Simple Oil Flow System for Waste Oil Burners (part 1). 

Itu juga pompa aquarium tapi yang dc, kalau yang AC saya belum coba, mungkin nanti akan saya coba juga.

Kalo boleh tau belinya dimana ya gan trus harganya berapa,soal'y yg aku tau di toko perlengkapan aquarium pompa'y AC 😁

@@andikobra7980 saya beli online mas, coba tanya di toko perlengkapan aquarium barang kali ada jual. Pompa yg saya pakai ini kalau tidak salah biasa digunakan di petani hidroponik.

@@andikobra7980 pompa air pompa celup mini solar pump submersible 600LH dc 12v via @bukalapak www.bukalapak.com/p/hobi-koleksi/berkebun/peralatan-hidroponik/2akj6ps-jual-pompa-air-pompa-celup-mini-solar-pump-submersible-600lh-dc-12v?

@@andikobra7980 posisi pompa harus selalu terendam, agar tidak terlalu panas dan mudah rusak.

65k...beda toko kadang beda harganya..🙏🙏

@@YudiHermanto4H terimakasih om 🙏 aku juga lagi nyoba bikin nosel model siphon

Ok mas, sama2..semoga berhasil 😀💪💪

@@YudiHermanto4H terimakasih suportnya om semoga makin sukses..

Kalau desain burner yang seperti ini, tidak bisa pakai blower keong, pak. Karena butuh dorongan udara yang cukup kuat. Kalau pakai blower keong tidak bisa stel api besar yang bagus, karena pasokan udara kurang, akibatnya nyala api berjelaga. Sebenarnya bisa juga dengan memanfaatkan gaya gravitasi, tapi karena oli kental dan nozzle yang cukup kecil, butuh tampungan oli yang cukup tinggi. Saya bikin video ini juga untuk menjawab ada komentar yang mengira wadah oli harus pake tabung dan diisi angin, atau yang dimaksud yang berkomentar "apa bedanya tanpa kompresor tapi masih pakai tabung dan diberi tekanan?" Pas mencoba masih pakai tabung, hanya alternatif untuk mendorong oli agar pengaturan debit oli lebih maksimal karena melalui saluran kecil dan nozzle yang berukuran kecil pula. Karena waktu itu belum ada pompa untuk mengalirkan oli dengan tekanan yang cukup tinggi. Blower high speed yang saya pakai tekanan udaranya cukup deras, sehingga ada tekanan balik ke saluran oli yang menghambat turunya oli jika pakai sistem aliran gravitasi.

Atau yang bapak maksud bisa diaplikasikan di kompor yang pakai oli bekas dengan sistem tetes ? Bisa pak, rencananya saya juga mau aplikasikan kesitu, agar mudah atur api yang bagus.

@@YudiHermanto4H Terimakasih banyak penjelasannya mas. Saya hanya berfikir cari2 alternatif spy efektif/efisien (low-cost, endurance & high output/heat burner system). Pake cetakan batu/semen terobosan bagus mas. Blower keong kan lbh murah. Tp klo performance jd ga bagus, ya ga bisa jg. Anyway, excellent work, mas. Keep it up!👍👍

Ok pak, setuju. Yang model ini sementara saya lagi mencoba pakai bahan bata tahan api dan ceramic fiber. Pipa sudah berhasil dibentuk, cuman belum sempat tes ketahanannya, masih ada yang kurang/belum sempat bikin. Kalau yang pakai blower (dibading pakai kompresor), kelemahnya cukup sulit memroses oli menjadi uap yang cukup panas agar mudah terbakar. Kalau uap oli kurang panas nyalanya kurang stabil/api lepas dari moncong burner dan yang keluar hanya asap putih, dan api juga kurang bagus.

@@YudiHermanto4H Ok mas. Trims penjelasannya.👍🙏