 terimakasih om ded
Hemm tergantung sekolahnya keknya, di sekolah gw blg gamasalah nilai jelek tapi sikap harus berbudi pekerti, buat tugas (disiplin, disiplin itu lakuin sesuatu yang kita gak suka, seperti bangun pagi buat berangkat sekolah , itulah yg ngebentuk kita biar sukses, kerjain tugas ). Di sekolah gw juga turut bangga jika ada anak anak yang izin untuk perlombaan game seperti ML atau PB dll. Trus di sekolah itu tempat kita bersosialisasi dengan orang lain, biar kita bisa lebih disiplin dalam hidup, bekerja. Dan gw rasa sekolah juga dasar yang harus kita ambil untuk bisa masuk ke jenjang yang lebih tinggi . Di sekolah gw diajarin cara mengasihi sesama dan terkadang guru guru ada cerita soal pengalaman mereka yang bisa di jadiin pelajaran buat kami Gw anak kelas 12 ips dari SMA tarsisius 2. Hehehe jadi gw kurang setuju pendapat itu dan pendapat om deddy Btw no offense ya
MANTUL. DAN ITU SANGAT BENAR.. SAYA SEKOLAH CMA SAMPAI 2SMP DAN SEKARANG SAYA UDAH PUNYA TOKO JAM SENDIRI 😎 BAHKAN KARIAWAN SAYA SEKOLAHNYA LBH TINGGI DARI SAYA. HAHAHAHAHA
mantap bro emg bener sekolah gk menjamin sukses,org yg pinter di akademik blm tentu pinter nyari uang,yg penting kerja keras+doa,kreatifitas,mindset yg kuat,dan konsisten
Gue drop out dari studi gue dalam pendidikan. Gue suka ngajar, gue suka banget sharing. Tapi gue drop out karna everything just doesn't make any sense. Gue di ajarin bahwa semua murid punya cara belajar yang beda2, tapi murid2 di masukin di satu kelas dengan 30+ siswa dan hanya 1 guru. Gue di ajarin bahwa potensi murid itu beda2. Tapi murid di PAKSA untuk bisa semua mata pelajaran. Dan masih banyak lagi keironisan lainnya. Yang paling sedih adalah saat murid privat gue keliatan banget udah cape dan gaada minat buat belajar mata pelajarannya, tapi gue udah di bayar buat ngajarin dia. Dia ga males, dan ga bego. Dia cuma ga minat, dan memang bukan potensinya di sana. Seharusnya anak itu di ajarin bahwa dia lebih baik fokus ke hal yang dia minat, daripada di kasih tau "kamu mau jadi apa kalo nilai cuma segini?". Seharusnya kita lebih terbuka dengan banyaknya pekerjaan di luar sana yang ga perlu nilai matematika / kimia bagus. Seharusnya kita lebih fokus pada KOMPETENSI, bukan angka di raport. Seharusnya kita lebih fokus ke mengarahkan anak2 kita bagaimana cara mencapai pekerjaan yang dia mau. Temen2 gue banyak yang kuliah cuma sebatas "ajang". Ada yang cuma pengen gelar S1. Ada yang cuma pengen "ikut-ikutan" karna semua temen2 nya kuliah. Banyak yang ngambil jurusan kuliah tanpa tau mau jadi apa. Karna kita ga di ajarin buat ngejar mimpi. Kita di ajarin buat ga miskin. Terutama perempuan, boro2 ngejar mimpi, banyak yang jalan keluar dari masalah finansialnya adalah dengan "nikah". Kita di ajarin untuk "cari aman". Lucunya adalah, mereka TAU bahwa sistem pendidikan kita is flawed. Tapi mereka ga berbuat apa2.
Stella Devania kalo gw ngerasa ...sekolah tetap perlu..belajar semua hal perlu..kenapa?DASAR.kalo orang ga punya dasar sulit untuk memantapkan minat..kita minat di suatu hal..kalo gagal ...cari yg lain lagi..dengan sekolah membantu kita mengambil alih tugas orang tua dalam mendidik anak dari segi pendidikan....kebayang ga sih kalo orang tua ambil alih semua ..juga ga akan mampu... Jadi buat gw sih sekolah ttp perlu hanya kurikulum nya yg perlu diperbaharui...
@@annitalestaric.d4827 Lah iya mbak, siapa yang bilang sekolah tidak perlu? Di video ini dan di komen yang diatas ini kan mengatakan bahwa "Indonesia darurat Pendidikan" bukan berarti ga boleh sekolah, tapi sistem pendidikan indonesia harus dibenahi dari nol. Itu aja yang mereka mau (menurutku)
@@annitalestaric.d4827 jangan salah. Tmn saya kedua anaknya homeschooling & menurut saya dia luar biasa sukses mendidik anak2nya. Jadi kalo ada tanggapan org tua ga mampu ambil alih semua peran itu ga sepenuhnya benar. Ada mereka yg memang hebat mendidik anak.
Saya jadi ingat buku yang pernah saya beli, lupa judul pastinya akhirnya bongkar tumpukan buku dan ketemu. Judulnya "Apa Yang Tidak Pernah Diajarkan di Sekolah, di Rumah, di Lingkungan Padahal Paling Utama". Penulisnya Santo Vibby. Keluarga kelas menengah ke bawah selalu menekankan berprestasi di sekolah, bagus di semua mata pelajaran, lulus dengan nilai bagus, mencari pekerjaan bagus lalu menjadi orang gajian. Keluarga kaya, keluarga pebisnis, beranggapan sekolah tetap penting namun sambil membangun bisnis, dan si orang tua mengajarkan money and business skill ke anak mereka sejak dini. Endingnya pasti sudah bisa ditebak siapa yang biasanya lebih makmur.
Saya pengajar mas ded, dan saya sangat setuju sekali dengan argumennya, dan saya gak pernah mempermasalahkan nilai jelek anak, yang penting adalah sikap anak berkembang ke arah yang baik. Sekedar saran saja buat master, coba deh nyobain ngajar di SD sama SMP, dan bilang seperti itu ke anak" gimana respon anak sekarang 😊 Terimakasih 🙏
Pantes Indonesia engga maju" dan masih banyak orang Indonesia mempunyai skill walaupun tanpa nilai dan pendidikan hanya memprioritaskan nilai. Panutan deh om mantul...
Ya benar om dedy saya saat dpt rangking 2 di kelas saya di hargai guru tpi saat rank aku turun ke 6 ky di abai kan ama murid yg lebih pintat dri saya guru guru lebih suka ama yg pinter pinter yg jelek di abaikan di marahin kenapa nilai kau jelek karna bnyak jlnjln,main game, gk belajar pdhal ad sbgian murid yg sangat brlajar tpi gagal saat ujian karna kurng pemahan bukannya gk berusaha dan guru guru skrng lebih menghargai hasil ujian dri pd kejujuran. :) maaf cuman komen
Setelah nonton video pertama om Deddy tentang sekolah, pikiranku mulai terbuka.. aku sadar aku punya passion, pandanganku tentang sekolah juga berubah, dan aku juga ga bisa nunggu adanya perubahan sistem pendidikan indonesia. Aku ga bisa merubah sistem pendidikan yang ada, tapi aku bisa merubah bagaimana pola pikirku. 1. Menurutku sekolah menyita banyak waktu berhargaku yang seharusnya digunakan untuk mengembangkan skill dan passionku, jadi aku putuskan untuk bolos ketika aku butuh waktu untuk itu 2. Menurutku sekolah itu mapelnya kebanyakan, jadi aku putuskan untuk fokus ke yang paling aku suka aja, sisanya pas2an gapapa, jangan stress sama nilai 3. Menurutku sekolah terlalu berpatok pada nilai saja.. yang rankingnya besar dianggap pintar dan jago, well ga masalah aku ga perlu pengakuan orang.. aku fokus ke passionku saja Meskipun aku banyak bolos dan ga fokus sekolah, tapi nilai sekolahku kok bisa bagus ya? malah dapet 10 besar di kelas.. setelah diperhatikan ternyata banyak siswa yang terlalu stress sama sekolah sampe akhirnya ga bisa relax dan malah jadi makin males belajar. Pikirkan dirimu bukan sekolahmu, pikirkan bagaimana kamu bisa sukses, bukan pikirkan gimana cara dapet nilai bagus.
@@satryapudja1062 pelajaran dasar mah sudah pelajaran wajib itu, kek perkalian,pengurangan,penambahan apa segala sudah pelajaran yg wajib banget harus di pelajarin.
PERHATIAN...!!! Bukannya gua mau merendahkah pendidikan indonesia. Tapi ini kisahku yg sekolah cuma lulus SD doang . dan gua gak mau lnjut sekolah wktu itu karna gua tau dengan keadaan keluarga yg susah. Bayar SPP slalu nunggak Dan gua sudah punya malu untuk minta" lagi uang sama ortu. Dan gua memutuskan kerja kuburan di umur 14. Dan setelah itu umur 16 gua kerja tukang bangunan. Dan di umur 18 gua memutuskan untuk pergi merantau sampai saat ini umur 22. Dan allhamdulillah gua bersyukur banget sekarng bisa bantu" keluarga.. 🙏 😊🙏
Anam Calmoontea 157 itu karena akhlak loe emg Uda bagus jadi sukses, coba orang lain yg ngadepin itu akhlaknya jelek, jadi preman malah, teroris, malah pembunuh
Saya di sekolah pelajaran b. Indonesia ada bab negosiasi , tapi bukannya belajar cara negosiasi malah belajar cara bikin teks negosiasi dalam bahasa indonesia WHATT?!! Lucu aja gitu ya wkwk
Sama, waktu pelajaran Sosialisasi di SMA jg semuanya cm berdasar teks, bukan apa yg murid rasakan. Konyolnya jg, gurunya yg ngajar mapel itu malah salah satu yg paling ketus ke murid sesekolah, kan goblok, yg diajari relationship malah yg ngajari gk bisa bikin hubungan yg baik sama murid. Bahkan bisa dikata 80% guru disana jauh lebih sosial ketimbang guru tsb.
Bener banget bro gua juga bingung sama sistem pendidikan kita karena menurut gua yg kita butuhkan bukan hanya teori saja kita juga butuh praktek langsung di lapangan
Om bahas tentang orang yang tidak sekolah ataupun berenti skolah dan kemudian kerja , apa yg harus kita lakukan agar bisa menjadi sukses bukan malah terus bekerja di tempat yg sama.
Saya punya temen hanya lulusan SD, dan sekarang dia menjadi assisten keuangan di satu mall terbesar di daerah saya, waktu saya tanya kenapa kok bisa kerja se enak ini? dia jawab " Asalkan kmu bekerja keras, pede, di suruh apa aja mau suatu saat kemampuan kmu ter upgrade, jng mengeluh atau di saat lu di suruh sana sini tapi jawab nya "bentar" Jng kyk gitu, memang resiko nya capek tapi balik ke kita sendiri harus pintar memilah milah tugas dan waktu, dan dosen saya pernah bilang "mahasiswa yg pintar akan kalah skripsi dengan mahasiswa yg rajin ke kampus, walaupun dia bisa di bilang kemampuan nya kalah dengan yg pintar"
Karena memang sesungguhnya arti dari "sekolah" itu tempat untuk belajar segala hal untuk menghadapi hidup. Bukan cuman tentang pelajaran doang. Good job om ded you're the best! 🔥
Iya benar kalau nilainya bagus maka sukses kalau nilainya jelek nanti dimarahin guru, orang tua dipanggil dan memarahi anaknya, tidak naik kelas/lulus. Sekolah hanya peduli terhadap nilai saja dan itu pendidikan yang tidak benar
tiru negara jepang lbih bagus, waktu sd mulai pembentukan karakter .smp,sma, kuliah mulai kejuruan bidang yg disenangi/difokuskan jadi happy happy aja kalo pjaran, bayangin kalo di indonesia, pljaran yg ngga terlalu penting dan bisa dipljari sendiri ,dituntut untuk dipjari,,, pdhl ga seneng -_-
Jika sekolahan berdiri dengan tujuan untuk mengajari, lantas mengapa masuknya harus diseleksi? Saya sangat menyayangkan gara-gara beberapa pelajaran nilainya lemah mereka harus tersingkirkan, padahal ada satu pelajaran yg nilainya sangat tinggi. Tapi satu hal selalu tidak dihargai. Benar kata om Deddy "gak ada orang yang jago disemua hal" . Seharusnya seleksi penerimaan siswa baru/mahasiswa baru harus diubah sistemnya. Kasihan mereka yg sudah fokus. Tapi malah dibuang.
Sekolah itu cuma tempat, belajar bisa dimana saja, mengetahui hidup bukan di sekolah, gw sempet di ejek karna g sekolah, tapi semenjak itu gw mulai belajar hidup, mulai bertanya tanya tentang hidup, gw belajar HUKUM, gw belajar ekonomi, gw belajar untuk fokus dalam hidup, gw tahu gw masih bocah, but why not....
1. Sekolah = penjara 2. Penting belajar manajemen uang, ekonomi tau ilmu pengusaha supaya juga bisa berbaur sama masyarakat dan orang" penting 3. Boleh lah belajar hukum 4. Kalau gak sekolah ( kalau gak kuliah S1) kita biasanya jadi bahan gosipan ama emak-emak. 5. Belajar jangan sendirian, berbaurlah sama orang". kalau jahat / tidak cocok tinggalkan.
Cita² saya adalah membuat sekolah yang bener tur pener! :). Walau guru saya gak suka saya karena saya gak begitu suka pelajaran mat, pkn, dan saya malah suka pelajaran yang banyak prakteknya, karena menurut saya praktek lebih masuk kedalam pikiran saya. Apakah aneh orang yang tidak begitu suka teori tetapi suka dengan praktek? Hmm... BTW Saya sangat suka video om Deddy tentang sekolah, hehehe
Sebenernya menurut ak yah,mengembangkan mindset untuk NEVER GIVE UP itu sangat penting,itu membantu kita untuk percaya pada diri sendiri dan ambil suatu tindakan untuk mencapai apa yang kita mau Belajar juga penting, tapi bukan berarti hal itu justru membuat kita tertekan dan stress karena dipaksa melakukan semaksimal mungkin hal yang tidak kita sukai Tapi sekarang coba luangkan waktu untuk menyiapkan masa depan kalian fokus pada satu hal yang kalian minati dan pelajari itu dari sekarang Suatu saat percayalah kalian akan lebih hebat dri orang" yang mungkin satu pekerjaan dengan kalian nantinya Karena kalian sudah mempelajari ilmu yang baru mereka ketahui/pelajari itu dari tahun" yg sebelumnya
Yg terpenting,bicara mslh pendidikan kalau hnya skedar argumen namun tak ada jalan keluar ya sama aja ... Mudah"an ada jalan keluar bagi semua keresahan yang terjadi di dunia Pendidikan kita. Mari Berevolusi.
@@riosinaga3517 wkwkwk skakmat dah xD nyatanya ajah tuh kaya si mark z. Pernah DO tetep mau ambil kuliah lagi. Para pebisnis itu mereka dulu sekolah. Jadi jangan nganggep sekolah itu gak penting.
Rocky Gerung dan Cania Citta itu produk universitas bung. Apa mereka melamar ke perusahaan? Mereka yang taunya fungsi pendidikan cuma buat melamar kerja itu gak tau apa2 soal fungsi esensial dari pendidikan.
Sangat berharap Om Deddy terus membuat konten RU-vid yang isinya tentang ilmu parenting dan pendidikan.. jujur saya sebagai orang tua baru belum punya contoh atau ukuran yang pas bagaimana menjadi orang tua yang baik.. bagaimana cara mendidik anak yg benar.. dan konten yang seperti ini lah yang saya tunggu2 Om.. jangan bosan buat RU-vid dengan tema yg seperti ini Om.. walaupun viewernya sedikit tapi saya yakin ini sangat bermanfaat dan menjadi sumber referensi buat orang tua- orang tua khususnya yang masih muda kaya saya.. trimakasih master 🙏🙏🙏
Iya mas , maksut saya jarang tembus 1jt view.. coba deh liat waktu bahas si rakri. Viewernya lebih dari 4jt loh.. padahal kalo menurut saya.. konten yang seperti ini jauh lebih bermanfaat buat masyarakat dari pada yang itu.. yaa Untung saja Om Dedy gak kayak youtuber2 yang lain yg terlalu kejar setoran untuk mendapatkan duit dari RU-vid ini.
@@syahrulafilatif5900 yup bener,, video orang pintar hanya untuk orang pintar,, dan smart people itu hanya sedikit,,bahaya kalau semua orang jadi pintar..
Saya sangat setuju dengan opini om deddy, karena saya merasakan hal yang sama seperti apa yg di dikatakan oleh om. Saya menyukai bahasa Indonesia tapi orang tua saya malah mengikutsertakan saya dalam les matematika, yang saya sendiri sangat tidak suka pada pelajaran tersebut. Tapi dari video ini saya belajar bahwa saya harus mengembangkan apa yang saya suka, dan saya tidak akan bisa memaksakan apa yg tidak saya suka. Terimakasih om deddy atas motivasinya.
Saya sependapat dan sudut pandang saya sama dengan Om Deddy. Penjelasan Om Deddy juga sama dengan bukunya di Robert T Kiyosaki...tentang aturan main uang, tentang kemampuan "menjual diri" sebagai seorang salesman/marketer dalam kehidupan sehari-hari, seorang public speaking, dll. Saya juga menyadari bahwa dalam kehidupan ini seharusnya kita mempelajari sesuatu yang bersifat efektif dan efisien..., karena WAKTU adalah sumber daya yang terbatas. Saya kadang merenungkan...biaya sekian banyaknya ini dikeluarkan oleh orang tua tanpa terlebih dahulu mengetahui potensi apa sih yang ada pada diri anak saya...? Hal ini bertujuan agara sumber daya yang kita miliki (yang sifatnya terbatas ini) dapat dipergunakan dengan efisien dan efektif. Bayangkan ya Om Dedd...ibarat kata seorang investor kaya kalau mau menginvest dana ke sebuah bisnis...tentunya dia (sang investor) ini akan mempertimbangkan dengan lagi-lagi...apakah uang yang saya keluarkan sedemikian rupa dapat efisien dan efektif untuk masa sekarang dan yang akan datang, kan.? Kalau toh orang tua tahu bagaimana cara menggunakan alat atau benda dengan sebagaimana mestinya peruntukannya..., lantas kenapa untuk anak mereka sendiri malah bingung, tidak tahu dan bahkan tidak tepat? Nanti ketika apa yang dipaksakan orang tua ke anaknya ini tidak sesuai (karena ada pertentangan antara kehendak anak dan orang) alhasil input-proses-output bahkan outcome pun jadi rata"/satandar/biasa-biasa saja.? Dunia terus berkembang dengan perubahan yang semakin cepat..., sedangkan pola pikir orang tua masih pada jaman old.? Mau jadi apa generasi anak-anak ini setelah mereka (para orang tua ini).? Seperti yang sering diungkapkan bahwa pada perubahan zaman yang keras ini...yang bertahan adalah mereka yang mampu beradaptasi terhadap perubahan tersebut…bukan pada pola piki yang statis tetapi pola pikir yang dinamis. Bahkan untuk sekolah pun tingkat literasi di Indonesia juga rendah kan, Om…? Kadang saya berpikir...kok bisa setelah sekian lamanya menempuh jalur pendidikan tetapi para "sarjana kertas" ini malah rendah dalam hal literasi...? Ternyata setelah merenungkan dan mencoba mencari penyebab dan solusinya..., rupanya ada hal yang lebih penting dan utama ketimbang cepat-cepat menyekolahkan anak mereka di sekolah…, entah karena desakan lingkungan atau karena ketidaktahuan para orang tua ini…? Kembali lagi ke hal yang lebih penting yaitu...bagaimana supaya si anak ini suka, mau dan dengan senang untuk belajar secara alamiah.? Misal, ketika bagaimana supaya anak suka membaca...maka para orang tua ini mau tidak mau harus membuat semacam rekayasa dan stimulasi dalam membahas, membaca serta berdiskusi tetang topik topik tersebut atau yang sesuai minat & bakatnya atau juga bisa berngkat dari kehidupan pergaulan si anak…, seperti bagaimana berkomunikasi di depan umum, bagaimana menjadi percaya diri di depan umum, bagaimana menjadi seorang pemimpin, dll. Nah, dengan momentum seperti inilah baru masuk dengan stimulasi dan topik tersebut dengan difasilitasi buku bacaan tentang public speaking kah, leadership punyanya Jhon Maxwell kah, bukunya Dale Carnegie kah, dll. Pointnya adalah…minat baca ini harus direkayasa sedemikian cara agar dapat menggiring sang anak ke hal tesebut. Siapa tahu…dengan suka membaca bisa juga dikembangkan lagi menjadi seorang penulis, seorang MC terkenal, public speaking handal, motivator handal, Dll, kan…? Dan juga…, ketika sang anak suka akan bernyanyi, masak, dll...maka fasilitasilah anak ini dengan sumber daya yang ada terlebih dahulu...entah seperti buku" bacaan masakan, buku bacaan olah vokal, atau buku pengalaman orang” yang berbakat dalam bidang tersebut. Juga difasilitasi dengan peralatan dan perlengkapan yang menunjang, dll. Seta keterlibatan orang tua sebagai mentor. Tujuannya supaya mencoba mengeksplore minatnya ini lebih jauh dan dalam. Dengan demikian biaya yang dikeluarkan itu sedapat mungkin bisa efisien dan efektif dalam peruntukannya kelak. Ya seperti investasi lah. Karena investasi ke manusia ini lebih riskan risikonya, Om..., ketimbang kita invest ke sesuatu hal di luar manusia ya…seperti benda atau barang, dll. Masalah ini sebenarnya kompleks, Om Dedd. Ibarat penyakit yang sudah meradang dan penyakitnya berkomplikasi. Tapi...bagi saya hal ini menarik untuk dibahas. Karena hal tersebut sejalan dengan visi dan misis saya kelak ke anak saya nanti...tentang pendidikan yang memiliki esensi. Seperti pernyataan K.H. Dewantara bahwa..."Setiap orang menjadi GURU dan setiap RUMAH menjadi SEKOLAH". Kalau Om Dedd pernah dengar dan ikuti talk show dan mungkin bukunya si Ayah Eddy Parenting penggagas Indonesian Strong From Home. Beliau juga membahas topik yang serupa. Karena apa yang dikatak si Ayah Eddy ini ada benarnya...untuk menajdi profesi apa di dunia ini mungkin ada sekolahnya...,tetapi untuk menjadi orang tua yang sebagaimana mestinya belum ada sekolahnya....apalagi sekolah formal untuk bagaimana menjadi orang tua...?.
Setuju sama Om Dedy. Bagi saya, sekolah menciptakan kita sebagai budak pekerja. Ide-ide kita sering kali mati karna tekanan pendidikan. Ketika kita ingin mendalami bakat, terkadang waktu kita disita oleh tuntutan harus bisa mengerjakan tugas di rumah. Mau tidak mau harus! karna kalau tidak bakal dimarahi guru/dosen. Sekolah menuntut kita sebagai pekerja. Alhasil banyak sarjana berkerja dibawah pimpinan orang yang tidak sekolah. Intinya belajar dari dari pengalaman hidup biar bisa sukses kedepannya.
Sekolah hnya mngjarkan kita mngenal angka dan huruf... Membaca menulis,sejarah ilmuwan,penemu ini itu dan berhitung.... Bahkan tidak di ajarkan untuk berpikir sama sekali.... Yg setuju like.... Terima kasih Om Ded...
Gw kalo nilai bagus ya malah dibilang "nyontek ya", "nah kan sdh bagus nilainya jadi belajar trus aja" padahal gw gak suka pelajaran itu dan its not my passion. Gw jadi stres lama², akhirnya apa yang ada di hati gw diwakilin sm om deddy. Mantulll
Kebanyakan guru di sekolah sekarang cuma ingin memenuhi kebutuhan ekonomi mereka bukan untuk tujuan pendidikan kita 😊 Untuk kalian guru guru yg membaca komen saya ini jika kalian merasa kalian tidak mengajar karena untuk memenuhi kebutuhan ekonomi kalian maka kalian ga perlu marah di komenan saya ini karena komenan saya di buat untuk guru" yg rajin ke sekolah tapi tidak memperhatikan muridnya sama sekali 😊
Satu pemikiran dengan saya👍 Saya masih pelajar, ketika saya dapet nilai jelek saya bangga, ketika saya peringkat terakhir saya bangga,dan ketika ada anak "pintar" disekolah memiliki pemikiran nya hanya terpaku oleh apa yang guru ajarkan dan aktif disekolah yang sbnarnya gtu2 ajh artinya pasif di dunia nyata nya, sedangkan ketika anak yang "bodoh" disekolah mereka aktif diluar sekolah dan aktif di dunia nyata sebenarnya artinya mereka mengerti keadaan diluat itu seperti apa,,,
Master Deddy ... katax pendidikan sekolah sampai kuliah adalah landasan yg membentuk pola pikir kita yang sekarang sehingga bisa dijadikan acuan dalam mengambil keputusan. Seperti halx dasar dari apa yang kita jalani sehingga kita puxa perbandingan dari berbagai hal menjalani keseharian kita.
Tapi video ini jangan sampe jadi alasan untuk tidak sekolah bilamana emg udah masuk ke sekolah pelajari dg benar apabila ada nilai bagus disatu pelajaran teruskan dan apabila banyak nilai jelek disana cukup belajar hanya untuk "LOLOS" dan "LULUSKAN" pelajaran yg elu sukai dikehidupan nyata
Coba om dedy jadi satu bagian dalam pendidikan,,,! kalau ngk. Coba beri Motivasi pada MENTRI pendidikan dengan gagasan yang om dedy sampaikan. Kami anak desa yang jauh dari keramaian kota berharap bisa maju dengan mengandalkan pendidikan disekolah.
Nggak semudah ngomong itu bung, byk kualifikasi yg harus dimiliki. Dosen gw S3 lulusan luar negeri aja masih ngerasa pusing jd staff jajaran kurikulum di kementrian. Org kalau ngritik itu gampang, Bung. Beda kalau terjun langsung, soalnya jd pemain bukan penonton.
kesimpulan yg aku dapat.. sekolah mengajarkan pintar ,tidak mengajarkan sukses ,that is truth..., dan saya kuliah 7th (3th fokus kuliah, 3th cari pengalaman kerja,1th beresin kuliah) and than saya lulus bukan fresh graduated,, tapi sudah punya pengalaman.. 🤩
That's why gue saat SMA ikut organisasi OSIS. Dri situ gue dpt ilmu yg ngga diajarin saat di kelas kya yg om dedy bahas dan sangt berguna saat ini dripda temen gue yg ngga ikut organisasi.
Semua yang kau katakan benar-benar menyadarkan saya, sangat memotivasi dan itulah yg aku alami saya saat ini,, begitu dikekang harus bisa semua hal,, Aku sangat suka chanel ini semua konten yang kau berikan begitu bermanfaat, menyadarkan orang, memberi semangat orang, memotivasi mereka,,, You are unbelievably,,, thanks om dedy
Hey bang dedy di kenyataannya guru itu tidak mengajar!!!! (rata2) dia hanya membagi tugas dan memintak spp (buat apa tu uang? Sekolah nya pun gak berkembang dan itu make buku yg perpus) WELCOME TO INDONESIA ,jaman sekarang. Lebih baik sekolah swasta kita itu di pantau dari semua sisi karna guru tau mereka dibayar oleh murid.
Jadi inget jaman ketika gw masih sekolah di salah satu SMA Negeri Favorit di suatu kota di Jawa Barat, pernah suatu hari gk ada satu guru pun yang masuk ke kelas dari jam pertama sampai bel pulang (waktu itu SMA gw sistem Full Day jadi pulangnya jam 4 kurang seperempat) dan di sisi lain siswa gk boleh pulang atau keluar kelas. Apa gk pegel coba 9 jam diem di di sekolah gk ngapa-ngapain.
Pendidikan sekarang itu seperti hanya sekedar formalitas belaka. Tidak ada titik Fokus yang dimana itu akan Menjadi bekal dimasa mendatang. Semoga pemerintah melihat video ini.
Gw SD naik kelas trus, SMP naik kelas trus tp sudh bandel, SMA gak naik klas akhirnya gw pindah ke swasta biar bisa naik kelas, bandel luar biasa.. Dan skarang gw jadi TKI di luar negri, Dan bos juga suka sama gw, setahun gw dsini, gw di angkat jd mandor. alhamdulilah guru2 Dari SMP-SMA semua bilang bangga sama gw, katanya udh beda 180° 😁.. Skarang udh bisa bahagiain orang tua gw.. Tinggal jodoh nya aja yg blm
Iya betul banget om rata2 teman saya pacaran gak jelas sama merokok walaupun mereka masih di bawah umur dan juga guru jaman sekarang kurang perhatian sama muridnya yg mereka tau mengajar gak peduli muridnya udah ngerti atau belum yang paling penting bagi mereka yaitu mengajar doang. SEMOGA SEMUA ORANG NONTON OM DEDDY SUPAYA SEMUA BISA TERINSPIRASI
Ya hanya guru yg emg bekerja dgn ikhlas untuk membangun karakter siswa, sedang skg semua diukur dari materi, gaji dikit ga kerja maksimal, ya itu Uda lama sih polemiknya
Sya 15 thn, dan sya klas 1 SMK jurusan akuntansi, Kebetulan sklh sya itu SMK dan SMA di satu atap, Dan sya merasa minder kalo orang yg gk menonjol di kelas malah dpt juara, sdngkn sya yg mencolok(bisa dikatakan lebih berani dn open minded) malah dpt juara dibawah, Mnrut sya itu tdk masalah, tpi mnrut ortu sya itu masalah yg bsar
Justru skill lu yg open minded itu yg perlu di permasalahkan atau tidak dipermasalahkan, soalnya kan yg twrpenting situ bukan mw dpt juara 1 ato juara brp. Jdi menurut gw skrg sih byk para orang tua berpikiran klo ranking besar itu skill si anak tinggi, pdhl gk gitu juga kan. Smoga aja pendidikan di Indonesia ini membaik, apalagi klo om ded jd mentrinya:v
saya sma1 ips ga pernah dengerin guru pas ngejelasin. di rumah bljr buat ulangan cmn 30 menit sampe 1 jam. Dan saya ranking 1. Carilah pengalaman hidup dari teman" sekitar bro
Bokap gue selalu bilang, sekolah bukan untuk menjadi pintar, pinter itu nomor sekian, sekolah untuk merubah pola pikir dan atitut kita menjadi lebih baik. Itu akan lebih berguna daripada lu sekolah menerima banyak mata pelajaran dan di tuntut untuk excelent di semua bidang, tapi setelah lulus ga kepake. Buang buang energy kurikulum indonesia ini
iya gua sekolah selama 9 tahun belum bisa apa apa,,, gimna nih Om ded???Padahal nilai raport gua bagus bagus tapi belum ada kemampuan secara fisik,,,,,memang bener sekolah gak ngajarin hal hal yang membuat kita sukses
Prtma hrus byk nyoba untk cari byk pnglman sbnrny passion kita dmn.. Klo udh bner2 ketemu passion kita mulai fokus dipassion it , nemuin passion yg pas untuk karir atau usha btuh bertahun2 trgntung sjauh mana individu kenal dgn driny sndri
Terus belajar jgn berhenti belajar saat Uda Lulus, belajar itu seumur hidup, belajar ke hal hal baru, dunia ini luas, sekolah ga mungkin ngajarin ilmu seluas isi dunia ini, kuncinya di diri loe, mau terus usaha dan belajar apa ga biar ilmu loe terus upgrade
Sangat setuju saya Sama Opini Om Deddy , zaman sekarang guru hanya mendidik anak2 yg Basicnya Pintar sedangkan kita yg masih Bodoh malah di acuhkan dan di anggap remeh , Justru Tugas Seorang Guru lah untuk mendidik anak yg bodoh supaya pintar , ini mh kagak yg diajar ya yg pintar2 saja 😁
Dan kenapa sekolah harus mewajibkan siswa rambutnya pendek/kurang dari 3cm, why? Why? Why? Guru saya mengatakan bahwa supaya mencerminkan siswa yang rapih, siswa yang perpendidikan it's oke, but dampak dari hal kecil tersebut, sangat besar, bisa jadi siswa jadi males sekolah karena malu(rambut pendek) itu bukan style saya, kami siswa juga ingin mencari style kita, bukan di paksa harus rambut pendek bener kata om dedy " kalo semisalkan hal yang tidak suka, lalu di paksakan untuk di terapkan anak jadi strees", maksudnya gini loh, kita butuh kebebasan untuk mencari style diri kita sendiri, semisalkan kita memakai style atau hal yang kita suka pasti ada kebanggan tersendiri dalam diri kita
Pak deddy bener. Pendidikan Indonesia emng lagi gawat. Entah kenapa aku setuju sama pak deddy dan ccok banget sama yang aku pikirkan saat sekolah terutama, meskipun apa yang aku pikirkan nggak sedetail pak Deddy.
Orang yang kontra terhadap video ini dan sebelumnya mungkin saat di sekolah ia merasa sukses. Mempunyai nilai bagus. Rangking pertama dan mendapatkan banyak pujian. Padahal sukses disekolah belum tentu sukses juga di dunia kerja!
Kalo aku sih lemah di metik tapi lebih suka di bahasa indonesia dan bahasa inggris, I don't care klo emng lemah di metik ya jangan di paksakan, setiap penguasaan bidang masing² orng kan berbeda, kalo saya lebih suka di seni fotografi, itu aj sih curhatan saya Om:)
Nah nanti adik adik kita,kita kasih tonton video ini, juga type type video yang mendidik seperti ini , setidaknya mungkin bisa membuka pikiran adik adik kita. Jangan bersedih ,selalu ada waktu untuk memperbaiki! kelompok komedi
@@rahmat9036 ok w bantu jawab. Skrg tau kan tugas sekolah selalu banyak? Bahkan kita aja sampe kurang tidur krn tugas yg kita kerjakan. Dan skrg sekolah pulang sore atau ngk min jam 2 siang. Dan waktu buat istirahat kita berkurang. Dan itu mengakibatkan siswa waktu bangun pagi jadi pegal dan lemas. Dan pihak sekolah malah memajukan jam masuk sekolah di pagi hari. Dan pada waktu itu badan kita masih capek. Apalagi saya yg berangkat sekolah sejauh 15km dan pulang sampe jam 4 sore tidur jam set 11 malam krn ada tugas. Dan bangun pagi jam 4. Dan buat saya waktu istirahat saya sangat kurang.
Jujur Gw Sampe Download Ini video Buat nunjukin ke ortu Klo Gw Gk naik kelas!!... Krna jujur Gw gk Pinter" Banget dlm Pelajaran... Gw merasa Klo gw suka banget Olahraga Bahkan gw Pling Seneng Klo Mau Olahraga: ( Basket, Bola kaki, Bulutangkis, Pingpong, DSB!!...) Thank Omm!!! Buat Motivasi nya :) 👍👍👏👏😉😉
Salam, saya guru dan saya SETUJU dengan mas Deddy. Saya mau nambahin, yang pertama harus dirubah itu sistemnya dulu, alhamdulillah sekarang sudah ada Merdeka Belajar ya tapi untuk penerapannya butuh waktu lama. Nah, buat siswa/siswi yang ada di sini kalau nunggu sistem berubah kan lama, ada nih tips yang bisa kalian lakukan sekarang, kalian tinggal belajar: 1. How to deal with money 2. How to deal with yourself 3. How to deal with other: 1. Bisa kalian mulai dengan uang bekal kalian, bisa dimulai dengan coba invest terhadap apapun (bisa self-branding, bisa mulai beli hal-hal yang menyangkut hobi kalian) atau bisa juga mulai belajar nego sama ortu (investor kalian) buat expand passion kalian, soalnya massa-massa sekolah adalah massa emas buat trial and error. Kalau kalian gagal bereksperimen ya tidak apa-apa, masih sangat-sangat muda kok! :) 2. Dealing with yourself: Kan kurang lebih ada 15 mapel dan ada ekskul ya, kalian jadikan hal ini sebagai "finding your passion" aja, dimulai dari mapel yang kalian suka aja dulu, coba ditotalin aja, nah yang lainnya gak usah diperdalam, tugas-tugasnya kerjain sebisa kalian aja, yang penting nurutin prosedur aja. 3. Dealing with other: Kalian cari teman-teman yang sefrekuensi dulu, jadikan mereka circle kalian yang nantinya mungkin di massa depan bisa jadi partner bisnis, cari temen-temen yang membuat kalian produktif. Nah, untuk temen yang lainnya ya kalian positif aja, soalnya hubungan itu bukan kuantitas yang utama, tapi kualitas. Terakhir, "Jadikan guru-guru galak sebagai objek latihan skill negosiasi". Kalau ada guru killer dan semacamnya, coba kalian mulai dekati, di nego, kalau sampai tuh guru luluh, ini bisa jadi indikator di massa depan nanti kamu layak jadi Pengusaha atau CEO lho. :) Tapi kalau gabisa ya gapapa, namanya juga latihan. That's all Semoga bermanfaat! :)
Sangat termotimasi sekali, yg setuju dibuat video lanjutan tentang pendidkn kaya gini like👇💙 indonesia butuh video seperti ini agar murid dan gurunya menonton dan melakukan hal yg bermanfaat.
Sistem pendidikan kita ada bagusnya jg, dimana kita dikenalkan bermacam" ilmu pengetahuan yg umum, dan disitulah kita bisa memilih apa yg cocok untuk kita. Namun pada praktiknya, banyak malah terjadi sebaliknya, anak memilih jurusan hanya demi gengsi/ikut-ikutan. Contohnya banyak teman sy waktu SMA masuk IPA, ehhhh kuliahnya di fakultas hukum, & pas kerja malah di bank. kan gak nyambung, ngapain susah" ngapalin tabel periodik kimia & hafalin pasal pasal hukum, & ujung ujungnya ngitung duit di bank
Iya bagus buat pengenalan "aja", tp sekolah saat ini menuntut sempurna d bidang smua pelajaran paling g 70% baru d anggap baik. Apakah smua murid bs melakukannya tanpa "STRES"?
@@fredyekafirmansyah1480 nah ini dia antara jerome sama Om Deddy Corbuzier memiliki pemikiran yang sama, saya juga s7 jika salah satu dari mereka jadi menteri pendidikan.
Cakep! Persis seperti yang disampaikan Robert T. Kiyosaki. Sekolah tidak mengajarkan kita sesuatu tentang uang atau mengajarkan kita bagaimana caranya menjadi kaya. Pendidikan itu penting, tapi melek secara finansial dan meningkatkan kecerdasan keuangan juga sangat penting. Saya sangat setuju klo dunia pendidikan tidak hanya lebih "menghargai" dan mengutamakan kecerdasan linguistik dan logika matematika saja, tapi juga mengajarkan kecerdasan interpersonal dan intrapersonal kepada anak didik. Agar tercipta generasi yg berotak kiri kuat dan berotak bawah sadar berani dalam menjalani hidup ini. Dunia terus berubah terlalu cepat, saatnya dunia pendidikan juga ikut beradaptasi.
Akhirnya diwakilin sama panutan sendiri wkwk, makasih banyak om, saya disekolah selalu dianggap jelek sama guru mtk saya om, memang saya dari smp itu gak suka pelajaran mtk bahkan buat memahami aja gak bisa, bener kata om deddy gak bisa dipaksa, dan saya Alhamdulillah bagus di pelajaran produktif saya yaitu bidang multimedia, terimakasih om berkat om saya gak harus memaksakan apa yang saya gak bisa dan fokus ke hal yang saya sukai
Kenapa gak bikin sekolah yang om deddy pingin om? Kan om deddy man powernya gede, modal pun ada, ahli psikologi juga. kenapa gak bikin gerakan buat bikin sekolah atau komunitas yg ada dipikiran om? Biar habit sekolah yg ada di indo bisa berubah? Karna ngomong kayak gini susah buat melepas stigma orang2 bahwa sekolah saat ini itu jelek.
Dulu waktu saya smp,saya gk bs bhs inggris(sampai hr ini jg tdk bs ),pas pljran saya kebagian baca dan alhasil byk skali yg saya salah baca trs guru saya bilg “hendra hendra..mau jadi apa kamu nanti” sambil geleng” kepala.(saya hanya terdiam dan membukkukan kepala)dan itu terjadi sdh 24thn yg lalu(1995). Dan thn 2002,saya berhenti kuliah dan mencoba menyewa tempat usaha, dan akhirnya saya menjadi wiraswasta dibidang otomotif, trs dithn 2006 saya akhirnya membeli sebidang tanah dan membuka cabang ke 2. Dan Sekarang saya sdh mempunyai total 1 tempat usaha (milik sdri),1ruko dan 1rumah... terimakasih Tuhan..ternyata saya bs jd pengusaha.amin😊🙏🙏