Pada analisa parameter kekeruhan air sungai dg turbidimeter bgmn prosedur penentuan LOD dan LOQ nya ? Dan pemilihan / pembuatan blanko contohnya bgmn. Terima kasih
Pada penentuan LOD dan LOQ untuk parameter kekeruhan, seandainya dianggap terlalu sukar untuk membuat blanko contoh dan kemudian menentukan apa yang akan dimasukkan kedalam blanko contoh tadi yang dapat menimbulkan kekeruhan serta menghitung/mengkonversi dari jumlah yang dimasukkan kedalam nilai turbidity, maka dapat ditempuh cara sebagai berikut: 1. Dari suatu bahan acuan, apakah itu berupa bahan acuan primer/CRM (yang mempunyai nilai benar) atau berupa bahan acuan sekunder/sisa contoh UP (yang mempunyai nilai acuan) dilakukan pengenceran dengan faktor pengenceran berbeda-beda 2. Diandaikan laboratorium mempunyai bahan yang dimaksud pada no 1 diatas dengan nilai sebut saja 30 mg/L, maka lakukan pengenceran berbeda dengan kisaran yang ditetapkan laboratorium. Misal mulai dari pengenceran sebanyak 2 kali dengan perolehan nilai 15 mg/L hingga pengenceran sebanyak 10 kali dengan perolehan nilai 3 mg/L. 3. Cek dari semua pengenceran yang dibuat mana yang memenuhi persyaratan dari LOD; selalu terdeteksi, tapi tidak perlu terkuantisasi dengan baik dan mana yang memenuhi persyaratan LOQ, selain terdeteksi harus pula terkuantisasi dengan baik.
@@juliakantasubrata1084 permisi bapak, saya izin bertanya. untuk penentuan LOD dan LOQ bagi kadar air bahan pangan metode gravimetri itu bagaimana ya? apakah menggunakan rumus SDx3,3 dan SDx10? terima kasih
Seyogianya blanko contoh/sampel nilainya nol, karena dalam blanko tidak terkandung analit. Untuk menjadikan blanko contoh = nol umumnya dapat dilakukan dgn cara memutar tombol pada alat sehingga nilai yg - tadi menjadi nol. Itulah fungsi dr blanko. Sebaliknya apabila blanko menunjukkan suatu harga yg +, tombol dimaksud diputar kearah sebaliknya dr diatas, kembali untuk mendapatkan nilai pengukuran terhadap blanko = nol.
blanko contoh adalah matriks contoh yg tidak mengandung analit. Apa yg akan diuji dari daun tembakau? Sebut saja nikotin. Memang tidak mungkin kita menemukan daun tembakau tanpa nikotin. Dalam hal ini dapat kita ambil daun lain yg memang tidak mengandung nikotin, tapi mengandung butir hijau daun, sellulosa dll. Kalau ingin menyerupai contoh daun tembakau, layukan terlebih dahulu daun yg tdk mengandung nikotin tsb. begitulah ide mencari blanko contoh. Luangkan wktu untuk merenung sebentar, pasti akan kita temukan.
Selamat pagi Bu, mau bertanya Bu. Untuk analisa seperti Carotene pada CPO, apakah harus ditentukan LOD dan LOQ nya Bu? Mengingat metode analisa ini menggunakan Spectro tetapi tidak menggunakan linearitas Bu. Terima kasih Bu.
Untuk menjawab pertanyaan ini, menurut pengalaman laboratorium Bapak selama ini, apakah pernah sebagai hasil uji dilaporkan kandungan carotene pada CPO adalah tt (tidak terdeteksi) atau nd (non detected). Jika jawaban Bapak: pernah, maka LOD perlu ditetapkan; karena setiap kali laboratorium melaporkan hasil uji = tt atau nd harus selalu disertai keterangan LOD dari metode yang digunakan berapa. Sebagai contoh apabila laboratorium menuliskan pada laporan/sertifikat hasil uji sbb: Kadar carotene = nd atau Kadar carotene = tt *) (beri tanda bintang) dan pada bagian bawah laporan tuliskan sbb: *) LOD = 2 ppb (misalnya) sehingga apabila sampel sama diuji dilaboratorium lain dan hasilnya = 1,5 ppb; laboratorium bapak tidak salah, karena sudah dinyatakan bahwa metode yang bapak gunakan di laboratorium tidak akan dapat mendeteksi analit/measurand < 2ppb
Literature-nya adalah: 1. EURACHEM, The Fitness for Purpose of Analytical Methods, A Laboratory Guide to Method Validation and Related Topics, Second Edition 2014, hal 20-25 2. ISO 11843-2:2007 Capability of Detection, ISO Geneva. 3. Nomenclature in evaluation of analytical methods, including detection and quantification capabilities (IUPAC Recommendation 1995) Pure Appl.Chem., 1995, 67, 1699. 4. L.A. Currie, Detection in Analytical chemistry-Importance, theory, and practice, ACS Symposium Series 361, American Chemical Society, Washington, DC 1988. 5. Analytical Methods Committee, Recommendations for the definition, estimation and use of the detection limit, Analyst, 1987, 112, 199. 6. A. Shrivastava, V.B.Gupta, Methods for the determination of limit of detection and limit of quantitation of the analytical methods, Chronicles of Young Scientists, 2011, 2(1), 21
Maaf atas keterlambatan menjawab, karena beberapa minggu terakhir ini, banyak kesibukan saja dalam mengajar secara online. Jawab atas pertanyaan: ya, seperti apa yang saya uraikan dalam video, LOD dan LOQ bukanlah LOD dan LOQ “cita-cita”. Melainkan harus dibuktikan bahwa nilai LOD dan LOQ yang diperoleh lewat perhitungan memang dapat dicapai oleh laboratorium.